Home / Fantasi / Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi / BAB 7. Pertandingan Harga Diri Keluarga

Share

BAB 7. Pertandingan Harga Diri Keluarga

last update Huling Na-update: 2022-12-29 09:36:10

Jawaban Patriark Keluarga Wang itu sebenarnya jawaban yang paling tidak diinginkan oleh keluarga Qiang. Namun Patriark keluarga Qiang tidak dapat menolaknya. Semua orang bersorak-sorak yang menyetujui pendapat yang diberikan oleh Patriark keluarga Wang. Bahkan ada dari pihaknya sendiri yang menyetujui saran itu. Sehingga mau tidak mau patriark keluarga Qiang akhirnya harus menyetujui.

Dipihak keluarga Qiang semua nampak tegang. Mereka ingin mengetahui tingkatan kultivasi tertinggi yang dimiliki oleh perwakilan angkatan muda pihak keluarga Wang. Hal ini akan menentukan sekali nasib angkatan muda keluarga mereka nantinya.

"Kalau boleh aku juga ingin menyarankan,” ucap Qiang Chau terus mencoba untuk memberikan keadaan yang menguntungkan pada pihak keluarganya.

“Apa itu?” tanya Patriark keluarga Wang penasaran.

“Setiap orang yang bertanding diberikan kesempatan beristirahat setelah ia memenangkan dua pertandingan. Pihaknya boleh digantikan terlebih dahulu salah satu anggota keluarga yang belum dikalahkan.”

Mendengar usulan Patriark keluarga Qiang, keluarga Wang sedikitpun tidak keberatan. Bahkan ia memperbolehkan satu pertandingan yang sudah dimenangkan pertandingan selanjutnya perwakilan keluarga yang masih belum dikalahkan untuk maju.

Setelah kedua belah pihak sepakat, pertandingan pun dimulai. Yang bertanding pertama kali di pihak keluarga Qiang adalah Qiang Lu, orang termuda dari perwakilan keluarga Qiang. Sementara dari pihak keluarga Wang diwakili pemuda yang bernama Wang Kiau.

“Apa, ranah Perubahan Darah!” seru Patriark keluarga Qiang cukup terkejut melihat lawan cucunya yang masih berada di ranah Penguatan Nafas Batin Halus itu.

Semua orang di pihak keluarga Qiang menjadi tegang. Perbedaan tingkat kultivasi di pihaknya dengan pihak musuh cukup jauh. Kalau dipaksakan bertarung tentu hanya akan mencelakakan Qiang Lu. Apalagi disepakati dalam pertarungan ini siapapun boleh membunuh lawannya.

“Qiang Lu, menyerah saja!” seru Qiang Fan setengah berteriak.

Mendengar teriakan Qiang Fan, tanpa banyak bicara Qiang Lu pun meninggalkan gelanggang. “Aku menyerah!” teriaknya.

Keputusan menyerah yang dilakukan oleh Qiang Lu itu menjadi bahan ejekan para penonton terutama pihak keluarga Wang. Merekalah yang memprovokasi sehingga penonton lain yang bukan dari pihak kedua keluarga turut mengejek keputusan Qiang Lu itu.

Qiang Bhu yang tidak tahan adik sepupunya mendapat ejekan seperti itu, langsung turun gelanggang. Ia langsung menyerang Wang Kiau yang terlihat tersenyum sinis penuh kemenangan. Namun sayang serangannya itu tidak berarti apa-apa bagi perwakilan pihak keluarga Wang itu. Ia bahkan mampu membalikkan serangan dengan menggunakan serangan yang lebih kuat.

Wang Kiau memang memutuskan untuk menghadapi serangan Qiang Bhu keras dengan keras. Ia turut melakukan serangan dengan niatan melakukan adu tenaga. Tentu hasilnya dapat ditebak. Qiang Bhu langsung terlempar puluhan tombak dan menyemburkan darah segar.

“Berikan Pil Penyembuh tujuh bintang!” teriak Patriark keluarga Qiang ketika memeriksa keadaan Qiang Bhu yang sudah berada di ujung tanduk.

Pil tujuh bintang merupakan pil yang sangat langka. Konon pil ini dapat menyembuhkan orang yang akan mati. Bahkan dikatakan meskipun orang itu sudah putus lehernya, namun ketika nadi atau detak jantung masih ada maka ia masih dapat disembuhkan. Dan benar saja setelah diberikan pil itu, Qiang Bhu yang nyawanya sudah diujung tanduk bisa diselamatkan nyawanya.

“Biarkan dia beristirahat!” ucap Qiang Chao.

Keluarga Qiang kini dibuat bingung setengah mati. Mereka tidak menyangka di pihak keluarga Wang memiliki angkatan muda yang sudah berada di ranah Perubahan Darah. Tentu tidak ada satupun dari pihak mereka yang sepadan dalam bertarung dengan pihak musuh.

“Biarkan aku mencobanya, kek!” ucap Qiang Yun menawarkan diri.

Pemuda itu pun sebenarnya sangat yakin ia bukanlah tandingan pihak musuh. Ranah kultivasi yang ia miliki masih berada di bawah musuh beberapa tingkatan. Namun ia sendiri tak mungkin membiarkan begitu saja pihak yang menang. Kekalahan tanpa perlawanan sedikit pun tentunya akan membuat malu keluarga Qiang.

“Jangan bertindak bodoh! Kau hanya akan mengorbankan nyawa apabila melawannya,” ucap Patriark keluarga Qiang setengah membentak marah.

Qian Yun pun terdiam. Ia tentu tidak berani membantah kakeknya. Meskipun saat itu emosinya mau meledak mendengar ejekan musuh yang mengatakan keluarga mereka tidak berguna.

‘Patriark Qiang, apakah kalian menyerah?” tanya Patriark Wang dengan senyum liciknya.

“Jangan mimpi orang tua! Bukankah kami belum kalah. Baru dua orang pihak kami yang turun gelanggang. Itu artinya kalian belum mengalahkan kami!” seru Qiang Fan yang maju ke gelanggang berhadapan langsung dengan Wang Kiau yang masih berdiri dengan wajah angkuhnya.

“Hmmmm.. Hanya Ranah Penguatan Nafas kehendak kau berani menantangku? Sungguh tak tau diri dan tak sayang nyawa,” cibir Wang Kiau menghina.

Qiang Fan tertawa meremehkan. Ia mengatakan lawan hanya manusia kerbau bertubuh besar banyak omong sesumbar hendak mengalahkannya.

"Dengan sekali pukulan cukup bagiku mengirimmu menghadap raja neraka!" ucap Qiang Fan dingin melemahkan mental lawan

Kaugnay na kabanata

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 8. Pertandingan Berdarah

    Wang Kiau terlihat sangat gusar oleh Sikap yang ditunjukkan Qiang Fan. ia langsung melesat hendak memberikan pelajaran kepada Qiang Fan. Namun naas baginya.Blammm!Serangan Wang Kiau hanya ditangkis dengan kibasan telapak tangan kanan Qiang Fan. Dari kemasan tangan itu muncul sebuah gelombang tenaga yang sangat kuat menembus serangan Wang Kiau dan langsung menghantam tubuh wakil dari keluarga Wang itu. Pemuda gempal itu pun roboh seketika.Qiang Fan benar-benar membuktikan ucapannya. Ia dapat merobohkan lawannya hanya dalam satu kali serangan. Kejadian itu mengejutkan semua yang ada di tempat itu. Bukan hanya pihak keluarga Wang yang menjadi musuhnya, bahkan pihak keluarga Qiang sendiri dibuat terpana.“Bedebah! Kau apakan anakku!” Wang Jen, ayah dari Wang Kiau memeriksa keadaan anaknya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat keadaan anaknya sudah hancur basis kultivasi beladirinya. Anak itu tidak akan lagi bisa menggunakan kekuatannya untuk bertarung. Ia hanya bisa menjadi orang b

    Huling Na-update : 2023-01-03
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 9. Korban Berjatuhan

    Blammmmm! Sebuah bentrokan tenaga terjadi. Serangan Wang Zhuang kepada Qiang Fan tertahan oleh sebuah tenaga besar yang menghadangnya. Sesaat sebelum Wang Zhuang berhasil menyentuh tubuh Qiang Fan, Patriark keluarga Qiang melesat menghalangi serangan. Serangan putra kedua Patriark Wang itu gagal, ia pun terdorong mundur beberapa tindak. Beruntung Patriark keluarga Qiang tidak berniat menghabisi Wang Zhuang. “Pertarungan ini keluarga kalian sendiri yang memulainya, dan keluarga kalian juga yang menentukan aturannya. Semua ini adalah urusan generasi muda keluarga kita. Dalam sebuah pertarungan kalah dan menang hidup dan mati semuanya lumrah. Bahkan hal ini sudah menjadi aturan keluarga kalian yang tidak mempermasalahkan apabila ada salah satu dari petarung yang tewas,” ucap Patriark Qiang sedikit emosi. “Zhuang, kembalilah! Siapa pun tidak boleh ikut campur dalam pertambangan anak muda ini. Apabila memang ada yang harus diselesaikan maka semuanya harus diselesaikan di luar pertandin

    Huling Na-update : 2023-01-03
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 10. Akhir Pertandingan

    “Kau tidak usah sungkan. Siapapun yang menjadi pemenangnya, artinya dialah yang menjadi majikan selama setahun lamanya!” Pemuda perwakilan terakhir di pihak keluarga Wang itu menatap tajam menunggu reaksi Qiang Fan. Qiang Fan membalas ucapan orang dengan nada yang tidak kalah dingin. Perbawa yang ditunjukkan pemuda itu membuat gentar siapa saja yang menjadi musuhnya. Tak terkecuali Wang Yen pemuda yang saat ini berhadapan dengan Qiang Fan. “Baiklah, kalau begitu aku Wang Yen tidak akan sungkan!” Wang Yen langsung mengerahkan tenaganya dan langsung menerjang Qiang Fan. Ia melakukan serangan jarak dekat untuk merobohkan lawannya. Yang pendapat merasakan musuhnya kali ini tidak memiliki hasrat untuk membunuhnya. Wang Yen benar-benar yang melakukan pertarungan hanya untuk mencari siapa yang menang. Serangan demi serangan yang dilakukan Wang Yen pun hanya diarahkan ke titik yang cukup untuk melumpuhkan lawan. Hal itu membuat Qiang Fan menaruh hormat kepadanya. Qiang Fan sendiri me

    Huling Na-update : 2023-01-04
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   BAB 11. Menjadi Bagian Keluarga

    “Baiklah aku setuju!” Patriark Wang memilih mengalah dengan menyetujui persyaratan yang diajukan Qiang Fan. Tidak mungkin baginya saat itu untuk melakukan perlawanan terhadap keluarga Qiang. Keluarganya benar-benar telah rapuh mentalnya akibat melihat pertarungan Qiang Fan tadi. Sebagian besar anggota keluarga Wang yang dilanda kegentaran itu berpikir orang-orang yang ada di keluarga Qiang memiliki kemampuan aneh seperti Qiang Fan. Sementara pemuda itu yang masih berada di ranah penguatan nafas batin kehendak sudah memiliki kemampuan yang luar biasa. Apalagi para anggota keluarga Liang lain yang memiliki tingkatan kultivasi di atas pemuda itu. Mendengar ucapan Patriark keluarga Wang yang menyetujui syarat dari Qiang Fan, semua anggota keluarga Qiang menarik kembali tenaga mereka. Patriark keluarga Qiang pun mengingatkan bahwa perjanjian mereka tadi disaksikan oleh semua yang hadir di sana. Ia pun memberikan penegasan bahwa apa yang diucapkan oleh patriark keluarga Wang itu disaksik

    Huling Na-update : 2023-01-05
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 12. Orang Misterius Di Balik Rencana Buruk Keluarga Wang

    Qiang Fan mengerutkan keningnya. Keadaan ini tidak ia alami di masa depan. Memang apa yang dilakukannya sedikit banyaknya akan merubah perjalanan takdir.“Mari masuk kedalam! Biar aku jelaskan semuanya di sana, tuan muda!” ajak Yen Bao.Qiang Fan pun mengikuti ajakan Yen Bao. Ia tau pembicaraan ini sangatlah penting. Yang mungkin ada kaitannya dengan pembantaian keluarga Qiang di masa akan datang."Paman Yen, apa sebenarnya yang ingin kau bicarakan?" tanya Qiang Fan ketika mereka sudah duduk di ruang tamu rumah baru keluarga Yen Yuzi itu.Qiang Fan langsung menanyakan apa yang hendak diceritakan oleh Qiang Bao. Ia lihat lelaki separuh baya itu masih diam ketika mereka sudah duduk di ruang tamu. Agaknya orang tua dari Yen Yuzi itu ada keraguan untuk menyampaikan maksudnya."Tuan muda Qiang, sebenarnya hal ini merupakan rahasia keluarga Wang. Namun karena kami sudah diusir dari tempat itu bahkan dijual ke keluarga tuan muda, tidak ada salahnya aku menceritakan semua ini kepada tuan muda

    Huling Na-update : 2023-01-05
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 13. Kitab Pusaka Tenaga Inti Dewa

    Qiang Fan cukup terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh Patriark Qiang. Ia tidak menyangka kakeknya akan mengucapkan pertanyaan itu. Tidak mungkin baginya mengatakan bahwa ia datang dari masa depan. "Aku tidak mengerti maksud pertanyaan kakek. Bukankah kalian semua mengetahui bahwa selama satu pekan aku tidak sadarkan diri. Selama itu pula aku tidak pernah berlatih ilmu apapun dari orang lain. Sebelumnya kalian pun mengetahui bahwa aku tidak pernah meninggalkan rumah ini kecuali dengan pengawalan orang-orang kita, tentu mereka akan mengetahui dan mengadukan kepada kalian kalau aku sesaat saja meninggalkan mereka,” jawab Qiang Fan.Jawaban itu sama sekali tidak bisa dibantah oleh Patriark keluarga Qiang. Apa yang diucapkan oleh Qiang Fan pun memang benar apa adanya. Ia memang tidak pernah mendengar aduan dari para pembantu ataupun anggota keluarga Qiang perihal buruk cucunya itu. Qiang Fan sendiri dulunya dikenal sebagai anak yang kurang berbakat. Karena itulah ia jarang se

    Huling Na-update : 2023-01-05
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 14. Perintah mencurigakan dari kerajaan

    “Tidak kusangka keluargaku memiliki sebuah rahasia kesaktian yang begitu tinggi. Pantas saja dikatakan bahwa seseorang yang berada di ranah praktisi bela diri sejati mampu mengimbangi kekuatan yang dimiliki seorang Kaisar beladiri dengan kekuatan senjata sakti inti Dewa ini,” gumam Qiang Fan. Qiang Fan menyudahi latihannya. Ia sudah merasa cukup dengan pencapaiannya kali ini. Meskipun ia berusaha untuk maju ke tingkatan kedua, tetap saja ia tidak akan bisa melakukan. Basis Kultivasi yang ia miliki tidak dapat menopang kekuatan besar tenaga inti dewa.Sepekan lewat setelah pertarungan antara angkatan muda keluarga Qiang dengan angkatan muda keluarga Wang. Tidak ada kejadian luar biasa selama tujuh hari berselang ini. Pihak keluarga Wang sendiri nampaknya tidak berani membuat ulah."Sudah satu pekan tidak ada kejadian yang ditimbulkan oleh keluarga Wang. Sepertinya mereka benar-benar sudah tidak berani lagi mengganggu keluarga ini," batin Qiang Fan.Saat itu Qiang Fan sedang mempel

    Huling Na-update : 2023-01-06
  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 15. Ujian Dari Patriark Keluarga Qiang

    Patriarck keluarga Qiang mengela nafas panjang. Begitu juga kelima putranya. Mereka sudah menduga apa yang akan diucapkan oleh Qiang Fan apabila mereka menceritakan masalah yang saat ini mereka hadapi."Anakku, masalah ini bukanlah masalah yang bisa dianggap enteng seperti permasalahan kita dengan keluarga Wang waktu yang lalu. Kali ini masalah ini sangat beresiko tinggi. Apabila kita berhasil tentu akan mendapatkan penghargaan yang besar dari Kaisar. Namun apabila kita gagal dan kita masih hidup maka hukuman mati yang akan menanti. Artinya apabila kita gagal tidak ada kesempatan lagi buat kita untuk hidup," ucap Qiang Lau menasehati anaknya."Aku tidak akan kembali hidup-hidup apabila aku gagal, ayah! Dan aku yakin bisa menjalankan tugas ini dengan baik dan berhasil. Apabila kita berhasil tentu tidak ada lagi alasan orang untuk menjatuhkan kita," ucap tiang Pan membantah ucapan ayahnya.Sesaat orang-orang utama keluarga Qiang itu terdiam. "Terus terang aku pun tidak setuju,” sah

    Huling Na-update : 2023-01-07

Pinakabagong kabanata

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 227. Mengalahkan Dewa Kegelapan, Dan Menjadi Kaisar Dewa (Tamat)

    Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 226. Segel Formasi Omega, Titik Inti Kekuatan Manusia

    Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 225. Bangkitnya Pedang Kaisar Cahaya

    "Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 224. Amukan Sang Dewa Kegelapan.

    Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 223. Menyatunya Pedang Kegelapan Dengan Jiwa Sang Penguasa Kegelapan

    Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 222. Bertarung Dengan Dewa Kegelapan

    Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 221. Munculnya Sang Dewa Kegelapan

    Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 220. Array Kuat Dari Menara Kegelapan

    Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 219. Merebut Kembali Kerajaan-Kerajaan Empat Arah Mata Angin.

    Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma

DMCA.com Protection Status