Bab 114. “Makhluk ini kuat sekali. Padahal aku sudah menggunakan kekuatan penuh untuk menyerang, namun sedikitpun berhasil melukainya. Bila terus seperti ini, sebentar lagi kami akan kalah dan akan menjadi santapan” gumam Thio Jieben. Thio Jieben kembali mengerahkan tenaga saktinya hingga penuh. Kali ini ia memutuskan untuk menggunakan pukulan jarak jauh dengan kekuatan tenaga dalam miliknya. Ia yang sudah berada di ranah raja beladiri tahap awal, akan sangat diperhitungkan bila berhadapan dengan orang-orang dari kalangan dunia persilatan. Wussss... Sebuah cahaya berbentuk telapak tangan meluncur ke arah mahluk itu. Anehnya mahluk itu menyilangkan kedua tangannya menangkis serangan lawan. Dari tangan menyilang makhluk itu muncul cahaya menyilang berwarna kemerahan. Cahaya menyilang itu langsung menyambar bayangan telapak tangan yang dilancarkan oleh Thio Jieben. Blammmmmm... Sebuah ledakan dahsyat tercipta dari bentrokan kekuatan keduanya. Thio Jieben terlempar belasan tombak d
Iblis Pengikat Jiwa yang merasa sudah tidak ada gunanya lagi berbicara dengan Pemimpin Barisan Bintang Utara Sekte Menara Bintang Dewa langsung menyiapkan diri untuk bertarung. Ia tiba-tiba saja melesat ke atas langit. Lalu orang tua berusia tujuh puluh tahunan itu membentangkan kedua telapak tangannya sambil mengerahkan seluruh kekuatan yang ia miliki.Tiba-tiba langit berubah menjadi merah gelap. Keadaan alam seolah-olah menjadi hampa. Hal itu dirasakan oleh semua orang yang ada di sana kecuali Qiang Fan. “Berhati-hatilah! Kembalikan konsentrasi kalian!”Melihat para bawahannya terpengaruh dengan keadaan alam yang tiba-tiba berubah, Qiang Fan langsung mengingatkan. Keadaan alam sebenarnya tidak ada yang berubah. Hanya pandangan orang-orang yang ada di sana kecuali yang terpengaruh oleh kekuatan ilmu pengikat jiwa yang dibentangkan oleh musuh. Apabila mereka tidak segera disadarkan maka besar kemungkinan mereka akan menjadi budak dari Iblis Pengikat Jiwa. Mendengar ucapan Qia
“Sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa kalian sampai dikejar manusia setengah iblis itu?” tanya Qiang Fan.Keesokan harinya setelah diselamatkan oleh Qiang Fan dan anak buahnya, Thio Jian dan Thio Jieben diminta untuk bertemu dengan Ketua Sekte Menara Bintang Dewa itu. Tanpa ada penolakan keduanya pun langsung menemui Qiang Fan di kamar pribadinya. Setelah mempersilahkan masuk dan menjamu mereka dengan beberapa hidangan, Ketua Sekte Menara Bintang Dewa itu pun bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi."Makhluk setengah iblis itu adalah utusan Raja Kegelapan, dan Ketua Sekte Iblis Langit. Ia meminta kami menunjukkan dimana keberadaan batu pembuka gerbang antara dunia manusia dengan dunia iblis. Namun kami menolaknya sehingga ia pun memaksa kami dengan kekerasan,” ucap Thio Jian.Secara singkat Thio Jian menceritakan apa yang mereka alami kepada Qiang Fan. Pemuda itu pun mendengarkannya dengan seksama. Qiang Fan berkesimpulan bahwa saat ini orang-orang Sekte Iblis Langit sedang me
“Mereka orang-orang Sekte Menara Bintang Dewa,” ucap Jieben.Wajah Patriark Thio berubah hebat. Antara tegang dan tidak percaya dengan ucapan anaknya itu. Pasalnya mereka tidak memiliki hubungan ataupun relasi dengan Sekte Menara Bintang Dewa.“Anakku, apakah benar apa yang kau katakan engkau berhasil mendapatkan bantuan dari Sekte Menara Bintang Dewa?” tanya Patriark Thio masih dengan nada tidak percaya.“Aku berkata sungguh-sungguh, Ayah. Bahkan yang membantu kita kali ini adalah Ketua Sekte Menara Bintang Dewa. Saat ini ia dan beberapa orang anak buahnya sedang bersama kakak pertama merencanakan sesuatu untuk menangkap pimpinan iblis itu,” jawab Jieben lagi.Kali ini mau tidak mau Patriark Thio mempercayai ucapan putranya. Dari sikap, wajah, dan juga gerak-gerik yang ditunjukkan oleh putranya sedikitpun tidak menunjukkan kebohongan. Apalagi tidak mungkin bagi putranya membohongi mereka mengatasnamakan Sekte Menara Bintang Dewa yang bahkan dalam rencana semula pihak-pihak yang in
"Bedebah!" maki Pemimpin Kelompok Iblis Penyerang.Pemimpin Kelompok Iblis Penyerang yang kali ini benar-benar dibuat marah langsung mengerahkan seluruh kekuatannya. Ia sudah melupakan rasa gentarnya yang sejak tadi menyelimuti perasaannya. Harga dirinya jauh lebih besar dibandingkan dengan kegentaran yang ia rasakan.Iblis itu memanggil pedang yang ada di dalam tubuhnya. Seketika di tangannya kini muncul pedang berwarna kehitaman. Dengan pedang yang ada di tangannya ia pun langsung menerjang Qiang Fan. Pedang itu berwarna kehitaman yang menyebarkan hawa beracun sangat kuat di tempat itu.Qiang Fan yang merasakan hawa beracun dari pedang itu khawatir dengan keselamatan para penduduk di sekitar. Ia melirik ke arah kota dan melihat tempat itu masih dilindungi array pelindung dewa. Qiang Fan pun lega, hawa beracun itu tidak akan masuk ke dalam kota. Setelah merasa keadaan kota itu aman, Qiang Fan pun langsung menyambut serangan Pemimpin Kelompok Iblis Penyerang. Dengan tangan kosong ia
“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang ketua? Apakah kita akan kembali ke tempat itu?”“Untuk sementara kita tidak bisa kembali ke tempat itu! Akan sangat berbahaya bagi keluarga Thio, bila kita melakukannya! tapi kalian berdua tetap berada di tempat ini untuk mengawasi. Sementara aku akan mencari cara agar bisa masuk ke dalam kembali tanpa diketahui.” sahut Qiang Fan. “Baik ketua!” ucap kedua pembantu utama Qiang Fan menerima perintah.Qiang Fan kemudian meninggalkan dua bawahannya itu setelah menjelaskan apa-apa yang harus mereka kerjakan di tempat itu. Ia sudah merasa cukup dengan menugaskan kedua pemimpin barisan bintang itu berada di sana. Karena rata-rata bawahannya itu kini sudah berada di ranah Kaisar Beladiri Menengah. Belum lagi teknik-teknik yang mereka kuasai merupakan teknik tingkat tinggi yang bahkan praktisi di ranah leluhur Beladiri harus berpikir keras untuk bisa menjatuhkan mereka.Qiang Fan memutuskan untuk berkultivasi. Ia merasa seharusnya dengan kekuatan
Qiang Fan merasa bergerak dengan cepat mengikuti bayangan merah yang menyusup masuk ke kota Lan Ho. Dalam hatinya, dia yakin bayangan itu adalah salah satu anggota utama dari sekte Iblis Langit. Kekuatan yang ia rasakan dari orang itu merupakan kekuatan peri beladiri. Ia pun yakin orang itu akan menuju ke kediaman keluarga Thio untuk mencuri pusaka pembuka gerbang iblis yang menjadi warisan keluarga mereka.Dengan sangat hati-hati, Qiang Fan melesat menjaga jarak dengan orang itu. Dia tahu betul bahwa jika dia terlihat, maka akan membuah musuh mengetahui keberadaannya. Bukan takut untuk berhadapan langsung, namun ia memiliki rencana sendiri terhadap orang itu.Akhirnya bayangan itu memasuki sebuah rumah tua yang tersembunyi di pinggiran kota Lan Ho, Qiang Fan Cukup terkejut mengetahui rumah yang dituju oleh orang itu. Itu bukan kediaman keluarga Thio. Hanya keluarga pinggiran yang kesehariannya menjual sayur dan buah-buahan yang didapat dari mencari di hutan. Qiang Fan menajamkan mat
"Maafkan kalau kedatanganku ke rumahmu dengan keadaan seperti ini, Patriark Thio!” ucap Qiang Fan membuka pembicaraan setelah ia selesai membentangkan formasi pelindung. Ketua Qiang terlalu sungkan. Jangan kau permasalahkan hal itu!" jawab Patriark Thio.Ia sebenarnya masih penasaran apa yang menyebabkan Qiang Fan menemuinya dengan cara rahasia seperti itu. Namun kesabaran hatinya masih tinggi ia menanti orangnya sendiri yang akan memberitahu. Karena ia tahu betul keadaan saat ini memang benar-benar sulit untuk diduga.Patriark Thio mengira bahwa orang-orang Sekte Menara Bintang Dewa sudah meninggalkan kotanya. Itu sebabnya ia berniat untuk mengambil mutiara pembuka gerbang iblis dan menghancurkannya. Karena tidak ada lagi yang bisa melindungi kota itu setelah kepergian mereka. Namun kini ia tahu ternyata orang-orang Sekte Menara Bintang Dewa tidak sepenuhnya meninggalkan kota Lan Ho.Namun disisi lain ia juga tetap berwaspada. Karena baginya tidak menutup kemungkinan orang-orang Sek
Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f
Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia
"Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari
Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan
Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku
Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak
Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t
Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok
Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma