Joanna yang mendengar penjelasan ibunya secara detail hanya bisa diam sembari membayangkan bagaimana beratnya perjuangan seorang ibu terhadap anaknya.
Bahkan kini kebencian semakin bertambah untuk ayahnya-Arsenio. Karena keegoisannya membuat dia dan ibunya harus hidup menderita dan banyak mengalah. “Apa aku balaskan dendam Ibu melalui anaknya?” tanya Joanna diliputi kebencian yang besar.
“Jangan lakukan itu, jika Ibu mau, sudah dilakukan sejak lama namun Ibu tidak bisa sejahat itu karena mau bagaimana pun hingga detik ini ayahmu masih bertanggung jawab terhadapmu.” Jawab Maya membuat Joanna mengernyitkan dahi.
“Tanggung jawab dalam hal apa?” tanyanya penasaran.
“Ayahmu selalu mengirimkan sejumlah uang di tanggal yang sama setiap bulannya, bahkan setelah tau jika kamu memasuki masa sekolah, uang yang dikirimkan semakin bertambah. Itulah mengapa kamu bisa sekolah sampai sarjana.” Jawab Maya membuat Joanna tida
“Maaf aku tidak setuju untuk hal ini. Mau bagaimana pun saudara ya saudara, aku sedang susah payah menghapus perasaan ini. Tolong jangan mempersulit.” Tolak Joanna.“Apa kamu tidak sungguh-sungguh menyayangiku? Mari kita perjuangkan cinta ini bersama.” Bujuk Justin.“Perihal sayang, tentu saja iya. Namun aku juga harus tetap menggunakan logika, kita bersaudara, aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi di kehidupan setelah berumah tangga. Terimalah sebuah fakta yang memang sungguh berat ini. Kita sama-sama menerima takdir ini dengan baik,” tolak Joanna membuat Justin sedih.“Maaf… aku harus pergi,” pamit Joann tidak mau ada kekonyolan pembahasan lagi yang diutarakan Justin kepadanya. Ia akan selalu mengingat nasehat demi nasehat ibunya untuk berpisah secara baik-baik dan tidak membuat masalah dengan keluarga mereka. Ibunya saja sampai sekarang masih terlihat jelas memendam kesedihan, bagaimana jika nanti ia m
“Siapa kalian? Apa mau kalian?” pekik Joanna ketakutan.“Mari ikut kami, cantik.” Jawab salah satu dari mereka yang diselingi gelak tawa.“Pergi!! Aku tidak akan mau ikut kalian!” tolak Joanna ingin membebaskan diri namun tidak ada celah.“Ssstt…. Tidak akan ada yang berani menolongmu di sini, cantik. Segera ikut kami dengan cara baik-baik sebelum melalui paksaan!” gertak anggota geng motor terdengar serius.“Tidak akan!!! Pergi atau aku telepon polisi!” ancam Joanna mengambil ponselnya di dalam tas namun beberapa detik kemudian sudah berpindah tangan. “Ikut kami atau ponselmu akan hancur berkeping-keping!”Belum juga Joanna menjawab, dua orang yang berada di dalam mobil segera turun dan langsung memaksa membawanya. “Lepas!! Tolong!!” teriaknya namun sayang sekali tidak ada yang berani menolong gadis cantik tersebut. Mereka lebih sayang nyawa ketimbang harus
“Carikan penghulu sekitar sini, besok saya akan menikah dengan Joanna.” Perintah Justin kepada anak buahnya.“Apa tidak terlalu cepat, bos?” tanya anak buahnya bernama Alex.“Siapa kamu beraninya mengatur saya!” jawab Justin emosi.“Bu-bukan begitu, Bos… menikah juga perlu saksi.” Jawab Alex memberitahu.“Kalian semua besok menjadi saksi pernikahanku dengan Joanna, tidak masalah jika menikah siri terlebih dahulu, yang terpenting dia menjadi milikku seutuhnya.” Jawab Justin keras kepala.Anak buahnya tidak berani membantah lagi, akhirnya saat itu juga mereka mencari informasi apakah ada penghulu yang bersedia menikahkan Justin dan Joanna besok.“Keinginan orang kaya memang meresahakan, menculik wanita demi ingin menikahinya. Mengapa tidak meminta secara langsung kepada orang tuanya?” tanya Alex tidak habis pikir.“Mungkin pihak keluarga perempuan
Dengan beberapa kali mengatur nafas supaya lebih tenang namun rupanya tidak bisa, jawaban mantan kekasihnya terus terngiang hingga membuat hatinya sakit. Akhirnya, ia tidak mau berbicara dengan cara baik-baik.“Bela terus anak kesayanganmu itu yang kamu besarkan dengan penuh kemewahan juga kasih sayang dan manja! Yang harus kamu tau, Joanna juga anak kamu!!! Aku mendapatkan informasi terebut dari pihak kepolisian! Tadi siang anakku diculik oleh geng motor, setelah ditelusuri ketuanya adalah Justin! Berulang kali aku sudah menghubunginya namun tidak aktif, makanya terpaksa aku menghubungimu!!!! Percaya tidak percaya, tolong selamatkan Joanna!! Sebelum kejadian penculikan ini, dia sempat bertemu dengan anakmu di kafe, di sana mereka berdebar hebat lantaran Joanna menolak keras permintaan anakmu yang menginginkan untuk mengajak kawin lari! Dalam pikirannya, mereka bukan saudara serahim jadi sah untuk menikah!” pekik Maya tidak bisa menahan emosin
Sedangkan di markas, Justin tengah menanti kabar anak buahnya sembari memastikan Joanna makan dengan baik agar tidak sakit. “Ayo makan dulu, sayang…. Ini tidak ada racunnya.”“Aku tidak sudi makan! Lebih baik ma-ti ketimbang menikah dengan saudara sendiri!” tolak Joanna mentah-mentah.“Rupanya kamu suka sekali dipaksa ya, jadi gemas!” sindir Justin lalu memaksa mulut Joanna agar terbuka.Tok… tok…. Tok…. Suara ketukan pintu menghentikan aksi Justin. “MASUK!” teriaknya emosi.“Bos, kami sudah menemukan penghulu yang bersedia menikahkan kalian berdua besok pagi pukul tujuh.” Jawab Alex membuat senyum di bibir Justin mengembang dengan sempurna. Emosi yang tadi mendidih kini sirna seketika.“Kerja bagus, segera persiapkan semuanya. Dekor ruangan depan dengan sangat cantik.” Perintah Justin membuat Joanna tidak habis pikir.Setelah an
Kini Joanna sudah berada di kamarnya. Tidak berselang lama Justin pun juga sudah kembali.Salah satu anak buahnya segera memberikan laporan kepadanya. “Tadi nona hampir kabur melalui kamar mandi, bos.”“APA???” pekik Justin seketika emosi.“JOANNAAAAA………” Teriak Justin yang sangat menggema seluruh ruangan terlebih saat ini kamarnya tengah terbuka.“Mampus…. Ketahuan deh!” batinnya gugup.Terdengar suara langkah semakin berjalan mendekat ke kamar, perasaannya pun semakin berdegup kencang karena harus mempersiapkan diri dengan amukan Justin.“Joanna… apa benar kamu mau coba-coba kabur?” tanya Justin mengintimidasi.“Apaan sih, gak ada aku punya niatan seperti itu!” bantah Joanna memasang wajah kesal.“Tadi salah satu anak buahku mengatakan kalau kamu mau mencoba kabur.” Jawab Justin dengan menatap t
“TIDAK ADA KATA BAIK-BAIK SAJA JIKA SUDAH MASUK TINDAKAN KRIMINAL! JIKA POSISINYA YANG MENJADI KORBAN ADALAH ANAKMU, APA BAKAL TETAP INGIN BAIK-BAIK SAJA, HA? AKU ORANG TUA DARI JOANNA! RASA KHAWATIR JUGA KETAKUTANKU SANGAT BESAR! JIKA MEMANG KAMU MEMILIKI JIWA NALURI SEORANG IBU SEHARUSNYA MENGERTI!” Bnetak Maya lalu berlari ke kamar yang ada di sana untuk mencari keberadaan Joanna.“Tante! Jangan asal masuk ruangan orang!” tegur Justin geram. Ingin mencegah, namun sayangnya kini Joanna melihat ibunya ada di sini.“I-ibu….” Panggil Joanna yang sedang di rias dan sudah menggunakan gaun pernikahan. Air matanya langsung berlinang dengan deras ketika mengetahui ada ibunya di sini.“Joanna…. Kenapa akhirnya kamu menerima ajakan dia untuk menikah?” tanya Maya kecewa, air matanya tak kalah mengalir dengan deras.“Joanna terpaksa, Bu! Justin terus memaksaku bahkan sampai tega menculikku di sini
“Aku sebenarnya terpaksa, Justin. Aku di sini ketakutan, jika terus menerus melawan, yang ada nanti kamu serta anak buahmu akan berbuat nekat kepadaku.” Jawab Joanna berlinang air mata.“Jadi, sudah tidak ada rasa sayangmu kepadaku, Joanna? Janji yang sudah pernah kita rangkai dengan indah kini menguap begitu saja dalam hidupmu?” tanya Justin dengan wajah sendu.“Perasaan itu aku yakin akan terkikis dengan sendirinya jika kita berdua sama-sama bertekad untuk menerima takdir yang ada. Perihal janji serta impian yang pernah dirangkai bersama, anggap saja sebuah angin lalu yang tidak pernah terjadi.” Jawab Joanna terpaksa mengatakan ini agar Justin sadar.“CUKUP! AKU BENCI MENDENGARNYA! KALIAN SEMUA JAHAT! JIKA MAUMU BEGITU, MARI KITA MA-TI BERSAMA AGAR TIDAK ADA PRIA LAIN YANG MEMILIKIMU!” pekik Justin berhasil menarik Joanna berada dalam pelukannya lalu ia merogoh saku celananya yang ternyata ada pisau