Home / Pendekar / Penguasa Tujuh Benua / Ch. 18 - Tertangkap

Share

Ch. 18 - Tertangkap

Author: Fii
last update Last Updated: 2024-01-11 12:31:54

Keesokan paginya, Feng Guang dan Lan Xiaoyan memutuskan berkeliling kota. Kebetulan mereka menyewa penginapan yang cukup dekat dengan pusat kota dan bisa menikmati pemandangan yang indah di sekitar alun-alun.

Feng Guang sengaja mengurung Oak di kamar karena keledai itu sangat nakal, semalam saja penjual sayur-sayuran kehilangan seisi gerobak dagangannya karena Oak. Uang yang mereka miliki tak akan cukup untuk mengisi perut karet keledai itu.

Langkah Feng Guang melambat saat mereka melihat sekumpulan orang sedang berbisik-bisik, ketika mencari tahu, terdengar kabar bahwa semalam muncul desas-desus tentang kematian salah seorang penduduk Kota Daoluo, dia digantung di tiang rumahnya dalam keadaan yang mengenaskan.

Tidak ada yang berani mencari tahu penyebab kematian orang itu, namun tampaknya orang-orang di sana sudah tahu siapa yang melakukan pembunuhan tersebut.

Orang-orang kota mendelik dengan ekor mata kepada Feng Guang dan Lan Xiaoyan sambil berbisik-bisik.

"Kudengar dia mengataka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rutewi
cerita yg aneh, bukanya si Feng itu hebat dan xiaoyu jg hebat knapa jd tdk bisa apa2 ???? oolm thor bikin cerita yg benerlah...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 18 - Seorang Pelayan Klan

    Keheningan terasa mencekam di dalam aula markas yang suram. Pertanyaan Han Xiong belum mendapatkan jawaban. Feng Guang dan Lan Xiaoyan terjebak dalam situasi yang tak menguntungkan.Di tempat lain Lao Ning menunduk dan memalingkan muka, enggan menatap mata Lan Xiaoyan yang saat ini seolah mencari tahu kebenarannya, Atmosfer terasa tegang, waktu seperti berhenti sejenak meninggalkan kesunyian di udara. Dengan tiba-tiba, Lao Ning langkah maju menghadap Han Xiong lalu berkata, "Mereka berdua sudah kubawa. Kau akan membebaskan kakakku, bukan?" Suara berat Han Xiong terdengar licik, "Hm..., satu budak memiliki nilai. Kau telah menyumbangkan dua budak baru. Tapi melepaskan budak hanya akan memberikan kerugian."Keterkejutan tergambar di wajah Lao Ning, menyadari bahwa Han Xiong mengingkari dari janjinya dan menggeleng wajah tak percaya. "Apakah aku dikhianati setelah mengkhianati orang lain?""Karma itu ada, Lao Ning." Han Xiong tertawa-tawa bersama bawahannya, meninggalkan teror di waj

    Last Updated : 2024-01-11
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 20 - Membentuk Sekutu

    "Kalian sendiri bagaimana bisa terjebak di sini?""Itu tidak penting. Yang penting sekarang bagaimana caranya kita keluar dari tempat ini," sela Feng Guang di tengah perbincangan. "Omong-omong, kalian belum memperkenalkan diri," ucap Lao Zhan. Sesaat Feng Guang menatap Lan Xiaoyan yang tiba-tiba bersuara."Namaku Lan Xiaoyan, dan orang di sebelahku..."Feng Guang melotot, tapi percuma Lan Xiaoyan tidak akan melihatnya, jika Lan Xiaoyan menyebutkan namanya di tempat seperti ini, penjara bawah tanah bisa terguncang. "Dia adalah Pak Tua Feng."Feng Guang baru teringat Lan Xiaoyan bodoh. Mana mungkin orang bisa tahu Pak Tua Feng yang dimaksudnya adalah sosok Feng Guang si Cakar Naga Api dari Tujuh Pilar Langit. Setidaknya Feng Guang bisa membuang napas lega.Lalu Lan Xiaoyan melihat bekas tato ungu di dada pemuda itu, Lao Zhan menyadarinya. Dia terdiam cukup lama, ada rasa kesal tergambar di wajah pemuda itu. Akhirnya Lan Xiaoyan mendapatkan satu kesimpulan. "Dia bilang waktu kita han

    Last Updated : 2024-01-11
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 21 - Rencana Feng Guang

    "Oak...""Ehehehhe, kau yang terbaik, Oak." Lan Xiaoyan mengambil kunci dari Oak dan membuka pintu sel. Pemuda itu melemparkan sisa kunci pada tahanan lain yang masih terkejut dia dapat keluar dengan semudah itu. Mereka menatapnya ragu-ragu.Feng Guang berhasil membuka pasung dan rantai Lao Zhan, keduanya keluar dari penjara setelah memastikan tidak ada penjaga di sekitar. Saat baru menapakkan kaki ke luar Feng Guang melihat Lan Xiaoyan mengeluarkan cengiran yang berarti pertanda buruk, Feng Guang yakin anak itu sedang memikirkan sesuatu."Oak!" panggil Lan Xiaoyan.Oak berdiri tegap. "Sebagai prajurit baruku, aku punya misi penting untukmu," ucapnya. Lan Xiaoyan berbisik di telinga keledai itu. Entah apa yang mereka bicarakan tiba-tiba saja Oak berlari kencang dengan api semangat membakar. Semua orang menatapnya sampai menghilang di ujung lorong. "Aku mencium bau-bau masalah." Lao Zhan bergumam.Lan Xiaoyan bertolak pinggang sambil tertawa lebar. "Aku tak sabar melihat wajah si sia

    Last Updated : 2024-01-12
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 22 - Identitas Klan Lao

    Malam semakin tenggelam dalam kesunyian, ruangan berhias dinding bangau dipenuhi cahaya-cahaya lilin yang menerangi dua laki-laki yang duduk saling berhadapan. Cahaya gemerlap lilin berpendar saat angin dari celah ruangan masuk, menciptakan bayangan yang menari di dinding. Wanita-wanita penghibur mengisi ruangan yang saat ini digunakan dua orang pemimpin untuk berbincang, sementara aroma arak menguar di udara. Sesekali terdengar tawa kecil dari para wanita saat si walikota menggodanya. Lelaki itu sedang dimabuk asmara dan hampir tidak menyimak apa yang dikatakan lawan bicaranya.Dia justru tenggelam dalam kesenangannya, Walikota Bai yang mabuk mulai meracau."Uang, wanita, arak, hahaha..."Han Xiong melanjutkan kalimatnya."Kabar baiknya Thousand Star Association mulai melirik kita, mereka akan memasok senjata mulai minggu depan. Tapi jumlah yang mereka minta tidak main-main, itu dua kali lipat lebih banyak dari yang biasanya kita produksi.""Ahahaha bagus bagus, aku tahu kau memang b

    Last Updated : 2024-01-12
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 23 - Kalajengking Merah

    Suara derap kaki beriringan menggema di lorong-lorong markas, Lan Xiaoyan dan Lao Zhan memutari seisi bangunan dan tidak kunjung sampai ke tempat yg Kan Liu sebutkan; gudang penjaga. Lan Xiaoyan berhenti sejenak memikirkan bagaimana mereka bisa tersesat seperti ini. Sebelumnya Lao Zhan dengan percaya diri pemimpin jalan karena dirinya hampir dua bulan ditahan di markas Iron Spear Clan. Tapi bukannya sampai ke tempat tujuan mereka malah tersasar sampai keluar dari markas. Lao Zhan yang melihat Lan Xiaoyan berhenti memprotes. "Tunggu apa? Sebentar lagi kita sampai! Cepat!""Kau sudah mengatakannya tujuh kali, sebenarnya kita sedanf berputar-putar di tempat yang sama, Lao Zhan!" Pemuda itu menepuk jidat lalu bertanya, "Apa kau lupa, kPak Tua Feng menyuruh kita ke mana?" /Lao Zhan menjawab tanpa ragu-ragu."Tenang saja, aku sedang mencari jalan pintas.”Namun Lan Xiaoyan menyelanya sambil menautkan kedua alis curiga,” kita sudah setengah jam memutari tempat ini...”"Ikut saja!" seru Lao

    Last Updated : 2024-01-13
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 24 - Lelaki Bertubuh Besi

    Seorang laki-laki dengan tubuh berotot berdiri di hadapan sebuah patung wanita, kedua bola matanya yang berkilat dalam kegelapan masih terkunci pada wajah patung sejak satu jam yang lalu. Patung wanita merentangkan tangannya ke langit dengan berani, seperti dia cukup besar untuk menentang langit yang berkuasa. "Jika kau melihat dunia yang sekarang dari atas, apakah kau masih percaya dengan dongeng ini?" ucap laki-laki itu. Ingatannya kembali ke tahun-tahun sebelumnya, lalu terlihat senyuman pahit. Pandangannya terangkat sejenak. Udara di ruangan kosong membawa sesuatu yang sampai di telinga lelaki itu, Quan Yui si Tubuh Besi. Seperti julukannya dia memiliki tubuh yang keras seperti besi, kekuatan itu hanya bisa dimiliki oleh manusia yang terlahir dengan qi tertentu. Kekuatan logam mampu mengubah tubuh pemiliknya menjadi keras. Di dalam pertempuran, orang dengan kekuatan tubuh besi memiliki pertahanan yang lebih unggul dan sulit untuk dikalahkan.Bunyi ketukan lantai menggema, tapak k

    Last Updated : 2024-01-13
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 25 - Feng Guang vs Han Gu

    Di markas Iron Spear Clan, kegelapan memenuhi koridor dan lorong-lorong markas. Langkah para penjaga melintasi jalan demi jalan sambil memegang senjata dengan siaga, mereka bertambah semakin banyak ketika bunyi lonceng alarm terdengar di seluruh tempat. Derap-derap langkah kaki menyebar ke seluruh penjuru, tak membiarkan satu pun penyusup kabur. Termasuk Kan Liu dan Zhuge Liang yang saat ini terpojokkan.Di sebuah ruang pengendalian sederhana dengan dinding terbuat dari kayu, penuh dengan alat kontrol mekanis, Kan Liu dan Zhuge Liang terjebak dan tidak dapat lari ke mana-mana. Mereka hanya tinggal menarik tuas di pojok tepatnya di atas meja dengan tuas kayu dan panel kontrol yang mengendalikan gerbang markas namun saat ini musuh telah datang. Cahaya redup menyinari ruangan melalui jendela kecil, menyoroti tuas-tuas kayu dan perangkat pengendali lainnya dan wajah sosok berbadan tegap yang hampir menyamai ukuran tubuh Zhuge Liang. Kan Liu begitu ketakutan melihat salah seorang eksekut

    Last Updated : 2024-01-14
  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 26 - Teknik Old Devil Monarch

    Selepas menyerang Feng Guang di dada, Han Gu mundur mengambil jarak sejenak sambil terus memusatkan perhatiannya ke depan. Lelaki di hadapannya mulai terasa ganjil di mata Han Gu, dia memang tampak masih muda seperti baru berumur 35 atau 38 tahun namun entah mengapa dirinya merasa lelaki itu berada di atas 100 tahun lebih. Di dalam dunia persilatan sendiri hal ini sering muncul, beberapa pendekar yang berhasil menguasai teknik ini akan memiliki tubuh yang lebih muda dari usia aslinya, bahkan ada yang bisa hidup lebih dari ratusan tahun. "Kenapa berhenti? Kau sudah menggunakan seluruh kekuatanmu?" tanya Feng Guang yang seketika menarik perhatian Han Gu kembali ke arena pertarungan. Terdengar decihan kasar disertai kibasan pedang di sisi Han Gu. "Kau memang sudah tidak sabar untuk dihabisi rupanya."Han Gu berlari cepat ke arah Feng Guang tetapi Feng Guang bisa menghindarinya tanpa kesulitan yang berarti, ketika Han Gu melayang cepat di sebelahnya dia melihat Feng Guang mengangkat se

    Last Updated : 2024-01-15

Latest chapter

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 113 - Sesudah Perang

    "Tidak mungkin..."Dokter Ouyang memelankan langkah kakinya saat tiba di depan lubang yang berasap, melihat seseorang terkapar di sana tak bernyawa. Kacamatanya retak dan dadanya terluka fatal. Bulir air mata menggenang di pelupuk mata lelaki ringkih itu, sekarang tugasnya adalah menyembuhkan korban virus yang ditularkan Black Jade Sword.Lan Xiaoyan dan kawan-kawannya telah berhasil menjatuhkan Black Jade Sword yang telah menjadi mimpi buruk mereka selama bertahun-tahun. Kini Ouyang sangat yakin dia mampu mengobati penduduk Kota Rouhan. Senyum bahagia terbit di bibirnya."Syukurlah..." Dia menyatukan kedua tangannya sembari berdoa.Di belakangnya, Feng Guang menyusul laki-laki itu dengan perlahan. Melihat jasad Manajer Li sekilas dan tersenyum melihat pemuda bodoh yang sedang tergelak bersama teman-temannya. "Entah kenapa terkadang aku merasa sial dan juga beruntung mengangkatnya menjadi muridku."Dokter Ouyang menoleh padanya. "Aku yakin kau sangat bersyukur memiliki murid sepertin

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 112 - Sebuah Awal Baru untuk Rouhan

    Kilat cahaya melaju dengan kecepatan tinggi, petir merah mengiringinya dan membentur perisai lelaki dengan kacamata hingga suara dentuman menggema keras. Dorongan yang sangat kuat hampir membuat Lan Xiaoyan dan Ma Jun terdorong. Mereka mulai memperkuat serangan dan menekan perisai Manajer Li.Lelaki itu membalas balik. Dia terdorong sekali dan membuka matanya lebar-lebar saat retakan kecil mulai menyebar. Perisai darah yang kuat mulai hancur. Lelaki itu melihat seseorang pingsan. Dia menjadi alasan mengapa Lan Xiaoyan berhasil selamat dari serangan sebelumnya."Tiga bajingan ini...." Angin berhembus kuat, kilat merah bercabang mencuat di balik perisainya. Serangan tersebut mulai membuatnya terdorong ke belakang.Tidak sampai di sana, Lan Xiaoyan mengeluarkan kekuatan yang jauh lebih besar. Membuat Manajer Li tercengang. "Dia mau mati-" gumamnya. Pemuda itu sudah menggunakan terlalu banyak kekuatannya. Terjangan dari depan sangatlah kuat hingga membuat kacamata lelaki itu pecah. Ma

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 111 - Menyatukan Kekuatan

    Melihat dua bocah dengan mata penuh keyakinan mulai membuat Manajer Li kesal setengah mati, jemarinya bergerak-gerak ingin mencabik kedua pemuda itu.Mereka berdua berdiri bersebelahan, mengumpulkan seluruh kekuatan untuk serangan terakhir"Jika kalian gagal akulah yang akan memakan kalian," ujarnya dengan suara berat. Manajer Li sudah lebih tahu apa yang membuat ketiga pemuda itu bertahan lebih lama setelah mendapatkan luka berat dari para Six Stars. "Untuk kalian ketahui saja. Ketika tubuh telah mencapai batas dan tetap memaksakan bertarung, kalian akan mati.""Kami ke sini untuk menang, bukan untuk mati!" sahut Ma Jun dengan kobaran api yang sangat besar menyala di seluruh tubuhnya. Mata Manajer Li bergerak merasakan aura kekuatan yang hampir tidak pernah diketahuinya. Beberapa pendekar memiliki elemen khusus dalam teknik bertarungnya, tapi qi yang dimiliki pemuda itu netral. Kedua alisnya bertaut. Namun mengabaikannya ketika tahu keduanya benar-benar mempersiapkan diri."Kalian

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 110 - Menang atau Mati

    Lan Xiaoyan hampir kehabisan napas, paru-parunya terasa berat sekali. Sosok tanpa wujud menekan dadanya dan mencekiknya dari belakang dalam keadaan dirinya tanpa bisa melawan. Dia memberontak namun benang-benang tipis merah merekat semakin kuat dan membalutnya. "Sial...." Kali ini Lan Xiaoyan benar-benar kehabisan langkah. Manajer Li tidak akan ragu-ragu mengambil nyawanya. Dia mencoba melihat sekitar. Ma Jun telah tumbang dan terkapar tak berdaya. Sementara itu Feng Guang telah pergi ke tempat yang jauh. Sementara Lao Zhan tidak muncul sejak tadi."Tenang saja. Tidak akan ada yang menolongmu." Tangannya mencair dan berubah menjadi sebuah pedang sabit, kakinya yang panjang melangkah cepat ke tempat Lan Xiaoyan digantung. Dia tidak akan membuang waktu dan melepaskan Lan Xiaoyan hidup-hidup.Belasan serangan mengenai Lan Xiaoyan tanpa ampun, tangan laki-laki itu bergerak tanpa jeda dan hampir tidak terlihat, wajahnya lebih cerah daripada sebelumnya dan dia menyeringai iblis seperti mel

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 109 - Kita akan Bertemu Lagi

    "Aku menyesali banyak hal selama ini. Aku benar-benar tidak berdaya menghadapi mereka, maafkan aku. Jika hari itu aku menyelamatkannya..."Quan Yui menyadari jarum-jarum darah akan membunuh mereka berdua dalam sekejap, dia ingin gadis itu mendengarkannya di saat-saat terakhir. "Aku tidak membencimu." Ucapan Mei Linlin membuatnya berpaling sejenak. Quan Yui menggunakan teknik tubuh besi lalu berkata. "Maafkan kelancanganku, nona.""Tidak—aku tidak mau dilindungi lagi-!"Lelaki itu melindungi Mei Linlin dengan tubuhnya."Kau adalah tuan putri kerajaan, nyawamu adalah masa depan rakyatmu. Satu-satunya pilihan adalah membiarkan orang lain melindungimu.""Tidak..," Mei Linlin meneteskan air matanya, dia memejamkan mata saat jarum darah menghujani mereka berdua."Heaven Breaking Sword Technique.""Fire Barrier!!"Gebrakan kuat menghancurkan pusaran jarum darah, pelindung api menghalau ribuan serangan dan membakar jarum-jarum tersebut. Manajer Li mengedipkan matanya dan di balik perisai api

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 108 - Kekuatan yang Asing

    Sebuah bayangan besar menutupi tubuh Lan Xiaoyan yang terbaring telungkup di atas tanah yang banjir. Darah mengalir mengikuti arus hujan yang turun dengan deras. Menghujani ratusan mayat dan membawa amis darah bersama angin badai.Lelaki dengan pedang kebanggaannya melirik ke bawah dengan enggan, "Terlalu cepat seribu tahun untuk menantang ku, bocah."Dia mengangkat wajah Lan Xiaoyan dengan ujung pedang. "Kau hanya akan mati konyol di tempat ini.""Aku bilang, aku ke sini untuk memukul pantat kalian semua."Yang Guang terdiam sejenak, lalu tertawa kemudian hingga suaranya menggema keras. "Nyawa sudah diujung tanduk dan kau masih bisa mengoceh. Aku benci bocah sepertimu.""Aku bilang..." Bola mata pemuda itu, tatapan haus darah yang baru kali ini dilihatnya. Yang Guang menebaskan pedangnya untuk memenggal Lan Xiaoyan di tempat. Tapi dia terlambat mengeksekusinya. "Aku datang ke sini untuk membunuh kalian semua!!" Guntur dahsyat seketika memekakkan telinga diselingi cahaya kilat. Yang

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 107 - Menebus Dosa

    Manajer Li mengangkat tangan kanannya ke arah Mei Linlin.Pupil mata safir membesar, pantulan sosok laki-laki dengan ribuan jarum darah terpantul di matanya. Ketakutan semakin nyata di saat jarum-jarum darah mulai bergerak cepat ke arahnya.Sampai saat itu tiba, Mei Linlin pasrah dengan keadaan, tidak akan mungkin bisa menghindari serangan sebanyak itu di waktu yang sama.Lucutan jarum terbang dengan gesit di tempat Mei Linlin berada. Gadis itu melindungi kepalanya sambil menunduk ketakutan. Napas gadis itu menderu kencang. Dia bahkan dapat melihat kedua lututnya bergetar hebat. Namun setelah beberapa detik dia menyadari tidak ada satu pun jarum yang mengenainya.Dengan hati-hati gadis itu mengangkat wajahnya dan melihat seseorang berada di depannya. Dia berkedip tak percaya dan segera melihat siapa yang melakukan hal itu."Kau-!" Mei Linlin terpaku tanpa bisa berkata-kata. Sudah pasti dia mengingat wajah lelaki itu. Orang yang membawa ibunya hari itu. Seseorang yang berdiri di dep

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 106 - Aku Berjanji akan Memperbaikinya

    Guntur menggema sangat keras di seluruh penjuru. Kilat petir memperlihatkan ratusan mayat yang terbaring tak bernyawa. Bau amis darah mulai tercium di mana-mana, beberapa jam berlalu begitu lambat dan perlahan merenggut nyawa. Tidak ada detik yang terlewatkan tanpa jeritan kematian yang sudah berlangsung cukup lama. Kini bulan purnama telah tertutup sepenuhnya oleh awan hitam yang tebal. Tak lama, hujan turun dengan deras.Kedua pendekar berdiri saling berhadapan dalam jarak kurang dari dua puluh meter. Baru beberapa menit bertarung, wilayah di sekitar mereka sudah porak-poranda. Hening tercipta dan diisi suara merdu seruling Fei Mengchen. Wanita itu berusaha menangkap Feng Guang dengan cakar hitam raksasa yang muncul dari tanah.Namun strateginya tidak cukup berhasil untuk mengelabui laki-laki itu, dengan cepat Feng Guang berpindah dan menyerang tengkuk lawan dari belakang.Sedetik sebelum Feng Guang datang, wanita itu menghilang dan muncul dari arah yang berbeda.Beberapa orang yan

  • Penguasa Tujuh Benua    Ch. 105 - Terima Kasih telah Menerimaku sebagai Manusia

    Bebatuan kecil jatuh oleh getaran yang terus-menerus terjadi dalam waktu singkat, energi api yang amat besar menaikkan suhu udara perlahan. Kilat berapi terbang cepat di atas kepala Quan Yui berusaha untuk menggapainya. Di sisi lain Quan Yui bertahan hanya dengan menangkis setiap serangan menggunakan pedang.Marah. Ma Jun sangat marah hingga tenggorokannya seperti dikoyak-koyak. Bahkan api yang meledakkan semua barang tidak cukup untuk membalaskan kemarahannya. Hempasan berapi menabrak tubuh Quan Yui, kabut api berpencar. "Apimu tidak akan cukup untuk membakarku, iblis kecil," ucap Quan Yui memperlihatkan wajahnya yang setengah terbakar. Kedua tangan Ma Jun kembali mengeluarkan bola-bola api, dia bahkan tidak peduli apa yang dikatakan lelaki itu."Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau membunuh orang yang tidak pernah mengusik hidupmu?!" Quan Yui termenung sejenak menatapi mata Ma Jun yang tak ubahnya api kemarahan yang begitu membara. Dia memejamkan mata sejenak.Tidak mendapatkan ja

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status