Share

14- Belum Sempurna

Penulis: adwlstr28
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kevin terkejut mendengar ucapan Camelia yang mengijinkannya untuk menikah lagi hanya untuk mendapatkan keturunan. Sungguh, siapa sih pasangan di dunia ini yang tidak ingin memiliki anak? Buah cinta dari pernikahan mereka? Tentu semua ingin. Termasuk Kevin. Namun pernikahan bukan melulu soal memiliki keturunan, melanjutkan silsilah keluarga. Ia menikahi Camelia karena ia mencintai wanita itu sejak pandangan pertama. 

Camelia yang begitu manis dan cantik membuat Kevin jatuh cinta hingga memutuskan untuk mempersunting wanita itu hingga menjadi pendamping hidupnya hingga saat ini da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perfect Partner in Life   15- Persiapan

    Setelah pendaftaran berbagai berkas dan kemudian diurus oleh notaris kepercayaan keluarganya, Abizar mulai mencari-cari info soal komunitas yang sudah lebih dulu berkecimpung di dunia sosial. Rencananya, yayasannya nanti tidak hanya menampung anak-anak yang terlantar tapi juga membantu mereka untuk melanjutkan pendidikannya. Keuangan keluarga Abizar sangat stabil, apalagi mereka punya rumah sakit pribadi sehingga pendapatan mereka pun banyak. Sehingga mereka ingin sekali berbagi rejeki pada orang-orang yang membutuhkan, terutama anak-anak yang masa depannya masih panjang dan harus diarahkan agar tidak menjadi buruk di kemudian hari.

  • Perfect Partner in Life   16- Ketidaksempurnaan

    Kehidupan tidak selalu sejalan dengan apa yang kita inginkan. Namun percayalah jika Tuhan punya rencana yang baik dalam setiap kehidupan. Rencana yang bahkan mungkin awalnya kita anggap sebagai hal buruk, bisa jadi itu adalah rencana terbaik dalam kehidupan yang kita miliki............Haidar mulai menerima keberadaan Rasya dalam lingkungannya termasuk soal Rasya yang ternyata di

  • Perfect Partner in Life   17- Cemas

    Shanum membereskan barang-barang di mejanya sebelum pulang. Akan tetapi pembicaraannya dengan Camelia tadi membuat pikirannya tak tenang. Walau ia yakin jika dalam dirinya yang sampai memicu pada gangguan rahim, meski ia tak kunjung hamil hingga kini. Ditambah insiden tadi pagi saat Rasya memberikannya serangkaian vitamin dan ia malah tersinggung. Harusnya ia tidak semarah itu. Mungkin Rasya hanya berusaha peduli padanya sebagai teman. Shanum sangat menyesali kesensitifan dirinya akhir-akhir ini. Ia pun segera keluar dari ruangannya."Num."Suara dari seseorang yang baru ia pikirkan beberapa menit yang lalu terdengar, membuat Shanum menoleh ke sumber suara. "Rasya?"Rasya hanya tersenyum canggung sembari mengusap tengkuknya. Terlihat sekali ia ingin mengatakan sesuatu. "Soal yang tadi, aku minta maaf. Aku nggak bermaksud membuatmu tersinggung. Aku hanya kepikiran saat beberapa orang membicarakan kamu soal kamu yang belum hamil

  • Perfect Partner in Life   18-Salah Paham

    Entah apa yang ada dalam benak Shanum. Hatinya diliputi perasaan tak karuan sejak mendengar perbincangan suaminya dan rekannya soal Camelia. Apa iya Camelia mirip dengan Adelia? Kalo iya, lalu kenapa? Apa itu menjadi masalah untuk Abizar? Apa suaminya tiba-tiba jadi rindu dengan mendiang istrinya lagi? Lalu untuk apa dirinya berada di sini?Butuh ketenangan.Itu yang Shanum pikirkan. Ia pun memutuskan untuk pulang sendiri. Tidak menunggu suaminya. Rasanya ia masih belum siap melihat Abizar setelah apa yang ia dengar beberapa menit yang lalu.Akhirnya wanita itu memutuskan untuk pulang naik taksi. Bahkan ponselnya pun mati karena kehabisan baterai. Untunglah, setidaknya ia bisa menghindari Abizar selama beberapa menit ke depan. Mungkin Abizar akan merasa bingung. Namun ia jauh lebih bingung d

  • Perfect Partner in Life   19- Berjuang Bersama

    Pernikahan itu adalah hubungan kerja sama antara pria dan wanita yang didasari oleh cinta. Jadi, apapun masalah dalam sebuah pernikahan mesti diselesaikan bersama. Selesaikan permasalahannya, bukan hubungannya.Tahun-tahun awal pernikahan merupakan hal yang cukup berat bagi pasangan. Terutama bagi mereka yang berekspektasi tinggi soal kehidupan setelah menikah. Seperti memiliki anak dengan cepat, ekonomi yang membaik, keluarga yang harmonis.Untuk saat ini, satu-satunya masalah yang menimpa Shanum dan Abizar adalah soal anak. Harapan mereka begitu tinggi untuk memiliki anak dalam waktu dekat. Namun harapan hanyalah harapan yang entah kapan bisa terwujud. Terlebih untuk mendapatkan seorang anak, tak hanya butuh usaha tidur bersama tapi juga kepercayaan dari Tuhan tentang kesiapan mereka menjadi orangtua. Anak adalah tanggung jawab yang besar. Bukan hanya tanggung jawab membesarkan dan mendidiknya dengan benar, juga bagaima

  • Perfect Partner in Life   20- Keikhlasan

    Camelia tersenyum miris mendengar suara dari orang- orang di luar kamarnya. Meski tidak terdengar jelas tapi ia tahu jika Medina—kakak iparnya tengah memarahi suaminya—Kevin. Ia sadar dirinya menjadi penyebab semakin renggangnya hubungan kekeluargaan mereka. Ia yang tak pernah dianggap oleh keluarga besar Kevin tanpa sadar membawa pria itu ke dalam masalah yang lebih pelik lagi. Walau Kevin mengaku bahagia bersamanya, tapi ia tahu jelas jika pria itu juga merindukan keluarganya. Kevin masuk ke dalam kamar rawat Camelia beberapa menit kemudian. Wajahnya menampilkan senyum manis seperti biasa, seakan tak ada beban di dalam dirinya. Pria itu sebisa mungkin menahan diri untuk tidak menunjukkan kecemasan di wajahnya yang bisa saja mempengaruhi psikis istrinya. Dia sangat menjaga perasaan Camelia, dia adalah pria yang sangat baik. “ Lusa kita sudah bisa pulang. Kamu senang, kan?” tanya Kevin seraya tersenyum lebar. Camelia mengangguk, berusaha tersenyum agar suamin

  • Perfect Partner in Life   21- Pertemuan yang Kebetulan

    Hari demi hari telah terlewati. Waktu berjalan begitu cepat tanpa satu orang pun yang menyadarinya. Semua orang sibuk dengan aktifitas yang hampir sama setiap hari. Termasuk Shanum. Ia masih sama dengan ikhtiarnya juga doanya yang semakin cepat mengudara, berharap waktu hingga keinginannya terwujud bisa segera datang.Kegiatan Shanum bertambah, bukan hanya soal praktek di rumah sakit tapi juga membantu mengelola yayasan yang mertuanya buat. Jasmine dan Januar hanya datang dua kali dalam satu minggu sementara Shanum dan Abizar memantau ke sana hampir setiap hari. Walau anak- anak yang mereka urus baru sepuluh orang, tapi mereka memastikan jika segala kebutuhan anak- anak itu terpenuhi. Bukan hanya pangan tapi juga sandang. Bahkan beberapa anak yang sudah berumur lima dan enam tahun pun dimasukkan ke sekolah TK besar dan TK kecil. Bagaimana pun juga mereka harus mendapat pendidikan yang layak.Shanum merasa bersyukur bisa hidup di antara anak- anak. Meski mereka tak beru

  • Perfect Partner in Life   22- Menjelang Hari Pertunangan

    Meta terlihat cantik dengan dress berwarna peach yang dikenakannya. Rambutnya pun dibiarkan terurai dan polesan make up tipis di wajahnya menambah pesona wanita itu. Walaupun begitu, wajahnya seakan tidak menunjukkan raut kebahagiaan. Ia terlihat tidak bersemangat dan tatapan matanya yang sering kali kosong.Rasya menyadari kekosongan di mata Meta maupun hatinya. Ia sangat tahu apa yang wanita ini pikirkan sekarang. Dia pasti tengah memikirkan Haidar, mantan kekasih sekaligus senior di rumah sakitnya itu. Dunia terkadang memang terasa sempit, seolah kita hanya berputar di satu titik saja. Namun Rasya tak memaksakan Meta untuk segera melupakan Haidar, mereka akan memulai hubungan ini secara perlahan. Sama sepertinya yang mulai mencoba mengikhlaskan kebahagiaan Shanum bersama suaminya.“ Jadi, akhir pekan ini kita buat pesta pertunangannya ya? Lalu untuk pernikahannya sendiri dua bulan lagi. Bagaimana?” tanya Resita sebagai orang yang paling bersemangat dalam

Bab terbaru

  • Perfect Partner in Life   34- Be Happy Ending

    Terkadang waktu menjadi obat yang paling ampuh untuk melupakan. Seiring berjalannya waktu dan kelapangan hati untuk mengikhlaskan seseorang yang telah bahagia, maka hati pun ikut merasa lega. Seolah segala beban dan sesak itu menghilang.Haidar menikmati kopi amerikanonya sembari menatap ke luar jendela. Hujan baru saja reda setelah hampir dua jam membasahi bumi. Ia pun telah menghabiskan dua gelas kopi demi membunuh waktu secara perlahan. Sudah beberapa bulan ini, menghabiskan waktu di kafe menjadi kegiatan libur kerjanya. Walau sendirian, ia merasa nyaman. Terlihat menggenaskan memang, tak jarang Keanu mengejeknya... tapi ia tidak peduli.Matanya menangkap sosok yang baru saja turun dari mobil. Lalu pria yang dilihatnya itu berjalan menuju pintu penumpang dan membukakaknnya. Dia memapah wanita dengan perut yang membuncit dan tampak kesusahan untuk berjalan sendirian. Keduanya saling melempar senyum sebelum berjalan masuk ke dalam kafe. Mereka duduk tak jauh dari meja

  • Perfect Partner in Life   33- Baby Ar

    “ Istri lo mau melahirkan, kenapa lo malah pingsan di sini sih?” Haidar mengguncang- guncangkan tubuh Keanu yang limbung setelah mendapat panggilan dari ruang UGD soal istrinya yang mengalami kontraksi sebelum jadwal operasi dilakukan. Tapi setelah menjelaskan telepon yang diterimanya, dia malah jatuh ke lantai dan hampir tak sadarkan diri.“ Gue kok takut ya?”Haidar mendengus geli melihat wajah sahabatnya saat ini. Keanu sungguh menyebalkan dengan wajah konyolnya itu. “ Dokter bakal ngasih Tiara obat pereda kontraksi. Operasinya akan dilakukan sebentar lagi. Mending lo bersiap deh,” ucapnya yang sempat menelpon bagian UGD dan menanyakan soal kabar Tiara.Keanu hanya mengangguk dan kembali duduk di kursinya dengan tatapan kosong. “ Gue harus masuk ke dalam juga nggak menurut lo?” tanyanya dengan wajah polos.“ Lo udah diskusiin sama istri lo soal itu belum?” tanya Haidar balik. Entah kenapa ia m

  • Perfect Partner in Life   32- Menjadi Ayah

    “ Istri lo mau melahirkan, kenapa lo malah pingsan di sini sih?” Haidar mengguncang- guncangkan tubuh Keanu yang limbung setelah mendapat panggilan dari ruang UGD soal istrinya yang mengalami kontraksi sebelum jadwal operasi dilakukan. Tapi setelah menjelaskan telepon yang diterimanya, dia malah jatuh ke lantai dan hampir tak sadarkan diri.“ Gue kok takut ya?”Haidar mendengus geli melihat wajah sahabatnya saat ini. Keanu sungguh menyebalkan dengan wajah konyolnya itu. “ Dokter bakal ngasih Tiara obat pereda kontraksi. Operasinya akan dilakukan sebentar lagi. Mending lo bersiap deh,” ucapnya yang sempat menelpon bagian UGD dan menanyakan soal kabar Tiara.Keanu hanya mengangguk dan kembali duduk di kursinya dengan tatapan kosong. “ Gue harus masuk ke dalam juga nggak menurut lo?” tanyanya dengan wajah polos.“ Lo udah diskusiin sama istri lo soal itu belum?” tanya Haidar balik. Entah kenapa ia m

  • Perfect Partner in Life   31- Penantian

    Jika kamu menginginkan sesuatu di dunia ini, maka berdoalah dan minta pada Yang Maha Kuasa. Lalu Tuhan akan memberikan dua opsi, Tuhan selalu mengabulkan doa para hamba- Nya di waktu yang tepat atau menggantikan permintaanmu dengan sesuatu yang jauh lebih tepat.Setelah ratusan hari, ratusan sepertiga malam dan ribuan kali bersujud... kini Tuhan pada akhirnya mengabulkan permintaan dari hamba- Nya. Permintaan yang jelas mudah bagi Tuhan untuk berikan, tapi mungkin Tuhan senang mendengar doa kita pada- Nya. Sehingga kini waktunya Shanum mencecap kebahagiaan dari apa yang dia usahakan dan berdoa selama ini.Abizar tak henti- hentinya mengucap rasa syukur melihat kantung janin yang sudah terbentuk di layar USG. Tangannya menggenggam jemari istrinya dengan erat dan mengecupnya sesering mungkin, seolah berterima kasih dengan semua pertahanan istrinya selama ini.Dokter Rebeca sampai mengusap air di sudut matanya, melihat kebahagiaan pada pasien serta suaminya yang ju

  • Perfect Partner in Life   30- Feeling Suami

    Saat siang Tiara dan Keanu baru pulang dari rumah Shanum dan Abizar. Keanu berkali- kali meminta maaf karena sudah mengganggu hari libur keduanya dan Shanum juga berkali- kali bilang jika ia tidak keberatan sama sekali.“ Lucu ya mereka berdua,” ucap Shanum setelah Tiara dan Keanu pulang.“ Iya. Serasi banget mereka berdua tuh. Keanu yang konyolnya nggak ketolongan dan Tiara yang galak.”“ Padahal dulu Tiara wanita yang manis loh, Mas.” Shanum ingat betul dengan Tiara yang juga pernah beberapa minggu mendampinginya praktek, sebelum akhirnya menjadi perawat untuk Keanu.“ Ya, mungkin dengan kegalakannya jadi dia bisa menghadapi suaminya itu.” Abizar tertawa membayangkan bagaimana keduanya yang sering bertengkar mulut, walau tak jarang juga keduanya bersikap sangat manis. Membuat siapapun iri pada mereka.Shanum mengangguk lalu mengajak Abizar membereskan dapur yang agak berantakan. Padahal tadi Keanu m

  • Perfect Partner in Life   29- Keinginan Bumil

    Seperti biasa, setiap pagi Keanu menemani istrinya untuk berjalan- jalan di sekitar komplek perumahan mereka. Tiara pun sudah resmi mengambil cuti lahiran sejak satu minggu yang lalu. Sekarang istrinya tengah mempersiapkan diri untuk operasi caesar yang akan dilaksanakan dalam waktu dua minggu lagi. Karena tekanan darah istrinya selalu tinggi, jadi melahirkan secara pervaginaan bukan pilihan yang tepat. Jalan satu- satunya adalah operasi caesar. Lagipula, mau melahirkan dengan cara apapun... perjuangannya pun sama. Semuanya sama- sama butuh pengorbanan. Jadi jangan pernah menjudge wanita yang melahirkan secara caesar maupun normal, keduanya sama- sama adalah calon ibu.Terkadang omongan orang di luar sana memang menyakitkan, seolah mereka sangat mengerti apa yang tengah orang lain rasakan. Padahal mereka hanya menilai dari luarnya saja. Keanu seringkali mengingatkan istrinya untuk cuek dengan ucapan orang- orang, terutama soal fisik Tiara yang memang jauh lebih berisi dibandi

  • Perfect Partner in Life   28- Pantai

    Perjalanan menuju pantai memakan waktu hampir lima jam. Selain karena tempatnya yang cukup jauh dari ibukota, juga jalan menuju pantai yang agak rusak sehingga membuat Abizar harus melajukan mobilnya dengan lebih pelan dan hati- hati. Mereka pun akhirnya sampai di cottage yang telah mereka sewa di dekat pantai karang bolong. Bahkan mereka cukup berjalan kaki sebentar untuk mencapai pantai dengan pasirnya yang putih dan cantik itu.Untungnya ini bukan akhir pekan, jadi pantai tidak terlalu ramai. Mereka jadi bisa menikmati liburan mereka dengan lebih nyaman lagi. Tanpa harus melihat keramaian di pantai atau berebut tempat untuk melihat sunset nanti sore.“ Jauh juga ya. Capek,” keluh Shanum yang merasa lelah luar biasa. Tidak seperti biasanya. Padahal ke Malang dengan menggunakan mobil pun ia sanggup dan tidak merasa sepegal ini. Tapi kenapa sekarang pinggangnya seperti mau copot?“ Nggak apa- apa. Kita istirahat dulu baru nanti sore lihat sunse

  • Perfect Partner in Life   27- Hari H

    Hari itu akhirnya datang. Hari dimana seharusnya wanita berambut hitam itu bahagia. Ya, dia memang bahagia tapi kebahagiaannya masih belum sempurna. Sebesar apapun usahanya untuk menjalani takdirnya dengan sepenuh hati, masih ada yang mengganjal di dalam hatinya. Walaupun begitu, ia berusaha untuk menahannya demi mencapai kebahagiaan yang sempurna. Perlahan tapi pasti, perasaannya pada Haidar mulai memudar.Bukan hanya karena Meta sudah hampir mengikhlaskannya, tapi karena usaha Rasya juga yang memperlakukannya dengan sangat baik. Dia adalah sosok suami idaman yang pasti diimpikan oleh para wanita di luar sana tapi Rasya memilih untuk menerima perjodohan dengannya. Dia adalah wanita yang Rasya pilih. Jadi sudah seharusnya ia kini juga memantapkan hati untuk memilih pria itu sebagai calon suaminya.“ Kamu cantik banget, sayang. Rasya mana bisa menolak perjodohan ini jika calon istrinya saja secantik kamu.” Resita masuk ke dalam kamar putrinya dan melihat Met

  • Perfect Partner in Life   26- Seperti Ratu

    Kasus soal Vivi masih akan berlanjut hingga sidang penetapan hukuman yang akan Vivi terima. Setidaknya kejujuran wanita itu mungkin bisa sedikit meringankan hukumannya. Walau penyesalan mungkin tak akan bisa pergi dari dirinya setelah menelantarkan anaknya sendiri. Kelak, Vivi akan sangat merindukan anaknya dan sadar jika anak lebih dari segalanya. Mungkin dia juga akan menyesal tidak berusaha lebih baik agar anaknya bisa tetap bersamanya. Namun semua itu sudah terlewat, semua sudah terjadi dan digariskan oleh Tuhan. Sekarang, tinggal bagaimana Vivi menjalani kehidupan barunya di balik jeruji besi dan berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi.Shanum hanya beberapa kali datang ke persidangan Vivi sebagai saksi dan juga saat penyerahan Amira secara resmi ke yayasannya. Kini Amira sudah memiliki kartu identitas seperti kakak- kakaknya yang lain. Hal yang tentu penting untuk kehidupannya ini.“ Kita udah cukup lelah mengurus kasus soal Vivi, jadi bagaimana jika l

DMCA.com Protection Status