Share

Jin Muka Seribu - 21

"Orang tua!" seru Bintang. "Kami tidak punya niat melayanimu. Kau bisa menunggu lain orang saja. Mohon maaf. Biarkan kami pergi dengan aman!"

"Pemuda rambut kuda banyak cakap! Kalau begitu biar kau yang kuundang naik ke atas lonceng ini! Hari ini aku mencabut aturan bahwa hanya orang berusia paling rendah enam puluh tahun saja yang boleh menjajal kehebatan Lonceng Kematian!"

Wajah Bintang jadi berubah. Tangan kirinya pulang balik menggeleng kepala. "Maaf Kek! Lain kali saja aku penuhi undanganmu! Aku dan kawan-kawan masih ada keperluan lain. Kami sudah cukup puas sudah melihat loncengmu yang hebat!"

"Mana bisa begitu!"Kakek diatas atap meradang "Berani kau bergerak satu langkah, nyawamu tertolong! Kecuali jika kau mau mengaku kau adalah manusia paling pengecut dan tidak berani menerima tantangan orang!"

Terbakarlah darah Bintang mendengar ucapan si kakek. Namun masih bersabar dan sambil menyeringai dia menjawab. "Terserah kau mau bilang apa! Aku tidak ber

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status