Saat Hendra sadar, bagian jantungnya terasa sakit seolah sudah hancur berkeping-keping lalu direkatkan kembali.Setiap gerakan Hendra akan menyebabkan rasa kesakitan yang mematikan.Benny menahan bahunya berkata, "Jangan gerak, kamu harus istirahat. Apa lagi yang mau kamu lakukan dengan kondisi ini?"Hendra berusaha bersandar dan menjawab dengan wajah pucat, "Kenapa kamu di sini?""Huh? Kalau aku nggak datang, kamu sudah mati! Bu Siti meneleponku saat kamu pingsan."Bu Siti mengira Benny adalah dokter mereka, dia tidak tahu apa pun.Hendra mengulurkan tangannya memegang bagian jantung, lalu bertanya dengan mengernyit, "Aku masih bisa hidup berapa lama?"Benny langsung mengomel, "Kenapa kamu nggak berharap dirimu bisa pulih?"Hendra tahu kondisi tubuhnya sendiri, dia berkata dengan serius, "Benny, aku sudah nggak lama lagi.""Obat yang sebelumnya kuberikan kepadamu memang menunda racun itu menyebar, tapi hari ini kamu hampir saja meninggal. Aku juga nggak bisa menjanjikan waktu hidupmu,
Selain itu, kalau Hendra mau pergi ke Negara Ruji, dia hanya bisa pakai pesawat pribadi.Kalau naik pesawat penumpang, informasi pribadi akan tercatat dan akan dicurigai oleh Organisasi Etios kalau kabar tunangan Hendra dengan Jessy adalah palsu.Hendra menyebarkan semua berita di dunia maya hanya agar Organisasi Etios percaya kalau Hendra sudah putus hubungan dengan Sisca dan Hendra yang mengusir Sisca.Setelah Jessy si anak palsu itu sudah mendapatkan yang diinginkannya di Negara Ruji, maka Organisasi Etios tidak akan begitu memedulikan keberadaan anak kandung Keluarga Ika lagi.Kemarin malam Grup Windy mengumumkan berita terbaru.Hannah Ika, anak Matthew Ika berhasil bergabung dengan dewan direksi perusahaan dan akan bertanggung jawab dalam tugas perusahaan....Bar Conar, Kota Aroha.Billy duduk sambil minum bir.Wajahnya sudah memerah karena mabuk, tapi dirinya masih sangat sadar.Saat Billy mengambil gelas terakhir dan mau menghabiskannya, tiba-tiba sebuah tangan muncul menahan g
Saat Billy keluar dari Bar Conar, di luar bar sudah mulai turun salju.Bulan Desember Kota Aroha sudah memasuki musim dingin.Angin dingin terasa menusuk.Billy berdiri di tengah salju, dalam sesaat bahunya sudah dipenuhi dengan kepingan salju.Ponsel Billy berdering, dia langsung angkat tanpa melihat nama penelepon.Suara seorang wanita langsung mengamuk dari telepon, "Hei Billy! Kapan kamu mau cerai dengan anakku? Adikmu membuat Sherine kehilangan anak, tapi kamu masih membela adikmu? Kami nggak mau posisi nyonya kaya lagi! Cepat setuju untuk perceraiannya! Kalau nggak, aku akan pergi ke Kota Aroha untuk membeberkan kejahatan adikmu!"Ini adalah telepon dari Erline yang merasa tidak adil untuk Sherine.Billy sudah minum terlalu banyak, seluruh tubuhnya dipenuhi dengan bau alkohol, bahkan suaranya juga terdengar sedikit mabuk.Wajah Billy langsung menjadi datar, dia menjawab, "Bagaimana kalau aku nggak mau cerai? Dulu memang aku yang terlalu memikirkan perasaan orang lain. Mulai sekar
Kantongan belanja itu tiba-tiba dijatuhkan.Billy memeluknya dari belakang dan berkata, "Sher, aku sangat merindukanmu. Aku tiba-tiba menyadari kalau aku nggak punya apa pun. Saat kamu di Vila Restad, tempat itu baru terasa seperti rumah."Billy menunduk di belakang lehernya, napas hangat menyentuh kulit Sherine.Suara gemetar yang kuat terdengar jelas dari suara Billy yang serak.Selain itu, bahkan ada cairan hangat bahkan mengalir melalui kerah baju Sherine.Sherine menelan ludah dan memaksa tersenyum sambil berkata, "Selama kamu bersedia, pasti ada banyak wanita yang ingin tinggal di vilamu. Ada wanita yang bersedia memasak sup untukmu, bubur daging favoritmu setiap mabuk bisa dicari di internet dan bisa dimasak oleh siapa pun. Billy, bukan hanya aku saja yang bisa melakukan semua ini."Billy memejamkan mata dengan erat dan berkata dengan tersedak, "Tapi yang kucintai hanya dirimu.""Apa ... apa yang kamu katakan?""Sher, aku mencintaimu .... Sekarang aku yakin kalau aku mencintaimu
Tidak berjodoh.Kata ini tertekan di dada Billy hingga membuatnya merasa sulit untuk bernapas.Billy pelan-pelan melepaskan Sherine, kemudian duduk di sofa sambil menundukkan kepalanya.Mereka berdua diam selama beberapa saat.Billy menghela napas panjang dan tiba-tiba bertanya, "Kamu belum memberitahu alasan mengirimkan uang 200 juta padaku?"Sherine mencemberut berkata, "Apa kamu ingat kalau kamu pernah memberikan bantuan dana kepada beberapa mahasiswa di Universitas Teknologi di Kota Aroha atas nama perusahaan?"Billy terlihat jelas lumayan tercengang.Selama dua tahun itu, Hendra sering melakukan seminar di sekolah, dia juga sering mengatasnamakan perusahaan memberikan bantuan dana untuk mahasiswa.Hal ini adalah hal yang sangat biasa bagi Billy, maka itu Billy tidak punya ingatan yang jelas.Sherine tersenyum sambil berkata, "Nggak masalah kalau kamu nggak ingat lagi, itu juga bukan hal yang penting. Aku hanyalah salah satu mahasiswa yang pernah mendapatkan bantuan danamu."Tentu
Salju di malam hari menjadi semakin lebat, Billy sangat berharap salju ini bisa menenggelamkannya.Di detik ini, Billy seakan-akan ditinggal oleh seluruh dunia.Salju yang lebat dengan cepat menutupi jejak kaki Billy.Jalan yang dilalui Billy tadi sudah tidak bisa dilihat dengan jelas.Dia sudah tidak punya jalan untuk kembali lagi....Malam hari di Negara Ruji juga turun salju.Halaman di luar rumah sudah dilapisi oleh salju yang lebat.Besok Caleb langsung kembali ke Kota Sela setelah mengantar Sisca dan Angel ke sini dengan selamat.Sisca membawa Angel jalan-jalan di mal terdekat, dia pergi ke toko membeli sepasang cincin platinum dan kembali ke vila.Setelah Angel menyelesaikan makan malam, dia belajar beberapa kosakata sederhana dengan guru privat, kemudian membawa tabletnya ke loteng untuk nonton kartun.Sisca memakai selendang wol putih mengantar guru privatnya pulang.Saat Sisca membuka pintu, dia melihat sosok bayangan tinggi yang tidak asing.Pria itu memakai mantel hitam, b
Tiba di dalam ruangan yang hangat.Hendra menggendong dan meletakkannya di sofa. Dalam kondisi berlutut di depan Sisca, dia mengulurkan tangan untuk menggosok kaki Sisca yang dingin.Kedua tangan Sisca menopang di sofa dan menatap lekat padanya dari ketinggian. "Kamu masih belum menjawab, kenapa tiba-tiba datang ke Negara Ruji? Apa ini pemeriksaan secara mendadak?"Hendra berdiri dan duduk di sampingnya, lalu meletakkan kedua kaki Sisca ke pangkuannya dan menarik selimut di samping untuk menutupi kaki Sisca.Kemudian, Hendra langsung memeluknya.Sisca pun sepenuhnya duduk di pangkuan Hendra.Hendra bertanya, "Di mana Caleb? Apa dia sudah pulang?"Sisca mengangguk. "Siang kemarin dia pulang. Sepertinya banyak urusan di Grup Windy. Selama beberapa hari dia mengantar kami ke Negara Ruji, dia terus menerima panggilan."Caleb saja begitu sibuk, bisa diketahui betapa sibuknya Hendra.Dalam kondisi begitu sibuk, dia masih tiba-tiba menjenguknya di Negara Ruji?Sisca merasa aneh dan bertanya d
Sisca menahan tangan Hendra dan tersenyum dengan licik. "Nggak ada itu."Hendra sedang menciumnya dan tidak mengerti maksud Sisca. "Nggak ada apa?"Sisca berbisik di tepi telinganya, "Kondom."Hendra tidak bisa berkata-kata, "..."Sebab itu, gairah ini seketika berhenti.Sisca kembali mengenakan pakaian dan syal, lalu turun dari ranjang untuk mengambil hadiah tadi.Tinggal Hendra sendirian yang frustrasi.Dia bersandar di ranjang dan merasa agak sakit kepala sambil memijat dahinya.Tengah malam ini malah dijebak.Saat Sisca kembali, Hendra sudah mengenakan tali pinggang dan sedang mengancingi baju.Sisca menghampiri dengan hadiah. "Mungkin ukurannya cocok, coba kamu memakainya!"Dia membuka kotak kecil beludru berwarna biru tua.Di dalamnya terdapat dua cincin platinum bergaya klasik. Meskipun tiada desain yang menonjol, tampak sangat bagus dan mewah.Hendra duduk di tepi ranjang dan memberi isyarat. "Kamu yang membelinya, biar aku kenakan untukmu."Sisca melepaskan cincin sebelumnya d
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!