Beranda / CEO / Perangkap Cinta Sang CEO / Bab 70. Jatuh Dalam Pelukanmu

Share

Bab 70. Jatuh Dalam Pelukanmu

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-18 20:00:54

Malikha tidak bisa menahan airmatanya sekaligus kepalanya yang pusing. Mabuk membuatnya tak bisa mengontrol gerakannya lagi. Berkali kali ia menolak Aidan dan suaminya itu mencoba memeganginya.

“Baby doll …” tapi Malikha tak menggubris dan menolak tangan Aidan lagi. Dan saat akhirnya ia terjatuh, Aidan akhirnya menangkapnya.

"Pergi dariku! ... AAHH!" Malikha terjatuh lalu membentur trotoar dengan bahunya. Aidan kemudian berjalan cepat untuk membangunkan Malikha yang kesakitan. Aidan menghela napasnya dan menarik pundak Malikha agar bisa berdiri. Tapi matanya sedikit tertegun karena air mata Malikha sudah membasahi pipinya. Terlebih Malikha menatap nya dengan tatapan mata sedih yang membuat hati Aidan merasakan sakit yang tak ia mengerti.

“Pergi!” gumam Malikha makin membuat Aidan kesal. Ia mendengus agak keras sekaligus mengeraskan hatinya untuk tidak menggubris perasaannya pada Malikha.

"Kamu belum pernah minum kan!" tanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 71. Apa Harus Diteruskan?

    Tingkah Malikha makin lucu saat ia naik ke ranjang besar itu lalu merangkak ke sisi satunya sementara Aidan sudah berdiri di sana hendak bersiap tidur. Malikha kemudian menengadah dan mendirikan tubuhnya di atas lutut. Kini ia dan Aidan berhadapan."Lepaskan ... aku!" ujar Malikha setengah mengeja dengan nada manja."Tidak ... tak akan!" jawab Aidan cepat tanpa ragu. Malikha lantas mengerucutkan bibirnya dengan menggemaskan dan dengan berani menarik bagian depan kaos Aidan sehingga ia jadi lebih dekat. Aidan mulai sedikit menyeringai melihat Malikha yang seolah menggodanya."Aku bilang lepaskan aku ... mengapa kamu terus menyiksaku?" balas suara Malikha terdengar lirih tapi masih merengek ia setengah sadar melakukannya. Aidan makin menyeringai tipis. Kedua tangannya lalu mulai menyentuh dan memegang pinggang Malikha. Pandangan matanya jatuh pada belahan dada Malikha yang sedikit menyembul dari posisi berdiri yang tengah mereka lakukan."Semua perbuatan harus mendapatkan ganjarannya ..

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 72. My Valentine Babydoll

    Malikha makin mendekat dan seolah sedang menggoda Aidan tapi dengan tingkah dan sikap yang imut. Aidan menarik wajah Malikha dan mencium lagi dengan gairah yang mulai naik. Sebelah tangannya terus meraba punggung Malikha yang sangat lembut."Kenapa disini jadi lebih panas ... apa musim dingin sudah berakhir?" tanya Malikha dengan pertanyaan konyol. Aidan malah makin bergairah dan tersenyum."Apa kamu pernah berhubungan intim?" Aidan balik bertanya dengan berbisik. Malikha menggeleng."Kamu pasti sering ya?" Malikha benar-benar polos jika sedang mabuk. Aidan tak berhenti meraba dan menciumnya. Ia benar-benar sudah mulai tak tahan dan tak perduli lagi pada misi balas dendamnya."Apa kamu mau melakukannya sekarang?" Aidan tersenyum menggoda Malikha dengan pertanyaan seperti itu."Aku dengar itu bisa membawamu melayang, benarkah?" Aidan mengangguk setuju."Mau mencobanya?"Aidan mulai menjebak dengan menjerat Malikha di ranjangnya. Malikh

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 73. Kesan Setelah Benci

    Pertama kali mabuk telah membuat Malikha melupakan sebagian besar kejadian yang terjadi semalam. Ia tak ingat apa yang sudah dilakukannya selama mabuk. Hanya ingatan sekilas dan beberapa saja yang terlintas. Malikha tau jika Aidan-lah yang menjemput. Aidan pula yang menggendongnya masuk ke dalam villa tapi ia tak ingat lagi kelanjutannya.Pagi-pagi bangun dan berada seranjang dengan Aidan, membuat Malikha sempat terpana dan merona. Namun begitu Aidan membuka matanya, Malikha sadar jika Aidan hanyalah bayangan yang sangat ingin ia miliki.Kini Malikha berdiri di depan sebuah cermin besar wastafel di sebuah kamar mandi mewah dalam kamar Aidan Caesar. Ia masih terpaku beberapa saat, sampai akhirnya mengingat kembali mengapa ia memutuskan untuk minum semalam.Perkataan dan ekspresi Aidan saat mengatakan jika ia membenci Malikha ketika di gudang penyimpanan, disimpan oleh Malikha dalam hatinya. Matanya menjelajahi isi kamar mandi tersebut dan kebingungan apa yang har

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 74. Kabur

    Malikha tak punya pengalaman apapun menaiki kuda, ia diajarkan dan dibantu Aidan untuk naik. Karena tak ingin membuatnya takut, Aidan ikut naik di kuda yang sama."Aku rasa pelana ini cukup untuk kita berdua," ujar Aidan berniat menggoda Malikha yang duduk di depannya. Malikha tak berani menoleh ke belakang dan ikut saja kemana Aidan membawanya."Apa kamu pernah naik kuda?" tanya Aidan berbasa basi. Malikha menggeleng."Masih ingat perintahku untuk menjawab jika aku bertanya?" Malikha menoleh sekilas lalu meluruskan lagi pandangannya. Dante membawa Aidan dan Malikha di punggungnya dan berjalan santai ke arah hamparan rumput dan bunga-bunga liar di sekitar perkebunan. Aidan kemudian menempelkan dagunya di bahu Malikha sambil setengah memeluknya."Apa kamu ingat apa yang terjadi semalam?" tanya Aidan setengah berbisik."Iya." Alis Aidan naik mendengar jawaban itu."Oh ya, apa yang terjadi?" Aidan penasaran. Dante membawa mereka mendekati sebua

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 75. Tidak Akan Melepaskanmu

    Malikha meneruskan berjalan kaki ke arah villa. Sambil setengah mengendap ia terus celingukan melihat ke semua arah agar tak ada mengikutinya. Malikha masuk ke dalam villa lalu berlari ke arah kamar.Ia sudah mempersiapkan misinya untuk kabur dari Aidan. Setelah mengantongi paspor dan peta untuk ke bandara di Paris, Charles de Gaulle, ia siap menempuh perjalanan untuk kembali ke US. Namun kali ini ia tak mau kembali ke New York. Jika harus, ia akan mencari kota lain untuk ditinggali."Tinggal di jalanan lebih baik daripada bersama Aidan!" gumam Malikha sambil memakai sepatu bootnya. Ia memakai syal, topi rajut, cardigan dan jaket tebal sebelum mengendap keluar kamar dengan sebuah koper miliknya.Tak disangka, Malikha bisa lolos cukup gampang. Ia harus bisa keluar dari perkebunan untuk bisa sampai ke jalan raya lalu menumpang ke stasiun kereta yang akan membawanya langsung ke bandara.Malikha sudah menyusun semua rencana dengan matang. Ia tak perduli jika

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 76. Serigala

    Bayang putih abu-abu dengan beberapa garis hitam berbulu itu, menerjang dari sebelah kiri saat Aidan berlari kencang lalu melompat melewati sebuah pohon tumbang. Ia ikut tumbang terpental setelah sebuah peluru dari senjata ditembakkan Aidan sebelum kakinya menyentuh tanah. Aidan dengan cepat menguasai diri dan menegakkan tubuhnya cepat lalu berlari lagi membidik satu persatu beberapa serigala liar yang mengelilinginya."BABYDOLL!" teriak Aidan menembak sekali lagi. Kurang dari dua detik dua serigala lumpuh ditembak Aidan. Aidan mendarat di kakinya dengan selamat tanpa kehilangan keseimbangan sama sekali.Ia kemudian berlari lagi dengan senjata laras panjang yang siap membidik kapan saja sampai ia melihat sosok Malikha tengah berlari dan mundur. Seekor serigala besar akan segera menyerangnya jika Aidan tak cepat bertindak."AAAH ... TOLONG AKU!" Malikha berteriak berlari dan terjatuh dengan keras.“MALIKHA!” teriak Aidan tak sempat menangkap Ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 77. Hanya Aku Pelindungmu

    Misi kabur dari perkebunan itu gagal total dan Malikha kembali bersama Aidan ke villa. Semua penjaga sudah diperintahkan Eugene untuk kembali karena mereka sudah menemukan Malikha. Sepanjang perjalanan tak ada kata yang diucapkan oleh Aidan maupun Malikha.Tangan Aidan terus membelai kepala Malikha dan memeluk tubuhnya. Aidan tak melepaskan se inci pun ketika Malikha duduk di pangkuannya di atas mobil jeep yang terbuka. Rambutnya sedikit terkibas angin tapi rasa dingin sudah tak lagi ada. Aidan menyelamatkan nyawanya dan rasa hangat itu mengalir pada Malikha begitu saja.Begitu tiba, Aidan keluar dengan menggendong Malikha bersamanya untuk masuk ke dalam villa. Tak lupa Aidan mengucapkan terima kasih pada Eugene sebelum melangkah masuk."Tuan ..." panggil Theresia cemas."Aku perlu air hangat dan obat-obatan," ujar Aidan pada Theresia."Akan kubawakan segera ke kamarmu, Tuan." Aidan hanya mengangguk saja dan naik tangga menggendong Malikha ala bridal style bersamanya.Tiba di kamar, A

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 78. Kepalsuan Tanpa Henti

    Keesokan harinya, Aidan mempercepat kepulangannya ke New York yang seharusnya masih lusa. Tanpa banyak bicara Aidan bahkan tak mengatakan apa pun soal kepulangan yang lebih cepat dari bulan madu itu. Sedangkan Malikha yang masih agak susah bergerak harus melihat saja saat Aidan tak bicara padanya dan sibuk membereskan barang-barangnya."Kita pulang sekarang?" tanya Malikha yang duduk di pinggir ranjang. Aidan tengah membereskan kopernya dan menunggu Theresia membelikan pakaian baru untuk Malikha. Koper Malikha sudah tertinggal entah dimana di dalam hutan pinus itu."Iya, bukankah itu yang kamu inginkan semalam?" Aidan balik menyindir tanpa ekspresi. Ia bahkan tak melihat pada Malikha yang merasa tersindir. Malikha hanya bisa diam saja dan tak berani membalas.Theresia datang tak lama kemudian membawa pakaian baru untuk Malikha berganti. Aidan kemudian membawa pakaian tersebut ke kamar mandi dan selanjutnya akan menggendong Malikha."Aku bisa berjalan," ujar Malikha dengan nada rendah.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21

Bab terbaru

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 202. Takkan Pernah Kehilangan Cinta

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANPanggung yang cukup besar karena berada di tengah aula SMA Jersey Rey New York. Sorak-sorai seluruh siswa yang berdiri ikut mengangkat tangan dan bertepuk di atas kepala mereka saat gebukan drum Aldrich menggema memulai sebuah lagu. Dan suara Aldrich memulai lagu tersebut setelah gitar Ares dan piano milik Andrew mengiringinya."I don't even know how I can talk to you now, It's not you the you who talks to me anymore, And sure I know that sometimes it gets hard, But even with all my love, what we had you just gave it up!"Usai Aldrich, lalu Andrew adalah giliran kedua menyanyikan liriknya,"Thought we were meant to be, I thought that you belonged to me, I'll play the fool instead, Oh but then I know that this is the end!" mata Aldrich tak sengaja melirik pada satu orang gadis yang menjadi musuh abadinya, Chloe Harristian. Tak biasanya ia datang melihat pertunjukan bandnya The Skylar.Aldrich masih terus menggebuk drumnya dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 201. Cinta Yang Panas

    HUTAN TIJUANABryan, Mars, Aidan, Juan, Arya, Blake, Shawn, Erikkson, Han, Glenn, Earth, serta beberapa anggota Golden Dragon membentuh empat kelompok untuk melakukan pencarian terhadap pesawat James yang belum ditemukan. Bryan menerbangkan beberapa drone untuk mengawasi dari udara dan menentukan letak titik jatuh pesawat tersebut. Ia juga telah berkoordinasi dengan tim keamanan untuk saling memberi berita saat menemukan jejak apapun.Cukup lama mereka harus berputar-putar untuk bisa mencari jejak. Sampai salah satu drone milik Bryan kemudian mendeteksi ekor pesawat."Sebelah timur, 3 km lagi dari sini. Kita sudah agak dekat!" ujar Bryan memperlihatkan alatnya pada Aidan. Aidan mengangguk lalu memanggil kelompok yang lain agar mengikuti mereka.Bryan memimpin kelompok pencarian dan mulai memanggil nama James tak lama kemudian."JAMES ... DELILAH! JAMES! J!" tapi tak ada jawaban sama sekali sampai akhirnya Bryan melihat ekor pesawat yang tersangkut

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 200. Cahaya Yang Meredup

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANAidan tak berhenti tersengal saat ia keluar dari apartemen Arjoona. Ia harus menenangkan diri dengan bersandar dan memejamkan matanya. Ludahnya ia telan berkali-kali tapi masalahnya tenggorokannya begitu kering. Ia nyaris tak bisa bernapas.Di dalam, Aidan menahan mati-matian air matanya saat tahu jika pesawat James Belgenza mengalami kecelakaan di hutan Mexico. Ia hilang dan kabarnya tak ada yang selamat.“Aku harus tenang, aku harus tenang!” gumam Aidan pada dirinya sambil bersandar. Aidan memandang ke arah lobi apartemen mewah tersebut dan berjalan kembali separuh berlari ke arah mobilnya. Mobilnya datang diberikan oleh petugas parkir valet dan ia segera masuk ke dalamnya.Aidan harus cepat ke apartemen James untuk menjemput anak-anaknya. Selama perjalanan, ia kemudian menghubungi Glenn.“Di mana kamu?”“Aku sedang terjebak macet akan kembali ke Orcanza, Tuan!” jawab Gle

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 199. I Do

    "Bersediakah kamu menikah denganku lagi, Malikha Swan?" tanya Aidan bergumam lembut. Malikha terus memandanginya dan Aidan pun tak melepaskannya sama sekali. Semua cinta rasanya berpendar di mata Aidan untuk Malikha. Cinta yang tak mungkin ditutupinya lagi. Malikha pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca."Ya ... aku bersedia jadi istrimu, Aidan Caesar," jawab Malikha bergumam lembut pula. Malikha mendekat lebih dulu dan mencumbu Aidan dengan lembut. Aidan ikut membalas dan memperdalam pagutan bibirnya sambil memeluk Malikha lebih dekat dan erat. Pemandangan tengah kota dan taman New York dari atas menjadi saksi bersatunya cinta Aidan dan Malikha kembali."I do love you ... too much," bisik Aidan di sela bibirnya yang masih menempel pada Malikha. Malikha hanya melingkarkan kedua tangannya memeluk leher dan pundak Aidan."I love you too.""Benarkah? Kali ini kamu tidak berbohong kan!" goda Aidan tak melepaskan dirinya sama sekali. Malikha tergelak kecil dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 198. Melamar Lagi

    Malikha menaikkan pandangannya sambil berbaring menyamping pada Aidan yang baru saja menghubungi Glenn, asistennya. Ia tersenyum dan masih belum bicara. Malikha tampak tenang padahal ia baru saja disatroni perampok. Sementara Aidan sudah cemas setengah mati gara-gara kejadian itu. Ia bahkan belum membuka jasnya sama sekali dan terus berada di dekat Malikha yang tengah menjaga AldrichSetelah berpikir beberapa saat, Aidan akhirnya memutuskan untuk menelepon Arjoona melaporkan yang baru saja terjadi. Arjoona harus tahu setidaknya untuk mengantisipasi yang terjadi."Halo, Aidan.""Joona, rumah Malikha baru saja mengalami perampokan," ujar Aidan tanpa basa basi."APA! apa yang terjadi!" Arjoona sampai berteriak karena berita tersebut."Aku pergi keluar sebentar mengurus pekerjaan. Dua pria masuk lewat pintu depan dan membongkar semua laci. Mereka tidak mengambil apa pun, aku rasa ini bukan perampokan. Tapi apa yang mereka cari?" dengu

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 197. Yang Mengubah Segalanya

    Malikha yang mendengar bunyi pintu berdecit mengira pelayan di rumahnya sudah tiba. Sambil tersenyum, ia kemudian berjalan hendak melihat dan menyapa. Dengan langkah agak cepat ia akan turun sampai akhirnya matanya membesar. Ia melihat dua orang pria bertopeng masuk lewat pintu depan.Mereka membawa senjata tajam dan sedang mengendap masuk lewat ruang tamu. Malikha yang hampir saja menuju tangga kemudian berbalik dan bersembunyi pada dinding di dekat tangga. Malikha benar-benar terkejut dan jantungnya berdegup kencang."Oh, tidak. Mereka bukan pelayan!" gumam Malikha pada dirinya sendiri. Malikha langsung mundur dan mencari tempat bersembunyi sambil bisa melihat apa yang sebenarnya tengah terjadi. Ia mengintip lagi dan melihat dua orang itu tengah membongkar laci dan lemari di lantai bawah. Malikha langsung berbalik dan mengendap separuh berlari masuk ke kamarnya. Satu orang pasti akan naik ke atas dan memeriksa.Dengan panik Malikha ingat jika ia meletakkan pon

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 196. Belum Siap Jadi Ibu

    Beberapa hari kemudian, keadaan Malikha tak juga kunjung membaik. Ia sudah diperbolehkan pulang karena luka operasinya semakin membaik tapi ia tak ingin berada di dekat bayinya sama sekali. Aidan otomatis harus pindah ke rumah Malikha karena ia tak mungkin bolak balik dari rumahnya meskipun jaraknya dekat.Aidan berubah menjadi seperti Ayah single yang merawat Aldrich sendirian. Ia otodidak belajar mengganti popok dan mengambil donor ASI dari istri Mars King, Vanylla King. Tak hanya Vanylla yang mendonorkan ASI-nya, Kiran Miller juga ikut memberikan ASI-nya.Saat malam hari, Aidan menggendong Aldrich memberinya botol ASI sampai ia tertidur sembari membacakan puisi atau mengumamkan sebuah lagu. Aldrich yang mengerti bahwa ia sementara hanya bisa bersama sang Ayah, tak banyak rewel. Ia bayi yang manis dan penurut."Cobalah untuk menggendongnya, Sayang," bujuk Aidan lembut sambil mencoba mendekatkan Aldrich pada Malikha. Malikha yang awalnya tersenyum jadi defensif

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 195. Masalah Belum Selesai

    Sampai hari yang ditunggu-tunggu tiba adalah saat Malikha akan menyusui bayinya untuk yang pertama kali. Keadaan bayinya sudah semakin baik dan kembali sehat."Kamu sudah mendapatkan nama yang pas?" tanya Bryan pada Aidan saat menunggu bayi tersebut di bawa ke kamar Malikha. Aidan mengangguk tersenyum"Aldrich Tristan Caesar," jawab Aidan sambil tersenyum pada Bryan yang mengangguk ikut tersenyum.Saat mereka selesai bicara, kereta bayi kemudian terlihat sedang didorong menuju kamar Malikha dan Aidan pun mengikutinya. Di kamar Malikha, seluruh keluarga besar The Seven Wolves dan anak-anak mereka sudah menunggu."Mila kemari, Sayang. Coba lihat itu ... ada bayi!" ujar Bryan menggendong balitanya Mila yang terkekeh menggemaskan saat melihat salah satu "adiknya" yang baru lahir beberapa hari lalu. Kembarannya Izzy digendong oleh Nisa ikut mendekat melihat bayi Aldrich yang menyihir banyak orang dengan ketampanannya. Setelah bayi itu diletakkan di dekat tempa

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 194. Penantian Bahagia

    Tak ada yang dirasakan Aidan saat ini kecuali rasa bahagia. Ia telah resmi menjadi seorang Ayah. Segala perjuangan dan rasa sakit akibat dendam dan perceraian yang terjadi pada pernikahannya, terbayar sudah. Aidan tak berhenti mengecup Malikha yang terlihat semakin mengantuk pasca bayi mereka lahir. Namun usai dibersihkan, bayi itu harus dipantau karena ia mulai membiru."Apa yang terjadi?" tanya Aidan setelah ia dikeluarkan dari ruang operasi."Bayinya sudah melewati waktunya lahir, dia harus masuk ruang ruang intensif untuk dimasukkan dalam inkubator. Aku tidak berharap dia sudah keracunan air ketuban, tapi aku benar-benar harus memantau keadaan putramu. Untuk saat ini, temani istrimu. Bayimu akan baik-baik saja," ujar salah satu Dokter Anak yang ikut dalam operasi tersebut."Lakukan apa pun untuk putraku, aku tidak mau terjadi sesuatu padanya!""Aku yakin kondisi ini hanya sementara, setelah dia pulih, aku sendiri yang akan memberikannya pada kalian."

DMCA.com Protection Status