"Kak Hendra, jangan membohongi diri sendiri lagi. Seberapa besar usahamu, kamu dan Sisca ditakdirkan nggak bersama!""Aku nggak bisa mendapatkanmu, maka jangan harap Sisca juga bisa mendapatkanmu!""Aku mengutukmu dan Sisca saling mengkhianati sesama selamanya! Berpisah selamanya!"Setelah mendengar kata Kristin, Hendra tidak marah melainkan tertawa.Hendra hanya menatapnya dengan senyuman mematikan sambil bertanya, "Apakah sudah selesai bicara?"...Hendra memiringkan kepalanya, bawahannya langsung memahami maksudnya dan langsung mendekati Kristin.Hendra membalikkan badan dengan ekspresi muram."Ahhh!"Suara teriakan kesakitan tragis terdengar keras!Darah merah segar terciprat ke punggung tangan Hendra.Mulut Kristin dipenuhi dengan darah.Sekarang, Kristin hanya bisa mengeluarkan suara yang tidak jelas, dia merangkak di lantai yang kotor ke arah kaki Hendra.Tangan Kristin menyentuh sepatu kulitnya Hendra.Hendra langsung mengernyit dengan tatapan jijik.Kristin malah tertawa denga
Kemungkinan pertanyaan yang diajukan Sisca terlalu mendadak, sehingga Hendra pun tidak menjawab langsung.Sisca adalah pemalu, melihat Hendra tidak langsung menjawabnya, dia berdeham sambil berkata, "Angel yang menyuruhku untuk menghubungimu, dia bilang dia merindukanmu. Apa kamu mau bicara dengannya?"Hendra pun pura-pura tidak tahu maksud Sisca, dia menjawab, "Oke."Sisca memanggil Angel memberikan ponsel kepadanya.Angel menjawab dari telepon, "Halo, Ayah."Hendra memberi tahu Angel, "Ibu belakangan ini sedang lemas, Angel harus biarkan Ibu istirahat dan jangan sering menyuruhnya untuk bermain denganmu, ya.""Iya, Ayah! Ayah, beberapa hari lagi kami sudah mau pergi ke Negara Ruji. Apa Ayah mengantar kami?"Hendra langsung dengan murung menjawab, "Masih belum tahu."Angel cemberut berkata, "Kalau Ayah nggak datang mengantar kami, Ibu pasti akan sangat sedih. Ayah baru pergi, tapi Ibu selalu melamun seperti sedang memikirkan sesuatu.""Iya, berikan telepon kepada Ibu.""Oke."Angel me
Hendra mengangkat sudut bibirnya dan berkata dengan nada yang seram, "Nggak ada yang perlu kubicarakan denganmu, terutama masalah hubungan pria dan wanita. Nona Jessy, orang pintar biasanya nggak akan cari mati di tangan musuh.""Pak Hendra bahkan belum berbicara denganku, bagaimana Pak Hendra tahu kalau aku adalah musuh? Mungkin saja aku berada di posisi sama dengan Pak Hendra. Masalah hubungan pria dan wanita ... memang nggak perlu dibahas, selain itu aku bukan orang yang begitu rendahan. Di depan keuntungan, cinta sama sekali nggak berguna. Tapi, dalam bisnis, apakah Pak Hendra nggak mau memberiku kesempatan?"Hendra tetap sangat cuek, dia langsung menolak, "Aku nggak suka bekerja sama dengan orang lain."Saat Hendra hendak mematikan panggilan ....Jessy malah dengan santai berkata, "Aku paham Pak Hendra nggak ingin bekerja sama denganku, tapi apakah Pak Hendra juga nggak mau nyawamu lagi?"Tatapan Hendra langsung menjadi sangat tajam."Beraninya kamu mengancamku begitu terang-teran
Hendra duduk di dalam mobil sambil berpikir, dia mengernyit lalu berkata, "Bagaimana kamu yakin aku bisa mendapatkan obat penawar dengan bekerja sama denganmu?""Pak Hendra adalah seorang pebisnis, seharusnya kamu tahu kalau semua bisnis di dunia ini pasti memiliki kemungkinan untuk rugi, tapi bisnis yang punya risiko tinggi pasti sangat cuan. Sebutir obat penawar bisa menyelamatkan nyawa Pak Hendra, apakah Pak Hendra nggak mau mencobanya?"Hendra tentu saja tahu pengorbanan yang harus diberikan untuk mendapatkan keuntungan karena tidak ada yang gratis di dunia ini.Barang yang kelihatannya gratis sebenarnya sudah dicantumkan harganya sejak awal, bahkan semakin terlihat gratis akan semakin mahal.Hendra langsung bertanya, "Apa yang harus kulakukan?""Aku juga nggak bertele-tele lagi. Organisasi Etios menyuruhku untuk mengumumkan pewaris Keluarga Ika dan menjadi pemegang saham Grup Windy. Selain itu, aku harus memaksamu menikah denganku dengan ancaman obat penawar, lalu memanfaatkan Gru
Hendra menunduk menatap cincin perak di jari manis.Hendra berkata kepada Sisca, "Berikan aku waktu satu hari.""Oke."...Malam itu, Sisca tidak bisa tidur.Mungkin tidur siang terlalu lama, jadi Sisca tidak ada rasa kantuk sama sekali di malam hari.Caleb memberi tahu Sisca visa Negara Ruji sudah keluar, Sisca bahkan bisa langsung pergi ke Negara Ruji besok kalau buru-buru.Sisca tetap saja tidak ingin pergi, tapi dia takut Kota Sela tidak aman bagi mereka. Dia tidak tahu apa lagi yang akan dilakukan oleh Organisasi Etios dan mengancam Angel, jadi dia pun langsung memilih penerbangan besok sore.Sebenarnya hari ini Sisca sudah menghubungi Hendra satu kali.Kalau Sisca menghubunginya lagi, berarti Sisca sudah menghubunginya dua kali sehari.Sisca merasa sungkan untuk menghubunginya, dia takut mengganggu Hendra, bahkan Hendra juga mungkin sudah tidur.Sisca bukanlah orang yang inisiatif, tapi tindakannya tidak pernah mendengar isi hatinya.Sisca hanya ingin mencoba menghubunginya, wala
Sisca mengatakan kata itu dengan sangat gampang.Hendra bahkan mengira dia sedang halusinasi.Bagi pasangan-pasangan lain, kata "aku mencintaimu" adalah hal yang lumrah.Namun, bagi hubungan Sisca dan Hendra yang sudah melewati berbagai masalah kebencian, kedendaman dan cinta, mendengar kata "aku mencintaimu" dari mulut Sisca terdengar lebih berat.Mereka berdua adalah introver, mereka jarang mengungkapkan cinta mereka dengan kata-kata.Sebenarnya lumayan bersyukur bisa mendengar kata ini.Suasana di telepon pun berubah.Sisca dengan malu berkata, "Lupakan saja kalau kamu nggak dengar. Aku sudah kantuk, aku tidur dulu, ya.""Sisca, katakanlah sekali lagi.""Aku nggak ingin mengulangnya."Tadi Sisca mengucapkannya dengan natural, sekarang dia tidak bisa mengatakannya karena dipaksa.Hendra tetap berusaha dan berkata, "Tapi, aku ingin mendengarnya."Sisca jarang-jarang tidak menurutinya, dia bahkan berkata dengan candaan, "Tapi, aku tiba-tiba nggak ingin mengatakannya lagi. Aku akan meng
"Halo?"Terdengar suara Alex mengatakan, "Pak Billy, adikmu ... sudah sekarat."...Suara gema yang kuat berdengung di telinganya hingga menghalangi suara di sekitar.Billy merasa dunia ini seakan-akan sudah terbalik."Pak Billy? Aku kirimkan lokasinya padamu, datanglah menemuinya untuk terakhir kali."Isi pikiran Billy dipenuhi dengan dengungan hingga membuatnya tidak bisa berkata-kata.Billy menggenggam ponselnya dan berusaha untuk berdiri, tapi badannya malah bergoyang dan wajahnya sangat pucat bagai selembar kertas.Melihat Billy tidak menjawabnya, Alex memanggilnya sekali lagi, "Pak Hendra?"Billy terdiam sesaat, kemudian mengeluarkan suara yang serak, "Aku ... aku sudah mengerti."Mobil langsung melaju cepat ke alamat yang diberikan Alex.Billy berkali-kali menerobos lampu merah.Sesampai di tujuan, Kristin sudah berbaring dengan sekarat. Tidak ada satu pun bagian dari tubuhnya yang masih bagus, kulitnya sudah membusuk, mulutnya dipenuhi dengan darah mengering dan berbaring di da
Ruang tamu Vila Restad sudah didekorasi menjadi ruang berkabung warna abu putih.Foto Kristin diletakkan di atas meja altar.Saat Sherine tiba, Billy sedang berlutut di sana untuk menyampaikan belasungkawa sepanjang malam.Billy dengan wajah pucat, bahkan mata kemerahan berkata, "Kematian Kristin sangat tragis dan itu karena ulahku."Kristin membunuh dua orang, Sherine hanya ingin Kristin menyerahkan diri ke kepolisian.Namun, Sherine tidak menyangka Kristin akan mati dengan begitu tragis.Sherine tidak mungkin tidak merasa bersalah, lagi pula dialah yang memberi tahu kebenaran Kristin membunuh Cindy kepada Hendra.Sherine secara tidak langsung sudah membunuh Kristin.Sherine pelan-pelan berjongkok dan memeluk Billy berkata, "Maaf."Billy hanya kebingungan, dia malah tersenyum paksa sambil menjawab, "Untuk apa kamu minta maaf? Seharusnya aku yang minta maaf."Sherine tidak bisa menipunya, dia pun berkata dengan jujur, "Aku nggak tahu kalau Hendra begitu kejam, aku kira dia hanya menaku
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!