Whusss!!! Whuss!!! Whuss!!! Setelah saling bertukar puluhan serangan, Zhou Fu akhirnya menemukan pola serangan musuhnya. Tujuannya yang berikutnya adalah menemukan titik kelemahan musuh. Meski memiliki jarak perbedaan kultivasi, dengan bantuan tameng dua manusia api, Zhou Fu berhasil membuat tubuhnya selalu selamat dari serangan fatal yang dikirim oleh musuh. “Siapa bocah-bocah ini sebenarnya?!” Pembunuh tersebut mundur membuat jarak setelah 40% persediaan Qi-nya terkuras demi menciptakan serangan fatal. Sayangnya, semua serangan fatal yang ia lancarkan hanya berakhir ditelan begitu saja di tubuh manusia api. Melawan sosok tak bernyawa memang sedikit merepotkan karena makhluk-makhluk tersebut tidak benar-benar hidup sehingga tak bisa juga dilukai atau dimatikan. “Jenius muda dari sekte bintang 10 pun tak mungkin memiliki pengalaman bertarung sebaik ini!” gumam pria itu lagi dalam keheranan. Menurut sepengetahuannya, setinggi apapun seorang jenius muda dari sekte bintang 10, mereka
“Ini lebih sulit dari yang sebelumnya!” Zhou Fu menggaruk kepalanya sesaat setelah menemukan kode dalam selembar kertas yang ia pegang benar-benar tak mudah untuk dipecahkan. Itu adalah lima menit setelah ia meminta pengorbanan dari Wangji, yang itu artinya, lima menit perjuangan Wangji berujung pada kesia-siaan. Karena terlalu berkonsentrasi pada tugasnya, Zhou Fu seolah menjadi tuli pada teriakan-teriakan Wangji. Sudah sejak menit ke tiga Wangji berteriak meminta tolong tetapi Zhou Fu tak mendengar, sekaligus tak mengulurkan bantuan. “Jika aku mati sekarang, aku yakin The Great Nameless tak akan membiarkanmu hidup!” Wangji berteriak lantang dan karena ada nama The Great Nameless yang disebut, telinga Zhou Fu seolah aktif dan berfungsi kembali. “Ah, ya! Aku lupa jika kau ada di sana!” balas Zhou Fu seraya melempar senyum maaf. “Tiga menit lagi, tahan dulu!” Wangji mendengkus kesal, ia telah cukup kewalahan menghadapi musuh untuk saat itu. Tetapi di saat yang bersamaan, pembunuh b
Tak ada alasan bagi Zhou Fu dan Wangji untuk berlama-lama di tempat tersebut. Tingkatan kultivasi mereka telah berangsur kembali ke tahap asli sekaligus samar-samar Wangji mendengar suara sekelompok orang yang datang mendekat. Seolah nasib baik belum bersedia menghampiri, Zhou Fu dan Wangji belum sempat pergi ketika dua sosok kultivator telah mendarat tak jauh dari mereka. “Aduh… Sekarang siapa lagi?!” Wangji menggaruk rambutnya sembari memandang para kultivator yang datang dengan tatapan masam. Wangji menjadi semakin yakin jika dirinya memang telah mendapat kutukan kesialan sebab tak sedetik pun kesialan bersedia jaga jarak darinya. Tetapi di saat Wangji memamerkan senyuman masam, Zhou Fu nyatanya menunjukkan hal yang sebaliknya. Zhou Fu segera menunduk memberi hormat pada salah seorang kultivator berseragam Blue Lotus Sect. “Hormat kami pada Senior Zhu Mian. Terima kasih telah datang di waktu yang tepat, kami sedang sangat membutuhkan uluran bantuan Senior.” ‘Sial! Untung sekali d
Zhu Mian bergerak cepat menuju ke Blue Lotus Sect, sesegera mungkin ia ingin melaporkan apa yang terjadi di wilayah perbatasan kepada para tetua sekte. Termasuk di dalamnya, kematian seluruh pengawal Lotus Guard dan seorang kultivator muda yang bernama Liao Zhu. Andai Blue Lotus Sect sedang tak memiliki banyak tamu, Zhu Mian benar-benar ingin membesarkan perkara tersebut sehingga mereka bisa menuntut pertanggungjawaban maksimal dari organisasi Hao Gonghui. Sayangnya, Blue Lotus Sect sedang memiliki banyak tamu dan mengabarkan terjadinya insiden menelan korban di wilayah perbatasan mereka, hanya akan membuat suasana menjadi gaduh dan berpotensi membuat reputasi Blue Lotus Sect memburuk. “Anak muda, kau bisa menenangkan diri dulu di kediamanmu. Untuk temanmu ini, besok-besok kau bisa menjelaskannya. Satu pesanku adalah, kuharap kau tak memeberitahukan kepada siapapun terkait hal yang kau alami di perbatasan. Tentu saja kecuali jika kami memintanya, mengerti?” Zhu Mian berbisik setelah
Satu hari telah terlewat dihitung sejak insiden di perbatasan Blue Lotus Sect. Saat itu jugalah Zhou Fu dan Wangji mengetahui fakta bahwa seluruh kultivator Lotus Guard tewas dalam insiden penyerangan sekaligus Liao Zhu. ‘Hmmph… Setidaknya dia tewas tanpa melibatkan tanganku. Itu lebih baik ketimbang jika aku harus mengotori tanganku sendiri.’ Zhou Fu membatin dengan perasaan aneh. Satu sisi ia merasa cukup puas, sosok dalang pembunuhan Senior Liao Ting telah mendapat karma dari perbuatannya. Di lain sisi, jiwa kemanusiaan Zhou Fu nyatanya juga terusik. Rasa iba merayap pelan-pelan di pikirannya, menyayangkan Liao Zhu yang harus menghadapi kematian di usia yang terbilang cukup muda. “Saudara Zhou, apakah kalian sedekat itu sehingga kabar kematiannya membuatmu murung sepanjang hari?” Wangji mencoba untuk buka suara melihat Zhou Fu nyaris tak selera melakukan aktivitas apapun setelah Zhu Mian datang mengabarkan kematian rombongan Lotus Guard pasca melakukan perjalanan dari Thousand Jad
Dua orang tamu mengetuk pintu ruangan Zhou Fu beberapa jam setelah inner disciple Blue Lotus Sect terlebih dahulu mendatangi kediamannya. Seorang pemuda berusia delapan belas tahun muncul memamerkan senyum kakunya ketika Zhou Fu membuka pintu. Berada di belakang pemuda tersebut, seorang gadis berusia tujuh belasan tahun tengah menginjak sepatu kakaknya dengan cukup keras seraya mengerjapkan mata beberapa kali. Seolah gadis itu sedang ingin meneriaki kakaknya, ‘Ayolah, perbaiki senyum palsumu itu!’ “Terima kasih untuk kebaikan Saudara…” “Zhou Fu…” Zhou Fu menjawab singkat isyarat pertanyaan dari si gadis yang menjadi tamunya sementara di saat yang bersamaan, sang kakak tengah terlihat memasang wajah lebih masam ketimbang sebelumnya. Pemuda itu menggeser kakinya yang sempat terinjak, melotot sebentar pada adiknya tetapi hal tersebut tak digubris oleh sang adik. “Ah, Saudara Zhou, maafkan sikap kakakku. Suasana hatinya sedang buruk hari ini.” “Ya. Sepertinya aku juga tahu alasannya. A
Aroma harum teh hijau menguar di udara ketika Zhou Fu sedang sibuk membersihkan ruangannya. Semerbak wangi itu datang bersamaan dengan ketukan lembut di pintu, membuat Zhou Fu yakin seseorang yang datang tersebut pasti juga seseorang yang membawa teh hijau beraroma wangi. “Ehm… Saudara Zhou, maaf kami belum memperkenalkan diri padamu. Namaku adalah Sha Zie dan kakakku Sha Feng, mohon terima teh ini sebagai bentuk terima kasih dan permohonan maaf kami, sepertinya kami sedikit membuat kediamanmu gaduh.” Sha Zie datang membawa satu nampan berisi teko dan cangkir tembikar yang mengeluarkan aroma teh paling harum yang pernah dihirup oleh Zhou Fu. Zhou Fu celingukan memandangi nampan teh dan ruangannya secara bergantian. “Terima kasih sebelumnya, Nona Sha. Tapi maaf, apakah kau bisa meletakkannya di ruang depan? Tubuhku sedang sedikit berdebu. Aku tak ingin menodai teh buatanmu dengan percikan debu dari ruanganku.” Zhou Fu tersenyum canggung seraya menunjukkan dua tangannya yang berwarna g
Melihat ekspresi Sha Zie yang mendadak buruk, Zhou Fu bisa menebak permintaan Sha Zie bukanlah permintaan yang mudah. Meski demikian, Zhou Fu memberi izin gadis itu untuk mengutarakan permintaannya. Kali itu, keduanya tengah berada di ruang depan dan berdiskusi sembari meneguk teh hijau buatan Sha Zie. Gadis itu sengaja membuat teh terbaik dari perbekalannya untuk dihidangkan hari itu sebab menurutnya, berpikir dengan ditemani harum aroma teh akan membuat jalan pikiran seseorang menjadi damai dan tenang. “Begini… Aku berpikir untuk melibatkan Saudara Zhou dalam hal ini karena kurasa Saudara Zhou tak mungkin mengikuti ajang turnamen muda.” Sha Zie mulai membuka percakapan. “Nona Sha, mengapa kau berpikir demikian?” Zhou Fu bertanya seolah ia lupa jika syarat pertama untuk mendaftar kompetisi adalah mencapai Base Realm 5 bagi Rogue Cultivators dana tau Base Realm 4 untuk kultivator dari sekte. Yang artinya, Zhou Fu secara langsung telah menjadi kandidat yang akan ditolak mentah-mentah
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.