Beranda / CEO / Perangkap Cinta Sang CEO / Bab 186. Berkorban Demi Cinta

Share

Bab 186. Berkorban Demi Cinta

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-28 11:00:15

Keesokan harinya, setelah seluruh anggota The Seven Wolves pulang dan Aidan kembali sendiri. Aidan yang masih dalam cuti panjangnya kemudian memutuskan untuk merawat tanaman di depan halaman rumahnya. Setidaknya ia bisa melepaskan penat dan kebosanan. Tak ada yang bisa dilakukannya selain mendengarkan musik sambil merawat bunga-bunga kecil yang lucu dan cantik.

Tak disangka, Bruce kembali datang ke rumah Malikha dan tak sengaja melihat Aidan tengah sibuk menanam beberapa tanaman di pot-pot kecil di depan rumahnya.

Setelah parkir di depan rumah Malikha, Bruce tak langsung masuk. Ia memilih menghampiri Aidan yang sedang kotor berlepotan tanah.

"Kamu benar-benar tak bisa diperingatkan!" hardik Bruce tanpa basa basi. Aidan mengangkat wajahnya dan sosok Bruce berdiri menghalangi matahari. Tak bisa melihat dengan baik, Aidan akhirnya berdiri dan berjalan ke arah Bruce dengan tangan memakai sarung tangan namun tetap berlepotan tanah.

"Apa yang kamu lakukan di si

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 187. Ku Tak Sanggup Jauh

    "Jadi kamu mau menikah denganku?" hati Malikha berteriak mengatakan tidak tapi setelah mendengar jika Aidan ternyata tak keberatan, ia pun mengangguk. Sambil tersenyum lebar, Bruce mengambil tangan kiri Malikha dan memasangkan cincin itu di jari manisnya. "Aku janji aku akan jadi suami terhebat untukmu," ujar Bruce antusias dan tersenyum lebar. Lamarannya diterima namun Malikha hanya tersenyum tipis dan mengangguk seadanya. Pulang dari makan malam, Malikha diantar sampai ke atas beranda rumahnya. Tak lupa calon suami itu kemudian memagutkan bibirnya mesra pada calon istrinya Malikha di bawah lampu teras yang menyala. Aidan yang bisa melihat dari balik tirai kamarnya hanya bisa menyandarkan sisi kepalanya dan menelan ludahnya sendiri. Momen itu harus dilihat Aidan selama beberapa menit dan itu cukup menyiksa. Namun tak ada yang bisa dilakukan Aidan. Kata-kata Joona kembali terus terngiang di benak Aidan. Sambil melepaskan napas berat, kalimat itu ia ingat lagi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 188. Kegigihan Tanpa Akhir

    Malikha masuk ke kamar meninggalkan Aidan di ruang makan sendirian usai mendengar pengakuannya. Sambil mengatur napasnya, Malikha bersandar di balik pintu kamar dan menunduk dengan mata berkaca-kaca. Sekilas ingatannya tentang Aidan saat dulu ia pernah dituduh Jason sebagai penguntit terlintas.Saat itu Malikha percaya jika Aidan bisa saja melakukan hal itu. Namun setelah tak terbukti, Malikha merasa Aidan takkan pernah berpikir akan mungkin melakukan hal sejauh itu.Sekarang, ia dimata-matai selama beberapa bulan bahkan sampai menempelkan kamera di seluruh rumahnya. Betapa menakutkannya itu dan yang melakukannya adalah mantan suaminya sendiri.Sementara di dapur, Aidan yang menyesali perbuatannya hanya bisa menghela napas berat beberapa kali lalu berdiri dan membereskan meja makan Malikha. Ia bahkan masuk ke dapur dan mencuci piring hingga semua beres. Setelah mengeringkan tangan, Aidan naik ke kamar Malikha dan mencoba mengetuk pintu kamarnya."Malikha,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 189. Tak Bisa Memiliki

    "Mau apa kemari?" tanya Bruce seketika ketus dengan kernyitan di kening."Aku ingin bertemu Malikha sebentar. Ada yang ingin aku berikan," jawab Aidan biasa saja. Malikha yang mendengar suara Aidan langsung berdiri dan datang menghampiri."Aidan ...""Hai... aku datang ingin bicara denganmu sebentar." Malikha lantas mengangguk dan tersenyum. Mereka sudah tak bertemu dan bicara selama 3 minggu, kini Aidan tiba-tiba datang dan ingin memberikan sesuatu. Malikha bahkan tak mengindahkan delikan Bruce yang heran melihat Malikha malah tersenyum manis pada Aidan."Ada apa Aidan?" Aidan lalu mengeluarkan sebuah amplop."Estrela sedang mengadakan kerjasama dengan klinik kecantikan dan spa ternama di Beverly Hills milik seorang aktris terkenal. Jadi mereka memintaku untuk memberikan review dengan mencoba berbagai fasilitas mereka. Ehhm... mungkin kamu mau mencoba relax disana, kamu bisa ditemani Bruce jika mau." Aidan memberikan amplop undangannya. Mulut Mali

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 190. Aku Membutuhkanmu

    "Ini tidak akan berhasil. Aku tidak akan pernah memilikimu." ujar Bruce dengan pandangan yang ia buang ke arah lain. Ia tak sanggup menatap Malikha. Sambil menggelengkan kepala dan mengurut tekuknya, Bruce pergi begitu saja dari rumah Malikha tanpa pamit, tanpa bicara.Keesokan harinya, Bruce membatalkan semua rencana pernikahan mereka. Termasuk gaun pengantin yang telah dipesan. Ia tak pernah muncul di depan Malikha dan memilih mengirimkan pesan lewat kurir."Maafkan aku, Bruce," gumam Malikha usai membaca surat Bruce yang memutuskan hubungan asmara mereka. Usai Bruce yang memberi surat, Malikha pun mengirimkan balasan berupa surat pengunduran diri dari Noxtrot. Malikha sudah bertekad untuk menghadapi persalinannya sendirian. Tak seperti janji Bruce sebelumnya yang akan menemani Malikha melahirkan, ternyata semuanya tak terjadi. Sedangkan Aidan juga tak pernah terlihat datang atau menelepon lagi setelah terakhir kali mereka bicara."Kita akan hadapi ini berdua,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 191. Kejutan Cinta Untuk Aidan

    Awalnya Malikha berjalan mundur lalu berbalik membiarkan Aidan masuk ke kamarnya sambil menutup pintu. Aidan telah membuka topi dan menyisiri rambutnya beberapa kali. Entah karena hormon atau Malikha memang mulai menyukai Aidan, ia melihat Aidan makin seksi dan menarik belakangan ini. Bahkan cara berjalannya saja sudah membuat Malikha bergairah melihatnya.Aidan pun tak membuang waktunya untuk memeluk Malikha dari belakang dan mengecup pipinya. Tak ada paksaan kali ini, Malikha membiarkan Aidan memeluk lalu memberikannya cumbuan dari leher ke pundak bahkan sampai meraba perut dan sedikit meremas dadanya. Aidan benar-benar merasa ia tengah bermimpi. Ia sudah menunggu nyaris putus asa untuk hari ini yang datang tiba-tiba padanya."Ini akan jadi hal paling mengagumkan yang pernah aku alami," bisik Aidan dengan desauan yang menggelitik bulu kuduk Malikha. Ia menggigit pelan kulit di balik telinga sampai garis rahang. Sedangkan Malikha memejamkan mata menikmati sentuhan lem

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 192. Betapa Aku Mencintaimu

    Dokter kandungan Malikha terus mendampingi dan melihat perkembangannya. Ia meminta Aidan agar menemani Malikha agar ia tak stres. Segala hal dilakukan Aidan, ia bahkan tak berhenti memeluk atau mengecup Malikha beberapa kali"Kita akan menghadapi ini bersama, okey. Aku tak akan pernah meninggalkanmu. Aku takkan pernah mau jauh darimu lagi," ujar Aidan memegang wajah Malikha yang terus berkeringat. Ia terengah dan mulai tak sanggup lagi melewati persalinannya. Aidan mulai khawatir dan meminta Dokter untuk mengambil tindakan apapun agar Malikha selamat."Siapkan ruang operasinya!" ujar Dokter tersebut pada salah satu perawat."Kita hanya bersiap-siap. Saat tidak memungkinkan nanti, Nyonya Malikha harus menjalani operasi!" ujar Dokter itu pada Aidan yang mengangguk mengerti. Tapi Malikha masih menggeleng, ia tetap bersikeras ingin melahirkan normal."Aku tidak mau ... aku tidak mau operasi!" rengek Malikha jadi makin stres dan bayinya malah tak mau bergerak.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 193. Puisi Cintaku Yang Abadi Untukmu

    Sementara di ruang bersalin, perjuangan Aidan dan Malikha belum berakhir. Malikha yang sudah siap melahirkan sudah tak memiliki tenaga lagi untuk mendorong."Dia harus dioperasi, bayinya terlilit tali pusar. Panggil Dokter Terrel ke ruang operasi sekarang, bawa dia!" ujar Dokter kandungan Malikha berdiri memberi perintah pada perawat. Malikha masih menggeleng tak mau dan terus meremas keras tangan Aidan.“Aidan, aku tidak mau dioperasi!” pinta Malikha merengek pada Aidan yang tak dilepaskannya sama sekali. Aidan langsung membujuk Malikha dengan memeluk, mencium dan membelainya lembut"Dengarkan aku, Sayang. Aku akan menemanimu di dalam.""Aidan, aku takut.""Tidak akan ada hal buruk yang terjadi padamu, aku janji. Aku akan selalu bersamamu." Aidan kemudian mengecup kening Malikha terus meyakinkannya. Ia juga memeluk Malikha yang sama sekali tak melepaskannya."Ikut aku, Tuan Caesar!" ujar Dokter itu setelah tempat t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 194. Penantian Bahagia

    Tak ada yang dirasakan Aidan saat ini kecuali rasa bahagia. Ia telah resmi menjadi seorang Ayah. Segala perjuangan dan rasa sakit akibat dendam dan perceraian yang terjadi pada pernikahannya, terbayar sudah. Aidan tak berhenti mengecup Malikha yang terlihat semakin mengantuk pasca bayi mereka lahir. Namun usai dibersihkan, bayi itu harus dipantau karena ia mulai membiru."Apa yang terjadi?" tanya Aidan setelah ia dikeluarkan dari ruang operasi."Bayinya sudah melewati waktunya lahir, dia harus masuk ruang ruang intensif untuk dimasukkan dalam inkubator. Aku tidak berharap dia sudah keracunan air ketuban, tapi aku benar-benar harus memantau keadaan putramu. Untuk saat ini, temani istrimu. Bayimu akan baik-baik saja," ujar salah satu Dokter Anak yang ikut dalam operasi tersebut."Lakukan apa pun untuk putraku, aku tidak mau terjadi sesuatu padanya!""Aku yakin kondisi ini hanya sementara, setelah dia pulih, aku sendiri yang akan memberikannya pada kalian."

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30

Bab terbaru

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 202. Takkan Pernah Kehilangan Cinta

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANPanggung yang cukup besar karena berada di tengah aula SMA Jersey Rey New York. Sorak-sorai seluruh siswa yang berdiri ikut mengangkat tangan dan bertepuk di atas kepala mereka saat gebukan drum Aldrich menggema memulai sebuah lagu. Dan suara Aldrich memulai lagu tersebut setelah gitar Ares dan piano milik Andrew mengiringinya."I don't even know how I can talk to you now, It's not you the you who talks to me anymore, And sure I know that sometimes it gets hard, But even with all my love, what we had you just gave it up!"Usai Aldrich, lalu Andrew adalah giliran kedua menyanyikan liriknya,"Thought we were meant to be, I thought that you belonged to me, I'll play the fool instead, Oh but then I know that this is the end!" mata Aldrich tak sengaja melirik pada satu orang gadis yang menjadi musuh abadinya, Chloe Harristian. Tak biasanya ia datang melihat pertunjukan bandnya The Skylar.Aldrich masih terus menggebuk drumnya dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 201. Cinta Yang Panas

    HUTAN TIJUANABryan, Mars, Aidan, Juan, Arya, Blake, Shawn, Erikkson, Han, Glenn, Earth, serta beberapa anggota Golden Dragon membentuh empat kelompok untuk melakukan pencarian terhadap pesawat James yang belum ditemukan. Bryan menerbangkan beberapa drone untuk mengawasi dari udara dan menentukan letak titik jatuh pesawat tersebut. Ia juga telah berkoordinasi dengan tim keamanan untuk saling memberi berita saat menemukan jejak apapun.Cukup lama mereka harus berputar-putar untuk bisa mencari jejak. Sampai salah satu drone milik Bryan kemudian mendeteksi ekor pesawat."Sebelah timur, 3 km lagi dari sini. Kita sudah agak dekat!" ujar Bryan memperlihatkan alatnya pada Aidan. Aidan mengangguk lalu memanggil kelompok yang lain agar mengikuti mereka.Bryan memimpin kelompok pencarian dan mulai memanggil nama James tak lama kemudian."JAMES ... DELILAH! JAMES! J!" tapi tak ada jawaban sama sekali sampai akhirnya Bryan melihat ekor pesawat yang tersangkut

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 200. Cahaya Yang Meredup

    BEBERAPA TAHUN KEMUDIANAidan tak berhenti tersengal saat ia keluar dari apartemen Arjoona. Ia harus menenangkan diri dengan bersandar dan memejamkan matanya. Ludahnya ia telan berkali-kali tapi masalahnya tenggorokannya begitu kering. Ia nyaris tak bisa bernapas.Di dalam, Aidan menahan mati-matian air matanya saat tahu jika pesawat James Belgenza mengalami kecelakaan di hutan Mexico. Ia hilang dan kabarnya tak ada yang selamat.“Aku harus tenang, aku harus tenang!” gumam Aidan pada dirinya sambil bersandar. Aidan memandang ke arah lobi apartemen mewah tersebut dan berjalan kembali separuh berlari ke arah mobilnya. Mobilnya datang diberikan oleh petugas parkir valet dan ia segera masuk ke dalamnya.Aidan harus cepat ke apartemen James untuk menjemput anak-anaknya. Selama perjalanan, ia kemudian menghubungi Glenn.“Di mana kamu?”“Aku sedang terjebak macet akan kembali ke Orcanza, Tuan!” jawab Gle

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 199. I Do

    "Bersediakah kamu menikah denganku lagi, Malikha Swan?" tanya Aidan bergumam lembut. Malikha terus memandanginya dan Aidan pun tak melepaskannya sama sekali. Semua cinta rasanya berpendar di mata Aidan untuk Malikha. Cinta yang tak mungkin ditutupinya lagi. Malikha pun tersenyum dengan mata berkaca-kaca."Ya ... aku bersedia jadi istrimu, Aidan Caesar," jawab Malikha bergumam lembut pula. Malikha mendekat lebih dulu dan mencumbu Aidan dengan lembut. Aidan ikut membalas dan memperdalam pagutan bibirnya sambil memeluk Malikha lebih dekat dan erat. Pemandangan tengah kota dan taman New York dari atas menjadi saksi bersatunya cinta Aidan dan Malikha kembali."I do love you ... too much," bisik Aidan di sela bibirnya yang masih menempel pada Malikha. Malikha hanya melingkarkan kedua tangannya memeluk leher dan pundak Aidan."I love you too.""Benarkah? Kali ini kamu tidak berbohong kan!" goda Aidan tak melepaskan dirinya sama sekali. Malikha tergelak kecil dan

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 198. Melamar Lagi

    Malikha menaikkan pandangannya sambil berbaring menyamping pada Aidan yang baru saja menghubungi Glenn, asistennya. Ia tersenyum dan masih belum bicara. Malikha tampak tenang padahal ia baru saja disatroni perampok. Sementara Aidan sudah cemas setengah mati gara-gara kejadian itu. Ia bahkan belum membuka jasnya sama sekali dan terus berada di dekat Malikha yang tengah menjaga AldrichSetelah berpikir beberapa saat, Aidan akhirnya memutuskan untuk menelepon Arjoona melaporkan yang baru saja terjadi. Arjoona harus tahu setidaknya untuk mengantisipasi yang terjadi."Halo, Aidan.""Joona, rumah Malikha baru saja mengalami perampokan," ujar Aidan tanpa basa basi."APA! apa yang terjadi!" Arjoona sampai berteriak karena berita tersebut."Aku pergi keluar sebentar mengurus pekerjaan. Dua pria masuk lewat pintu depan dan membongkar semua laci. Mereka tidak mengambil apa pun, aku rasa ini bukan perampokan. Tapi apa yang mereka cari?" dengu

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 197. Yang Mengubah Segalanya

    Malikha yang mendengar bunyi pintu berdecit mengira pelayan di rumahnya sudah tiba. Sambil tersenyum, ia kemudian berjalan hendak melihat dan menyapa. Dengan langkah agak cepat ia akan turun sampai akhirnya matanya membesar. Ia melihat dua orang pria bertopeng masuk lewat pintu depan.Mereka membawa senjata tajam dan sedang mengendap masuk lewat ruang tamu. Malikha yang hampir saja menuju tangga kemudian berbalik dan bersembunyi pada dinding di dekat tangga. Malikha benar-benar terkejut dan jantungnya berdegup kencang."Oh, tidak. Mereka bukan pelayan!" gumam Malikha pada dirinya sendiri. Malikha langsung mundur dan mencari tempat bersembunyi sambil bisa melihat apa yang sebenarnya tengah terjadi. Ia mengintip lagi dan melihat dua orang itu tengah membongkar laci dan lemari di lantai bawah. Malikha langsung berbalik dan mengendap separuh berlari masuk ke kamarnya. Satu orang pasti akan naik ke atas dan memeriksa.Dengan panik Malikha ingat jika ia meletakkan pon

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 196. Belum Siap Jadi Ibu

    Beberapa hari kemudian, keadaan Malikha tak juga kunjung membaik. Ia sudah diperbolehkan pulang karena luka operasinya semakin membaik tapi ia tak ingin berada di dekat bayinya sama sekali. Aidan otomatis harus pindah ke rumah Malikha karena ia tak mungkin bolak balik dari rumahnya meskipun jaraknya dekat.Aidan berubah menjadi seperti Ayah single yang merawat Aldrich sendirian. Ia otodidak belajar mengganti popok dan mengambil donor ASI dari istri Mars King, Vanylla King. Tak hanya Vanylla yang mendonorkan ASI-nya, Kiran Miller juga ikut memberikan ASI-nya.Saat malam hari, Aidan menggendong Aldrich memberinya botol ASI sampai ia tertidur sembari membacakan puisi atau mengumamkan sebuah lagu. Aldrich yang mengerti bahwa ia sementara hanya bisa bersama sang Ayah, tak banyak rewel. Ia bayi yang manis dan penurut."Cobalah untuk menggendongnya, Sayang," bujuk Aidan lembut sambil mencoba mendekatkan Aldrich pada Malikha. Malikha yang awalnya tersenyum jadi defensif

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 195. Masalah Belum Selesai

    Sampai hari yang ditunggu-tunggu tiba adalah saat Malikha akan menyusui bayinya untuk yang pertama kali. Keadaan bayinya sudah semakin baik dan kembali sehat."Kamu sudah mendapatkan nama yang pas?" tanya Bryan pada Aidan saat menunggu bayi tersebut di bawa ke kamar Malikha. Aidan mengangguk tersenyum"Aldrich Tristan Caesar," jawab Aidan sambil tersenyum pada Bryan yang mengangguk ikut tersenyum.Saat mereka selesai bicara, kereta bayi kemudian terlihat sedang didorong menuju kamar Malikha dan Aidan pun mengikutinya. Di kamar Malikha, seluruh keluarga besar The Seven Wolves dan anak-anak mereka sudah menunggu."Mila kemari, Sayang. Coba lihat itu ... ada bayi!" ujar Bryan menggendong balitanya Mila yang terkekeh menggemaskan saat melihat salah satu "adiknya" yang baru lahir beberapa hari lalu. Kembarannya Izzy digendong oleh Nisa ikut mendekat melihat bayi Aldrich yang menyihir banyak orang dengan ketampanannya. Setelah bayi itu diletakkan di dekat tempa

  • Perangkap Cinta Sang CEO   Bab 194. Penantian Bahagia

    Tak ada yang dirasakan Aidan saat ini kecuali rasa bahagia. Ia telah resmi menjadi seorang Ayah. Segala perjuangan dan rasa sakit akibat dendam dan perceraian yang terjadi pada pernikahannya, terbayar sudah. Aidan tak berhenti mengecup Malikha yang terlihat semakin mengantuk pasca bayi mereka lahir. Namun usai dibersihkan, bayi itu harus dipantau karena ia mulai membiru."Apa yang terjadi?" tanya Aidan setelah ia dikeluarkan dari ruang operasi."Bayinya sudah melewati waktunya lahir, dia harus masuk ruang ruang intensif untuk dimasukkan dalam inkubator. Aku tidak berharap dia sudah keracunan air ketuban, tapi aku benar-benar harus memantau keadaan putramu. Untuk saat ini, temani istrimu. Bayimu akan baik-baik saja," ujar salah satu Dokter Anak yang ikut dalam operasi tersebut."Lakukan apa pun untuk putraku, aku tidak mau terjadi sesuatu padanya!""Aku yakin kondisi ini hanya sementara, setelah dia pulih, aku sendiri yang akan memberikannya pada kalian."

DMCA.com Protection Status