Manusia atau masalah yang bisa diselesaikan dengan uang bukanlah hal yang sulit. Itu adalah cara paling gampang bagi orang seperti Zayn yang tidak kekurangan uang.Namun, kalau suatu hari mereka sudah menolak uang dan tas, melainkan mempermasalahkan cinta, maka itu sulit untuk diatasi.Hutang budi adalah sesuatu yang sulit dilunasi.Hendra tidak terkejut terhadap jawaban Zayn, dia hanya mengingatkan, "Jangan kamu main hingga hancur baru berlutut dengan menyesal."Zayn langsung berkata dengan semangat, "Siapa yang bisa membuatku berlutut, maka aku akan menganggap orang itu sebagai ibuku."'Kakek saja nggak bisa membuatku mengalah, bagaimana mungkin Nancy bisa?'Oh ya, di masa Zayn masih ompol, kakeknya memukulnya hingga menangis. Dia sudah termasuk baik tidak kencing di atas kepala kakeknya.Apa dia pernah mengalah kepada siapa pun selama ini? Apa dia pernah menurunkan derajatnya?Dia hanya pernah mengalah kepada Hendra.Di lapangan tembak Biro Husada, sepuluh tembakan Zayn semuanya dit
Sharon belum sempat menyelesaikan kata-katanya.Sopir Hendra sudah datang, Hendra pun langsung pergi begitu saja.Sharon berdiri di tempat dengan menyedihkan hingga ingin menangis.Zayn menanyakan dengan kepo, "Apa yang dia lakukan padamu hingga kamu begitu sedih?"Sharon sudah menahan emosinya sepanjang hari. Kini saat ada yang menanyakan kabarnya, air matanya langsung mengalir. "Aku ... aku memberikan pertamaku kepadanya. Selama tahun baru ini, dia nggak memedulikanku sama sekali. Hari ini akhirnya bisa bertemu, bukankah dia seharusnya menanyakan kabarku? Aku tahu Sisca sudah bersamanya sejak masa kuliah. Aku juga nggak niat merusak hubungan mereka, tapi aku pertama kali ...."Zayn sangat tercengang! Dia berkali-kali memastikan, "Maksudmu, Hendra ... Hendra menidurimu?"Sharon menyeka air mata sambil berkata, "Iya, aku tahu kamu nggak percaya. Tapi, aku-benar bersamanya melakukan ....""Apa kamu punya bukti?"Sharon dengan malu menganggukkan kepalanya.Zayn pun tercengang.'Gila! Hen
Hendra langsung memeluk Sisca ketika masuk ke dalam kamar. Dia mencium wangi yang samar-samar. "Kamu sudah mandi, ya? Wangi sekali."Sisca mengiakannya, kemudian berputar dalam pelukannya untuk bertatapan dengan Hendra dan menanyakan, "Hendra, dengar kabar kamu sudah punya anak kedua."Hendra awalnya terkejut, tapi dia pun menjadi semangat menanyakan, "Sudah berapa lama?"Akan tetapi, rasa kekhawatiran muncul setelah kebahagiaan.Dia merangkul pinggang Sisca, lalu menyentuh perutnya dan menanyakan, "Kamu masih belum pulih total dari keguguran sebelumnya. Apa kamu sanggup hamil lagi?"Selain itu, mereka selalu melakukan perlindungan saat berhubungan agar tidak hamil.Hendra mengira itu adalah sebuah kecelakaan, dia berkata, "Besok pagi kutemani ke rumah sakit, ya."...Sisca berkata, "Bukan aku?"Hendra tercengang dan masih belum mengerti. "Bukan kamu? Siapa lagi yang bisa menghamili anakku?""Sharon."Hendra langsung terkejut.'Apa dia menghamili diri sendiri?'Sisca mengeluarkan ponse
Sisca merangkul leher Hendra dan mencium bibirnya, kemudian tersenyum lebar berkata, "Pak Hendra mengingatkanku berkali-kali, apa kamu takut menikah denganku?"Takut?Hendra langsung merangkul pinggangnya dan menatapnya berkata, "Apakah takut kamu pergi juga termasuk dalam ketakutan?"..."Sayangnya KUA masih libur."Selain itu, Hendra masih punya sebuah hadiah belum diberikan kepada Sisca. Dia berencana meminta Sisca menandatanganinya sebelum mereka menikah.Sisca mencium bau alkohol yang samar-samar langsung teringat tugas yang diberikan kepada Hendra malam ini."Oh ya, bagaimana tentang Zayn? Apa dia tahu apa yang terjadi pada keluarganya Nancy?""Suruh Nancy jangan berharap pada Zayn lagi."Hendra hanya memberikan sebuah peringatan.Sisca pun menebak maksud Hendra. Dia merasa Zayn lebih tidak berperasaan dari yang dipikirkannya. "Mereka menikah tiga tahun, apa dia nggak ada perasaan sama sekali?"'Dia memang kejam.'Hendra berkata, "Zayn menyukai uang, kekuasaan dan seks. Kalau har
Sisca kehabisan kata-kataApakah ini yang disebut bertahan hidup?...Keesokan harinya, Kafe Faith.Zayn adalah pemilik kafe ini, privasinya sangat bagus.Sisca dan Sharon duduk berhadapan di ruang VIP. Tengah meja sedang memasak teh hingga tercium wangi teh.Sharon adalah orang yang tidak sabar, dia melihat berkali-kali ke pintu ruang VIP dan menanyakan, "Bukankah semalam kamu sudah beri tahu Pak Hendra tentang kehamilanku? Kenapa Pak Hendra belum datang? Sisca, apa kamu membohongiku?"Sisca mengambil teh sambil berkata dengan santai, "Aku sudah menanyakannya. Dia nggak menginginkan anak itu."Tatapan Sharon terhadapnya menjadi sangat kejam, dia langsung mencibir, "Bukan Pak Hendra yang nggak menginginkannya, pasti kamu yang nggak mau!"Sisca berkata, "Itu bukan anaknya, kenapa dia harus menerimanya?""Apa yang kamu katakan?"Sharon awalnya terkejut, tapi setelah itu dia merasa bangga dan tertawa."Sisca, kamu pasti nggak menyangka Sharon yang dulunya sangat jelek bisa meniduri kekasi
"Sharon, kamu sudah tertipu. Pria di malam itu bukanlah Hendra."Sharon bagaimana mungkin percaya, dia langsung berkata, "Sisca, kamu membohongiku lagi! Aku tahu kalau kamu belum menikah dengan Pak Hendra, jadi kamu takut aku merebut posisimu menjadi istri Hendra. Bukankah kamu nggak suka mempersulit orang? Apakah kamu berani bersaing untuk merebut Hendra denganku?"Sisca berkata dengan pasrah, "Meskipun aku bersedia, setidaknya kamu harus tanya apakah Hendra bersedia bersamamu?"Sharon berkata, "Saat dia berhubungan seks denganku, dia bahkan sangat tergila-gila. Bagaimana mungkin dia nggak mau? Sisca, kalau kamu nggak mau percaya, aku boleh menunjukkan video kami berhubungan seks kepadamu."Sharon takut Hendra nggak mengakui perbuatannya karena mabuk, jadi dia pun diam-diam merekamnya.Semua ini adalah bukti keras.Kalau Sisca terus memaksanya, Sharon akan menyebarkan bukti-bukti ini.Melihat Sharon sudah tergila-gila, Sisca pun tidak ingin menyelamatkannya lagi.Sisca bersandar di ku
Hendra terkejut mengira dirinya salah dengar.Hendra menunduk dan mendekatinya dengan tatapan bahagia. "Sisca, apa yang kamu katakan barusan?""Lupakan saja kalau nggak mau cium."Ketika Sisca mau balik badan masuk ke dalam mobil, Hendra langsung menarik lengannya.Sisca pun tertabrak ke dalam pelukannya.Ketika Sisca mendongak, Hendra kebetulan menunduk. Bibir mereka bersentuhan secara kebetulan, tapi terasa sedikit sakit.Sisca tanpa sadar ingin menjauhkannya, tapi Hendra langsung menahannya di depan pintu mobil sambil menciumnya.Mereka jelas-jelas sudah sering berciuman, tapi Sisca masih saja merasa sulit mengendalikan perasaannya.Hendra menahannya dalam pelukan sambil menanyakan dengan suara yang serak, "Apakah teman sekamarmu itu menindasmu?""Nggak."Sebaliknya malah Sharon yang menindasnya.Di lantai atas.Ketika Sharon melihat mereka dua bermesraan, jari tangan yang menyentuh tirai jendela menjadi semakin kuat seakan-akan mau membolongi tirai tersebut.'Jelas-jelas pria yang
Hendra berkata di samping telinga Sisca, "Beraninya kamu menodongkan pistol kepadaku? Kalau nggak sengaja tertembak, siapa yang bertanggung jawab untuk kebahagiaan hidupmu?"Sisca bercanda, "Kalau kamu berani menipuku lagi, aku akan menodongkan pistol ini ke kamu. Apa kamu takut?"Hendra tersenyum menjawab, "Takut.""Coba tembak dan rasakan sensasi tolak baliknya."Dor!Peluru ditembakkan mengenai tengah sasaran.Ini pertama kalinya Sisca menembak. Pergelangannya yang kurang kuat langsung bergetar karena tolak balik yang kuat.Hendra langsung menahan tangannya sambil berkata, "Pergelangan tanganmu nggak stabil. Malam ini kamu harus banyak berlatih."Sisca menatapnya dengan kebingungan. "Bagaimana cara latihannya?"Hendra malah dengan nada santai tapi terdengar nakal berkata, "Gampang saja. Latihan dengan memegang pistol."...Telinga Sisca langsung memerah ketika dia memahaminya.Hendra dengan ekspresi serius memegang tangan Sisca menargetkan sasaran tembak lagi. Dia berkata, "Sekarang
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!