"Kristin! Jangan sembarangan berbicara!"Billy merebut ponsel Kristin sambil menjelaskan, "Hendra, jangan dengarkan Kristin. Dia hanya bercanda. Aku ...."Namun, Billy sepertinya tidak bisa menipu Hendra."Bukankah sudah kubilang jangan ikut campur dalam masalah Sisca? Billy, sekarang kamu juga sudah nggak memedulikan omonganku?" tanya Hendra dengan nada yang sangat keras.Billy mengerti arti dari kata-kata Hendra. Kalau kali ini dirinya pergi, maka Hendra akan marah besar, bahkan akan memengaruhi hubungan pertemanan mereka.Akan tetapi, Billy tetap saja mengkhawatirkannya, dia pun membela Sisca, "Hendra, malam ini Sisca pergi ke kediaman Keluarga Wijaya untuk meminta maaf. Sebelumnya dia bisa kabur karena masuk mobilmu, kalau malam ini kita nggak menyelamatkannya, dia akan disiksa Joni!"Namun, Hendra bahkan lebih kejam dari yang Billy kira.Hendra hanya menjawab, "Itu urusannya, nggak ada hubungan denganku, apalagi kamu."Setelah mengatakannya, Hendra pun langsung mematikan panggilan
Salsa tersenyum tipis, lalu berkata, "Adrian, jangan mengamuk. Sisca adalah anak yang pengertian, lihatlah bukankah dia datang meminta maaf setelah melakukannya? Orang yang bisa menyadari kesalahan sendiri adalah hal yang sangat bagus!"Adrian terus memaksa Sisca, "Sisca, cepat minta maaf."Akan tetapi, Sisca hanya berdiri sambil menunduk tanpa mengatakan apa pun seolah-olah seperti orang bisu.Joni adalah orang yang pendendam, dia langsung berkata, "Paman Adrian, kalian sangat nggak tulus, kelihatannya Keluarga Limanta bukan benar-benar ingin menikah dengan Keluarga Wijaya.""Sisca memang anak yang keras kepala, tapi tadi dia di rumah bilang kalau dia sudah menyadari kesalahannya ...."Joni langsung tertawa sambil berkata, "Menyadari kesalahan? Kenapa aku merasa bukan begitu? Kepalaku dipukul hingga begitu parah, aku ke rumah sakit, dokter bilang kalau aku gegar otak parah dan mungkin akan meninggalkan penyakit lama. Aku bisa saja menuntutnya dengan bukti rumah sakit."Wajah Adrian la
Sisca berjalan menerjang hujan.Dalam sesaat, seluruh badan Sisca pun basah kuyup.Sisca memakai gaun dan sepatu hak tinggi, tapi sekarang sepatu hak tinggi pun sudah menjadi bebannya.Dia melepaskan sepatu hak tinggi, kemudian berlutut di tengah hujan lebat dan di atas lumpur.Joni duduk di lantai dua vila sambil minum sampanye dingin menikmati pemandangan ini.Sisca terus berlutut dan bersujud sampai puncak gunung.Tangga batu yang keras dan terjal membuat lutut, tumit, telapak tangan dan keningnya terluka.Namun, Joni malah merasa masih belum puas. Dia berdiri sambil memegang pagar putih teras, seolah sedang menonton drama, "Nona Sisca, kalau kamu hanya bersujud tanpa meminta maaf, bagaimana Tuhan bisa mendengar penyesalanmu? Atau kamu sama sekali nggak terima hukuman ini?"Sisca langsung berdiri, kemudian menaiki satu anak tangga dan langsung berlutut sambil berkata dengan ekspresi datar, "Aku salah!"Dia salah telah mengkhianati Hendra enam tahun lalu.Joni malah tertawa dan melet
"Apa sekarang minta maaf masih ada gunanya?"Nada cuek pria yang tidak asing itu membuat Sisca menjadi tegang.Sisca mengangkat tangannya berusaha menyeka air mata dan kotoran di wajahnya, tapi tangannya yang sudah kotor sama sekali tidak bisa membersihkan wajahnya.Sisca bahkan sama sekali tidak berani untuk mendongak dan menatap orang itu ....Kini, Sisca sangat tidak berharga, tapi Hendra sangat mulia seperti seorang dewa.Di bawah hujan deras, sebuah payung hitam memayungi dunia yang kecil.Sisca sedang berlutut dan Hendra sedang berdiri.Entah berapa lama waktu berlalu, akhirnya Sisca yang sedang berlutut pun pingsan.Ketika Sisca hampir kehilangan kesadaran, dia tiba-tiba merasakan lengan kuat yang menggendongnya seperti dulu.Sisca pernah merindukan kehangatan Hendra.Hanya saja, semua ini bukan miliknya lagi....Hotel Dafam, Kota Mulo.Billy mondar-mandir dengan panik di depan kamar. Saat pintu lift terbuka, Hendra langsung berjalan cepat sambil menggendong Sisca yang sudah pi
"Sisca, aku bukan Dokter Richard-mu."Ketika Hendra hendak melepaskan kedua tangan putih yang merangkul pinggangnya, tiba-tiba Sisca berkata dengan suara serak, "Kamu adalah Hendra .... Biarkan aku memelukmu sebentar ..."Bagaimana mungkin Sisca tidak bisa mengenalinya?Pria ini adalah Hendra, dia adalah pria yang dicintai selama enam tahun dan berusaha dilupakan selama enam tahun, jadi dia tidak mungkin akan salah.Sisca tidak bisa melupakannya, bahkan berkali-kali membuatnya sakit hati.Pepatah memang benar, kalau bertemu dengan orang yang luar biasa di masa muda, tapi tidak berakhir bersama, maka ke depannya pasti tidak akan bertemu orang yang bisa melampauinya seumur hidup.Sisca sangat kedinginan, dia pun tanpa sadar memeluk Hendra dengan erat hanya untuk mendapatkan suhu yang lebih hangat.Hendra seakan-akan tidak bisa melepaskannya.Hendra memejamkan matanya dan tiba-tiba membalikkan badan sambil menekan leher Sisca ke tempat tidur.Di saat ini, Hendra menatapnya dengan tatapan
"Aku nggak percaya! Oh, ya, bukankah Kak Hendra sudah punya tunangan? Apa tunangannya nggak keberatan kalau malam ini Kak Hendra merawat Sisca di Kota Mulo?""Hubungan mereka hanya sebuah formalitas saja. Lagi pula, apa kamu sudah lupa, sejak kapan Hendra menjelaskan rencananya kepada orang lain?"Kristin tiba-tiba punya pemikiran lain, dia pun berkata, "Oh, begitu .... Kak, aku tidur dulu. Sampai jumpa.""Cepat istirahat, besok setelah aku kembali ke Kota Aroha, aku akan mengajak Hendra dan yang lainnya untuk makan bersama.""Oke!"...Setelah mematikan panggilan, Kristin mematikan lampu, tapi dia tetap saja tidak bisa tidur.Dia memegang ponselnya dengan tidak senang.Beberapa waktu lalu, saat dia tahu kabar Hendra bertunangan, dia juga tidak menyukai Kimiko. Akan tetapi, kebencian dia terhadap Kimiko tidak melebihi kebenciannya terhadap Sisca.'Sisca adalah wanita yang sangat jahat!''Kak Hendra boleh bersama siapa pun, kecuali Sisca!''Sisca nggak hanya membuat Kak Hendra dipenjara
Ketika Kimiko mau menghajar Sisca lagi, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar."Tok! Tok! Tok!"Alex berkata, "Nona Kimiko, ada yang mau ditanyakan Pak Hendra kepadamu. Dia sedang menunggumu di dalam mobil depan hotel."Kimiko langsung menarik kembali tangannya, kemudian menatap Sisca dengan tatapan sombong sambil berkata, "Pak Hendra mencariku, aku pergi dulu."Kimiko pun pergi dengan pintu kamar terbuka.Alex berdiri di depan pintu sambil berkata, "Nona Sisca, ini adalah pakaian yang dibeli Pak Hendra untukmu. Kamu pakai dulu.""Baik, terima kasih."Alex meletakkan kantong kertas di depan pintu dan pergi begitu saja.Sisca memakai jubah mandi dan berjalan ke depan pintu mengambil pakaian itu.Kemarin malam, baju Sisca sudah dirobek hingga tidak bisa dipakai lagi.Ketika Sisca turun dari ranjang, kakinya langsung lemas ... hingga tidak bisa berdiri dengan tegak.Teringat betapa beraninya Sisca kemarin malam membuatnya merasa sangat malu.Setelah selesai mandi air hangat, dia membuk
Hendra tidak marah, melainkan tertawa sambil berkata, "Wanita yang pernah kusentuh, meskipun sudah hancur tetap saja nggak boleh dimiliki siapa pun!""Pfft! Pak Hendra memang sangat baik hati! Sisca sudah mengkhianatimu, tapi kamu masih saja ...."Tatapan mata Hendra berubah menjadi sangat menakutkan, tapi dia tetap menjawab dengan kata-kata sopan yang palsu, "Kalau Sisca menjadi bagian dari Keluarga Wijaya, bagaimana aku menyiksanya?""Hahaha .... Kalau memang begitu, aku juga terus terang saja. Dengar-dengar beberapa waktu lalu Grup SY membeli sebuah lahan kosong luas di bagian selatan Kota Aroha dan berencana membangun tempat huni kelas atas. Sekarang bagian selatan Kota Aroha punya dukungan kebijakan, kalau daerah itu sudah dikembangkan pasti akan menjadi sangat kaya. Meskipun Keluarga Wijaya mendominasi di Kota Mulo, tapi Kota Mulo hanyalah wilayah setingkat provinsi di Kota Aroha. Jadi, Keluarga Wijaya juga ingin melihat keindahan Kota Aroha. Apakah Pak Hendra bersedia menjual da
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!