Sejak masuk ke Universitas Chandala, Naomi hanya fokus pada Owen dan semakin tidak peduli terhadap pendidikan.Naomi bahkan tidak tahu sejauh mana tingkat profesionalnya.Naomi hanya ingat kalau Rochelle sangat sempurna, maka itu Owen menyukainya.Akan tetapi, Naomi yang meniru Rochelle, ternyata bukanlah apa pun.Richard melihat jelas perasaan Naomi yang sangat meremehkan dirinya sendiri.Richard berkata, "Tulisanmu sudah lumayan bagus. Ke depannya, kamu lanjut berlatih terus. Malam ini kamu tinggal di sini saja, nggak usah pulang dulu.""Tunggu!"Naomi tiba-tiba bertanya, "Apa maksudnya aku nggak usah pulang? Kamu menyuruhku tinggal di sini?"Naomi bertanya dengan tidak percaya."Kenapa?"Richard bertanya dengan nada santai, dia melihat ke arah jam tangan, lalu berkata, "Nona Naomi, lihat sekarang sudah jam berapa? Sekarang nggak ada yang bisa mengantarmu pulang.""Aku bisa pulang sendiri.""Dilarang memesan taksi di depan rumahku."Naomi mengerutkan alisnya dan bertanya, "Peraturan
Tengah malam, lampu di ruang kerja masih menyala.Suwandi susah tidur di malam ini. Ketika dia keluar dari kamarnya, dia melihat cahaya dari lampu di ruang kerja.Suwandi mengetuk pintu dan membuka pintu ruang kerja.Dia melihat Richard sendirian berbaring di atas sofa dan kertas yang berserakan di lantai. Richard terlihat sedang memegang selembar kertas sambil tersenyum lebar."Wah! Kenapa kamu tidur di sini?"Suwandi berjalan masuk dengan membawa dua gelas wiski, segelas untuk Richard, segelas untuk dirinya.Richard meminum seteguk, lalu berkata, "Kamarku dipakai orang lain.""Orang lain? Siapa? James?"Richard tidak menjawabnya.Suwandi mencoba bertanya, "Kamu kasih ... Naomi?""Ya."Suwandi sangat terkejut."Kamu kasih kamarmu ke Naomi? Bukankah kamu nggak suka kotor? Nggak mengizinkan siapa pun untuk tidur di kamarmu? Aku saja nggak pernah masuk," tanya Suwandi.Richard tidak menjawab apa pun menghadapi keraguannya Suwandi.Richard memang sangat benci dengan kekotoran.Dia bahkan
Setelah mengatakannya, Suwandi meletakkan gelasnya. Dia berdiri dan berkata, "Semoga kamu mimpi indah malam ini, selamat malam."Suwandi meninggalkan ruang kerja, dia juga tidak lupa untuk menutup pintu ruang kerja Owen.Melihat gelas yang masih berisi setengah penuh dengan anggur, Richard mengangkat gelas itu dan langsung menghabiskannya.Sekarang sekitar jam 12 malam.Dylan sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Melihat Owen yang duduk di ruang VIP sambil memeriksa ponselnya setiap waktu, Dylan bertanya dengan penasaran, "Kamu malam ini melamun terus. Apa yang terjadi?"Saat Owen sadar, dia langsung meletakkan ponselnya dengan rasa kesal.Dylan tahu kalau Owen bukan orang yang tidak serius dalam pekerjaan. Dia pun langsung menebak kalau kondisi Owen malam ini berhubungan dengan Naomi."Karena Nona Naomi lagi?"Melihat Owen tidak menjawabnya, Dylan tahu kalau tebakannya benar.Ternyata memang karena Naomi.Owen yang dulu, tidak pernah seperti ini."Mari kutebak, apa karena Nona Naomi
Owen terdiam mendengar penjelasan Dylan.Dylan berkata, "Owen, ngaku saja, deh. Kamu pasti sudah jatuh cinta pada Nona Naomi. Kamu jatuh cinta tanpa menyadarinya, itulah sebabnya kamu terlihat nggak fokus.""Sudahlah."Owen berdiri dan berkata dengan cuek, "Ke depannya jangan ungkit masalah ini lagi."Setelah mengatakannya, Owen berkata kepada Heri yang berada di depan pintu, "Heri, ayo pulang.""Baik, Pak Owen."Heri membawa Owen berjalan ke luar klub malam.Dylan hanya menggelengkan kepalanya melihat bayangan Owen.Di luar klub malam.Owen sudah masuk ke dalam mobil.Heri berkata, "Pak Owen, kita langsung pulang atau ....""Ke apartemen Naomi."Heri bertanya dengan kebingungan, "Ke apartemennya Nona Naomi? Tapi Pak Owen, sekarang sudah sangat larut malam, bukankah ...."Nggak cocok?Heri tidak berani mengatakannya.Owen terdiam cukup lama, dia berkata, "Apakah kamu juga merasa aku menyukai Naomi?""Itu ...."Heri tidak berani mengatakannya.Bukankah seharusnya Owen yang tahu dia meny
Tengah malam, Naomi terbangun karena mimpi buruk.Naomi mimpi dirinya diculik ke kapal itu lagi.Bau laut yang asin, serta penculik yang menahannya di lantai sambil menyiksanya.Saat Naomi membuka mata, seluruh tubuhnya sudah basah karena keringat dingin.Rasa itu sungguh tidak nyaman.Semua kejadian itu seakan-akan terjadi sekali lagi.Saat menyadari semua ini hanya mimpi, Naomi mengucek matanya dengan kelelahan.Lampu kamar tiba-tiba menyala.Naomi segera mendongak dan bertanya, "Siapa?!"Richard berdiri di depan pintu.Ketika Naomi melihat jelas wajah Richard, dia merasa lega dan berkata, "Kenapa kamu tengah malam berdiri di depan pintu kamar orang? Kamu mengejutkanku saja!""Ternyata kamu penakut, ya. Kenapa kamu berteriak?""Aku berteriak? Apa yang kukatakan?""Aku di sebelah dengar sangat jelas ada yang berteriak ... tolong aku."Naomi langsung tercengang!Jangan-jangan tadi aku nggak cuman mimpi? Bahkan mengigau?'Naomi tiba-tiba merasa sedikit bahaya setelah memikirkannya. Dia
Setelah mengatakannya, Richard mengambil kembali gelas birnya."Bir ini sangat keras, seharusnya satu gelas saja sudah cukup. Besok mungkin kepalamu akan sedikit sakit.""Betul juga, aku sekarang memang merasa sedikit pusing."Naomi bersandar di sofa dan berkata, "Kalau campur dengan sedikit jus mungkin akan lebih lezat. Tapi ... seingatku Pak Suwandi bilang aku nggak boleh minum bir.""Minum sedikit bisa membantu kualitas tidurmu.""Betul juga."Naomi selama ini tidak tahu apa manfaat dari minum bir. Saat efek alkohol mulai menyebar, Naomi tiba-tiba berkata, "Apa kamu mendekatiku karena sesuatu?"....Ketika menyadari Naomi terus menatapnya, Richard pun tahu kalau Naomi sudah mabuk.Toleransi Naomi minum bir jauh lebih buruk dari yang dibayangkan Richard.Naomi berdiri dan merebut gelas di tangan Richard.Richard yang lengha, gelas birnya langsung diambil oleh Naomi.Naomi lanjut menuangkan segelas, lalu mendongak dan menghabiskannya.Kali ini, Naomi berserdawa karena alkohol, lalu pe
"Siapa suruh kamu menyuruhku minum bir?! Ayahku bilang perempuan nggak boleh minum terlalu banyak bir! Kamu memang orang jahat!"....Richard memijat keningnya.Richard mengaku kalau cara membuat Naomi tidur dengan alkohol sangat gagal.Pada akhirnya, Richard langsung mengaku kepada Naomi, dia berkata, "Aku memang orang jahat, jadi apa yang kamu inginkan sekarang?"Naomi menyeka hidungnya, berkata, "Kamu ... kamu harus minta maaf padaku."...."Selain itu, jangan memaksaku untuk berdiri di pihakmu! Aku nggak mau cepat mati!"....Richard melihat Naomi di hadapannya yang sedang berbicara dengan tidak logis.Melihat Naomi menangis semakin keras, Richard pun mengalah dan berkata, "Ya, aku minta maaf.""Nggak tulus!""Bagaimana baru termasuk tulus?!""Buat kontrak! Jelaskan kalau kamu nggak akan menindasku, nggak akan melibatkan diriku denganmu!""Apakah lebih baik kalau tambahkan kompensasi?""Ya!""Kamu nggak mabuk sama sekali!"Richard langsung berdiri dan tidak mau memedulikan Naomi ya
"Kuperiksa dulu. Sini sakit, nggak?""Aduh! Aduh! Jangan sentuh ... jangan sentuh."Naomi merasakan kesakitan luar biasa di bagian punggungnya, terutama ketika dilempar oleh Richard ke kasur, dia merasa lukanya menjadi semakin parah.Suwandi memeriksa punggung Naomi, dia berkata, "Ini nggak parah kok, kebetulan kebentur tulang saja. Istirahat sebentar sudah cukup.""Aku kira aku akan mati di tangan Richard."Naomi dengan kesal melirik Richard yang berdiri di samping.Suwandi mendorong kacamatanya, dia berkata, "Kenapa kamu tiba-tiba minum bir?""Aku nggak bisa tidur."Naomi jelas merasa cemas ketika mengatakannya.Naomi tidak mungkin menceritakan kalau dia tidak bisa takut karena mimpi buruknya.Itu sungguh memalukan."Aku tahu, pasti si Richard yang mengajakmu minum, 'kan?"Suwandi melihat ke arah Richard sambil berkata, "Kamu tahu dia adalah wanita, jadi jangan perlakukan dia seperti pria. Tubuh wanita sangat lemah, mereka nggak sekuat pria. Kalau kamu membuatnya cacat, bagaimana kam
Menjelang sore hari, Michael masih menunggu di rumah, dia masih belum mendapat telepon balik dari Naomi.Saat Michael melihat mobil Grup Irawan masuk ke halaman Kediaman Irawan, dia langsung berlari keluar.Naomi baru saja turun dari mobil, Michael langsung memarahinya, "Kenapa kamu nggak angkat teleponku? Apa kamu tahu apa yang terjadi di rumah? Cepat ikut denganku ke rumah sakit untuk membebaskan ibu!"Michael mengatakan dengan nada perintah. Dia bahkan menarik lengan Naomi untuk pergi ke kantor polisi.Siapa sangka kalau Naomi malah langsung mendorong Michael.Michael sangat terkejut ketika didorong Naomi, dia menatapnya dan berkata, "Naomi! Apa kamu sudah gila? Beraninya kamu mendorongku?!"Michael selalu bersikap arogan di Kediaman Irawan.Dia tidak menyangka kalau Naomi berani mendorongnya.Ketika Michael mau memukul Naomi, Dian langsung berdiri di depan Naomi. Hanya dengan satu tarikan saja, Michael sudah kehilangan kemampuan untuk melawan."Dian! Kenapa kamu juga ikut menjadi g
Melihat semua harta-harta ini, rentenir itu menganggukkan kepala dengan puas, kemudian bersama anak buahnya meninggalkan Kediaman Irawan.Sarah jatuh terduduk dengan pasrah. Dia tidak menyangka semua hartanya dan Michael langsung menghilang semuanya hanya karena pinjam uang dari rentenir.Di saat ini.Naomi di kantor Grup Irawan mendapat telepon dari rentenir."Nona Naomi, kami sudah menangani semuanya. Sekarang hanya menunggu semua barang-barang itu dijual menjadi uang.""Oke, terima kasih.""Sama-sama. Kami hanya menjalani perintah dari Pak Richard."Naomi hanya tersenyum saja. Semua ini memang berkat Richard.Kalau bukan karena Richard, Naomi tidak mungkin bisa begitu gampang mendapatkan semua harta Sarah dan Michael.Semua ini adalah milik ayahnya.Setelah panggilan diakhiri, Naomi mendongak menatap Dian, dia berkata, "Sudah beres. Ayo kita mulai.""Baik, Nona Naomi."Dian segera menghubungi kantor polisi.Di dalam Kediaman Irawan, Sarah dan Michael belum sempat bernapas dengan san
"Bibi, kenapa mendadak sekali? Apa yang terjadi?"Sarah tidak akan memberi tahu Naomi kalau dia pinjam uang dari rentenir.Keluarga Irawan melarang anggota keluarga mereka menyentuh hal yang berkaitan dengan rentenir.Kalau hal ini disebarkan, maka Sarah akan malu seumur hidup, bahkan mungkin diusir oleh Naomi dari Kediaman Irawan.Naomi sejak awal sudah tahu kalau Sarah tidak berani memberitahunya, jadi Naomi hanya tersenyum dan berkata, "Aku akan kirimkan kontraknya ke ponselmu. Kamu hanya perlu tanda tangan saja, maka kontrak itu langsung berlaku. Aku akan menyuruh bagian keuangan mengirimkan uang untukmu, tapi ini juga menandakan kalau Bibi dan Michael sudah melepaskan semua harta dari ayahku."Menghadapi kedua orang yang sangat menakutkan di depan mata, Sarah tentu saja langsung berkata, "Oke! Aku akan tanda tangan!"Sarah dengan cepat mendapatkan kontrak yang dikirimkan Naomi.Sarah langsung menandatangani kontrak itu tanpa membaca isinya dengan jelas.Sesaat kemudian, ponsel Sar
Michael langsung menjadi pucat setelah mendengarnya."Ibu! Apa yang sedang mereka katakan? Utang apa? 180 miliar apa?"Sebenarnya Sarah tidak ingin beri tahu Michael tentang masalah hutang, tapi sekarang rentenir sudah datang ke rumah. Sarah terpaksa berkata, "Michael, berikan uang pernikahan yang ibu berikan padamu.""Ibu! Apa yang kamu katakan? Itu adalah uang yang kamu berikan padaku! Bukankah kamu bilang uang itu untuk beli rumah? Kenapa Ibu malah langsung minta begitu saja?"Michael tidak mau memberikannya. Melihat Michael masih tidak memahami situasi, Sarah langsung menamparnya dan berkata, "Kamu mau pertahankan nyawa atau uang? Cepat serahkan uang itu!"Sejak Sarah menikah dengan Bobi, dia tetap menyisakan sedikit uang untuk Michael setiap tahun. Setelah belasan tahun berlalu, jumlah uangnya sudah mencapai 60 miliar.Meskipun tidak bisa melunasi semua hutang Sarah, setidaknya 60 miliar ini bisa mendapat sedikit keringanan.Michael mendongak melihat beberapa pria yang sangat mena
Kali ini, tidak ada siapa pun yang bisa membantu Sarah lagi.Di Kediaman Irawan.Ketika Michael pulang ke rumah sore hari, dia melihat Sarah mondar-mandir di rumah. Dia mengerutkan alis dan berkata, "Ibu, apa yang sedang kamu lakukan?""Michael, kenapa kamu baru pulang sekarang?""Aku nggak punya uang lagi. Aku chat kamu, kamu juga nggak balas. Aku pulang untuk minta uang."Ketika mengetahui Michael kembali untuk mengambil uang, Sarah langsung mengamuk, "Minta uang! Minta uang terus! Kamu cuma tahu minta uang! Apa kamu nggak tahu kalau kita sudah nggak punya uang?""Kita nggak punya uang lagi? Apa Ibu sedang bercanda?"Michael tentu saja tidak percaya kalau mereka sudah tidak punya uang lagi. Dia sejak kecil terbiasa untuk berfoya-foya, uang jajan per bulan sejumlah satu miliar bahkan tidak cukup untuknya.Bahkan ketika Keluarga Irawan dalam kondisi kesulitan, uang jajan Michael juga tidak pernah berkurang. Jadi, dia tentu saja tidak percaya kalau Keluarga Irawan sudah tidak punya uang
Sarah berbicara sambil mau menyentuh lengannya Naomi.Namun, Naomi tidak memberi Sarah kesempatan untuk menyentuhnya.Sarah tidak berhasil menyentuhnya, tapi dia tetap menunjukkan senyuman lebar dan berkata dengan sungkan, "Nona Naomi, hari ini adalah hari kelulusanmu. Kenapa Pak Owen nggak pulang bersamamu?""Apa Bibi sedang bercanda? Aku sudah nggak ada hubungan pertunangan dengannya, kenapa dia pulang bersamaku?"Naomi hanya duduk di sofa ruang tamu dengan santai.Sarah segera menghampiri Naomi, dia berkata, "Nona Naomi, kamu jangan pura-pura nggak tahu. Kita semua sudah tahu kalau Owen bukan benar-benar mencintai Rochelle, jadi kalian tentu saja nggak perlu membatalkan pertunangan. Bibi tahu kamu baik hati, kamu batalkan pertunangan untuk merestui hubungan mereka berdua. Sekarang' kan nggak perlu lagi. Si Rochelle sudah nggak punya riwayat pendidikan tinggi, latar belakang apa pun, dia sudah nggak bisa mengalahkanmu."Sarah menuangkan segelas teh untuk Naomi.Naomi tidak menyangka
"Stefanus Andika? Siapa Stefanus?"Naomi melihat Jovani dengan kebingungan.Jovani dan Naomi sedang makan di kantin kampus. Jovani mengambil ponselnya dan berkata, "Nih! Dia adalah senior kita."Jovani menunjukkan ponselnya kepada Naomi sambil berkata, "Sepertinya dia adalah tuan muda dari Keluarga Andika. Tapi, sekarang Keluarga Andika sudah nggak tinggal di Kota Lordus. Katanya setelah Stefanus meninggal, semua keluarganya pindah keluar negeri. Sekarang platform online kampus sudah dipenuhi dengan gosip tentang Rochelle, katanya sih mereka bertiga sudah berteman sejak kecil. Stefanus dan Rochelle juga diam-diam melakukan hubungan saat masih di bawah umur, hasilnya Rochelle hamil. Sebenarnya mereka berdua juga sudah mau menikah, tapi siapa sangka Stefanus tiba-tiba meninggal karena kecelakaan, lalu nggak lama, Rochelle juga keguguran. Selama ini, Owen selalu memanjakan Rochelle karena itu adalah permintaan Stefanus sebelum meninggal. Faktanya, hubungan mereka berdua bukan hubungan sep
Namun, Rochelle malah membuat mereka tidak bisa lulus kuliah.Naomi hanya tertawa sinis ketika melihat Rochelle dicekik hingga wajahnya memucat.Kesalahan dari bencana alam mungkin masih bisa dimaafkan, tapi kesalahan diri sendiri tidak dapat dihindari.Semua ini adalah akibat dari perbuatan Rochelle sendiri.Sore ini, keputusan hukuman Rochelle diubah sekali lagi.Kali ini, Rochelle tidak bisa lulus kuliah, bahkan nilai akademiknya akan dicabut.Termasuk beberapa orang yang terlibat dalam membantu Rochelle juga dicabut dari jabatan mereka.Setelahnya, Heri memberi tahu Owen tentang keputusan yang telah diberikan.Karena masalah ini sangat besar, pihak dinas pendidikan menjadi sangat serius dalam menangani hal ini.Kali ini, Owen juga tidak mampu membantunya lagi.Mempertimbangkan dampak masalahnya, Rochelle tidak bisa lulus dengan lancar."Pak Owen, Nona Rochelle datang, dia di bawah bilang ingin menemuimu. Apakah mau diizinkan masuk?"Heri tidak pernah melihat Rochelle diabaikan sepe
Video itu menunjukkan Rochelle menarik Owen dan memohonnya untuk masalah kelulusan.Video itu tidak panjang, tapi jumlah repost-nya sudah melebihi sepuluh ribu, bahkan ada yang berniat melaporkan video ini ke dinas pendidikan.Kalau memang seperti ini, Owen juga tidak bisa melindunginya lagi.Dalam seketika, Rochelle seperti bola meletus yang terjatuh di kursi dengan pasrah.Semua mahasiswa di dalam kelas menatap Rochelle dengan tatapan aneh.Ekspresi Rochelle menjadi sangat buruk.Dia tidak pernah menghadapi tatapan dari orang-orang yang seperti ini.Naomi di luar kelas menyaksikan semua keseruan ini.Seorang wanita yang sangat dicintai Owen, ternyata juga bisa merasakan tatapan seperti ini?Dilihat dengan tatapan seperti ini, pasti merasa sedih, 'kan?'Sebelumnya saat Naomi dituduh menyontek, mereka juga menatapnya dengan tatapan seperti ini.Sekarang, Naomi hanya mengembalikan semuanya kepada Rochelle.Rochelle di dalam kelas juga melihat keberadaan Naomi.Rochelle langsung berlari