Home / Fantasi / Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi / BAB 2. Terjebak Sebuah Tantangan

Share

BAB 2. Terjebak Sebuah Tantangan

Author: Junaidi Al Banjari
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Keesokan harinya semua orang utama keluarga Qiang berkumpul. Mereka nampak senang mendengar kesembuhan Qiang Fan dari penyakitnya. Bahkan sang pemimpin keluarga, Qiang Chao yang juga kakeknya Qiang Fan turut muncul di tempat itu.

“Cucuku, rezekimu memang besar. Racun Bulu Angsa Es yang bersarang di tubuhmu tiba-tiba menghilang. Padahal tidak sembarang orang bisa mengobati racun ganas itu. Tapi di tubuhmu ia hilang dengan sendirinya, apakah itu bukan rezeki dari langit!”

Qiang Chao nampak sangat senang setelah melihat keadaan cucunya. Salah satu master beladiri di kota Hong Sha itu sangat lega perpecahan akan terjadi di keluarganya. Sempat ia mendengar desas desus Qiang Lau anaknya itu melakukan perjanjian dengan Tabib Yin yang terkenal memiliki sifat licik dan jahat itu  untuk kesembuhan sang putera. Dan semua itu mendapat pertentangan dari putra-putranya yang lain sehingga  sempat membuat keadaan memanas.

"Semua berkat rezeki besar yang dimiliki oleh kakek dan paman-paman sehingga aku bisa sembuh. Seandainya bukan karena kalian tentu aku sudah menjadi jasad yang tak bernyawa," ucap Qiang Fan menjawab ucapan kakeknya.

Qiang Fan sebenarnya merupakan anak berbakat dan sangat disayangi di keluarganya. Namun sayang bakat hebatnya itu tiba-tiba hilang sewaktu ia masih berusia sepuluh tahun mendapat serangan musuh dan tulang raja spiritual di tubuhnya dicuri. Sehingga ia hanya menjadi orang yang sangat lemah kemampuannya. Namun semua itu sudah ia atasi di masa depan yang pernah ia lalui.

“Hahaha… kau anak yang baik. Aku yakin kelak kau akan dapat menggantikan tulang spiritual yang telah dicuri orang itu sehingga kau akan menjadi seorang ahli beladiri tingkat tinggi Dan tak terkalahkan,” ucap Qiang Chao mencoba menghibur Qiang Fan walau dalam hatinya merasa hal itu tidak mungkin terjadi. 

“Kakek… Keluarga Wang membikin ulah lagi!”

Seorang pemuda berusia dua puluh tahunan tiba-tiba masuk dan nimbrung dalam pembicaraan. Pemuda itu merupakan putra dari Qiang Fu putra tertua dari Qiang Chao. Ia bernama Qiang Yun.

“Sangat tidak sopan!” bentak Qiang Fu melihat anaknya masuk tanpa memberi hormat.

“Ma-maaf ayah! Salam Hormat kakek, dan paman-paman semua!” 

Qiang Yun yang menyadari kekeliruannya langsung menjura memberi penghormatan kepada kakek dan paman paman nya. Kemudian ia pun menceritakan apa yang membuat pemuda itu tergesa-gesa masuk ke aula pertemuan.

Brakkkk!

“Bedebah orang-orang Wang ini!” bentak Qiang Chao.

Patriark keluarga Qiang itu menggebrak meja di depannya dengan keras. Ia begitu marah setelah membaca selebaran yang bertuliskan akan adanya pertandingan persahabatan antara pemuda dari keluarga Wang dan lima pemuda keluarga Qiang. Siapa pun yang akan menjadi pemenangnya maka akan menjadi majikan dari lima pemuda yang lain selama satu tahun.

“Bodoh sekali kau Qiang Yun! mengapa kau tandatangani surat tantangan ini? apa kau tidak sadar kemampuanmu!” bentak Qiang Fu setelah membaca surat edaran berita tentang pertarungan yang akan berlangsung.

Anak-anak Qiang Chao yang lain hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka tahu ini pasti  ulah anak mereka sendiri yang tidak bisa menahan emosi. Sehingga mereka dengan mudah dijebak oleh para pemuda dari keluarga Wang. Tentu akan sangat memalukan apabila pemuda dari keluarga mereka menjadi budak keluarga Wang walaupun hanya setahun. 

“Hmmm… nasi sudah menjadi bubur, mau tidak mau kita akan membiarkan mereka bertarung. Sayang Qiang Fan tidak seperti dulu yang memiliki bakat bagus. Kalau tidak tentu aku tidak akan khawatir. Namun dengan keadaan kita seperti sekarang, sudah dapat dipastikan pihak kita lah yang akan kalah nantinya," desah Patriark keluarga Qiang.

“Aku akan ikut, kek! Aku tidak ingin nama keluarga kita direndahkan dengan menjadi pembantu orang selama setahun,” ucap Qiang Fan.

"Jangan asal bicara kau Qiang Fan.  Diantara kita generasi muda kau lah yang paling lemah. Sampai sekarang kau masih di ranah dasar membangun tenaga. Bagaimana bisa kau melawan mereka yang rata-rata sudah berada di ranah penguatan delapan belas titik meredian. Apakah kau ingin mati konyol,” ucap Qiang Yun yang nampak kesal.

“Semua ini salahmu A-Yun. Kalau saja kau tidak gegabah tentu keluarga kita tidak akan dipermalukan. Dan kau juga A-Fan, meski A-Yun itu sudah salah tapi apa yang dikatakannya itu adalah benar. Kau tidak mungkin ikut dalam pertandingan itu,” ucap Qiang Fu menasehati keponakannya.

“Tapi aku yakin bisa menang melawan mereka paman tertua!” sahut Qiang Fan.

Qiang Chao merasakan sesuatu yang luar biasa dari diri Qiang Fan. Entah mengapa ia mempercayai ucapan cucunya itu. Namun tidak mungkin ia mengijinkan yang ikut bertarung tanpa alasan. Namun inilah satu-satunya harapan yang dimiliki oleh keluarganya.

“Baiklah, aku akan mengizinkanmu apabila kau mampu mengalahkan kakak sepupumu itu!” 

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Totok Sunyoto
bagus. siap ngikutin trus ceritanya !
goodnovel comment avatar
Indra Predi
mantap lanjut
goodnovel comment avatar
Nayla TK B3
berbayarkah?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   BAB 3. Kemampuan Mencengangkan Qiang Fan

    Jawaban Qiang Chao membuat heran lima orang anaknya, terutama Qiang Lao ayah dari Qiang Fan. Namun tidak ada satupun yang berani mempertanyakannya. Apalagi semua itu memang dikarenakan Qiang Fan sendiri yang keras kepala hendak ikut turut bertanding dalam pertandingan persahabatan antara pemuda dari keluarga Wang dan pemuda dari keluarga Qiang. Qiang Fan pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan syarat yang diberikan oleh kakeknya. Sementara Qiang Yun sangat kesal dengan sikap keras kepala yang ditunjukkan oleh Qiang Fan terlalu percaya diri hendak mengikuti pertandingan. Padahal keadaannya sama sekali tidak mendukung untuk ia bisa bertarung dengan lawan-lawan yang tangguh dari keluarga Wang. Bahkan ia sendiri yang merupakan angkatan muda paling tua di keluarganya masih berada di bawah para pemuda keluarga Wang kemampuannya. Qiang Fan dan Qiang Yun saling berhadapan. Ujian itu dilakukan di aula utama keluarga Qiang yang memang sangat luas. Qiang Yun nampak masih kesal dan te

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   BAB 4. Mengalahkan Qiang Yun Dengan Mudah

    “Bersiaplah Qiang Fan, aku tidak akan sungkan!”Qiang Fan menganggukkan kepalanya. Ia pun bersiap menghadapi serangan lawan yang berada beberapa tingkatan di atasnya.“Tapak Naga Penghancur!” Sebuah bayangan naga langsung meluruk ke arah Qiang Fan. Tapak Naga Penghancur merupakan teknik keempat dari Sembilan Tapak Sakti andalan keluarga Qiang. Sebuah kemampuan yang cukup menggetarkan musuh apabila digunakan oleh seorang Master Seni Beladiri. Namun meskipun Qiang Yun masih belum mencapai ranah Master Seni Beladiri, serangannya itu cukup membahayakan bagi Qiang Fan yang yang berada jauh di bawahnya. Bahkan apabila salah perhitungan Qiang Fan tentu akan menemui ajalnya. Apalagi Qiang Yun saat itu mengerahkan kekuatan penuhnya untuk menyerang. Melihat serangan Qiang Yun itu, Qiang Lau menjadi khawatir akan keselamatan anaknya. Ia hendak bergerak bertindak namun dilarang oleh Qiang Chao. Dengan perasaan sangat khawatir, Qiang Lau menanti apa yang akan terjadi selanjutnya. Blasssshh!

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 5. Menerobos Ranah

    Keesokan harinya lima orang angkatan muda dari keluarga Qiang yang dipilih telah berkumpul. Mereka adalah Qiang Yun putra Qiang Dan, Qiang Dan putra Qiang Chen, Qiang Fan putra dari Qiang Lau, Qiang Lin putri dari Qiang Bhu dan Qiang Lu putra dari Qiang Ma. Masing-masing dari lima putra Patriark keluarga Qiang itu diminta satu orang anak mereka mewakili. Latihan kali ini langsung dibawah bimbingan Patriark keluarga Qiang. Lima putranya pun ikut mengawasi. Lima angkatan muda yang berkumpul merupakan lima terbaik di keluarga Qiang. Mereka yang diharapkan bisa menjaga nama baik keluarga itu. “Coba kalian tunjukkan Ranah kultivasi kalian semua!” perintah Qiang Chao. Satu persatu dari mereka mulai menunjukkan kultivasi mereka. Qiang Yun berada di ranah kultivasi Penguatan Nafas Batin Kehendak, sementara tiga orang lainnya berada di ranah Penguatan Nafas Batin Halus. Yang membuat seluruh keluarga Qiang yang ada di sana adalah peningkatan kultivasi Qiang Fan yang kini juga berada di ranah

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 6. Teknik Rahasia Keluarga Qiang

    Patriark keluarga Qiang itu pun menjelaskan alasan kenapa ia tidak mengajarkan teknik terakhir dari Ilmu Tapak Sakti andalan keluarga Qiang itu. Ia sendiri belum pernah mempelajari ilmu tersebut sehingga tidak mungkin dapat mengajarkannya kepada ima cucunya itu. Teknik terakhir yang bernama tapak dewa Langit itu hanya pernah dikuasi oleh dua generasi setelah penciptanya. Setelah itu beberapa generasi kemudian hingga sampai ke generasi sekarang tidak ada satupun yang mampu menguasainya. Sehingga teknik itu hilang dengan sendirinya tanpa ada lagi yang bisa menguasainya. Untuk teknik pedang sendiri sebenarnya keluarga Qiang tidak terlalu mengandalkan nya. Mereka lebih terbiasa bertarung menggunakan tangan kosong. Namun semenjak menurunnya kemampuan para penerus keluarga itu, mau tidak mau mereka pun harus bertarung mengandalkan senjata tajam. Sehingga teknik pedang yang selama ini tidak pernah digunakan pun mereka pelajari. “Aku mengerti, kek. Mudahan kelak ada di antara kami

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   BAB 7. Pertandingan Harga Diri Keluarga

    Jawaban Patriark Keluarga Wang itu sebenarnya jawaban yang paling tidak diinginkan oleh keluarga Qiang. Namun Patriark keluarga Qiang tidak dapat menolaknya. Semua orang bersorak-sorak yang menyetujui pendapat yang diberikan oleh Patriark keluarga Wang. Bahkan ada dari pihaknya sendiri yang menyetujui saran itu. Sehingga mau tidak mau patriark keluarga Qiang akhirnya harus menyetujui. Dipihak keluarga Qiang semua nampak tegang. Mereka ingin mengetahui tingkatan kultivasi tertinggi yang dimiliki oleh perwakilan angkatan muda pihak keluarga Wang. Hal ini akan menentukan sekali nasib angkatan muda keluarga mereka nantinya. "Kalau boleh aku juga ingin menyarankan,” ucap Qiang Chau terus mencoba untuk memberikan keadaan yang menguntungkan pada pihak keluarganya. “Apa itu?” tanya Patriark keluarga Wang penasaran. “Setiap orang yang bertanding diberikan kesempatan beristirahat setelah ia memenangkan dua pertandingan. Pihaknya boleh digantikan terlebih dahulu salah satu anggota keluarga ya

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 8. Pertandingan Berdarah

    Wang Kiau terlihat sangat gusar oleh Sikap yang ditunjukkan Qiang Fan. ia langsung melesat hendak memberikan pelajaran kepada Qiang Fan. Namun naas baginya.Blammm!Serangan Wang Kiau hanya ditangkis dengan kibasan telapak tangan kanan Qiang Fan. Dari kemasan tangan itu muncul sebuah gelombang tenaga yang sangat kuat menembus serangan Wang Kiau dan langsung menghantam tubuh wakil dari keluarga Wang itu. Pemuda gempal itu pun roboh seketika.Qiang Fan benar-benar membuktikan ucapannya. Ia dapat merobohkan lawannya hanya dalam satu kali serangan. Kejadian itu mengejutkan semua yang ada di tempat itu. Bukan hanya pihak keluarga Wang yang menjadi musuhnya, bahkan pihak keluarga Qiang sendiri dibuat terpana.“Bedebah! Kau apakan anakku!” Wang Jen, ayah dari Wang Kiau memeriksa keadaan anaknya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat keadaan anaknya sudah hancur basis kultivasi beladirinya. Anak itu tidak akan lagi bisa menggunakan kekuatannya untuk bertarung. Ia hanya bisa menjadi orang b

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 9. Korban Berjatuhan

    Blammmmm! Sebuah bentrokan tenaga terjadi. Serangan Wang Zhuang kepada Qiang Fan tertahan oleh sebuah tenaga besar yang menghadangnya. Sesaat sebelum Wang Zhuang berhasil menyentuh tubuh Qiang Fan, Patriark keluarga Qiang melesat menghalangi serangan. Serangan putra kedua Patriark Wang itu gagal, ia pun terdorong mundur beberapa tindak. Beruntung Patriark keluarga Qiang tidak berniat menghabisi Wang Zhuang. “Pertarungan ini keluarga kalian sendiri yang memulainya, dan keluarga kalian juga yang menentukan aturannya. Semua ini adalah urusan generasi muda keluarga kita. Dalam sebuah pertarungan kalah dan menang hidup dan mati semuanya lumrah. Bahkan hal ini sudah menjadi aturan keluarga kalian yang tidak mempermasalahkan apabila ada salah satu dari petarung yang tewas,” ucap Patriark Qiang sedikit emosi. “Zhuang, kembalilah! Siapa pun tidak boleh ikut campur dalam pertambangan anak muda ini. Apabila memang ada yang harus diselesaikan maka semuanya harus diselesaikan di luar pertandin

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 10. Akhir Pertandingan

    “Kau tidak usah sungkan. Siapapun yang menjadi pemenangnya, artinya dialah yang menjadi majikan selama setahun lamanya!” Pemuda perwakilan terakhir di pihak keluarga Wang itu menatap tajam menunggu reaksi Qiang Fan. Qiang Fan membalas ucapan orang dengan nada yang tidak kalah dingin. Perbawa yang ditunjukkan pemuda itu membuat gentar siapa saja yang menjadi musuhnya. Tak terkecuali Wang Yen pemuda yang saat ini berhadapan dengan Qiang Fan. “Baiklah, kalau begitu aku Wang Yen tidak akan sungkan!” Wang Yen langsung mengerahkan tenaganya dan langsung menerjang Qiang Fan. Ia melakukan serangan jarak dekat untuk merobohkan lawannya. Yang pendapat merasakan musuhnya kali ini tidak memiliki hasrat untuk membunuhnya. Wang Yen benar-benar yang melakukan pertarungan hanya untuk mencari siapa yang menang. Serangan demi serangan yang dilakukan Wang Yen pun hanya diarahkan ke titik yang cukup untuk melumpuhkan lawan. Hal itu membuat Qiang Fan menaruh hormat kepadanya. Qiang Fan sendiri me

Latest chapter

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 227. Mengalahkan Dewa Kegelapan, Dan Menjadi Kaisar Dewa (Tamat)

    Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 226. Segel Formasi Omega, Titik Inti Kekuatan Manusia

    Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 225. Bangkitnya Pedang Kaisar Cahaya

    "Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 224. Amukan Sang Dewa Kegelapan.

    Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 223. Menyatunya Pedang Kegelapan Dengan Jiwa Sang Penguasa Kegelapan

    Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 222. Bertarung Dengan Dewa Kegelapan

    Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 221. Munculnya Sang Dewa Kegelapan

    Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 220. Array Kuat Dari Menara Kegelapan

    Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok

  • Penguasa Kultivasi Beladiri Tertinggi   Bab 219. Merebut Kembali Kerajaan-Kerajaan Empat Arah Mata Angin.

    Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma

DMCA.com Protection Status