Beranda / CEO / Penguasa Dibalik Bayangan / Ch 23. Jebakan Pt. V

Share

Ch 23. Jebakan Pt. V

Penulis: FIDÉLITÉ
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-26 08:00:21

Esok siangnya, Ardi, Cynthia, Joe dan seorang pengawal berangkat menuju The Bishop Avenue, salah satu lokasi yang menjadi tempat tinggal orang-orang kaya di London. Ardi sengaja hanya mengajak Joe dan satu pengawal lagi untuk masuk dengannya dan juga Cynthia. Dia tidak ingin membuat Mr. Albert curiga.

Dan untuk membuatnya terlihat lebih meyakinkan, dia bahkan sengaja meminta Mr. Albert mengirimkan kaca mata pintar yang bisa membantu Joe dengan penyamarannya sebagai sekretaris Presdir ENS Group. Sedangkan pengawal lainnya sudah standby tidak jauh dari rumah Mr. Albert, sebagai antisipasi jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Mr. Ardi ... welcome. Finally we can meet. Oh. And congratulations to both of you. I have already heard the news.” Begitu dia turun dari mobil, Mr. Albert sudah menyambutnya secara langsung.

“Thanks. It's an honor to meet you in person. I'm sorry for not being able to welcome you at the party.” Ardi memaksa diri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 24. Kartu Yang Tidak Ingin Digunakan Pt. I

    Di hotel, dalam kamarnya. setelah mendengarkan semua cerita lengkap dari Ayu. Ardi tidak terkejut sama sekali. Sebab skenario seperti ini sudah terpikirkan di kepalanya. Hanya saja, dia sebenarnya berharap hal itu tidak pernah terjadi.“Ya sudah. Biarkan saja dulu media memanas. Pantau terus harga saham setiap perusahaan kita. Utamakan untuk menenangkan para investor CoF. Bilang ke mereka kalau kita akan memberikan pernyataan resmi setelah gua pulang dari New York.” Dia menjawab dengan tenang.Setelah menutup teleponnya. Dia memilih untuk rebahan di atas kasur yang empuk.“Kenapa kita ngak kembali ke Jakarta saja sekarang?” Cynthia bertanya.“Dan mengakui kalau semua itu benar? Malah kalau kita tampak pulang dengan tergesa-gesa, orang-orang akan berpikir kalau rumor itu memang benar. Setidaknya, sampai saat ini belum ada bukti yang menyangkut ENS kecuali omongannya si Mrs. Jennie itu.”“Jadi, kita tetap ke New York besok?”“Jelas dong.” Dia terdiam sejenak menatap Cynthia. “Sebenarnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-27
  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 25. Kartu Yang Tidak Ingin Di Gunakan Pt. II

    “Tidak bisa!”Sesuai dengan dugaannya, Cynthia langsung menolak ide gilanya kali ini. Ayu pun tidak jauh berbeda, melempar tatapan syok dan jijik kepadanya.“Terus apa? Kalian mau nama Ayahku terus tercoreng seperti ini? ENS akan berada di ujung tanduk kalau kita tidak segera meredam semua gosip liar di luar sana.” Dia berusaha membela rencananya tersebut.“Bukannya kamu bilang kalau tidak perlu terburu-buru?”“Lo ngak usah gila deh, Di! Kalau lu mengungkapkan semua itu, pikirkan bagaimana perasaan keluarga lu sekarang ini? Gua ngak setuju.”Ayu dan Cynthia tampak kompak menentangnya.“Perkiraan gua meleset. Awalnya, gua pikir media akan diam setelah beberapa hari. Tapi siapa yang menyangka, hati para netizen ternyata lebih busuk dari dugaan gue sendiri.” Ardi terkekeh sendiri. Sebab untuk pertama kalinya, dia menghadapi krisis karena penilaiannya yang meleset. “Sekarang yang terpenting adalah meredam semua gosip yang ada. Sebab jika tidak, harga saham kita akan terus jatuh.”“Tapi ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-27
  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 26. Mengecoh Lawan Pt. I

    “Where?” Joe bertanya kepada Ardi.Ardi terdiam sejenak. Dia menatap Joe. Dirinya agak tidak yakin apakah kawannya satu ini akan menerima idenya itu atau tidak.“New York.”Pada akhirnya dia memutuskan memberitahu Joe tentang idenya untuk meretas serves salah satu perusahaan Mr. Albert yang ada di New York—yang baru saja dia ketahui semalam setelah Pak Dwi berhasil menerobos keamanan milik perusahaan Mr. Albert.“Kenapa ngak di retas saja sekalian? Kan lu bilang sudah berhasil meretas lapisan keamanan perusahaannya.”“Tidak sesederhana itu. Ada satu server yang hanya bisa di akses langsung di sana. Dan itu artinya—”“High Level Secret.” Joe tampaknya langsung mengerti. “Oke ... Jadi kapan kita mulai?”“2 Minggu dari sekarang. Saat Ayu akan pergi ke New York untuk bertemu salah satu arsitek ternama di sana. Begitu sampai di sana, kau punya waktu s

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-28
  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 27. Mengecoh Lawan Pt. II

    “Kamu yakin mereka bisa bersatu lagi ... bukan soal mereka berdua. Tapi keluarganya Joe. Kamu tahu sendiri bagaimana keluarga itu terlalu mendambakan pernikahan yang sempurna untuk Joe sampai sekarang?” Cynthia bertanya setelah mendengar rencana Ardi yang hendak mempersatukan Ayu dan Joe kembali.“I know ... itulah kenapa aku menganggkat Ayu sekarang sebagai Vice President di salah satu perusahaanku. Kalau keluarganya masih ngeyel juga—itu artinya mereka sangat bodoh. Dan lagipula, Joe kan selama ini sudah putus hubungan dengan keluarganya. Jadi menurutku—bagaimana mereka berdua kedepannya sudah pasti tidak akan bersangkutan lagi dengan keluarga ngak beres itu.”Cynthia menghela nafas. Dia agak pesimis dengan rencana Ardi tersebut. Jika berhubungan dengan Joe mungkin soal memutuskan hubungan dengan keluarga bukanlah hal yang sulit. Namun Ayu? Dia agak khawatir kalau sahabatnya itu malah akan menyalahkan dirinya sendiri atas keputusan Joe itu.“Terserah kamu lah. Yang penting mereka be

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 28. Mengecoh Lawan Pt. III

    Hanya berselang beberapa detik, mobil SUV milik Ardi akhirnya tiba. Masih dalam keadaan agak syok dan situasi yang kacau balau karena wartawan terus memotret, Joe dengan cepat memaksa Ardi dan pengacara yang bersama mereka untuk masuk ke dalam mobil.Tanpa memberikan keterangan apapun. Joe memerintahkan sopir mereka untuk segera tancap gas dan pergi dari situ.“Kita langsung ke kantor, tapi lewat akses VVIP.” Perintah Ardi sembari dia melepas jasnya yang berlumuran pecahan dari telur busuk; dan baunya sangat menyengat. Dia lalu memasukkan jasnya tersebut ke dalam kantong plastik yang kebetulan ada di laci belakang kursi sopir.“Apa ngak sebaiknya lu pulang saja dulu?” Joe bertanya.“Dan mengakui kalau gua syok dengan serangan dan ancaman ringan seperti itu? Tidak akan.”Tepat setelah Ardi selesai berbicara, handphone-nya bergetar. Melihat kalau itu adalah panggilan dari Pak Dwi. Dia langsung mengangkatnya tanpa banyak berpikir.“Halo—”“Orang yang menyerangmu. Datanya sedang dikirim k

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-29
  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 29. Mengecoh Lawan Pt. IV

    “Lu jangan bercanda deh.” Cynthia masih tidak percaya dengan apa yang Joe baru saja sampaikan.“Lu pikir gua orang yang akan bercanda soal nyawa seseorang?”Mengacuhkan Cynthia dan Joe. Ardi—dengan tangan yang sedikit gemetaran—mengambil handphonenya-nya. Dia mengirim pesan singkat ke Pak Dwi untuk mencari keberadaan Alona dengan semua kemampuan yang dimiliki Project X sekarang.“Sayang. Kamu temani mama di rumah sekarang. Aku dan Joe akan pergi ke tempatnya Pak Dwi untuk memantau di mana lokasi Alona sekarang.” Ardi memerintahkan setelah dia berpikir sejenak untuk menenangkan diri. “Ah—Dan tolong minta Ayu urus semua urusan perusahaan untuk sementara ini.”“Oke. Kalian berdua hati-hati.”Sepanjang perjalanan menuju fasilitas Project X, Ardi tidak bisa tenang. Perasaannya sekarang ini campur aduk.“Awas saja orang-orang itu ... Dengar baik-baik. Begitu kita mendapatkan pelakunya, jangan segan-segan untuk menghabisi orang itu. Kali ini sudah tidak ada ampun lagi untuk mereka semua.” P

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-30
  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 30. Mengecoh Lawan Pt. V

    Besoknya. Sekitar jam 11 siang. Ardi menyambangi kantor Kejaksaan hanya di temani oleh pengacaranya. Media yang tampaknya sudah mengetahui berita kedatangannya, langsung mengerumuni Ardi. Walau begitu, Ardi ataupun pengacaranya tidak memberikan pernyataan apapun. Mereka berdua terus berjalan masuk dan mengacuhkan semua pertanyaan yang di lontarkan oleh para wartawan yang menyodorinya mic. Saat mencapai anak tangga paling atas, Ardi berhenti sejenak. Dia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. “Hari ini saya datang sebagai saksi untuk melanjutkan pemeriksaan yang kemarin. Satu hal yang pasti—ENS sama sekali tidak pernah terlibat di dalam kasus suap apapun. Sesuai dengan visi yang disampaikan mantan Chairman sebelumnya, ENS akan menjadi perusahaan yang menjunjung transparansi. Oleh karena itu. Anda semua bisa membuka alamat website yang saya sebutkan ThePXFile.com—kalian akan menemukan dokumen rahasia tentang asal muasal dari dokumen yang menjerat Mrs. Jennie sekarang ini.” ***

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-01
  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 31. Petunjuk Yang Mungkin Terlewatkan Pt. I

    Besok sorenya. Setelah selesai menangani semua urusan di perusahaan. Ardi, Joe, Ayu dan juga Cynthia berkumpul di fasilitas Project X. Kali ini Ardi sudah bulat memutuskan untuk mencari Pak Sakti.“Pak Sakti. Memang benar dia salah satu designer di Tim Project Mega City yang batal di garap ENS dulu. Terakhir kali dia terlihat adalah tahun 2005 silam saat masih bekerja di ENS Construction. Ketika ENS Group memutuskan untuk menjual ENS Construction, dia tidak pernah terdengar lagi kabarnya.” Ayu mempresentasikan temuannya tentang Pak Sakti.“Lalu bagaimana dengan database Project X? Apa tidak ada data sama sekali?” Ardi bertanya kepada Pak Dwi.“Project X baru berdiri setelah masa krisis saat itu. Dan juga, sistem database kami baru di bentuk 5 tahun yang lalu. Jadi semua data terkait ENS Group sebelum database mulai di bentuk—bisa di bilang tidak selengkap setelah Project X dan Central Database di bangun.”“Bagaimana kalau kita kerja sama dengan kepolisian kali ini untuk memeriksa soal

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-02

Bab terbaru

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 101. Licik, Tapi Bijak (Pt. V)

    Setelah mendengar perkataan salah satu staf agensinya tadi, Cynthia langsung berlari menuju tempat parkir; yang mana sudah banyak orang yang berkumpul di sana.“MINGGIR!!” Cynthia berteriak, menghardik semua orang di situ untuk membukakan jalan baginya. Air matanya langsung mengucur keluar dari matanya saat melihat kondisi Kamila yang kepalanya bersimbah darah.Ardi yang baru saja sampai, memegang kedua lengan Cynthia yang saat ini seperti sedang linglung dan mulai hilang keseimbangan. “Bagaimana keadaannya pak?” sambil menjaga Cynthia agar tidak jatuh, dia bertanya kepada petugas medis yang tampak sedang memberikan pertolongan pertama.“Beliau baik-baik saja. Untung saja kami sampai cukup cepat. Walau pendarahannya cukup banyak, nyawanya masih bisa tertolong,” jelas petugas medis tersebut.Ardi dan Cynthia terus berdiri di situ sampai Kamila di naikkan ke atas ambulans. Awalnya Cynthia ingin ikut naik ke dalam ambulans. Akan tetapi, Ardi mencegatnya—karena khawatir dengan kondisi Cyn

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 100. Licik, Tapi Bijak... (Pt. IV)

    “Bagaimana?” Joe yang dari tadi diam semenjak Ardi keluar dari ruangan Niel, langsung bertanya begitu mereka kembali masuk ke dalam mobil.“Entahlah, orang itu hanya terdiam meski gua mengajukan sesuatu yang cukup sulit di tolak perusahaan seperti mereka,” jawab Ardi.Dia sendiri juga bingung dengan reaksi yang di tunjukkan oleh Niel tadi. Walau untuk sesaat dia bisa melihat keraguan dari mata orang itu, namun ekspresi wajahnya menunjukkan sebaliknya.“Tapi kenapa lu ngak langsung menghancurkan Kurniawan dan mereka saja sekalian? Kan lebih mudah, dan pastinya akan lebih efektif dari pada melalui jalan negosiasi seperti ini?” Joe kembali bertanya.“Untuk sementara ini, ada baiknya kalau kita mengurangi hal-hal yang bersinggungan dengan The Collector’s... Setidaknya sampai semuanya jelas tentang siapa yang kita hadapi, dan seberapa besar pengaruhnya di dalam negeri ini.Dan kali ini, kita harus bermain bijak dan bertahan dari pada terus bersifat agresif... Lagipula, kita punya apa yang

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 99. Licik, Tapi Bijak... (Pt. III)

    ARK IVCH 99Merasa kalau Joe cukup bisa di percaya untuk masalah seperti ini—karena pekerjaan Joe yang selalu berurusan dengan hidup dan mati—dia mengajak Joe ke ruangannya dan menceritakan semua mimpi buruk yang menghantuinya semenjak kematian ibunya.“Lu sudah ke psikiater yang kartu namanya gua kasih waktu itu?” Joe bertanya.“Nope. Sudah banyak psikiater yang gua hadapi. Tapi semuanya percuma saja,” jawab Ardi.“Lu coba saja dulu ke tempat yang gua kasih. Terlebih lagi dia memang kerap berurusan dengan kasus kaya lu, apalagi kliennya kebanyakan adalah orang-orang kaya gue,” jelas Joe.“Akan gua pertimbangkan... Lu ada urusan apa ke sini?” Ardi bertanya.Sebab kedatangan Joe ke kantornya mungkin bisa dihitung dengan jari semenjak orang ini kembali ke Indonesia. Kalau bukan berurusan dengan keamanan atau Ayu, penyelidikan The Collector’s lah yang menjadi penyebabnya.“Ah...” ucap Joe. Dia lalu mengeluarkan benda hitam kecil yang tampaknya sebuah flashdisk dari dalam saku jas yang d

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 98. Licik, Tapi Bijak... (Pt. II)

    ARK IVLicik... Tapi BijakPart II“Sudah dari awal kan gua bilang, jangan terlalu bombastis dalam mempromosikan proyek ini. Apalagi soal teknologi yang belum betul-betul bisa digunakan dalam waktu dekat…”Begitu Ayu mulai mengomel. Ardi menghela nafas panjang. Dia pergi ke kursi di belakang meja kerjanya dan duduk di sana sembari mendengarkan omelan yang terlontar dari mulut kawan sekaligus asistennya tersebut.“Wah, lu lama-lama persis seperti dosen kita yang super duper cerewet waktu itu deh,” ucap Ardi setelah Ayu berhenti berbicara; dan tampak lebih santai.“Ngak usah mengalihkan perhatian. Bagaimana cara lu untuk memperbaiki keadaan sekarang?”“Santai sedikit lah,” ujar Ardi dibarengi dengan senyuman tipis. “Jadwalkan rapat dengan bagian Marketing, Humas, dan Keuangan… Ah, jangan lupa hubungi bank yang kita jajaki kerja sama untuk menstabilkan harga saham kita. Sebagai langkah darurat, beli sebanyak mungkin saham yang ada di pasaran saat ini,”“Goreng saham? Itu plan darurat lu?

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 97. Licik, Tapi Bijak... (Pt. I)

    ARK IVLicik, Tapi Bijak...PART I Begitu kembali ke Indonesia, Ardi langsung di hadapkan kembali dengan pekerjaan yang menumpuk. “Lain kali, kalau lu liburan sama besti gua, lu harus ajak-ajak gua lah,” ujar Ayu sembari menaruh beberapa map di atas meja kerja Ardi dengan cukup keras; cukup untuk membuat Ardi yang sedang memejamkan mata untuk beristirahat sejenak terkejut.“Maklumlah, namanya gua siap-siap untuk menikah. Dan kebetulan, di sana ada designer yang cukup bagus dan terkenal. Dan kalau lu ikut, betis gua bisa meledak karena nungguin kalian berlama-lama,” ucap Ardi. Kenangan buruk di mana dia sampai harus duduk hingga bosan karena menunggu duo tukang belanja—Cynthia dan Ayu—di spanyol masih tidak bisa lepas dari benaknya hingga sekarang. Walau begitu, di satu sisi dia cukup lega karena Ayu tampaknya tidak tahu soal apa yang sebenarnya terjadi di Singapura. Dia sebenarnya cukup was-was kalau Joe akan menceritakan semuanya kepada Ayu. Apalagi di tengah-tengah hubungan kedua

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 96. Forgiveness (End)

    ARK IV : PERTARUNGAN TERAKHIRFORGIVENESSFINAL“Kau tidak akan pernah bisa menangkap bayangan, hanya bisa di lenyapkan,” Ardi mengutip perkataan Xin Luan di pesta tadi yang cukup menganggunya sedari tadi. “Dan bagaiaman cara untuk membuat bayangan itu menghilang?”“Dengan mematikan cahayanya,” jawab Alona tanpa berpikir terlalu lama. “Tapi kenapa? Kenapa dia meninggalkan petunjuk seperti itu?” Alona bertanya.Ardi masih tetap bungkam meski semua orang sedang menatapnya saat itu. Belajar dari kesalahan yang sudah-sudah, dia tidak ingin jika nantinya apa yang dia ucapkan ternyata adalah sebuah kekeliruan.“Wait,” Joe memecah keheningan. “Itu tidak seperti apa yang gua pikirkan?” Dia melempar tatapan penuh curiga ke arah Ardi.“Apa?” Alona bertanya.Ardi tampak menghela nafas. Dia sebenarnya sedikit kesal dengan Joe yang terlalu peka dan to the point dalam saat seperti ini.“Ada kemungkinan kalau Xin Luan adalah…”Sebelum dia selesai mengatakan kesimpulan awal yang ada di dalam kepalany

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 95. Forgiveness (Pt. III)

    ARK IV : PERTARUNGAN TERAKHIRFORGIVENESSPART IIIDi saat yang sama, Ardi dan Cynthia langsung berjalan mendekati orang yang teridentifikasi sebagai Xin Luan. Dadanya mengembang dan mengempis ketika dia menarik nafas panjang untuk sejenak saat dia berusaha menenangkan dirinya; menahan emosi untuk tidak melakukan tindakan sembrono di kesempatan yang sangat langka ini.“Hi,” dia menyapa dengan singkat sebagak pendekatan pertama. Tapi sedikit berikutnya, dia bisa mendengar kalau Xin Luan mendengus.“Tidak usah banyak basa basi, Pak Ardi. Anda pasti mendekati saya karena tahu identitas saya kan?” perkataan Xin Luan tersebut membuat Ardi mengatupkan rahangnya cukup kuat hingga otot-otot rahangnya sempat menonjol; tangannya bahkan saat ini di kepal kuat-kuat hingga urat-urat nadinya terlihat.“Biar saya kasitahu anda satu hal,” Xin Luan kembali berbicara. Tapi kali ini, dia sedikit mendekat ke Ardi dan menyerahkan sebuah flashdisk secara diam-diam tanpa terlihat oleh orang lain. “Kau tidak

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 94. Forgiveness (Pt. II)

    ARK IV : PERTARUNGAN TERAKHIR FORGIVENESS PART II “Bagaimana dengan perilisan film barumu? Semua berjalan dengan lancar?” Ardi bertanya saat dia dan Cynthia sedang dalam perjalanan menuju tempat acara. “Ya begitu lah. Tahap post productionnya sudah selesai, tanggal perilisan filmnya sudah di set, kemarin juga sudah mulai pembicaraan soal strategi untuk marketingnya. Mereka kayanya ingin mendompleng perusahaan kamu lagi, tapi agak malu-malu untuk mengungkapkannya secara langsung.” “Jadi... mau aku bantu secara diam-diam... atau tidak usah?” sambil mengucapkannya, Ardi sudah standby dengan memegang handphonenya. “Terserah kamu. Kan kamu yang paling tahu soal perhitungan bisnisnya. Kalau menguntungkan ya silahkan, kalau tidak ya terserah kamu,” Ardi mendengus mendengar perkataan Cynthia—yang baginya terdengar seperti menyuruhnya secara halus untuk berinvestasi lagi. Tanpa banyak berpikir, dia mengirimkan pesan singkat ke Diana untuk langsung menghubungi pihak production house film

  • Penguasa Dibalik Bayangan   Ch 93. Forgiveness (Pt. I)

    ARK IV : PERTARUNGAN TERAKHIRFORGIVENESSPART I“Bukannya seharusnya kamu mengajak Diana atau Ayu juga ya?” Cynthia bertanya. “Memangnya kamu hafal semua tamu penting yang akan hadir di sana?”Ardi menghela nafas. Dia kemudian mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar uang 100 dollar dari dalamnya. “Aku sangat kecewa sama kamu sayang,” ucapnya sambil menatap Cynthia.“Liat kan?” Alona tersenyum lebar. “Sudah aku bilang kalau Kak Cynthia sendiri akan meragukan kemampuan IQ kakak,” ledek Alona.“Ada sesuatu yang aku lewatkan ya?”“Tidak ada kok kak. Hanya permainan sederhana soal bagaimana yakinnya kakak dengan kecerdasan orang yang ada di samping kakak itu,”“Awas kau ya begitu kita kembali ke Indonesia lagi,” ucap Ardi lagi. Dia lalu menjetikkan jarinya; membuat lampu di ruangan mereka sekarang duduk menjadi redup. Dan tidak lama setelahnya, sebuah layar hologram yang ibarat tablet tanpa bentuk fisik, melayang di depan mereka bertiga. “Bisa kita kembali membahas rencana kita?”“O

DMCA.com Protection Status