"Halo?"Terdengar suara Alex mengatakan, "Pak Billy, adikmu ... sudah sekarat."...Suara gema yang kuat berdengung di telinganya hingga menghalangi suara di sekitar.Billy merasa dunia ini seakan-akan sudah terbalik."Pak Billy? Aku kirimkan lokasinya padamu, datanglah menemuinya untuk terakhir kali."Isi pikiran Billy dipenuhi dengan dengungan hingga membuatnya tidak bisa berkata-kata.Billy menggenggam ponselnya dan berusaha untuk berdiri, tapi badannya malah bergoyang dan wajahnya sangat pucat bagai selembar kertas.Melihat Billy tidak menjawabnya, Alex memanggilnya sekali lagi, "Pak Hendra?"Billy terdiam sesaat, kemudian mengeluarkan suara yang serak, "Aku ... aku sudah mengerti."Mobil langsung melaju cepat ke alamat yang diberikan Alex.Billy berkali-kali menerobos lampu merah.Sesampai di tujuan, Kristin sudah berbaring dengan sekarat. Tidak ada satu pun bagian dari tubuhnya yang masih bagus, kulitnya sudah membusuk, mulutnya dipenuhi dengan darah mengering dan berbaring di da
Ruang tamu Vila Restad sudah didekorasi menjadi ruang berkabung warna abu putih.Foto Kristin diletakkan di atas meja altar.Saat Sherine tiba, Billy sedang berlutut di sana untuk menyampaikan belasungkawa sepanjang malam.Billy dengan wajah pucat, bahkan mata kemerahan berkata, "Kematian Kristin sangat tragis dan itu karena ulahku."Kristin membunuh dua orang, Sherine hanya ingin Kristin menyerahkan diri ke kepolisian.Namun, Sherine tidak menyangka Kristin akan mati dengan begitu tragis.Sherine tidak mungkin tidak merasa bersalah, lagi pula dialah yang memberi tahu kebenaran Kristin membunuh Cindy kepada Hendra.Sherine secara tidak langsung sudah membunuh Kristin.Sherine pelan-pelan berjongkok dan memeluk Billy berkata, "Maaf."Billy hanya kebingungan, dia malah tersenyum paksa sambil menjawab, "Untuk apa kamu minta maaf? Seharusnya aku yang minta maaf."Sherine tidak bisa menipunya, dia pun berkata dengan jujur, "Aku nggak tahu kalau Hendra begitu kejam, aku kira dia hanya menaku
Suara Billy sudah hampir hilang karena tangisan, "Sher, jangan tinggalkan aku .... Biarkan aku memelukmu sebentar, sebentar saja."'Aku hanya ingin sebentar saja.'Sherine menaikkan tangannya dan memeluk Billy.Sherine memang terlibat dalam kematian Kristin yang mengenaskan.Saat Sherine kembali dari Vila Restad, dia kebingungan dan merasakan hawa dingin di punggungnya.Dia ketiduran hingga demam tinggi di tengah malam.Bergabung dengan kalangan mereka adalah sesuatu paling menyesalkan yang pernah dilakukan Sherine.Dia tidur hingga sore esok, demamnya sudah reda karena keringatan di seluruh tubuh.Sherine mengirimkan 200 juta kepada Billy.Sherine pernah meminjam uang ini untuk operasi ayahnya.Di saat itu, Billy memberikan bantuan dana untuk Sherine. Ayah Sherine mengidap kanker lambung, dia pinjam uang dengan Billy karena tidak ada cara lain lagi.Sherine tidak menyangka kalau Billy begitu baik hati, meskipun Billy tidak mengingatnya, Billy tetap saja memberikan 200 juta kepadanya.
Caleb kebingungan sesaat melihat berita ini.Siapakah "Hannah Ika" yang disebut dalam berita itu? Sisca atau Jessy?Angel berdiri di sebelah Caleb dengan manis dan mendongakkan kepalanya bertanya, "Paman Caleb, ada apa denganmu?""Eh, nggak apa-apa."Saat Sisca kembali, Caleb langsung menyimpan ponselnya.Caleb tidak yakin apakah itu berita benar atau bukan, dia juga tidak yakin dengan wanita yang dimaksud. Sekarang Sisca dan Angel segera pergi ke Negara Ruji, jadi Caleb pun tidak memberi tahu masalah ini.Di saat ini, pengingat untuk naik pesawat berbunyi di lobi.Caleb berkata, "Ayo naik pesawat."Sisca memegang tangan Angel, Caleb berjalan di belakang mereka. Mereka bertiga berjalan ke arah gerbang keberangkatan.Penerbangan dari Kota Sela ke Negara Ruji paling cepat sepuluh jam.Sebelum pesawat lepas landas, Sisca melihat ponselnya sekilas.Tidak ada yang meneleponnya dan mengirimkan pesan padanya.Angel duduk di sebelahnya sambil bertanya dengan mata terbelalak, "Ibu, kita sudah m
Sisca mengelus kepala Angel, tatapannya tertuju ke cincin perak di jari manis dengan sedikit tidak tenang.Namun, dalam sesaat Sisca pun merasa kalau dirinya yang berpikir terlalu banyak.'Ini hanyalah mimpi buruk yang aneh saja.''Mungkin belakangan ini terlalu banyak masalah yang terjadi, ditambah aku kurang istirahat, jadi aku berpikir begitu banyak.''Bagaimana mungkin Hendra menikah dengan orang lain?''Entah berpikir secara rasional atau emosional, Hendra pasti nggak akan melakukannya.'...Kantor Direktur Grup SY.Alex membawa tablet berlari dengan cepat menemui Hendra."Pak Hendra, berita terbaru mengatakan kamu bertunangan dengan putri Keluarga Ika, tapi foto dalam berita itu adalah fotomu dengan Jessy. Apakah berita itu salah tulis? Bagaimana kalau aku segera menyuruh bagian humas untuk menurunkan berita ini?"Saat Alex sedang memikirkan apakah Hendra akan marah karena hal ini dan menyalahkan Jessy atau Keluarga Ika ....Hendra malah dengan tenang berkata, "Nggak perlu."Alex
Sisca dan Angel memang pergi ke luar negeri.Namun, Hendra sudah mengatur semuanya dengan sangat bijaksana.Pengurus rumah ini adalah seorang wanita paruh baya bernama Meliana. Dia membawa Sisca dan yang lainnya masuk, berkata, "Nona Sisca, Pak Hendra sudah memberi tahu kalau Nona Sisca menyukai makanan Asmo, jadi ada seorang koki yang bisa memasak makanan Asmo. Apakah kalian lapar? Kalau lapar, kebetulan aku sudah menyuruh koki untuk memasak dan Nona Sisca bisa mencobanya. Kalau rasa nggak cocok, aku akan cari koki lain lagi."Sekarang sudah larut malam, Sisca sudah lelah. Dia berkata, "Kami sudah makan di pesawat, jadi nggak perlu masak.""Baiklah. Aku sudah membereskan semua kamar. Nona Sisca sudah perjalanan jauh bisa rendam air panas di kamar mandi atas. Tadi aku sudah menyuruh pembantu untuk mengisi air hangat. Kalau Nona Sisca ada minyak favorit boleh memberitahuku. Aku akan segera menyiapkannya."Sisca biasanya juga tidak begitu ribet, dia hanya berkata, "Meliana, sekarang suda
"Ibu bisa ambil sendiri."Angel melotot sambil bertanya dengan polos, "Ibu, apa Ibu benar-benar bisa mengambilnya?"Sisca menganggukkan kepala dengan sangat malu.Angel keluar dari kamar mandi.Kecanggungan Sisca baru pelan-pelan menghilang, dia berkata, "Aku berdiri menyeka badanku dulu, nanti baru lanjut."Setelah mengatakannya, Sisca hendak meletakkan ponsel.Hendra tiba-tiba berkata, "Sebenarnya telepon seperti ini juga nggak masalah."...Di video terlihat Hendra sedang duduk di meja kerjanya, dia terlihat masih lembur. Hendra sebentar melirik komputer, sebentar melirik Sisca.Hendra terlihat sangat serius dan tahan godaan, tapi kata-kata yang diucapkannya malah membuat Sisca tergoyahkan."Sisca, videomu miring."...Sisca hanya tertawa karena dia sengaja memiringkan ponselnya.Kalau tidak, maka seluruh tubuhnya akan terlihat jelas.Sisca mencari alasan, "Airnya lumayan dingin, aku lap badan dulu."Ponselnya langsung diletakkan di atas bak mandi.Video yang dilihat Hendra langsung
Hendra terdiam selama beberapa saat.Sisca mulai panik seakan-akan mau meyakinkan sesuatu. Dia bertanya lagi, "Apakah kamu akan menikah dengan orang lain? Aku mimpi kamu memakai cincin nikah dengan orang lain."Hendra dengan ekspresi tenang mengangkat tangan kirinya berkata, "Aku masih pakai cincin pasangan denganmu, bagaimana mungkin menikah dengan orang lain?"Jari tangan Hendra yang panjang memang memakai cincin perak itu.Kekhawatiran Sisca akhirnya menghilang setelah semalaman.Sisca mengangkat tangan kanannya dan menggoyangkan cincin perak di jari manis sambil berkata, "Aku juga pakai, loh. Tapi, cincin perak ini sudah tua dan terlihat nggak kilat lagi. Aku sudah cuci pakai sabun mandi tetap seperti ini. Apa aku boleh pakai odol untuk membuatnya kilat?""Kamu pakai kertas timah tambah garam, lalu tuang air panas yang mendidih. Setelah itu, biarkan kotorannya lepas."Sisca pertama kali mendengar cara ini, dia lanjut bertanya, "Benarkah?"Hendra menjelaskan, "Iya, ini adalah reaksi
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!