Share

200. Bagian 16

Ramahila mengerling pada Paduliu lalu menatap Jin Santet Laknat Si nenek muka burung gagak yang mengerti arti tatapan itu menjadi gelisah. Dia memandang ke depan, menyusuri lereng bukit sampai ke bawah sana. Dia hanya melihat kegelapan yang menambah kecemasan hatinya. "Hai, hampir tengah malam ..." kata si nenek bernama Ramahila.

"Yang kita tunggu orang belum juga muncul" Ramahila termasuk orang-orang tua di Negeri Jin yang kalau bicara susunan kata-katanya suka terbalik-balik. Lelaki bernama Paduliu ikut bicara.

"Jin Santet Laknat, kau yakin orang itu akan datang ke sini?"

"Harap kalian mau bersabar. Aku yakin dia akan memenuhi janji." Menjawab Jin Santet Laknat. Baru saja nenek muka burung gagak ini berkata begitu tiba-tiba di bawah bukit sana samar-samar kelihatan satu bayangan putih berkelebat.

"Dia datang!" kata Jin Santet Laknat. "Paduliu, lekas beri tanda agar dia tahu kalau kita berada di sini!"

Dari balik pakaiannya Paduliu keluarkan sebua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status