Share

Bab 2476

Author: Arif
"Semuanya tentu saja bisa dilakukan dengan diam-diam. Kalau kamu ingin ikut aku pergi, aku akan membawamu pergi melalui terowongan bawah tanah. Bagaimana menurutmu?" kata Wira.

Wira makin suka pada Jazali. Terutama saat melihat penampilan Jazali, dia bisa melihat Jazali adalah seseorang yang setia pada negaranya dan memiliki ambisi besar dalam hati.

Dia kebetulan dikelilingi orang seperti ini, contohnya Osmaro dan yang lainnya. Mereka awalnya datang karena reputasinya dan tinggal di Dusun Darmadi, tetapi mereka juga peduli dengan nasib rakyat. Jika bukan karena dukungan dari rakyat di sembilan provinsi, dia tentu saja tidak akan berada di posisinya saat ini dan dikelilingi begitu banyak orang berbakat.

"Kamu pikirkan baik-baik dulu, sekarang kita masih punya waktu," kata Wira sambil tersenyum. Dia berdiri di samping dan menunggu dengan sabar, sedangkan senapannya sudah disimpan kembali.

Dibandingkan dengan Wira, Lucy terlihat lebih cemas dan tetap menatap Jazali dengan tajam. Meskipun
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
seru thor seru thor lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2477

    "Baiklah, aku ikuti rencana Tuan Wira," kata Jazali dengan gembira, lalu berbalik dan bersiap untuk meninggalkan Wira. Namun, baru berjalan dua langkah saja, dia tiba-tiba menghentikan langkahnya."Masih ada masalah lain?" tanya Wira saat melihat Jazali menoleh ke arahnya.Setelah ragu sejenak, Jazali baru berkata, "Kamu benar-benar tenang membiarkanku keluar begitu saja? Kalau aku bersekongkol dengan Bakti untuk menangkapmu, apa yang akan kamu lakukan?"Wira tersenyum dengan santai dan berkata, "Ini bukan masalah besar. Aku percaya kamu nggak akan seperti itu dan aku juga percaya pada kepribadianmu. Kalau nggak, mana mungkin aku rela membiarkanmu pergi."Jazali makin terharu karena ini pertama kalinya dia bertemu dengan seorang pemimpin yang benar-benar bijaksana. Bisa bertemu dengan orang seperti Wira benar-benar anugerah terbesar seumur hidupnya."Kamu tunggu saja kabar dariku, aku akan segera kembali," kata Jazali, lalu pergi."Menurutmu, dia benar-benar bisa dipercaya?" tanya Lucy

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2478

    Wira berkata dengan tegas, "Kalian boleh mengambil harta itu sedikit, tapi jangan terlalu banyak agar kita nggak kesulitan berjalan dan akhirnya mati di terowongan karena emas dan perhiasan ini. Kalian harus selalu ingat. Selama kita bisa bertahan hidup, uang akan datang lagi."Semua orang menganggukkan kepala dengan tatapan yang gembira, lalu mulai sibuk mengambil emas dan perhiasan itu. Dalam sekejap, mereka sudah mengisi saku mereka penuh dengan harta itu. Setelah selesai, mereka satu per satu mulai memasuki terowongan itu dengan diikuti oleh Wira dan Lucy.....Setengah jam kemudian, Bakti mulai kehilangan kesabarannya karena tetap tidak ada kabar dari Jazali."Di mana orangnya? Jangan-jangan anak itu sedang merencanakan sesuatu untuk melawan kita," kata Bakti yang sedang menunggang kuda dengan mengernyitkan alis."Bagaimana kalau kita masuk untuk memeriksanya?" kata salah seorang yang berdiri di samping Bakti dengan segera."Baiklah!" jawab Bakti. Meskipun dia sudah memberi waktu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2479

    "Jenderal, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" Pengawal yang tadi berbicara segera bertanya.Sekarang bukan saatnya untuk marah, mereka harus segera menemukan dokumen-dokumen itu. Jika sampai dokumen itu hilang, Bakti tidak bisa menjelaskannya pada Alzam. Dia baru saja mendapatkan kepercayaan, kelak mungkin akan menjadi jenderal besar. Namun, ini baru tugas pertama dari Alzam, dia sudah mengacaukannya sampai tidak bisa menegakkan kepala dan malu untuk bertemu Alzam."Apa lagi yang bisa kita lakukan sekarang. Dasar bodoh, semua menyebar sekarang juga. Aku nggak percaya mereka bisa menghilang begitu saja. Cepat cari di sekitar, kita pasti bisa menemukan jejaknya. Kalian harus mendapatkan gulungan dokumen itu kembali. Kalau kalian menemukan Jazali lagi, langsung bunuh saja dan nggak perlu banyak berbicara," kata Bakti dengan marah.Sekarang Bakti merasa sangat gelisah. Sekarang dia hanya memiliki satu pemikiran yaitu harus menemukan kembali gulungan dokumen-dokumen itu.....Pada sa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2480

    Agha merasa benar-benar menyebalkan.Melihat ekspresi Agha, semua orang hampir saja tertawa karena situasinya sangat menarik."Sudahlah. Sekarang semuanya sudah berkumpul, kita jangan membuang-buang waktu di sini lagi. Cepat kemasi barang-barang dan segera pergi dari sini. Vila Larimas sudah nggak aman lagi. Mungkin sebentar lagi Bakti akan mengetahui posisi kita dan mengirim pasukannya untuk mengejar kita. Kalau nggak terdesak, kita nggak perlu berselisih dengan mereka," kata Wira.Semua orang menganggukkan kepala. Setelah berkemas sebentar, mereka segera mengikuti Wira dan pergi ke kejauhan. Saat sore tiba, mereka semua sudah meninggalkan Vila Larimas dan berhasil menemukan tempat berlindung.Sementara itu, Bakti yang sibuk mencari di sekitar Vila Larimas, tetapi tetap tidak menemukan jejak apa pun. Pada akhirnya, dia hanya bisa membawa emas dan perhiasan kembali ke ibu kota. Saat ini, dia sedang berada di kediaman perdana menteri."Apa gunanya kamu membawa barang-barang ini kembali

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2481

    Setelah meninggalkan Vila Larimas, Wira dan yang lainnya terus bergerak ke selatan dan akhirnya tiba di Gunung Magah. Mereka sudah tidak melihat prajurit Kerajaan Beluana di sepanjang perjalanan ini, sehingga mereka memperlambat langkah dan beristirahat di sebuah desa kecil di sekitar Gunung Magah.Untungnya, orang-orang di desa itu cukup ramah. Wira dan yang lainnya juga sangat dermawan dan memberikan banyak emas, sehingga penduduk di desa menyambut mereka. Penduduk desa itu segera menyiapkan kamar untuk beristirahat dan makanan untuk mereka.Wira dan yang lainnya berkumpul di dalam kamar, sedangkan Agha dan Ihatra berjaga di luar pintu untuk mengamati situasi sekitar. Banyak anggota jaringan mata-mata yang berjaga di luar desa juga.Dia memeriksa dokumen-dokumen di tangannya sambil minum teh. Harus diakui, informasi di dokumen itu memang mengejutkan. Baik pejabat kecil ataupun besar, semua tercatat di dokumen itu.Yang paling mengejutkannya adalah kelemahan semua pejabat itu tercatat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2482

    Wira menatap Mahart dan berkata sambil tersenyum, "Jangan berkata seperti itu juga. Mungkin saja, cepat atau lambat barang-barang ini akan berguna. Kerajaan Beluana sudah penuh dengan cacat, sekarang seluruh urusan pemerintahannya sudah berada di tangan Alzam.""Aku yakin sebentar lagi mereka pasti akan mulai menentang Alzam. Kalau aku membawa pasukan dan begitu banyak rahasia ini ke ibu kota pada saat itu, mereka pasti akan menyerah pada kita dengan patuh."Semua orang menganggukkan kepala.Wira memang berpikir jauh ke depan. Sebagai seorang pemimpin, dia harus mempertimbangkan jalan ke depan dengan matang. Dia tidak mungkin hanya fokus dengan jalan yang ada di depan mata saja karena itu tidak akan membawanya melangkah jauh."Apa yang kamu katakan benar juga, tapi aku tetap merasa nggak berguna. Setelah sampai di sini, aku juga nggak tahu apa yang harus dilakukan. Hanya membuang-buang waktu saja. Kalau lain kali ada urusan seperti ini, aku nggak akan ikut lagi. Sangat membosankan dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2483

    "Bukankah tadi kamu bilang bosan? Sekarang kesempatanmu sudah datang, kamu bisa menunjukkan kemampuanmu," kata Wira sambil mengambil sepotong kue dan melemparkannya tepat ke kepala Mahart.Mahart baru saja berbaring di tempat tidur pun tiba-tiba membuka matanya. Dia tentu saja mendengar pembicaraan antara Wira dan Lucy karena dia tidak tidur. Dia mengangkut bahu dan berkata dengan ekspresi tak berdaya, "Aku sangat ingin membantumu berperang, tapi kamu tahu aku nggak pandai bertarung di medan perang.""Kemampuanku nggak sebanding dengan Ihatra dan yang lainnya. Kalau aku keluar menghadapi mereka, bukankah itu sama saja kamu menyuruhku mati?"Orang-orang di sekitar pun menatap Wira dengan aneh. Mereka berpikir apakah karena tadi Mahart menentang Wira, sehingga Wira sengaja mencelakai Mahart seperti ini.Namun, itu juga terasa tidak masuk akal. Mereka mengenal Wira belum lama, tetapi mereka tahu kepribadian Wira. Jika Wira begitu pendendam, tidak mungkin ada begitu banyak orang yang inisi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2484

    Sikap Mahart yang angkuh langsung membuat semua orang merasa tidak berdaya. Mahart ini benar-benar mudah tersinggung."Uhuk uhuk."Wira pun terbatuk-batuk dan berkata, "Kalian semua jangan mengelilinginya lagi. Kalau Mahart nggak mau kita melihat proses menyamarnya, kita tunggu saja hasil akhirnya. Aku yakin dia nggak akan mengecewakan kita."Semua orang pun tertawa.Waktu pun perlahan-lahan berlalu dan lima belas kemudian, Mahart sudah benar-benar berubah menjadi Bakti. Selain pakaiannya yang berbeda, tidak ada yang bisa membedakan mana yang asli dan palsu. Jika tidak melihatnya dengan mata sendiri, mereka pasti mengira Bakti benar-benar berdiri di depan mereka."Ini ... bagaimana bisa?"Agha pun mendekat dan menyentuh wajah Mahart, lalu menelan ludahnya. "Ternyata asli dan nggak kelihatan ada topeng apa pun. Kak Mahart, cepat beri tahu aku, bagaimana kamu melakukannya? Ajari aku juga!""Kalau aku bisa teknik menyamar, aku akan menyamar menjadi kakakku setelah kembali ke Dusun Darmadi

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3107

    Sepanjang perjalanan, Trenggi terus berpikir apa yang harus dilakukannya saat bertemu dengan Wira dari Provinsi Lowala. Namun, setelah bertemu Wira, dia merasa sangat terharu. Dia benar-benar tidak menyangka Wira begitu tampan dan karismatik, pantas saja banyak orang di sembilan provinsi yang merasa Wira sangat bisa diandalkan. Hari ini, dia membuktikan sendiri kabar itu memang benar.Setelah semua pasukan besar dari Kerajaan Nuala memasuki kota, Wira langsung memerintahkan bawahannya untuk menutup gerbang kota.....Di dalam kediaman wali kota, Wira menatap Trenggi dan para jenderalnya yang masuk. Latif dan Agha yang sebelumnya pergi untuk membujuk orang-orang di kota juga sudah kembali. Saat melihat Trenggi dan Hayam, semua orang basa-basi terlebih dahulu.Setelah itu, Wira menarik Latif dan berkata, "Ayo, aku perkenalkan kamu dulu. Ini adalah saudara baru kami. Kalau bukan karena dia, mungkin nyawa kami sudah tiada saat sedang bersembunyi di hutan. Untung saja dia bersedia membantu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3106

    Wira menatap Nafis dan berkata, "Tinggalkan satu mata-mata untuk memandu pasukan besar Jenderal Trenggi, yang lainnya kembali ke sini. Kirim mereka ke utara dan minta mereka untuk terus memantau gerakan di sana. Kalau mereka menemukan pasukan utara, segera laporkan ke sini.""Baik," jawab Nafis.Setelah keduanya pergi, Wira baru mencari peta. Setelah melihat bagian atas peta itu, dia berkata dengan tenang, "Sekarang kita belum tahu pasukan utara itu ada di mana. Tapi, kalau mereka bergerak dengan cepat dan menurut waktu yang diberi tahu Kunaf tadi, sekarang mereka harusnya sedang melintasi Pulau Hulu."Mengingat jenderal tangguh dari pihak musuh adalah Zaki yang merupakan tangan kanan Bimala, Wira berpikir apakah dia bisa menggunakan Zaki ini untuk mengancam Bimala agar menyerahkan Bobby. Meskipun sekarang dia belum mengetahui kabar tentang Bobby, Zaki sebagai tangan kanan Bimala ini seharusnya tahu. Jika bahkan hal ini pun tidak tahu, Zaki ini benar-benar tidak berguna.Saat sedang me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3105

    Semua orang tertegun sejenak saat mendengar perkataan Latif. Menurut mereka, sepuluh orang memang terlalu sedikit.Saat Latif hendak menjelaskan maksudnya, saat itu Wira malah berkata, "Benar, sepuluh orang memang terlalu sedikit. Lebih baik mengikuti saran Adjie, bawa 100 orang bersamamu saja. Kalau terjadi masalah, kalian juga bisa saling membantu."Latif yang merasa terharu oleh kata-kata Wira segera memberi hormat pada Wira, lalu berdiri dan berkata, "Tuan, kalian sudah salah paham, aku nggak ingin bertindak secara besar-besaran. Kalau bukan karena takut kamu akan khawatir atau nggak ada yang melaporkan padamu, aku bisa pergi ke sana sendirian.""Para prajurit ini nggak penting, yang perlu ditangani adalah wakil jenderal yang memimpin mereka. Dia adalah orang kepercayaan Kunaf. Sekarang Kunaf sudah ditangkap, mereka pasti nggak akan menyerah pada kita. Karena Kunaf ini memegang kekuasaan besar, jadi wakil jenderal ini lebih seperti boneka. Justru karena itulah, aku yakin bisa menan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3104

    Wira sendiri juga tidak menyangka Adjie adalah orang seperti ini, perasaannya terhadap Adjie menjadi lebih rumit.Mendengar perkataan itu, ekspresi Kunaf yang terikat erat langsung menjadi muram dan berteriak, "Tunggu sebentar. Aku akan beri tahu, orang yang dikirim untuk memimpin pasukan utara ini adalah asisten andalan Bimala, Zaki."Mendengar nama Zaki itu, Wira pun mengernyitkan alis karena dia benar-benar belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.Melihat yang lainnya sangat kebingungan, Latif yang berdiri di samping langsung maju dan berkata, "Aku mengenal orang ini, dia ini tangan kanannya Bimala. Dulu dia pernah datang ke sini untuk menginspeksi kami, tapi orang ini penuh dengan gairah seksual. Soal kelemahan lainnya, aku belum pernah mendengarnya."Agha yang berdiri di samping langsung berteriak dengan keras, "Nggak perlu peduli siapa dia. Kalau dia berani datang ke sini, aku pasti akan membuatnya nggak bisa kembali."Mendengar perkataan Agha, semua orang tertawa terbahak-bah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3103

    Bukan hanya Adjie dan yang lainnya, bahkan Wira yang berdiri di depan Kunaf pun tertegun setelah mendengar perkataan itu. Dia benar-benar tidak menyangka Bimala malah mengerahkan pasukan besar hanya untuk menangkapnya, benar-benar menghargainya.Agha yang mudah emosi pun langsung menendang Kunaf dan memarahi, "Katakan dengan jelas, kali ini ada berapa banyak pasukan utara yang dikirim?"Kunaf meludah ke tanah, lalu tertawa dingin dan berkata, "Hehe. Semuanya ada 100 ribu pasukan untuk menjaga perbatasan. Begitu pasukan besar itu tiba, kalian semua nggak akan bisa kabur lagi. Kalau kalian melepasku sekarang ...."Namun, sebelum Kunaf selesai berbicara, Nafis langsung menendang tubuh Kunaf untuk memaksanya menahan kata-kata berikutnya. "Melepaskanmu? Kamu bermimpi. Sayangnya, kamu nggak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup lagi."Tak disangka, ekspresi Kunaf malah tetap datar saat mendengar perkataan Nafis. Sebaliknya, dia malah tertawa dan berkata, "Hehe. Nggak masalah. Lagi pula, kal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3102

    Adjie menganggukkan kepalanya karena sangat setuju dengan pengaturan Agha. Jika terjadi sesuatu yang tak terduga pada saat seperti ini, semua usaha mereka sebelumnya akan sia-sia.Saat ini, di gerbang kota. Wira yang sedang memimpin sekelompok orang pun memandang ke langit di kejauhan, lalu memanggil Nafis dan bertanya dengan nada pelan, "Ada kabar dari para mata-mata?"Begitu menguasai kota, Wira langsung mengirim banyak mata-mata untuk menyambut 200 ribu pasukan dari Kerajaan Nuala.Nafis memberi hormat dan menjawab, "Belum ada kabar. Tapi, berdasarkan informasi sebelumnya dari para mata-mata, mereka harusnya sudah dekat."Wira menganggukkan kepala. Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun pada saat seperti ini.Tepat pada saat itu, ada seorang prajurit yang berlari mendekat. Setelah melihat keduanya, dia langsung memberi hormat dan berkata, "Tuan, Kak Nafis, Kak Adjie dan yang lainnya sudah kembali. Mereka bahkan berhasil menangkap Kunaf."Mendengar laporan itu, Nafis merasa sangat sen

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3101

    Mendengar Latif berkata demikian, Adjie merasa agak ragu karena saat ini situasinya sangat mendesak. Jika dia melepaskan mereka begitu saja, dia akan kesulitan.Menyadari Adjie sepertinya merasa agak kesulitan, Latif yang berdiri di depan pintu tersenyum dan berkata sambil memberi hormat, "Kalau Kak Adjie merasa agak kesulitan, kamu bisa menahan kami di halaman ini dulu. Selama nyawa kami nggak terancam, kami bisa menerima cara lainnya."Melihat Latif yang begitu pengertian, Adjie membalas hormat itu dengan tersenyum. Setelah ragu sejenak, dia berkata perlahan-lahan, "Melihat Jenderal Latif begitu sungkan, aku akan terus terang saja. Saat fajar nanti, 200 ribu pasukan dari Kerajaan Nuala akan langsung masuk ke kota.""Sekarang kami sudah menguasai gerbang kota dan kediaman wali kota juga. Begitu pasukan tiba mereka bisa langsung menerobos masuk tanpa hambatan."Kata-kata Adjie ini membuat Latif sangat bersemangat karena tidak ada satu pun dari mereka yang ingin menjadi seorang penjaga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3100

    Tanpa basa-basi, Agha langsung menampar kedua selir Kunaf. Mereka pun langsung diam, tak berani berteriak lagi.Namun, saat itu juga, Agha mencium bau pesing yang menyengat dan sontak mengumpat pelan, "Sialan!"Setelah beberapa saat, Kunaf sudah diikat erat. Adjie lalu menoleh ke arah Agha dan bertanya, "Apa kita perlu mengabari Tuan Wira? Sekarang situasi di dalam kota sudah terkendali, tinggal menunggu pasukan Kerajaan Nuala tiba."Mendengar nama Kerajaan Nuala, Kunaf yang tergeletak di lantai langsung mengeluarkan suara dari mulutnya yang disumpal dengan kain. Tubuhnya meronta-ronta.Adjie tidak berkata apa-apa dan hanya menendang tubuh Kunaf agar tetap diam. Setelah itu, dia duduk perlahan di kursi dan berkata dengan tenang, "Aku sudah mengutus orang untuk memberi tahu Wira. Tapi sebelum itu, ada sesuatu yang perlu kita lakukan.""Apa itu?""Dengan menggunakan perintah Kunaf, kita panggil semua kepala penjaga gerbang ke sini dengan alasan rapat mendadak. Begitu mereka masuk ke hala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status