Sebuah kapal perang besar telah berada cukup dekat dengan daratan Shamo. Kapal tersebut dipimpin oleh sosok pria tampan dengan tato burung Fenik di punggungnya. Dialah Sang Kaisar, yang memiliki nama asli Zhu Qiu, Penguasa Benua Selatan. Selama ratusan tahun, Zhu Qiu telah hidup dalam ketakutan. Ia takut Xing Long akan muncul dan membalaskan dendam setelah dia, Fang Bai, dan Xuan Wu memporak-porandakan Benua Bintang dan membunuh Putri Diao Chang beserta ayahnya. Hidup dalam ketakutan tidaklah mudah, Zhu Qiu setiap hari memperkuat dirinya dengan ilmu hitam, membunuh sebanyak mungkin manusia untuk mendapatkan ilmu terkutuk yaitu ilmu menggandakan nyawa. Setelah Zhu Qiu memiliki kekuatan melebihi ambang batas kekuatan manusia, ia mengumpulkan banyak ppengikut untuk diajak berkelana menjelajahi Benua Timur dan menduduki Caihong. Di sanalah ia bersembunyi dan memantau kemunculan Xing Long, Penguasa Benua Timur dengan tato naga di punggungnya. Malam itu di perairan Shamo, kapal Zhu Qiu tel
Setelah pertemuannya dengan Patriark Yuan Kai, Li Xian berpamitan untuk kembali ke pulau Huizhuan sebagaimana hidupnya masih bergantung pada sumber daya Gingseng Api yang hanya hidup di Pulau tersebut. Patriark Yuan Kai pun segera melihat ke telapak tangannya, ia bergerak cepat mengikuti titik merah yang berkedip-kedip di telapak tangannya itu. “Rencana Sang Kaisar harus digagalkan! Kuharap Zhou Fu mengetahui rencana itu sebelum ia bertemu dengan Sang Kaisar!” Patriark Yuan Kai melesat dengan membawa serta potongan Shufashen di punggungnya. Sementara itu, dari semua orang yang ingin menyusul Zhou Fu, Zhao Yunlei adalah orang yang berhasil menduduki peringkat terdekat dengan lokasi Zhou Fu berada. Disusul kemudian oleh rombongan Xu Xiaofei dan juga Yang Zi. Semuanya bergerak dengan tujuan yang sama, menggagalkan rencana Sang Kaisar. Zhao Yunlei kala itu telah berada di pelabuhan Shamo, sebagai anggota Pasukan Lima, Zhao Yunlei menunjukkan keberhasilannya dalam menyusup dan menyamar.
Suara dentuman keras terdengar dari sebuah lorong buntu di ujung sel tahanan atas. Lorong buntu tersebut adalah tempat di mana prajurit Yianju menyeret tubuh Zhou Fu. Sudah menjadi kebiasaan di sel tahanan Yianju jika sesekali para penjaga sel tahanan akan menculik tawanan dan menganiayanya tanpa ampun. Para tawanan yang mendengar gemuruh dinding batu yang bergetar, kesemuanya menganggap jika tubuh Zhou Fu pastilah remuk tak berbentuk. Serentak, mereka bergidik ngeri membayangkan penyiksaan apa saja yang telah diterima Zhou Fu. Beberapa saat berselang keadaan mendadak sunyi, lalu sekelebat bayangan muncul dari balik lorong buntu. Kelebat bayangan itu bergerak cepat melebihi kedipan mata. Para tawanan di sel tahanan atas sama sekali tak mampu menangkap kejadian yang berlangsung di depan mata mereka. Yang mereka ketahui adalah, setiap kali kelebat bayangan itu melewati penjaga tahanan, maha penjaga tahanan akan tergeletak di tanah dengan keadaan kepala yang menghadap ke punggung. “Bay
Kadang kala, manusia memang perlu dipaksa agar bersedia berbuat baik atau sekadar menolong sesamanya. Dan, Zhou Fu baru saja mempraktikkannya pada para tawanan di sel tahanan atas. Sejujurnya, ia tak berniat membebani para tawanan untuk berperang melawan prajurit Yianju. Zhou Fu hanya ingin menggerakkan hati mereka untuk peduli pada kebebasan yang baru saja mereka dapatkan. “Tenang, aku tidak akan merepotkan kalian. Begitu kalian tiba di sel tahanan tengah, kalian hanya perlu menyambut kebebasan para tawanan, begitu juga ketika kalian tiba di sel tahanan bawah!” Malam itu, Zhou Fu merasakan adanya gejolak energi asing di tubuhnya. Energi itu berpusat tepat di area punggungnya. Ketika ia menoleh dan mencoba mengintip ke area punggungnya sendiri, ia mendapati samar-samar kilauan cahaya tengah muncul di permukaan tato naga miliknya. “Tato itu mengeluarkan cahaya lagi?!” Alis Zhou Fu berkerut, ia mencoba menemukan pola waktu kapan dan mengapa tato tersebut mengeluarkan cahaya. “Ah, nant
“Ketua Mao! Gawat! Tadinya, kami melihat kapal Sang Kaisar hanya ada satu! Tetapi, entah bagaimana ceritanya, saat ini ada kapal-kapal lain yang bermunculan di dekat kapal Sang Kaisar!” Seorang prajurit pengintai mendatangi Maolin yang berada di dalam aula utama kapal. Mendengar laporan dari prajurit pengintai, Maolin sama sekali tak terlihat kaget atau khawatir. Ia hanya merespon laporan tersebut dengan senyuman kecil dan anggukan pelan. “Dengarkan aku, peperangan kita kali ini bukan lagi melawan manusia. Melainkan iblis yang telah hidup selama ratusan tahun. Melawan musuh yang sudah menjalani kehidupan selama itu, tak ada gunanya jika kalian terheran-heran akan keajaiban yang bisa mereka lakukan. Tugas kita hanya satu, bertarung pada level terbaik dari diri kita masing-masing. Selebihnya, aku memiliki senjata pamungkas. Jadi, kalian tak perlu terlalu khawatir.” Para prajurit dan petinggi Pasukan Perompak Haidao mengernyitkan kening tatkala mereka mendengar senjata pamungkas disebu
Dari empat penguasa penjuru mata angin, Xuan Wu adalah sosok yang dianggap paling kuat meski beberapa orang beranggapan bahwa Xing Long memiliki kekuatan yang melampaui Xuan Wu. Berada di urutan berikutnya adalah Fang Bai, penguasa ketiga yang juga disebut sebagai Penguasa Benua Barat. Dan, sosok yang menduduki peringkat kekuatan terakhir adalah Zhu Qiu, Penguasa Ke Empat atau juga disebut sebagai Penguasa Benua Selatan. Kala itu, Zhu Qiu tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya ketika merasakan getaran kekuatan Xuan Wu semakin membesar seiring dengan jarak kapal Perompak Haidao yang mendekat. Meski tak berjumpa selama ratusan tahun, Zhu Qiu tetap bisa mengenali bahwa getaran kekuatan itu adalah milik si kakak pertama, Xuan Wu. Zhu Qiu mengumpat beberapa kali ke arah Kapal Perompak Haidao. Dengan gerakan yang cepat, Zhu Qiu mengeluarkan lebih banyak pasukan dari dalam lubang Zuchun. “Sial! Si Kura-kura hitam akan jauh lebih kuat jika ia bertarung di atas perairan! Aku harus bergegas!
Dari cerita yang dituturkan oleh si pelayan, Shen Shen mengetahui satu cerita tentang sosok yang disebut sebagai Penguasa Benua Utara, si Kura-Kura Hitam Xuan Wu. Mendadak, hati Shen Shen seperti tercubit sesuatu. Ia tak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya, tetapi, bersamaan dengan telinganya mendengar nama Xuan Wu disebut, kepalanya menjadi berkunang-kunang dan telapak tangannya berkeringat. “X…Xuan… Xuan Wu…” gumam Shen Shen gemetaran, ia bahkan tak tahu alasan apa yang mendasari tubuhnya mengalami gejolak getaran aneh. Seperti kumpulan perasaan khawatir, takut, sedih, dan marah yang serta merta menjadi satu. “Maolin! Hentikan atau aku akan menggorok leherku sekarang!” Liu Bian bangkit berdiri dan menarik pedang milik salah seorang prajurit. Maolin segera membuka mata dan secara bersamaan gerakan tangannya terhenti. Pada dasarnya, ia bahkan baru saja melakukan pemanasan. Jika pemanasannya selesai, satu jentikan jari mungkin bisa menenggelamkan tiga kapal perang sekaligus. “Baikla
“Xing Long telah mati! Selama bertahun-tahun, Zhu Qiu, Xuan Wu, dan Fang Bai selalu gagal membunuh Xing Long sehingga mereka melancarkan rencana keji untuk membuat Xing Long tewas bahkan tanpa mereka perlu menyentuhnya! Tapi, tentu saja Xing Long tak pernah benar-benar mati! Ada dendam yang menunggu untuk dibayar!” Bibir Shen Shen bergumam panjang lebar menanggapi pertanyaan Maolin yang baru saja didengar telinganya. Anehnya, ia bahkan tak begitu paham mengapa bibirnya cukup lancar mengisahkan riwayat Xing Long, sang penguasa Benua Timur. Padahal, ia sendiri tak begitu yakin apakah ia benar-benar telah membaca sejarah empat penguasa. Yang membuat gadis itu semakin merasa aneh adalah, ketika telinganya mendengar nama Xing Long disebut, selalu saja muncul bayangan Zhou Fu di benaknya. “Apa yang dikatakan buku sejarah tentang kematian Xing Long?! Apakah dia terlahir kembali setelah tewas ratusan tahun silam?” Mengetahui Shen Shen memiliki pengetahuan besar tentang riwayat para penguasa,
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.