Di pegunungan, hari menjadi gelap lebih cepat dibandingkan di kota.Sisca naik ke kuil di puncak Gunung Jawi tepat di pukul tujuh malam.Langit di puncak gunung berangsur-angsur menjadi gelap.Sisca berlutut di atas tikar, mengatupkan kedua tangannya dan membuat permohonan yang tulus.Sisca berharap Angel bisa tumbuh dengan aman dan bahagia.Sisca juga berharap Hendra bisa melupakan dendamnya dan memulai hidupnya lagi.Harapan ketiga, dia berharap, ibunya bisa menikmati hari tua dengan sehat dan nyaman.Dia hanya membuat tiga permintaan.Tentang Angel, tentang Hendra, tentang Cindy ... tapi dia melupakan dirinya sendiri.Dia berlutut di sana dan berdoa cukup lama.Biksu yang mengenakan jubah di kuil datang dan berkata, "Nak, aku melihatmu sudah lama berlutut di sini, pasti ada masalah di hatimu. Kita ditakdirkan bertemu di sini, coba peruntunganmu di sini."Sisca sebenarnya tidak terlalu memercayai hal ini, tapi ketika dia akan meninggal, Tuhan menyelamatkannya. Mungkin Tuhan melihat b
Di tengah malam, cuaca di pegunungan lembap dan hujan rintik-rintik mulai turun.Sisca duduk di tepi Danau Jawi selama hampir dua jam.Sepertinya ada sesuatu yang menariknya di Danau Jawi.Dia berdiri dan berjalan perlahan menuju Danau Jawi.Air dangkal berangsur-angsur semakin dalam, perlahan tenggelam dari betis hingga lutut ....Dia tampak melihat Angel tersenyum dan memanggil ibunya di tengah danau.Dia ingin menghampiri dan memeluk Angel.Sisca sangat merindukannya.Sisca masuk semakin dalam ke dalam air.Hingga airnya begitu dalam hingga merendam paha ....Tiba-tiba suara pria yang familier terdengar di belakangnya. "Sisca!"Dia tiba-tiba sadar kembali.Dia berbalik untuk melihat sumber suara ....Dalam cuaca dingin, Hendra berdiri tegak di bawah malam hujan yang berkabut.Jakunnya berguling, sedikit terengah-engah, sepertinya ada sedikit kecemasan di tatapan matanya yang gelap.Namun, Sisca tidak bisa melihat dengan jelas.Kemeja hitam yang dikenakannya basah kuyup oleh hujan da
Hendra berjalan di depan sambil memegang kartu kamar.Sisca mengikutinya.Begitu sampai di kamar, mereka baru sadar bahwa kamar ini kamar khusus pasangan.Sisca melihat ke kasur air dan berkata, "Aku bisa tidur di sofa."Kasurnya untuk Hendra saja.Hendra tidak berkata apa-apa, hanya melihat sekilas pakaiannya yang basah kuyup dan berkata, "Mandi air hangat dulu saja."Fasilitas di hotel kecil ini sangat buruk.Sisca merasa pusing dan segera mandi. Saat hendak memakai pakaian dan keluar, dia tiba-tiba merasakan sakit yang tumpul di dadanya.Dia langsung terbatuk. "Uhuk ... uhuk ...."Batuk mengeluarkan noda darah.Dia melihat darah yang mencolok, matanya pun segera menyusut.Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke cermin dan baru sadar bahwa wajahnya sudah pucat.Dia tampak kuyu seperti orang yang sekarat.Hendra mendengar suara batuk hebat di dalam dan mengetuk pintu kamar mandi.Hendra segera mengingatkan, "Handuk kering sekali pakai ada di luar.""Ya, aku tahu."Sisca segera menyala
Dia tidak ingin terjebak dalam sakitnya pengkhianatan lagi.Siapa pun bisa mengkhianatinya, kecuali ... Sisca.Karena Sisca pernah menjadi sesuatu yang penting di hatinya dan dunianya terbuka sepenuhnya untuk Sisca.Sisca yang mengunci pintu dengan tangannya sendiri.Hendra tidak pernah ingin membukakan pintu itu pada siapa pun lagi."Sisca, lepaskan."Kata-katanya yang kejam tidak membuatnya takut.Sisca berjalan mendekatinya, mengangkat kepalanya dan menciumnya dengan mata basah."Kamu berjanji akan menemaniku menemui Luat Bonami, tapi nggak jadi pergi Laut Bonami. Kamu bilang akan selalu menepati janjimu. Bukankah kamu harus menebusnya?"Jakun pria yang menonjol itu berguling. "Sisca, jangan paksa aku lagi."Sisca menyaksikan jakun berguling-guling di lehernya.Sisca tahu bahwa ini memang reaksinya.Dia tersenyum dan berkata, "Mana mungkin aku memaksamu? Bukankah Pak Hendra juga merasakannya?"Hendra mengerutkan kening dan menunduk hendak membalas.Sisca sudah menggenggam kerah keme
Di luar hotel kecil di kaki Gunung Jawi, ada angin kencang dan hujan.Tetesan air hujan besar menghantam jendela kaca dan lapisan kabut tipis terbentuk di jendela kaca.Ruangan itu gelap dan lembap.Tempat tidur sempit itu sedikit bergoyang.Tangan pria yang panjang dan ramping dengan urat menonjol menekan jari-jarinya yang ramping dan putih kehijauan ke tempat tidur.Di antara jari-jari yang saling bertautan, kehangatan perlahan-lahan tumbuh di ujung jari.Ujung mata Sisca sangat basah dan merah.Sisca membalikkan badannya ke arahnya dan tidak bisa melihat ekspresi wajahnya.Namun, serangan di baliknya menjadi semakin sengit .......Saat berakhir, hari sudah pagi.Langit di luar bersinar dengan cahaya putih redup.Hujan berhenti.Sisca berbaring di sampingnya dan terjaga sepanjang malam.Sisca menopang tubuhnya yang lelah dan lemas, turun dari tempat tidur dengan tenang, mengambil pakaian setengah basah yang tergeletak di sampingnya lalu mengenakannya.Hendra tidak mengenakan pakaian
Cindy memandangnya dengan sedih. "Aku ibumu, kamu pikir Ibu nggak kenal kamu? Kamu lebih suka menderita sendiri daripada membuat Angel menderita. Apa maksudmu bisa santai kalau Angel bersama dengan ayahnya. Sisca, apa pun yang kamu putuskan, Ibu pasti akan mendukungmu, tapi untuk kali ini kamu jangan membuat dirimu sendiri menderita."Mata Sisca pedih dan hanya bisa tersenyum. "Ibu memang sangat mencintaiku.""Mana mungkin Ibu nggak mengerti isi hati anak sendiri? Kamu selalu mempertimbangkan orang lain dan menempatkan dirimu di urutan terakhir dalam segala hal. Beberapa tahun ini, kamu harus mengasuhku dan anakmu, kamu sudah sangat berat.""Aku nggak merasa berat. Selama Ibu dan Angel bahagia, semua yang aku lakukan nggak akan sia-sia."Mata Cindy memerah. "Bagaimana dengan Angel? Apa dia menangis? Dia sangat menyukaimu, bagaimana kamu bisa melepaskannya ....""Wajar anak kecil menangis begitu ditinggal ibunya. Dia akan baik-baik saja dalam beberapa hari. Hendra baik padanya, dia juga
Di telepon, Hendra berkata pada Angel dengan suara rendah yang lembut dan sabar."Ayah ada rapat daring penting besok. Kamu pergi dengan ibumu saja. Ayah suruh Alex antar kalian ke sana."Angel cemberut karena sedih, tetapi dia menjawab, "Baiklah, Ayah, tapi Ayah harus pergi bersama kami lain kali!"Hendra mengiakan dan tidak berkomentar lagi.Kemudian, Angel bertelepon dengan Sisca. "Ibu, jam berapa kita ketemu besok?""Hmm ... kamu bisa bangun pagi?"Angel selalu bangun siang karena tidak ingin pergi ke sekolah.Bahkan nama profil WhatsApp Angel juga diberi nama "Aku Nggak Ingin Sekolah"."Aku nggak bisa bangun kalau mau pergi ke sekolah, tapi kalau pergi bermain bersama Ibu, aku bisa bangun jam 8 pagi!"Sisca tertawa geli, lalu berkata, "Oke, sampai ketemu jam 8 pagi besok!""Hore! Akhirnya bisa ketemu Ibu! Ibu, banyak sekali yang ingin kubicarakan denganmu!"Mendengar suara manis Angel, Sisca perlahan-lahan menjadi ingin menangis."Banyak juga yang ingin Ibu katakan padamu, Angel."
Sisca dan Angel memesan sup bihun sapi, kue cubit dan kue bohong.Mulut Angel penuh dengan minyak. "Ibu, benarkah aku anak dari Ayah?""Hah?" Sisca terkejut dan mengira telah terjadi sesuatu."Aku cerewet, juga suka makan kue bohong dan kue cubit, tapi Ayah bisa diam seharian di rumah! Ibu, apakah Ayah nggak normal?"Sisca tertawa. "Ayahmu lebih tertutup. Kalau kamu bosan saat kalian berdua di rumah, ajak dia bicara. Dia akan bicara denganmu.""Benarkah? Ayah seperti gunung es. Begitu duduk di sana untuk kerja dan diam saja, Ayah galak sekali! Selain itu, Ayah bisa memecat orang lain! Ibu, apakah Ayah akan memecatku?"Melihat ekspresi Angel yang polos dan lucu, Sisca tertawa."Kamu anaknya, bagaimana bisa dia memecatmu?"Angel mengernyit seraya melipat tangan di depan dada, lalu meniru Hendra. "Sebelum melakukan sesuatu, kamu nggak pikirkan apa konsekuensinya? Kenapa hanya ada satu rancangan proposal? Kamu bisa jamin rancangan proposal ini pasti berhasil?"Angel menirunya dengan penuh
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!