Share

Bab 2

Author: Jihan Umnia
last update Last Updated: 2024-11-27 11:16:34
"Turun!"

Surya tiba-tiba menginjak rem, lalu menarikku turun dari kursi penumpang.

"Kamu hubungi sopir dulu buat jemput, nanti aku jelasin."

Sambil menatap punggung Surya yang pergi dengan sikap dingin, aku menyentuh dahiku yang memar karena terbentur.

Begitu melihat Chika, aku langsung tahu hubungannya dengan Surya pasti tidak biasa.

Terutama senyuman gadis itu yang terang-terangan menantang dan tatapan jahatnya yang tidak bisa ditutupi.

Dulu, Surya selalu menempatkan aku sebagai prioritas utama, kapan pun itu.

Bahkan di awal usahanya, saat ada kontrak penting, dia rela terlambat demi mengantarku pulang terlebih dahulu.

Namun sekarang, demi perempuan lain, dia tega meninggalkanku di pinggir jalan tanpa peduli keadaanku.

Meski sedih, aku langsung naik taksi menuju ke sekolah Kiky.

Saat ini, tidak ada yang lebih penting dari Kiky.

Namun, begitu aku sampai, gurunya bilang Kiky sudah dijemput sejak tadi.

Aku buru-buru menelepon rumah, tetapi tidak ada yang mengangkat.

Aku mencoba menghubungi ibunda Surya, meski aku tahu kecil kemungkinan Kiky ada di sana.

"Bu, apa Kiky ada di tempat Ibu?"

"Nggak ada! Buat apa aku bawa dia ke sini? Anak sial itu, sama seperti kamu, bawa nasib buruk! Melihatnya saja sudah bikin kesal! Dengar ya ...."

Aku tidak punya waktu untuk mendengar omelannya lagi, langsung kututup teleponnya.

Aku minta pihak TK memeriksa rekaman CCTV.

Yang menjemput Kiky bukan sopir yang biasa, Pak Lukman, tetapi seorang pria muda bertubuh kurus dan punggungnya bungkuk.

Pria itu memeluk dan memasukkannya ke mobil Surya.

Meski Kiky menangis, pria itu langsung saja melemparkannya ke kursi belakang.

Saat pria itu membuka pintu pengemudi, aku melihat wajahnya.

Itu adik Chika, Yudha Baskara.

Aku menyimpan rekaman CCTV itu dan langsung menuju kantor polisi.

Di dalam taksi, aku terus mencoba menelepon Surya, tetapi tidak satu pun diangkat.

Akhirnya, dia malah mematikan ponselnya.

Saat jam pulang kerja, jalanan macet total, dan aku terjebak di tengah kemacetan.

Ketika Bibi Lydia menelepon dan mengabarkan Kiky belum pulang, aku tidak bisa menunggu lagi.

Aku melepas sepatu hak tinggiku dan berlari di tengah jalanan yang ramai.

Akhirnya, setelah kakiku penuh luka dan berdarah, aku sampai di kantor polisi.

Namun, mereka bilang aku tidak bisa membuat laporan sebelum 24 jam.

Sementara itu, telepon Surya masih tetap tidak bisa dihubungi.

Aku pergi ke rumah sakit, dan di sana aku lihat Surya sedang membujuk lembut Chika yang berbaring di ranjang.

Anak perempuannya hilang, tetapi dia malah asyik memeluk perempuan lain dengan penuh kasih.

Kemarahan dan keinginan untuk menghancurkan mereka memenuhi pikiranku, dan terus melonjak.

Brak!

Dengan satu tendangan, aku membuka pintu kamar itu, menghancurkan suasana mesra di dalamnya.

Surya menatapku dengan terkejut, bibirnya bergerak seperti ingin mengatakan sesuatu.

Namun, sebelum dia sempat bicara, Chika sudah lebih dulu memanggilnya dengan penuh perasaan, "Kak Surya."

Tanpa berkata apa-apa, Surya berdiri di depan Chika, menghalangi pandanganku yang tertuju pada gadis itu.

Seolah-olah hanya dengan berdiri diam saja, tatapanku bisa menghancurkan Chika.

Ketika tangan Surya yang besar membelai wajahku, barulah aku menyadari bahwa wajahku sudah penuh air mata.

"Jangan menangis, Sayang. Maaf, aku bisa jelaskan. Ini semua nggak seperti yang kamu pikirkan ...."

Dengan panik Surya mengusap air mataku, tetapi air mata itu tidak berhenti.

Akhirnya dia memelukku erat-erat, berusaha menenangkanku dengan suara lembut.

Sambil tetap melindungi Chika dari pandanganku.

Aku mendorongnya, lalu dengan penuh kemarahan, aku menamparnya sekuat tenaga.

Wajah Surya yang tampan langsung menjadi merah dan bengkak.

Related chapters

  • Penyiksaan Cinta   Bab 3

    "Aaaah! Kenapa kamu memukulnya? Dasar perempuan tua!"Melihat aku memukul pria yang dicintainya, Chika berteriak seperti ayam betina marah dan berlari menghampiriku.Bukannya menghindar, aku malah menatap langsung ke mata Surya.Chika mendorongku hingga terjatuh dan perut bagian bawahku terbentur pinggir ranjang. Rasa sakitnya membuat wajahku pucat dan aku tidak bisa berdiri tegak."Sayang!"Dengan gesit Chika segera memeluk lengan Surya, mencegahnya untuk mendekat dan menolongku."Pergi sana! Kamu memang nggak tahu diri!"Surya menarik lengannya dari pelukan Chika dan dengan satu tangan, dia menjatuhkan gadis itu ke lantai.Kemudian, dia mengangkatku dari lantai dan berusaha meletakkanku di ranjang untuk memeriksa lukaku.Dengan sekuat tenaga aku berusaha keluar dari pelukannya, "Kotor sekali."Yang aku maksud adalah ranjang rumah sakit, dan juga Surya.Surya terdiam di tempat, matanya yang merah menatapku dengan tatapan kosong, tampak seperti anjing kecil yang ditinggalkan."Kak Sury

    Last Updated : 2024-11-27
  • Penyiksaan Cinta   Bab 4

    Surya mengusap darah di dahinya, lalu dengan hati-hati berlutut di depanku."Sayang, maafkan aku. Aku pulang terlambat. Aku ...."Aku mengangkat tangan, dengan seluruh kekuatan aku menampar wajah Surya dengan keras."Surya, apa kamu ini masih manusia? Anakmu hilang, tapi kamu malah berhari-hari nggak pulang! Nyawa anakmu kalah penting dibandingkan hal nggak berguna itu, ya?!"Ekspresi Surya langsung berubah dingin, terutama saat mendengar bagaimana caraku menyebut Chika."Apa kamu harus bicara sekasar itu? Apa maksudmu 'hal nggak berguna' itu! Mana sopan santunmu, Yona!"Melihat pria di depanku, yang hatinya jelas sudah sepenuhnya berpihak pada Chika, aku sadar. Aku tidak bisa lagi berharap dia punya hati nurani."Mereka sudah buat anakku hilang, apa aku masih perlu pikirkan sopan santun?!""Dia ingin menikah denganmu, 'kan? Suruh dia kembalikan Kiky, maka aku akan langsung cerai denganmu! Aku kasih dia tempatku! Kiky masih kecil, dia pasti ketakutan ....""Cukup!"Surya memotong kata-

    Last Updated : 2024-11-27
  • Penyiksaan Cinta   Bab 5

    Surya menatapku dengan tajam, matanya dipenuhi ketakutan dan kebingungan.Aku memaksakan senyumku. "Kamu tahu aku, aku nggak pernah bohong, apalagi pura-pura.""Soalnya kamu sendiri tahu, berpura-pura itu melelahkan, bukan?"Surya sama sekali tidak meragukan aku. Dia percaya setiap kata yang kuucapkan, persis seperti dulu aku percaya dia akan selalu setia padaku.Namun, sampai di titik ini, kita sudah bukan lagi diri kita yang dulu.Surya tiba-tiba terengah-engah, matanya mulai berkaca-kaca.Dia mendekat dan memelukku, "Sudah cukup, Yona. Kumohon, jangan bicara lagi!""Kamu nggak akan mati! Aku nggak akan biarkan kamu mati!"Aku mendorongnya dengan sekuat tenaga, lalu menatapnya dingin saat dia jatuh terduduk di lantai yang penuh pecahan kaca.Pelukan yang dulu terasa hangat dan membuat rindu, sekarang malah membuat aku merasa muak.Surya nggak peduli dengan luka-lukanya. Dia berlutut di lantai, merangkak perlahan mendekatiku.Darahnya meninggalkan jejak panjang di belakangnya.Seolah-

    Last Updated : 2024-11-27
  • Penyiksaan Cinta   Bab 6

    Aku memaksa dengan tegas agar Kiky tetap bersamaku.Tak peduli Chika dan ibunda Surya mengancam atau merayu, aku tetap tidak mau mengalah.Bunuh diri? Siapa yang tidak bisa?Ketika Surya mendekati Kiky, aku langsung menempelkan pisau ke leherku.Setiap kali Chika dan ibunda Surya datang, aku langsung melukai pergelangan tanganku.Sampai akhirnya Surya mengambil pisauku saat aku lengah.Aku langsung melompat dari lantai dua, hingga tulang rusukku patah.Surya sampai berlutut memohon pada ibunya agar tidak datang lagi. Bahkan kepalanya sampai berdarah demi mengusir mereka.Hah, tulang rusuk patah memang sakit, ya.Kali ini aku bahkan tidak perlu berpura-pura lagi.Karena tidak bisa memaksaku, ibunda Surya langsung memerintahkan semua rumah sakit untuk menolak merawatku dan Surya.Jahat sekali! Untung saja yang sakit itu bukan aku.Penasaran, kalau suatu hari nanti dia tahu anak kesayangannya hancur kariernya gara-gara dia, bagaimana reaksinya?Aku duduk di mobil mewah Surya, melihatnya d

    Last Updated : 2024-11-27
  • Penyiksaan Cinta   Bab 7

    Karena insiden itu, Surya hampir memutuskan hubungan dengan keluarganya.Dia meninggalkan keluarga Ciptadi dan mulai membangun bisnisnya sendiri.Sejak itu, dia tidak pernah lagi menginjakkan kaki di rumah lama mereka.Bahkan di hari ulang tahun ibunya, dia tidak pernah pulang.Dia hanya meminta asistennya mengirimkan hadiah sebagai formalitas.Sementara Kiky, yang kebetulan lahir di hari yang sama dengan ibunya, malah diperlakukan bak putri kecil oleh Surya.Karena dia begitu berharga, Surya memberinya nama Kirana Ciptadi.Dia juga bersikap makin perhatian pada aku dan Kiky.Semua urusan rumah dia kerjakan sendiri, aku tidak perlu repot-repot melakukan apa pun.Khawatir aku mengalami depresi pasca melahirkan, dia selalu menjaga emosiku dengan hati-hati, bahkan berbicara pun tidak pernah dengan suara keras.Dia sering mengajak aku dan Kiky ke taman bermain, membuatkan sendiri kue ulang tahun untuk Kiky, dan memesan gaun putri untuk Kiky dari luar negeri jauh-jauh hari sebelumnya ....A

    Last Updated : 2024-11-27
  • Penyiksaan Cinta   Bab 8

    Para warganet mengutuk pasangan pria dan wanita murahan ini.Beberapa bahkan berhasil menemukan alamat tempat tinggal Chika, dan setiap hari mereka menunggu di depan pintu, kemudian melemparkan telur busuk ke pintunya.Chika hampir gila, tetapi dia tidak bisa menghubungi Surya.Dia mencoba memohon pada ibunda Surya, dan mengancam, "Kalau kamu nggak membantuku, jangan harap aku akan melahirkan anak ini!"Namun, ibunda Surya bukan orang yang baik hati.Ancaman itu tidak berpengaruh, malah membuatnya kehilangan perlindungan."Kalau nggak mau punya anak, ya gugurkan saja. Satu-satunya alasan aku peduli padamu hanya karena anak ini. Tanpa anak, Surya pun mungkin nggak akan tertarik padamu. Kalau sekarang kamu menggugurkannya, apa kamu pikir kamu masih punya kesempatan?"Skandal perselingkuhan itu terlalu memalukan, sehingga keluarga Ciptadi dan Grup Kirana tidak bisa menghindar dari dampaknya.Aku menyuruh Lulu untuk menggunakan uang yang ada dan langsung membeli saham Grup Kirana.Meskipun

    Last Updated : 2024-11-27
  • Penyiksaan Cinta   Bab 9

    Keluargaku memang benar-benar buruk.Orang tuaku lebih mementingkan anak laki-laki. Mereka nggak pernah mau mengeluarkan uang lebih untuk diriku.Aku cuma bisa memakai baju bekas orang lain untuk ke sekolah.Aku bahkan tidak mampu membeli seragam sekolah.Surya yang membeli seragam tersebut dan memberikannya lewat wali kelas, tanpa memberi tahu aku kalau dia yang membelinya.Di meja belajarku pun mulai banyak makanan ringan, tetapi teman-teman malah menuduhku mencuri.Hanya Lulu yang berani membelaku, tetapi dia malah ikut disakiti oleh mereka.Akhirnya, Surya turun tangan untuk menyelesaikan masalah itu.Dia mulai mengejarku dengan sangat serius, tetapi aku malah menjauhinya seperti menjauhi ular berbisa.Karena aku benar-benar takut pada gadis-gadis lain yang akan memukul ataupun memakiku.Lama-lama, Surya tidak lagi menunjukkan perhatian secara terang-terangan, tetapi dia melindungiku diam-diam.Aku pikir, aku bisa tenang menjalani tiga tahun SMA di bawah perlindungannya.Namun, tan

    Last Updated : 2024-11-27
  • Penyiksaan Cinta   Bab 10

    "Hahaha! Ibu ...."Kiky memelukku dan tertawa terbahak-bahak, menghapus air mata yang tadi berlinangan.Aku bahkan sudah lupa, sudah berapa lama sejak terakhir kali aku memeluk Kiky seperti ini.Aku mengangkatnya sebentar, ternyata dia tidak kurus.Bahkan, dia sedikit lebih berat dari sebelum aku pergi.Aku tersenyum pada Lulu dengan rasa terima kasih, tetapi sebelum aku sempat berbicara, dia sudah memotongku sambil tersenyum lebar."Jangan berterima kasih sama aku. Berkat kamu, sekarang aku jadi perempuan muda kaya!""Hahahahaha ...."Kami tertawa bersama, lalu setelah Kiky tertidur, Lulu mulai membicarakan urusan di dalam negeri.Chika sudah lama tidak membuat masalah lagi.Keluarga Ciptadi pun tidak berani memberi bantuan terang-terangan agar tidak merusak harga saham mereka."Dengar-dengar, dia tertangkap waktu keluar membeli mi instan. Banyak orang yang menahannya di pojokan dan memukulinya.""Tapi, karena dia sedang hamil, mereka tidak memukulnya terlalu keras. Dia melapor ke po

    Last Updated : 2024-11-27

Latest chapter

  • Penyiksaan Cinta   Bab 12

    "Eh, sudah dengar nggak?""Apa?""Katanya, Chika ditangkap karena tuduhan pembunuhan berencana, tapi polisi menemukan dia punya gangguan jiwa parah, jadi langsung dimasukkan ke rumah sakit jiwa dengan pengamanan ketat. Nggak bakal keluar lagi deh seumur hidup."Lulu menepuk bahuku, dan sambil tersenyum berkata, "Yona, akhirnya semua selesai!"Aku tersenyum sambil menepuk kepala Lulu. "Ya, Kiky akhirnya aman.""Dengar-dengar, Surya meninggalkan surat wasiat untukmu? Mau apa dia?"Aku tersenyum geli melihat wajah Lulu yang penuh rasa penasaran, lalu berkata pelan, "Dia bilang, ingin aku menguburkannya di tempat yang paling dekat denganku agar dia bisa menebus dosanya.""Huh! Dasar nggak tahu malu! Memangnya dia layak?"Lulu melihatku dengan cemas, khawatir aku akan setuju dengan permintaan Surya."Dengerin ya, jangan sampai kamu ....""Sudah!" Aku langsung menyela perkataannya yang nggak ada habisnya. Tidak sabar aku mendengarnya terus menerus."Tentu saja aku nggak akan setuju, apa aku

  • Penyiksaan Cinta   Bab 11

    Mendengar kata-kataku, wajah ibunda Surya makin terlihat kesal.Tiba-tiba dia merebut pisau dari tangan pengawal dan menusukku."Aku akan membunuhmu! Perempuan hina!"Bang! Polisi datang tepat waktu.Mereka menyelamatkanku dari tangan ibunda Surya.Wanita anggun yang terjatuh ke tanah itu masih berteriak, "Lepaskan tangan kalian! Kalian tahu siapa aku?""Aku dari keluarga Ciptadi, apa kalian berani seenaknya seperti ini?"Polisi yang memimpin tertawa sinis, "Keluarga Ciptadi? Dulu mungkin kalian bisa seenaknya, tapi sekarang nggak lagi, Nyonya!"Dengan bantuan polisi, aku berhasil bebas.Plak! Plak! Plak!Hal pertama yang kulakukan adalah membalas ketiga tamparan keras Bu Ciptadi.Polisi yang menahannya terkejut dan terpana dengan tindakanku.Aku mengangkat kakiku dan menginjak wajahnya, lalu menekannya dengan kuat."Kamu belum tahu 'kan? Suamimu sudah ditangkap, dan keluarga Ciptadi yang kamu banggakan sudah runtuh!""Semua ini berkat calon menantumu, Chika. Kalau bukan karena dia, ak

  • Penyiksaan Cinta   Bab 10

    "Hahaha! Ibu ...."Kiky memelukku dan tertawa terbahak-bahak, menghapus air mata yang tadi berlinangan.Aku bahkan sudah lupa, sudah berapa lama sejak terakhir kali aku memeluk Kiky seperti ini.Aku mengangkatnya sebentar, ternyata dia tidak kurus.Bahkan, dia sedikit lebih berat dari sebelum aku pergi.Aku tersenyum pada Lulu dengan rasa terima kasih, tetapi sebelum aku sempat berbicara, dia sudah memotongku sambil tersenyum lebar."Jangan berterima kasih sama aku. Berkat kamu, sekarang aku jadi perempuan muda kaya!""Hahahahaha ...."Kami tertawa bersama, lalu setelah Kiky tertidur, Lulu mulai membicarakan urusan di dalam negeri.Chika sudah lama tidak membuat masalah lagi.Keluarga Ciptadi pun tidak berani memberi bantuan terang-terangan agar tidak merusak harga saham mereka."Dengar-dengar, dia tertangkap waktu keluar membeli mi instan. Banyak orang yang menahannya di pojokan dan memukulinya.""Tapi, karena dia sedang hamil, mereka tidak memukulnya terlalu keras. Dia melapor ke po

  • Penyiksaan Cinta   Bab 9

    Keluargaku memang benar-benar buruk.Orang tuaku lebih mementingkan anak laki-laki. Mereka nggak pernah mau mengeluarkan uang lebih untuk diriku.Aku cuma bisa memakai baju bekas orang lain untuk ke sekolah.Aku bahkan tidak mampu membeli seragam sekolah.Surya yang membeli seragam tersebut dan memberikannya lewat wali kelas, tanpa memberi tahu aku kalau dia yang membelinya.Di meja belajarku pun mulai banyak makanan ringan, tetapi teman-teman malah menuduhku mencuri.Hanya Lulu yang berani membelaku, tetapi dia malah ikut disakiti oleh mereka.Akhirnya, Surya turun tangan untuk menyelesaikan masalah itu.Dia mulai mengejarku dengan sangat serius, tetapi aku malah menjauhinya seperti menjauhi ular berbisa.Karena aku benar-benar takut pada gadis-gadis lain yang akan memukul ataupun memakiku.Lama-lama, Surya tidak lagi menunjukkan perhatian secara terang-terangan, tetapi dia melindungiku diam-diam.Aku pikir, aku bisa tenang menjalani tiga tahun SMA di bawah perlindungannya.Namun, tan

  • Penyiksaan Cinta   Bab 8

    Para warganet mengutuk pasangan pria dan wanita murahan ini.Beberapa bahkan berhasil menemukan alamat tempat tinggal Chika, dan setiap hari mereka menunggu di depan pintu, kemudian melemparkan telur busuk ke pintunya.Chika hampir gila, tetapi dia tidak bisa menghubungi Surya.Dia mencoba memohon pada ibunda Surya, dan mengancam, "Kalau kamu nggak membantuku, jangan harap aku akan melahirkan anak ini!"Namun, ibunda Surya bukan orang yang baik hati.Ancaman itu tidak berpengaruh, malah membuatnya kehilangan perlindungan."Kalau nggak mau punya anak, ya gugurkan saja. Satu-satunya alasan aku peduli padamu hanya karena anak ini. Tanpa anak, Surya pun mungkin nggak akan tertarik padamu. Kalau sekarang kamu menggugurkannya, apa kamu pikir kamu masih punya kesempatan?"Skandal perselingkuhan itu terlalu memalukan, sehingga keluarga Ciptadi dan Grup Kirana tidak bisa menghindar dari dampaknya.Aku menyuruh Lulu untuk menggunakan uang yang ada dan langsung membeli saham Grup Kirana.Meskipun

  • Penyiksaan Cinta   Bab 7

    Karena insiden itu, Surya hampir memutuskan hubungan dengan keluarganya.Dia meninggalkan keluarga Ciptadi dan mulai membangun bisnisnya sendiri.Sejak itu, dia tidak pernah lagi menginjakkan kaki di rumah lama mereka.Bahkan di hari ulang tahun ibunya, dia tidak pernah pulang.Dia hanya meminta asistennya mengirimkan hadiah sebagai formalitas.Sementara Kiky, yang kebetulan lahir di hari yang sama dengan ibunya, malah diperlakukan bak putri kecil oleh Surya.Karena dia begitu berharga, Surya memberinya nama Kirana Ciptadi.Dia juga bersikap makin perhatian pada aku dan Kiky.Semua urusan rumah dia kerjakan sendiri, aku tidak perlu repot-repot melakukan apa pun.Khawatir aku mengalami depresi pasca melahirkan, dia selalu menjaga emosiku dengan hati-hati, bahkan berbicara pun tidak pernah dengan suara keras.Dia sering mengajak aku dan Kiky ke taman bermain, membuatkan sendiri kue ulang tahun untuk Kiky, dan memesan gaun putri untuk Kiky dari luar negeri jauh-jauh hari sebelumnya ....A

  • Penyiksaan Cinta   Bab 6

    Aku memaksa dengan tegas agar Kiky tetap bersamaku.Tak peduli Chika dan ibunda Surya mengancam atau merayu, aku tetap tidak mau mengalah.Bunuh diri? Siapa yang tidak bisa?Ketika Surya mendekati Kiky, aku langsung menempelkan pisau ke leherku.Setiap kali Chika dan ibunda Surya datang, aku langsung melukai pergelangan tanganku.Sampai akhirnya Surya mengambil pisauku saat aku lengah.Aku langsung melompat dari lantai dua, hingga tulang rusukku patah.Surya sampai berlutut memohon pada ibunya agar tidak datang lagi. Bahkan kepalanya sampai berdarah demi mengusir mereka.Hah, tulang rusuk patah memang sakit, ya.Kali ini aku bahkan tidak perlu berpura-pura lagi.Karena tidak bisa memaksaku, ibunda Surya langsung memerintahkan semua rumah sakit untuk menolak merawatku dan Surya.Jahat sekali! Untung saja yang sakit itu bukan aku.Penasaran, kalau suatu hari nanti dia tahu anak kesayangannya hancur kariernya gara-gara dia, bagaimana reaksinya?Aku duduk di mobil mewah Surya, melihatnya d

  • Penyiksaan Cinta   Bab 5

    Surya menatapku dengan tajam, matanya dipenuhi ketakutan dan kebingungan.Aku memaksakan senyumku. "Kamu tahu aku, aku nggak pernah bohong, apalagi pura-pura.""Soalnya kamu sendiri tahu, berpura-pura itu melelahkan, bukan?"Surya sama sekali tidak meragukan aku. Dia percaya setiap kata yang kuucapkan, persis seperti dulu aku percaya dia akan selalu setia padaku.Namun, sampai di titik ini, kita sudah bukan lagi diri kita yang dulu.Surya tiba-tiba terengah-engah, matanya mulai berkaca-kaca.Dia mendekat dan memelukku, "Sudah cukup, Yona. Kumohon, jangan bicara lagi!""Kamu nggak akan mati! Aku nggak akan biarkan kamu mati!"Aku mendorongnya dengan sekuat tenaga, lalu menatapnya dingin saat dia jatuh terduduk di lantai yang penuh pecahan kaca.Pelukan yang dulu terasa hangat dan membuat rindu, sekarang malah membuat aku merasa muak.Surya nggak peduli dengan luka-lukanya. Dia berlutut di lantai, merangkak perlahan mendekatiku.Darahnya meninggalkan jejak panjang di belakangnya.Seolah-

  • Penyiksaan Cinta   Bab 4

    Surya mengusap darah di dahinya, lalu dengan hati-hati berlutut di depanku."Sayang, maafkan aku. Aku pulang terlambat. Aku ...."Aku mengangkat tangan, dengan seluruh kekuatan aku menampar wajah Surya dengan keras."Surya, apa kamu ini masih manusia? Anakmu hilang, tapi kamu malah berhari-hari nggak pulang! Nyawa anakmu kalah penting dibandingkan hal nggak berguna itu, ya?!"Ekspresi Surya langsung berubah dingin, terutama saat mendengar bagaimana caraku menyebut Chika."Apa kamu harus bicara sekasar itu? Apa maksudmu 'hal nggak berguna' itu! Mana sopan santunmu, Yona!"Melihat pria di depanku, yang hatinya jelas sudah sepenuhnya berpihak pada Chika, aku sadar. Aku tidak bisa lagi berharap dia punya hati nurani."Mereka sudah buat anakku hilang, apa aku masih perlu pikirkan sopan santun?!""Dia ingin menikah denganmu, 'kan? Suruh dia kembalikan Kiky, maka aku akan langsung cerai denganmu! Aku kasih dia tempatku! Kiky masih kecil, dia pasti ketakutan ....""Cukup!"Surya memotong kata-

DMCA.com Protection Status