Semua perlakuan Hendra seakan-akan tidak bisa membuat Sisca marah.Akan tetapi, semakin patuh Sisca, Hendra malah semakin kesal.Sebuah bayangan badan yang besar langsung menghampiri Sisca.Di dalam rumah hanya terdapat sebuah lampu malam yang menyala. Di saat ini, Hendra berdiri di depan Sisca sambil berkata, "Kalau mau berterima kasih padaku, seharusnya kamu tahu kalau barang ini nggak cukup.""Jadi, Pak Hendra mau hadiah apa?"Hendra tidak mengatakan apa pun.Dalam sesaat, dia langsung mendorong Sisca ke sofa.Hendra langsung maju dan berlutut di kedua sisi tubuh Sisca dengan kakinya yang panjang sambil berkata, "Cium aku."Tatapan Hendra terhadapnya terasa sangat dingin tanpa rasa sayang sama sekali, tapi kata-kata yang diucapkannya malah membuat Sisca tersipu.Sisca mendekati Hendra, lalu mendongak dan mencium bibirnya.Gerakan Sisca sangat lembut dan tidak seganas yang dulu lagi.Namun, gerakan yang lembut ini malah seperti sengaja menggoda.Hendra memasukkan tangannya yang lebar
Angel sangat cerewet, Hendra pun mendengarkan obrolannya yang sangat lama.Saat Sisca mengantarkan air madu ke dalam kamar, Hendra langsung berkata, "Tidurlah. Kalau kamu takut, kamu main gim saja."Nada bicara Hendra terdengar sangat lembut dan sabar.Sisca berhenti di depan kamar.'Apakah Hendra sedang menelepon Kimiko?'Angel malah berkata dengan tidak rela, "Baiklah, Paman. Aku tidur dulu. Selamat malam.""Selamat malam."Setelah mereka berdua saling mengucapkan selamat malam, Hendra pun mematikan telepon.Hendra melihat riwayat panggilan sambil tersenyum.'Anak kecil ini memang sangat ramah.''Tapi, lucu juga.'Hendra juga tidak tahu apa penyebabnya. Dia jelas tidak menyukai anak-anak, tapi dia merasa sangat berjodoh dengan anak ini.Sisca melihat semuanya.'Sepertinya Hendra benar-benar mencintai Kimiko.'Wajah yang tersenyum melihat riwayat panggilan mungkin adalah permulaan dari cinta.Sisca berusaha menutupi kesedihan dalam hatinya, lalu masuk ke kamar sambil berkata, "Ini air
Sisca tertawa sambil menjawab, "Nona Kristin, kalau kamu adalah tunangannya Pak Hendra, maka aku nggak merasa aneh kalau kamu menanyakanku. Tapi, kamu bukan tunangannya Pak Hendra, untuk apa kamu begitu panik melihatku bersama Pak Hendra?"Kristin langsung malu ketika isi pikirannya sudah tertebak.Kristin pun berteriak dengan malu dan kesal, "Aku nggak suka melihat orang yang merusak hubungan orang lain!""Kalau nggak, kamu bujuk saja Hendra untuk melepaskanku."Setelah mengatakannya, Sisca pun langsung pergi untuk melayani klien.Sisca yang terlihat tenang membuat Kristin menjadi kesal.Kristin langsung menghubungi seseorang, "Halo, kamu sudah kembali, 'kan?""Tentu saja! Aku sudah pulang seminggu lebih. Kenapa Nona Kristin mencariku?""Bantu aku.""Bantu apa?" tanya pria itu dengan nada bermain.Kristin langsung menyipitkan matanya sambil merencanakan sesuatu, "Bukankah kamu suka bermain cewek? Aku punya kenalan cewek. Mau, nggak?""Iyakah?""Jangan basa-basi! Kamu mau nggak?""Mau,
Zayn merasa ada yang aneh, dia tiba-tiba berkata dengan terkejut, "Jangan-jangan ini hadiah dari Sisca? Aku ingat kemarin Nancy bersama Sisca ke mal beli cerutu untuk ayahku. Gaharu ini pasti dari dia, 'kan?"Hendra langsung menjadi tegang dan tidak mau mengakuinya. "Bukan.""Ya sudah kalau bukan. Untuk apa kamu begitu tegang? Kamu ini memang terlalu gengsi. Tapi, wanita itu hanya beli hadiah untukmu, kamu jangan tersentuh, ya. Hobi seperti merokok paling nggak hanya kecanduan, tapi kalau terlibat dengan cinta, kamu pasti akan terobsesi."Sisca adalah racun bagi Hendra.Zayn takut Hendra akan melakukan kesalahan yang sama dan terjatuh selamanya.Hendra dengan ekspresi datar dan nada cuek berkata, "Aku nggak akan jatuh di lubang yang sama, aku bukan orang yang begitu bodoh, lagi pula Sisca juga nggak begitu memesona."Zayn tertawa sambil berkata, "Menurutku, Sisca memang nggak memesona, tapi susah dipastikan kamu bodoh atau nggak."Ketika sedang kuliah, tidak ada satu pun orang yang tid
Kedua karyawati itu merasa Kristin adalah orang yang provokator, jadi mereka pun langsung pergi setelah mengomelinya."Apakah dia salah minum obat? Apa hubungannya dengannya?""Sensitif sekali? Apa dia sudah menopause?!"Setelah menyeka tangannya, Kristin langsung menghubungi Elvis."Apa kamu sudah sampai?""Sudah, aku sedang siap-siap untuk menggodanya. Sampai jumpa."Kristin melihat ke kaca sambil tersenyum dengan tatapan yang ganas.Mantan pacar yang penting?Bagaimana jika mantan pacar yang penting ini dikotori?...Di lobi kantor penjualan.Sisca sedang memperkenalkan model unit kepada Elvis.Setelah mendengar penjelasan yang panjang, Elvis menggunakan kacamata hitam menggaruk kepala sambil berkata, "Nona cantik, kamu hanya menjelaskan saja, aku juga nggak bisa melihat barang aslinya. Beli rumah harus melihat barang asli."Permintaan ini sangat masuk akal."Begini saja, Tuan Elvis, biar saya membawa Anda ke ruang model kami, ya.""Ayo pergi."Apartemen Internasional Pakumen adalah
Sisca sebenarnya tidak ingin menyinggung klien, tapi kata-kata yang diucapkan Elvis semakin lama semakin keterlaluan.Sisca mengerutkan bibirnya sambil berkata dengan sopan, "Kalau Tuan Elvis datang untuk mencari wanita penghibur, maka Anda sudah salah tempat. Ini adalah kantor penjualan dan hanya menjual rumah, bukan tempat hiburan malam."Elvis merasa Sisca sedang pura-pura suci, dia pun berlagak keren berkata, "Jadi, Nona Sisca termasuk rumah baru atau rumah bekas? Tentu saja aku nggak mempermasalahkan kalau rumah bekas. Terkadang rumah bekas lebih menarik dari rumah baru."Senyuman Sisca langsung menjadi sangat palsu."Sepertinya Tuan Elvis tahu jelas perbedaan rumah bekas dan rumah baru. Jadi, kuncinya Tuan Elvis baru atau bekas?"Sebelum Elvis menjawab, Sisca tiba-tiba menekuk dan mengarahkan ke atas dengan kuat hingga menyerang bagian intim Elvis!"Ad ... uh!"Elvis memegang bagian intimnya yang kesakitan hingga wajahnya memerah!"Tuan Elvis, jagalah kuncimu baik-baik. Aku nggak
"Betul juga. Aku lebih memilih ambil gaji pokok daripada melakukan hal-hal murahan seperti ini!"Sisca hanya melewati orang-orang yang menggosip dengan santai.Sisca tidak pernah melakukan hal-hal tersebut, jadi dia tidak ingin menjelaskannya.Akan tetapi, Sisca menyadari kalau masalah ini tidak begitu gampang.Dia mulai dikucilkan oleh Departemen Penjualan.Tiba-tiba segumpal lem muncul di kursi kerjanya.Di layar komputernya bahkan terdapat tulisan "lonte" dari lipstik merah.Sepatu hak tinggi yang diletakkan di bawah meja kerjanya untuk menemui klien pun terisi dengan air.Bahkan, beberapa rekan-rekan kerjanya sengaja tidak memberitahunya tentang urusan pekerjaan sehingga Sisca pun sering telat untuk menghadiri rapat.Cara rekan-rekan kerjanya sangat licik dan juga sangat sukses membuat Sisca dikucilkan....Kantor direktur gedung satu.Alex melaporkan, "Pak Hendra, aku sudah menyelidiki masalah ini. Klien bernama Elvis Tio itu duluan mengganggu Sisca. Setelah itu, Elvis komplain ke
Alex pun segera melaksanakannya.Ketika Alex sampai di depan pintu, Hendra dengan gengsi dan nada dingin berkata, "Mulai sekarang, kamu nggak perlu melaporkan kepadaku tentang penindasan apa pun lagi terhadap Sisca di perusahaan. Aku nggak peduli.""Aku sudah paham!"Alex benar-benar paham atau pura-pura paham?Setelah Alex meninggalkan kantor, Hendra langsung melemparkan kontraknya ke meja dan tidak ingin membacanya lagi.Terdapat sebuah ganjalan dalam hatinya yang tidak bisa dihilangkan.Hendra menunduk dan mengernyit melihat bekas luka abu-abu muda dari puntung rokok.Akhir-akhir ini, bekas luka ini semakin lama menjadi semakin tebal.Hendra bahkan sudah tidak tahu jelas berapa kali dia tergoyahkan....Di wilayah Grup SY terdapat sebuah kafe umum di atap gedung sepuluh. Di sudut kafe itu ada sebuah tangga kayu menuju atap kecil.Tempat ini sangat hening.Sisca langsung menuju atap kecil itu sambil minum kopi.Beberapa hari ini, Sisca sudah hampir menyerah karena ditindas di Departe
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!