Share

Bab 130: Sidang

Hening sejenak. Pandangan kedua lelaki itu saling bertemu. “Aku tidak tahu,” ujar Satya menyandarkan tubuh di kursi. Matanya menatap langit-langit ruang makan seolah penawar gundah yang meraja ada di sana.

Evan mengganjur napas. Suasana pagi yang hangat mendadak sendu. Ia menyesal telah memulai pembicaraan tentang persidangan hari ini. Seharusnya ia memilih topik pembicaraan lain agar tidak memperburuk suasana hati Satya.

“Sudah setengah delapan. Ayo berangkat.” Satya bangkit dan beranjak masuk ke kamar.

“Beneran aku nggak boleh ikut?” Lintang menatap Satya lamat-lamat ketika suaminya berada di dalam kamar untuk mengambil tas kerja.

“Aku akan baik-baik saja. Aku sudah pernah mengikuti persidangan seperti ini.” Lintang berusaha meluluhkan hati Satya.

Selarik senyum terbit di wajah Satya. “Aku belum mengubah keputusan.” Ia memangkas jarak dan duduk di tepi ranjang. “Doamu sudah cukup menyertaiku.”

Sekian detik keduanya disergap sunyi, sibuk dengan kecamuk pikiran masing-masing.

Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu bilang k propesor yg temen nya Lintang .bhw ada perusahaan yg lebih besar dr perusahaan Satya yg blum d periksa dn d tuntut .kmu hrs berani juga nuntut semua kerjasama dgn El dn temen2 nya ..mudah2an juga Bagas yg jahat itu kena karma dia yg kena balik ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status