Cindy memandangnya dengan sedih. "Aku ibumu, kamu pikir Ibu nggak kenal kamu? Kamu lebih suka menderita sendiri daripada membuat Angel menderita. Apa maksudmu bisa santai kalau Angel bersama dengan ayahnya. Sisca, apa pun yang kamu putuskan, Ibu pasti akan mendukungmu, tapi untuk kali ini kamu jangan membuat dirimu sendiri menderita."Mata Sisca pedih dan hanya bisa tersenyum. "Ibu memang sangat mencintaiku.""Mana mungkin Ibu nggak mengerti isi hati anak sendiri? Kamu selalu mempertimbangkan orang lain dan menempatkan dirimu di urutan terakhir dalam segala hal. Beberapa tahun ini, kamu harus mengasuhku dan anakmu, kamu sudah sangat berat.""Aku nggak merasa berat. Selama Ibu dan Angel bahagia, semua yang aku lakukan nggak akan sia-sia."Mata Cindy memerah. "Bagaimana dengan Angel? Apa dia menangis? Dia sangat menyukaimu, bagaimana kamu bisa melepaskannya ....""Wajar anak kecil menangis begitu ditinggal ibunya. Dia akan baik-baik saja dalam beberapa hari. Hendra baik padanya, dia juga
Di telepon, Hendra berkata pada Angel dengan suara rendah yang lembut dan sabar."Ayah ada rapat daring penting besok. Kamu pergi dengan ibumu saja. Ayah suruh Alex antar kalian ke sana."Angel cemberut karena sedih, tetapi dia menjawab, "Baiklah, Ayah, tapi Ayah harus pergi bersama kami lain kali!"Hendra mengiakan dan tidak berkomentar lagi.Kemudian, Angel bertelepon dengan Sisca. "Ibu, jam berapa kita ketemu besok?""Hmm ... kamu bisa bangun pagi?"Angel selalu bangun siang karena tidak ingin pergi ke sekolah.Bahkan nama profil WhatsApp Angel juga diberi nama "Aku Nggak Ingin Sekolah"."Aku nggak bisa bangun kalau mau pergi ke sekolah, tapi kalau pergi bermain bersama Ibu, aku bisa bangun jam 8 pagi!"Sisca tertawa geli, lalu berkata, "Oke, sampai ketemu jam 8 pagi besok!""Hore! Akhirnya bisa ketemu Ibu! Ibu, banyak sekali yang ingin kubicarakan denganmu!"Mendengar suara manis Angel, Sisca perlahan-lahan menjadi ingin menangis."Banyak juga yang ingin Ibu katakan padamu, Angel."
Sisca dan Angel memesan sup bihun sapi, kue cubit dan kue bohong.Mulut Angel penuh dengan minyak. "Ibu, benarkah aku anak dari Ayah?""Hah?" Sisca terkejut dan mengira telah terjadi sesuatu."Aku cerewet, juga suka makan kue bohong dan kue cubit, tapi Ayah bisa diam seharian di rumah! Ibu, apakah Ayah nggak normal?"Sisca tertawa. "Ayahmu lebih tertutup. Kalau kamu bosan saat kalian berdua di rumah, ajak dia bicara. Dia akan bicara denganmu.""Benarkah? Ayah seperti gunung es. Begitu duduk di sana untuk kerja dan diam saja, Ayah galak sekali! Selain itu, Ayah bisa memecat orang lain! Ibu, apakah Ayah akan memecatku?"Melihat ekspresi Angel yang polos dan lucu, Sisca tertawa."Kamu anaknya, bagaimana bisa dia memecatmu?"Angel mengernyit seraya melipat tangan di depan dada, lalu meniru Hendra. "Sebelum melakukan sesuatu, kamu nggak pikirkan apa konsekuensinya? Kenapa hanya ada satu rancangan proposal? Kamu bisa jamin rancangan proposal ini pasti berhasil?"Angel menirunya dengan penuh
Bianglala perlahan naik.Angel sangat bahagia karena baru pertama kali naik bianglala. Di dalam bilik bianglala, dia menoleh ke kiri kanan.Hal ini mengingatkan Sisca pada kencan pertamanya dengan Hendra. Mereka juga naik bianglala.Angel mengatakan bahwa berdoa bersama orang yang kita cintai di titik tertinggi bianglala sangat manjur.Enam tahun lalu, Sisca juga memercayai hal ini.Saat bianglala sampai di titik tertinggi, dia mencium Hendra.Apa yang dipikirkannya saat itu?Sisca berpikir, dia dan Hendra pasti akan langgeng.Kelak, mereka akan menikah dan punya anak, serta tetap bersama sampai hari tua.Omong-omong, mereka memang sudah punya anak.Namun, mereka tidak mungkin akan menikah.Adapun tetap bersama sampai hari tua .... Ajalnya sudah akan tiba dan kehidupannya akan berakhir, tidak ada hari tua baginya.Akhirnya, bianglala tiba di titik tertinggi.Angel tiba-tiba mencium Sisca dan berseru, "Aku mau Ibu menemaniku selamanya!"Selamanya ....Sisca menatap Angel dan merasa sang
Mendengarnya, Angel merasa itu masuk akal."Baiklah, aku bawa pulang ayam tumis kentang dan makan bersama Ayah."Alex pun menjemput Angel.Begitu kembali ke rumahnya sendirian, hati Sisca terasa hampa seketika....Di Cemara Praya, Angel pulang membawa mainan bebek dan ayam tumis kentang.Hendra sedang duduk di depan meja makan.Meja makan di depannya penuh dengan lauk."Ayah, aku pulang!"Suara Angel yang ceria meluluhkan hati Hendra.Angel berlari ke arah Hendra sambil menjinjing kantong, lalu berkata dengan girang, "Ayah, aku bawakan makanan. Apa Ayah sudah makan?""Belum, tunggu kamu."Hhmm ....Sebenarnya, Angel sudah makan!Namun, itu tidak menjadi masalah. Dia bisa makan lagi nanti malam!Hendra bertanya, "Apa ini?""Ini ayam tumis kentang buatan Ibu, enak sekali! Aku bawa pulang untuk berbagi dengan Ayah, coba makan!"Hendra awalnya ingin menolak.Namun, ekspresi Angel penuh dengan penantian.Jadi, Hendra sama sekali tidak bisa menolak.Hendra mengambil sepotong kentang dengan
Di kantor presdir gedung satu.Setelah ditelepon oleh manajer Departemen Penjualan, Alex segera masuk. "Pak Hendra, Nona Sisca mengundurkan diri."Hendra yang sedang bekerja pun membelalakan matanya.Tak lama kemudian, tatapannya kembali seperti biasa.Hendra menatap lurus pada layar laptop, lalu menjawab acuh tak acuh, "Dia memang begitu, nggak heran.""Kalau begitu ... terkait pengunduran diri Nona Sisca ....""Nggak perlu dihiraukan, terserah dia."Setengah bulan lalu, Sisca mulai mencari pekerjaan baru di bawah pengawasan matanya.Jika hati seseorang ingin pergi, tidak ada gunanya mempertahankan raga orang itu.Alex tidak dapat memahami isi pikiran Hendra.Sejak skandal manajer Departemen Penjualan sebelumnya, Brian, Hendra secara langsung mengangkat manajer Departemen Penjualan yang baru.Secara formal, hal ini bertujuan untuk menghibur Departemen Penjualan.Namun, Alex tidak berpikir begitu. Ini hanya manajer Departemen Penjualan, bukan petinggi perusahaan. Apakah perlu ditunjuk
Di bawah permintaan kuat dari Sisca, Hendra mulai membalas dengan pesan suara.Kemudian, mereka putus.Sisca merekam semua pesan suara Hendra dan menyimpannya sampai sekarang.Di headset, terdengar suara rendah Hendra yang lembut dan sabar ...."Aku masih belum selesai, nanti aku jemput.""Kenapa sakit perut? Aku ke sana sekarang.""Bihun goreng? Aku bawakan nanti malam, oke?""Sayang, aku belikan teh susu kesukaanmu. Ayo turun dan ambil."...Mendengar semua itu, mata Sisca mulai berair.Sisca mendengar pesan suara Hendra untuk waktu yang lama dan sampai pada pesan suara terakhir."Sayang, kamu cinta aku nggak?""Ya, aku cinta kamu, sangat cinta.""Sisca, jangan tinggalkan aku. Aku hanya punya kamu.""Sayang, apa pun yang kamu mau, akan kuberikan semuanya. Beri aku sedikit waktu lagi, aku akan memberimu yang terbaik."Suatu kali, Hendra mabuk, lalu memeluknya sambil berkata di telinganya.Hendra bersifat tertutup dan dingin. Jarang sekali Hendra mengakui cintanya terang-terangan.Wala
Tak lama kemudian, Adrian tiba di kantor pengadilan Kota Mulo.Sesampainya di kantor dan melihat Sisca, Adrian langsung lega.Sisca tidak terkejut saat melihat Adrian.Kota Mulo sudah berada dalam kuasa tangan Adrian.Wajar jika ketua pengadilan mengabari Adrian."Sisca, apa yang kamu lakukan? Omong kosong apa kamu? Sudah kembali ke Kota Mulo, bukannya pulang ke rumah, kenapa kamu malah membuat masalah di sini? Ayo, pulang dengan Ayah!"Adrian bergegas menarik Sisca.Namun, Sisca membantah, "Kamu tahu sendiri apa yang telah kamu lakukan. Kamu juga tahu aku sedang membuat masalah atau bukan."Kali ini, Sisca tidak hanya membuat rusuh, dia bahkan memberi tahu hal tadi kepada media.Tak lama kemudian, Adrian akan menjadi skandal.Jika terekspos, Adrian akan kehilangan jabatannya.Keluarga Limanta pun akan menjadi sasaran semua orang.Sebagai salah satu "pelaku" dalam kasus ini, Sisca tentu tidak akan bisa lolos.Adrian melirik ketua pengadilan sekilas, lalu berkata, "Kamu keluar dulu. Dia
Alan meninggalkan Nancy selama lima demi mengejar masa depannya. Apa yang perlu ditangisi?Zayn tidak merasa dirinya adalah pria yang baik, tapi orang yang memberikan janji-janji manis pun belum tentu adalah pria baik.Namun, Zayn tidak pernah meminta siapa pun untuk menunggu. Biasanya orang yang perlu ditunggu bukanlah pasangan yang cocok.'Masa muda bukanlah hanya untuk dihabiskan dengan menunggu, melainkan dihabiskan dengan bersenang-senang.''Nancy juga bodoh, kenapa dia mau menunggu orang yang nggak akan ada hasil?'Nancy terdiam.Zayn lanjut berkata, "Masih menatapku? Apa pantas menangis untuk pria yang kabur di saat penting?"Nancy berkata, "Aku bukan menangis karena Alan.""Masih nggak mau ngaku."...Sebenarnya Zayn tidak ingin mengurus Nancy yang sudah mau menangis, tapi dia malah tiba-tiba merasa kesal.Zayn menarik Nancy ke dalam pelukannya, lalu menunduk mengatakan, "Apakah nggak aneh menangis di depanku demi pria lain? Bukankah sudah kubilang nanti mau beli lotre setelah
Nancy bertanya, "Apa yang beda?"Wajah Zayn lumayan masam, dia berkata, "Kamu yang menemui Alan, bahkan berduaan. Kalau Sandra datang karena Morphi yang mengajaknya."Kedekatan di dalam satu mobil dan satu payung tidak sama.Selain itu, orang yang duduk di sampingnya adalah Morphi.Nancy menatapnya dengan curiga. "Apa kamu cemburu?""Nggak.""Jadi, kamu boleh menggoda wanita lain, aku nggak boleh?"Zayn mengernyit berkata, "Aku nggak ingin menggoda wanita lain, tapi kamu yang ingin bersama pria lain. Inilah perbedaannya. Apa kamu paham?"Nancy langsung membantah, "Kamu bukan aku, kenapa kamu tahu aku ingin bersama pria lain?"Semua isi hati Nancy tertulis di wajahnya.Zayn tentu saja paham.Selama tiga tahun menikah, kapan Nancy melupakan Alan?Ketika berbaring di samping Zayn, Nancy bahkan beberapa kali mimpi sambil memanggil nama Alan. Bukankah itu berarti Nancy ingin bersamanya?Itulah yang disebut kerinduan sepanjang hari.Kalau tidak memikirkan sepanjang hari, bagaimana mungkin bi
......Di sebelah rumah makan terdapat sebuah mal.Zayn langsung memilih dua setelan baju, kemudian membayar dan mengganti baju baru.Nancy duluan ke kamar ganti untuk ganti baju dan duluan selesai.Di sebelah terdapat sebuah mesin jual lotre otomatis.Ketika Nancy sedang menunggu Zayn, dia mencoba menguji keberuntungannya dengan membeli lotre.Ketika menggosok lembaran lotre, dia tiba-tiba merasakan kehangatan dari belakang.Zayn berdiri di belakangnya berkata, "Kalau ingin kaya, kamu cari aku saja. Bagaimana mungkin barang ini bisa membuatmu kaya?"Ini akan mengejutkan kalau mendapatkan 600 juta."Nancy berkomentar, "Uang yang kumenangkan dengan uang yang kamu berikan beda. Uang pemberianmu diam-diam tercatat."Suatu hari juga harus dikembalikan.Zayn memainkan alisnya dan membantah, "Apa yang beda? Bukannya sama adalah uang? Selain itu, kapan aku memintamu membayarku?""Intinya berbeda."Nancy menggosok lotre dengan semangat, akhirnya dia mendapatkan satu juta! Dia senang hingga di
Morphi mendongak dan berkata, "Kebetulan ada Kakak Ipar di sini, kita juga belum makan. Apa ada restoran yang enak di sini?"Sandra berkata, "Aku tahu sebuah restoran sashimi. Mau coba, nggak?"Morphi langsung mengernyit ketika mendengar sashimi. Dia berkata, "Aku ingin makan masakan rumah yang hangat-hangat. Bukankah kamu juga baru kembali dari Neyora? Kamu jangan menyarankan, deh. Aku meragukan nggak bisa makan makananmu."Sandra langsung meliriknya dengan tidak senang.Nancy berkata, "Masakan rumah di rumah makan Hefana lumayan enak."Sandra berkata dengan nada menghina, "Rumah makan Hefana? Bukankah masakannya dengan minyak bekas?"Morphi berkata, "Aku sudah lama nggak makan masakan rumahan. Aku suka yang seperti ini. Zayzay, bagaimana menurutmu?"Zayn berkata, "Zayzay? Jijik sekali.""Kita sudah bertahun-tahun nggak bertemu, aku bahkan nggak tahu kamu sudah menikah. Kelihatannya kamu sudah melupakanku! Apakah saat aku nggak di sini, kamu sangat dekat dengan Pak Hendra itu?"Zayn t
Tetesan air hujan menetes di wajahnya, alis dan lekukan wajah yang tampan terlihat sangat tajam.Zayn berdiri di tempat menatap mereka dengan santai, tapi nada bicaranya malah sangat galak, "Pak Alan mau culik istriku ke mana?"Nancy langsung menjadi tegang, dia bertanya, "Kenapa kamu ada di sini?"Zayn menatapnya dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Seharusnya aku yang menanyakanmu. Ternyata kamu nggak mau makan bersamaku karena mau berjalan santai bersama mantan pacar di bawah hujan?"Nancy ingin membantahnya.Namun, kenyataan yang terlihat sesuai dengan yang dikatakan Zayn. Kalau Nancy menjelaskan, dia hanya akan semakin mengacaukannya.Alan memegang payung menatap Zayn dengan ekspresi tenang, dia berkata, "Hari ini Nancy menemuiku untuk mengambil kamera yang tertinggal di tempatku sebelumnya. Aku bukan mau menculiknya, tapi sekarang hujan deras, kamu sebagai suaminya nggak jemput, apa salahnya aku sebagai teman mengantarnya? Pak Zayn?""Kalau begitu, kenapa kamera istriku ketingg
Nancy berkata dengan tawaan menghina, "Cerai dengannya, kemudian menikah denganmu? Meskipun kamu sudah melihat isi kameraku, lalu tahu kehidupanku selama lima tahun ini melalui foto-foto ini, apa yang bisa kamu lakukan? Sudah banyak yang berubah dalam lima tahun ini. Aku bukan lagi Nancy yang dulu, kamu juga bukan lagi Alan yang dulu.""Kamu cerai dengannya, kamu boleh nggak menikah denganku, kamu juga boleh berhubungan dengan orang lain karena ini adalah hak kamu. Aku tahu gosip tentang Zayn, apa kamu masih mau di sisinya? Nancy, kamu nggak mencintaiku, apa kamu mencintai orang seperti dia? Walaupun nggak bersamaku, kuharap kamu bisa hidup bahagia. Kalau Zayn memang orang yang bisa diandalkan, aku nggak akan mengambil risiko merusak citra kita berdua untuk mencarimu lagi."Kata-kata Alan seperti jarum tajam dan tipis yang menusuk di luka Nancy yang sudah lama busuk.Nancy merasa sedih, tapi juga mati rasa."Zayn memang nggak baik, dia juga bukan termasuk suami idaman. Tapi, aku juga n
Bobby memiliki aura yang kuat hingga Nancy masih saja merasa tertekan meskipun dibatasi oleh telepon.'Kenapa dulu aku punya keberanian untuk menikah dengan Keluarga Oswald?''Kalau aku punya kesempatan lagi, aku nggak akan menikah ke Keluarga Oswald.'Nancy menarik napas panjang, lalu berkata, "Kakek, meskipun Anda nggak memberikan aku waktu lebih banyak, dulu kita memang menjanjikan dua bulan. Sekarang belum dua bulan, kalau aku memang hamil, pasti belum bisa terdeteksi."Kata-kata Nancy memang masuk akal, jadi Bobby pun tidak berkomentar lagi.Barusan Nancy mengakhiri panggilan dari Bobby, teleponnya berdering lagi.Kali ini adalah panggilan dari Zayn.Nancy terdiam.'Apakah mereka dua janjian? Apa perlu begitu kebetulan telepon di saat yang tepat?'Nancy mengangkat panggilan itu dengan nada yang cuek, "Halo, ada apa?"Zayn mengernyit menanyakan, "Apa kamu makan bom?"Zayn baru menurunkan bukunya, uang novel bulan lalu dan bulan ini sudah hilang semuanya. Seharusnya Zayn bersyukur k
Sisca menanyakan dengan prihatin, "Jadi, apa ada yang menindasmu di sekolah?"Angel menggelengkan kepala berkata, "Nggak. Kakek menyumbangkan banyak uang kepada sekolah, jadi sekolah sangat menghormatinya dan sangat memperhatikanku, aku bahkan takut membuat onar dan dilaporkan oleh sekolah kepada Kakek."Hendra tidak terkejut sama sekali.'Apa yang nggak berani dikatakan oleh Angel yang nakal? Dia bahkan berani melawanku. Kalau dia ditindas temannya, dia pasti sudah melaporkannya. Mungkin saja dia yang menindas orang lain.'Matthew sangat memanjakannya di Kota Sela, tentu saja Angel sangat berani.Sisca tertawa berkata, "Bagus juga, daripada kamu nggak baik-baik belajar."Hendra menakutinya, "Kalau kamu nggak belajar baik-baik dan berani pacaran, aku akan menjemputmu kembali ke Kota Aroha dan memantaumu selama 24 jam."Angel bercemberut berkata, "Ayah, kamu kejam sekali! Apa aku anak pungutan dari tong sampah?"Hendra mendengus dan berkata bak orang tua yang tegas, "Kalau kamu nggak be
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!