Share

19. Perhatian Emily

"Tanganmu berdarah?" Emily cepat-cepat mendudukkan pengawalnya di kursi. "Apakah jahitannya terbuka?"

Prince mengedikkan bahu. "Entahlah. Mungkin karena aku terlalu banyak bergerak. Mungkin juga karena basah."

"Apakah sakit?"

"Tidak. Akh ...." Prince meringis karena Emily menekan lukanya.

"Sekali lagi kau membohongiku, aku akan menggigit jarimu sampai putus."

Prince tertawa mendengar ancaman tersebut. "Kurasa kau tidak akan tega melakukan itu. Hatimu terlalu lembut, Princess."

"Jangan coba-coba merayuku. Aku tidak akan luluh," tegas Emily sebelum merebut salep Prince dan mempelajari petunjuk penggunaannya. Meskipun tertulis dalam bahasa Perancis, ia tetap mengerti.

"Kau membeli perban dan plesternya juga, kan?" Ia memeriksa plastik belanjaan.

Prince mengangguk.

"Kalau begitu, cepat ganti baju. Setelah itu, biar aku merawat lukamu."

Prince tertegun. Untuk pertama kalinya, ia merasa Emily perhatian kepadanya. Tak ingin Emily melihat senyumnya, ia cepat-cepat
Pixie

Happy Sunday!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Novita
yuhuuuu Skyyy... dimana kamuuu???
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status