Kabar kematian Mao Mingzao dan Jenderal Fu Lian belum didengar oleh Sang Kaisar. Karena itulah Kaisar masih berada di kediamannya di dekat Lembah Jingjao untuk melakukan rutinitasnya. Lembah Jingjao adalah lembah yang sempat diucapkan oleh Kaili kepada Shen Shen dan Yang Zi, sebagai sebuah tempat yang selalu dipenuhi dengan jeritan putus asa. Lembah Jingjao berada tak begitu jauh dari Teluk Yin Mimi, merupakan sebuah tempat luas yang berisi puluhan entah ratusan petak sel tahanan dengan perempuan-perempuan muda di dalamnya. Perempuan-perempuan muda itu dipasok oleh jajaran partai penting yang berkuasa di Caihong. Sebagai timbal balik, pemerintah memberi harta dan jabatan kepada siapa saja yang bersedia bekerja sama menyumbang pasokan gadis-gadis muda ke Lembang Jingjao. “Paduka Raja, hamba mendengar jika ada perempuan yang sangat cantik yang menjadi tawanan di dalam penjara Yin Mimi,” ucap penasihat Kaisar kepada Kaisar yang tengah berjalan berkeliling mengamati selir-selirnya di dal
Patriark Yuan Kai telah mengirim surat balasan kepada Tianlun Le yang tengah bersembunyi di Pemukiman Bunga Persik, Caihong. Pesan tersebut memberitahukan tentang rencana pasukan Lengdao yang akan memulai peperangan di wilayah Markas Pusat Militer Caihong, yaitu di Teluk Yin Mimi. Bersamaan dengan pesan tersebut, Patriark Yuan Kai meminta kiriman bala bantuan sebanyak yang bisa dikerahkan oleh Aliansi Sanzu – nama aliansi baru yang digagas di malam Kaili tewas. “Minta Sindikat Xiaoxi untuk mengerahkan berandalan-berandalan dari distrik Jinwei, Zhongjian, dan Beibu untuk turut mengacau Teluk Yin Mimi. Jika memungkinkan, bujuk pasukan Militer dari Shamo untuk turut berperang. Tujuan perang ini adalah untuk menggagalkan Upacara Besar, sekaligus menyelamatkan para tawanan di penjara Yin Mimi. Jika para berandalan dari Juda meminta imbalan, beri tahu mereka, separuh dari harta di istana Caihong akan menjadi milik mereka!” Setelang Elang Putih membawa pergi pesan dari Patriark Yuan Kai, ro
Sementara itu di dalam istananya, Sang Kaisar tengah duduk di atas singgasana ketika seorang pengawal mengatakan jika iring-iringan pasukan dari Teluk Yin Mimi telah tiba. Ada dua orang yang ia tunggu saat itu, yang pertama adalah kepala dari divisi Militer Caihong, Mao Mingzao, dan yang kedua adalah seorang gadis sangat cantik yang telah menjadi tawanan di penjara Yin Mimi. Tap Tap Tap…. Iring-iringan Jiang Yuzhen telah memasuki aula istana, pria itu melangkahkan kakinya dengan penuh gemetar. Pikiran Jiang Yuzhen hanya dipenuhi dengan harapan-harapan yang aneh, ia ingin Sang Kaisar memberinya hadiah kematian yang tak terlalu tragis. Harapannya bukan lagi ia ingin tetap hidup, sebab itu sangat tidak mungkin. Maka, mengingat Sang Kaisar kerap memberi hukuman menyakitkan kepada orang yang dikehendakinya, Jiang Yuzhen berharap kali itu Sang Kaisar berkenan memberinya hadiah kematian yang tak terlalu tragis. Dari singgasananya, Sang Kaisar telah mencium bau-bau ketidakberesan. Pria itu
“Yang Zi, apakah kita perlu memeriksa kepompong ini?” salah seorang pengawal yang membawa kabur Shen Shen itu bertanya kepada rekannya, yang ternyata adalah Yang Zi, adik Shen Shen. Gadis itu telah berpengalaman untuk menyamar menjadi lelaki, maka, ketika saat itu ia menyamar menjadi pengawal dalam iring-iringan pasukan dari teluk Yin Mimi, semua orang tak ada yang menyangka jika ia adalah seorang penyusup. Lebih-lebih, kemampuan Xuanshu-Moya milik Yang Zi juga telah berkembang pesat sehingga dengan sedikit sentuhan ilmunya itu, ia juga berhasil menyelundupkan Feng Yaoshan untuk turut menyamar menjadi pengawal yang akan menyelamatkan Shen Shen. Yang Zi memilih Feng Yaoshan sebagai rekan menyamar sebab Feng Yaoshan adalah orang yang pasti akan rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan Shen Shen. “Yang Zi, Kau dengar kalimatku?” Feng Yaoshan mengulangi lagi apa yang barusan diucapkannya, ia melihat Yang Zi ternyata juga tengah tercengang melihat ribuan kepompong yang saling bergela
“Jangan-jangan, ini semua berhubungan dengan Upacara Besar yang dimaksud Sang Kaisar?!” Yang Zi menutup mulutnya tak percaya. Itu adalah untuk pertama kalinya Yang Zi menemukan ada sebentuk pohon aneh yang memiliki sulur-sulur akar yang berada di atas permukaan tanah. Akar-akar pohon tersebut melilit ratusan tubuh manusia yang telah tak bernyawa. Semua manusia yang tubuhnya terlilit akar pohon itu, memiliki keadaan yang sama persis. “Jasad-jasad manusia itu mengering, sari pati tubuh mereka seperti diserap oleh akar pohon aneh itu! Bagaimana bisa?!” Yang Zi mencoba melangkah mendekati pohon aneh yang memiliki daun berwarna merah kehitaman tersebut. Dalam keremangan malam, Yang Zi melihat sulur-sulur akar pohon itu memiliki serabut halus yang mana serabut tersebut merambat menjalar dan masuk ke dalam tanah di permukaan goa. Ia bisa melihat dengan mata telanjang jika serabut halus dari sulur akar pohon itu tampak seperti selang tipis yang mengalirkan darah dari jasad para manusia menu
Namanya adalah Shifu, salah seorang anggota Keluarga Istana yang menduduki posisi sebagai kepala divisi penelitian Caihong. Shifu bertanggung jawab atas segala bentuk penelitian rahasia yang telah dikembangkan sejak pemerintahan di Caihong beralih dari monarki menjadi oligarki. Proyek penelitian terbesar yang ditangani Shifu adalah proyek kepompong manusia. Itulah mengapa, ketika Shifu mendapati daun-daun dari Pohon Kematian telah berguguran hingga ke wilayah istana, Shifu adalah orang pertama yang merasa murka sekaligus khawatir. “Apa yang terjadi di wilayah Lembah Jingjao ini?!” Shifu merasa tercengang ketika ia telah tiba di lembah Jingjao, terjadi kerusuhan hebat di sana. “Maaf, Paduka, ada orang yang sengaja melepaskan para tawanan. Sepertinya ada penyusup yang masuk ke wilayah ini!” seorang prajurit melapor begitu ia melihat ada Shifu yang juga kebetulan berada di tempat tersebut. Setidaknya, kekacauan yang terjadi di lembah Jingjao itu akan cukup menguras waktu dan tenaga kar
Jantung Feng Yaoshan berdegup cukup kencang ketika Yang Zi memperingatkan jika kematian mereka bertiga telah berada di depan mata. Bersamaan dengan hal tersebut, Feng Yaoshan melihat setitik cahaya di ujung goa. Matanya berbinar cerah namun degup jantungnya kian bertambah cepat, pria itu kemudian membulatkan tekad yang sebelumnya terselip jauh di dadanya. “Yang Zi, bangunkan Shen Yang sekarang, bisa?!” tanya Feng Yaoshan dengan nada setengah terburu-buru. “Tak perlu! Lebih baik kakakku tewas dalam keadaan tak sadar, setidaknya itu akan lebih mudah untuknya!” “Yang Zi! Percayalah padaku, aku tak pernah menyesal jika hari ini akan menjadi hari kematianku. Tapi, aku akan sangat menyesal jika kakakmu tewas di hari ini. Bantu aku mewujudkan cita-citaku, kaburlah bersama kakakmu selagi aku menahan pria itu!” “Sialan, sudah kubilang kakak bukan tandingannya!” “Kau yang sialan! Sudah kubilang, ini adalah jalan yang kupilih! Kuletakkan kakakmu di sini, lihat titik cahaya itu, berlarilah ka
Seratus Pil Naga Surgawi yang telah dikonsumsi Feng Yaoshan telah membuat kekuatan di dalam tubuhnya meningkat sebanyak 10.000 kali lipat dari kekuatannya yang semula. Tubuh pria itu kini telah mengeluarkan aura yang berwarna hitam pekat, sebuah warna aura yang biasanya baru bisa dimiliki oleh pendekar sekelas Xu Xiaofei. Kelipatan dengan jumlah yang terlalu besar tersebut tentu saja memiliki efek samping yang tak hanya mengakibatkan berkurangnya usia peminumnya. Bisa jadi, ada dampak buruk yang lebih mengerikan yang akan ditimbulkan dari menelan Pil Naga Surgawi sebanyak 100 butir dalam sehari. Hanya saja, tak pernah ada seorang pun yang berani mengonsumsi pil itu melebihi sepuluh butir dalam sekali minum. Sehingga, belum diketahui dengan pasti, apa saja dampak buruk yang akan diderita oleh peminum Pil Naga Surgawi dengan jumlah 100 butir sekaligus. Tapi yang jelas, Feng Yaoshan tidak peduli dengan hal tersebut, sedikit pun. “Grrrrrrrhhhh…!” Feng Yaoshan mengeluarkan suara seperti
Semakin lama, semakin Zhou Fu yakin jika tak ada orang yang lebih pandai daripada Shen Shen dalam hal mencari masalah. Ketika ia teringat kembali awal pertemuan mereka, Zhou Fu seolah-olah menyadari jika ia memang hidup dengan membawa takdir untuk membereskan semua masalah yang menjerat Shen Yang.Seperti hari itu, mengingat Zhou Shan telah memasang perisai kuat di area kapal, jelas tertangkapnya Shen Shen tidak disebabkan oleh kerusakan arai yang dibuat oleh Zhou Shan. Dalam artian, Shen Shen secara sengaja keluar dari perlindungan Zhou Shan dan seperti biasanya, melangkah menghampiri masalah.Pada saat itu, dihadapkan dengan informasi dibawanya Shen Shen ke istana walikota, Zhou Fu dan Zhou Shan menunda agenda makan siang mereka. Keduanya bergegas keluar dari rumah makan lalu menyewa kuda-kuda terbaik untuk digunakan pergi menuju ke istana walikota.“Mengapa kita harus repot-repot menyewa kuda jika kita bisa melesat cepat ke istana? Menjengkelkan!” gerutu Zhou Fu sesaat sebelum mena
Tampaknya, pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Zhou Shan adalah pertanyaan yang paling dihindari oleh sang walikota. Tak peduli apa pun keadaannya, sang walikota tetap terkesan menghindari menjawab pertanyaan itu. Dalam keadaan antara hidup dan mati, pria itu bahkan meludah sembari tersenyum mengejek kepada Zhou Shan.“Kau tak akan pernah mendapatkan jawabannya!” ucap Gao Shan sembari sebelah tangannya melakukan gerakan khusus dari balik jubah.Seketika itu juga, kilatan cahaya terang benderang membutakan mata semua orang, termasuk Zhou Fu dan Zhou Shan. Dengan sigap Zhou Fu melesat menarik tubuh Zhou Shan mundur, sekadar berjaga-jaga pada sesuatu yang mungkin tak mereka ketahui.Ketika ledakan cahaya telah berakhir, Zhou Fu dan Zhou Shan melihat hanya ada bekas-bekas keberadaan walikota bersama putranya di ruangan itu. Keduanya telah menghilang entah ke mana.“Sepertinya walikota menggunakan teknik atau spirit tool teleportasi,” gumam Zhou Shan seraya mengamati bekas keberadaan
Zhou Shan tak mau membuang waktu. Dalam sekejap, ia melangkah maju, tangannya terangkat dan udara di sekitarnya berubah drastis. Aura emas yang kuat mulai membungkus tubuhnya, membuat Gao Shan dan Gao Ren merasakan tekanan yang luar biasa."Masa-masa kejayaanmu sudah hampir kadaluarsa, Tuan Walikota," ucap Zhou Shan menyeringai. "Aku akan memberimu salam perkenalan, Prelude Strike!"Zhou Shan mengayunkan tangannya ke arah Gao Shan. Udara di sekelilingnya bergetar hebat ketika rune-rune bercahaya emas muncul di udara, membentuk lingkaran rumit yang tiba-tiba mengeluarkan petir emas. Kilatan petir itu melesat cepat ke arah Gao Shan, seperti kehendak langit yang tidak dapat dihindari.Gao Shan dengan cepat mengangkat tangannya, membentuk perisai energi merah yang berasal dari spirit tool Crimson Essence Flask. "Blood Shield!" teriaknya. Perisai itu terbentuk dari darah kental yang berputar cepat, memblokir petir yang datang dari Zhou Shan.Ledakan keras terdengar saat petir dan perisai d
Gao Ren merasa darahnya berhenti mengalir. Tubuhnya bergetar ketakutan. Ia tak pernah membayangkan akan berada dalam situasi seperti itu, Sun Hao yang selalu ia anggap tak terkalahkan ternyata bisa dikalahkan dengan begitu mudahnya.Zhou Fu berjalan mendekat, setiap langkahnya seakan menjadi dentang lonceng kematian bagi Gao Ren. Namun, Gao Ren menolak menyerah begitu saja. Ia masih punya kartu truf yang belum dimainkan.“Kau akan menyesal berurusan denganku!” ucap Gao Ren memberi ancaman, meski saat itu suaranya terdengar ketakutan.Dengan tangan gemetar, Gao Ren mengeluarkan sebuah bola permata dari spatial ringnya. Tak berlama-lama, Gao Ren mencengkeram bola permata itu hingga membuatnya pecah berkeping-keping. Suara retakan bola permata itu terdengar memekkakkan telinga. Di saat yang sama, muncul ledakan di udara, menciptakan kepulan kabut debu yang tebal selama beberapa detik. Gao Ren mundur selangkah, membuat Zhou Fu mengerutkan kening karena penasaran dengan apa yang akan munc
“Spirit Formation Mid Stage. Kau sebut itu kuat? Kau sedang melawak?” cibir Zhou Fu yang serta merta membuat mata Gao Ren memerah karena marah. Kebanggaan yang beberapa detik lalu meledak di kepala Gao Ren kini terasa sirna dan tergantikan oleh amarah yang tertahan.Di saat yang sama, Sun Hao juga dibuat terkejut oleh ucapan Zhou Fu. Dari caranya berbicara, jelas sekali bahwa Zhou Fu menganggap rendah seorang kultivator di ranah Spirit Formation, yang mana ranah tersebut sudah termasuk ajaib untuk diraih oleh seseorang semuda Gao Ren.Dengan gerakan cepat, Sun Hao melangkah maju dan meminta Gao Ren mundur di belakangnya. "Tuan Muda, biarkan saya yang menangani mereka. Saya akan memastikan mereka tidak akan keluar dari ruangan ini hidup-hidup."Zhou Shan yang sedari tadi diam kini hanya tersenyum sinis melihat adegan itu. "Apakah kalian berdua benar-benar berpikir bisa menahan kami dengan kekuatan sekecil itu?" tanyanya, sengaja terdengar mengejek.Gao Ren mendekati Sun Hao lalu berbis
Seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut memberi tatapan intimidasi kepada enam pria yang berada di dalam rumah makan. Empat pria yang berasal dari Teratai Hitam dan Safir Biru tampak gugup dan gelisah sebab mereka tahu siapa sosok yang baru saja menegur mereka. Sementara Zhou Fu dan Zhou Shan merasa tak perlu gelisah atau khawatir sedikit pun sehingga ketika pria itu muncul di dalam ruangan, Zhou Fu dan Zhou Shan hanya melipat tangan di dada sembari mengamati apa yang akan dilakukan pria tersebut.“Maafkan atas keributan yang terjadi, Tuan Sun. Kami hanya berniat mengusir dua pengacau ini,” ucap Hong Tian kepada Sun Hao, pemimpin tertinggi pasukan pengawal walikota.Sun Hao tak merespon permintaan maaf dari Hong Tian, melainkan kini menghunuskan tatapan mematikan ke arah Zhou Fu dan Zhou Shan secara bergantian.Dalam hati, Hong Tian merasa sangat puas karena itu artinya Sun Hao akan segera memberi pelajaran berharga kepada Zhou Fu dan Zhou Shan.“Di mana letak sopan santun
Tak mau terlalu peduli dengan suasana di ruangan itu, Zhou Fu mengajak Zhou Shan untuk duduk tak begitu jauh dari dua meja yang terlebih dahulu terisi. Sembari menunggu pelayan menghampiri, baik Zhou Fu dan Zhou Shan mulai berkonsentrasi untuk mendengar percakapan yang tengah terjadi di meja-meja yang terisi.“Kami membawa hasil bumi terbaik dari pulau Teratai Hitam, kami yakin walikota akan sangat senang menjalin kerja sama dengan warga di Teratai Hitam,” ucap seorang pria berjubah gelap kepada dua pengunjung restoran yang berasal dari pulau Safir Biru. Matanya menyipit tajam, menunjukkan bahwa ia merasa unggul.“Jangan buru-buru percaya diri, Tuan Hong. Hasil bumi dari pulau Safir Biru jelas lebih unggul ketimbang milik kalian. Walikota pasti akan mengutamakan membangun cabang sekte Darah Suci di pulau kami,” timpal si pria lain menanggapi ucapan Hong Tian.Rekan Hong Tian menepuk pundak Hong Tian, memberi isyarat kepadanya agar tak memperpanjang perdebatan dengan Duan Lei yang bera
Beberapa jam kemudian, Zhou Fu dan Zhou Shan telah tiba di gerbang depan kota Lembah Angin Abadi. Dari luar, kota itu tampak seperti sebuah oasis yang hidup di tengah padang tandus. Pohon-pohon rimbun dan bunga berwarna-warni yang bertebaran di seluruh penjuru kota menciptakan pemandangan yang kontras dengan tanah gersang di sekelilingnya. Tak akan ada orang yang tak keheranan menyaksikan anomali tersebut.“Aku semakin yakin, pemimpin di kota ini merupakan seorang kultivator dari dunia atas,” gumam Zhou Shan saat merasakan keberadaan energi Qi yang cukup memadai meski tak terlalu tinggi kepadatannya. “Hanya saja, bagaimana bisa dia turun ke tempat ini?”“Apa dia juga memiliki artefak suci?” tanya Zhou Fu.Zhou Shan melotot kesal dan menyebutkan jika artefak suci sejenis alat transportasi beda alam milik Holy Light bukanlah spirit tool yang bisa dimiliki sembarang kultivator. Sekte bintang 10 dengan kekayaan berlimpah pun belum tentu memiliki spirit tool semacam itu.“Lalu, bagaimana c
Tak ada hal yang bisa dikulik dari Jiang Hao mengingat pria itu sebenarnya juga tak benar-benar tahu apa kesalahannya sehingga ditempatkan di wilayah pengasingan tersebut. Maka, demi memuaskan rasa penasaran, Zhou Fu mengajak Zhou Shan pergi ke utara, ke kota Lembah Angin Abadi.“Tuan-Tuan sekalian,” ucap Jiang Hao menyela percakapan Zhou Fu dan Zhou Shan. “Maaf jika ucapanku lancang, tetapi, bukankah lebih elok jika kalian menyelamatkan kami dulu sebelum kalian pergi ke utara? Maksudku, biasanya orang baik akan berbuat demikian,” ucap Jiang Hao lagi dengan wajah penuh harap.Zhou Shan mengerutkan kening, ia baru teringat satu hal yang juga mengganggu pikirannya. “Itu yang sebelumnya ingin kutanyakan. Tempat ini memiliki suhu ekstrim yang berbahaya. Jika kalian ingin selamat, bukankah kalian hanya perlu pergi dan mencari pemukiman baru?”“Bodoh!” Zhou Fu menjitak kepala Zhou Shan, terkesan sangat kurang ajar di mata Jiang Hao yang melihat wajah Zhou Fu jauh lebih muda dari Zhou Shan.