"Argghhkkk!!"Tubuh Aera terkulai lembah, dengan mudah mereka membawa tubuhnya meninggalkan kamar khusus yang ia tempati. Aera memindai sekeliling ruangan yang begitu asing untuknya. Keberuntungan berpihak pada mereka, hari yang di anggap aman sehingga Myung tidak meminta pengawal yang biasa menjaga Aera untuk melindunginya kali ini. Mereka dengan mudah memainkan peran yang sudah di atur sebelumnya. Penjagaan yang tengah membuat mereka bergerak dengan cepat sehingga tidak terendus oleh siapapun. Aera yang tidak jauh dari beberapa pria berseragam yang selalu mendampinginya namun tidak untuk kali ini. Mereka tidak nampak membiarkan Aera seorang diri adalah waktu yang tepat untuk mereka bergerak. Di altar Myung mengerutkan keningnya melihat Lee mendekati kakeknya yang tidak jauh dari posisinya saat ini. Walau Myung tidak mendengar namun ia tahu sesuatu telah terjadi pada Aera. "Kek, ada apa? Kenapa kakek memanggilku ke sini, apa kakek membutuhkan sesuatu?" Lee bicara berlahan aga
Aera hanya mendengar perkataan dua orang yang kini tengah saling melepas tawa, mereka tidak hentinya mencibir Aera yang memilih diam menundukkan kepalanya. Mereka berbincang di depannya tanpa memahami apa yang di rasakan oleh Aera. Salah satu di antara mereka mengambil ponsel menyalakan pengeras suara menghubungi seseorang, tidak lama terdengar suara dari seberang sambungan telepon suara yang sangat di kenali oleh Aera."Apapun yang kalian lakukan, aku tidak perduli yang terpenting aku ingin pernikahan ini tidak terjadi. Aku hanya ingin mempertahankan anakku, tapi tidak dengan pernikahan ini. Jangan katakan apapun padanya, buat seakan-akan Aera yang pergi di hari pernikahan. Ingat jangan sampai terendus oleh orang lain terlebih pihak berwajib. Penculikan ini akan tetap menjadi rahasia."Air mata Aera mengalir begitu saja tubuhnya bergetar, suara seseorang yang mampu membuatnya begitu menyayat hatinya. Myung adalah pemilik suara yang ia dengar saat ini. Pernikahan yang tidak seharusnya
"Ibu!!!"Seung berteriak memanggil Aera, Myung yang tidak jauh dari tempat tidur Seung hanya diam. Mengingat kejadian berapa jam yang lalu, bagaimana sikap Aera yang begitu saja meninggalkan pernikahan mereka. Rasa amarah dan kebenciannya kini menguasai hatinya. "Seung ada apa? Kenapa kamu berteriak, apa kamu mimpi buruk?" Tuan besar menyadari ada sesuatu yang tidak bisa di ucapkan oleh Myung. Sikapnya yang diam adalah jawaban dari pertanyaannya. "Kakek, tolong ibu. Ibu terluka, darahnya begitu banyak tubuhnya kedinginan!!" Myung membawa tubuh Seung ke dalam pelukannya, membiarkan putranya tenang sebelum Myung kembali dengan pekerjaannya."Kakek, tunggu di ruang kerja,"Myung merebahkan tubuhnya untuk menemani putranya yang terbangun memanggil Aera. Tidak tahu apa yang terjadi dengannya tetapi Myung telah menutup hatinya untuk memberikan maaf padanya. "Ayah ayo cari ibu, aku melihat ibu terluka. Tubuh ibu diam saja, cepat ayah cari ibu," Myung mengabaikannya permintaan Seung mem
Di rumah sakit seorang wanita terbaring lemah, satu minggu sudah tubuhnya tidak mampu di gerakkan. Bahkan hanya sekedar mengangkat tangannya pun tidak mampu."Bagaimana kondisinya dok? Kenapa tidak ada reaksi apapun padanya?" tanya seorang pria yang terlihat sangat khawatir. Satu minggu sudah dia tersadar, dia mampu berkomunikasi dengan matanya. Namun tubuhnya bagaikan mayat hidup diam tanpa bisa bergerak."Tuan muda, jangan khawatir ini adalah reaksi obat yang saya berikan. Percayalah beberapa hari kedepan Nona sudah bisa kembali ke rumah bahkan dia mampu melakukan aktivitas seperti semula tapi untuk beberapa hari ini saya melakukan ini agar Nona tidak terlalu banyak bergerak." "Baiklah Saya hanya membutuhkan jawaban yang pasti tentang keadaannya. Saya teringat sesuatu yang buruk padanya," "Baiklah, percaya pada saya tuan muda. Saya pastikan tidak akan terjadi apapun pada nona," Tuan muda yang tidak lain adalah Lee Suho, satu minggu ini ia begitu setia mendampingi Aera yang terba
A Young tersenyum ke arah Aera. Ia begitu yakin Aera akan menerima apa yang ia katakan."Kau membutuhkan syarat dari wanita desa?""Aera tidak ada yang gratis di dalam dunia ini. Terserah denganmu, jika kau ingin mendapatkan Seung, ikuti kataku. Tapi jika tidak maka aku tidak peduli lagi denganmu,"Aera berfikir sejenak tidak lama kemudian Ia pun memilih untuk menerima tawaran dari A Young. Semua ia lakukan untuk Seung. Demi mendapatkan Seung dari Myung."Baiklah, aku menerima tawaranmu. Untuk syarat apa yang kamu minta dariku?""Mudah saja Aera, kau bisa mendapatkan putramu dengan cara naik banding di pengadilan. Dengan begitu Seung akan jatuh di tanganmu,""Katakan syaratnya, aku tahu semua tidak akan mudah. Dan aku tahu kau hanya ingin memiliki ayah dari putraku tapi tidak dengan anakku.""Kau benar sekali Aera, aku ingin memberikan pengacara yang terhebat untukmu agar bisa mendapatkan Seung. Tetapi jika kau sudah mendapatkan putramu tinggalkan kota ini sejauh ini mungkin aku akan
"Aku ingin naik banding, untuk merebutkan hak asuh Seung,"Lee terkejut mendengar penuturan Aera yang akan nak banding untuk merebutkan hak asuh Seung dari Myung. Namun Lee tidak mampu untuk menolak keinginan sahabatnya, walau ia tahu jika keduanya berada dalam kesalahan pahaman. Lee yang ingin mencari tahu siapa dalang dari masalah yang saat ini mendera kakak sepupunya dan juga sahabatnya."Aera, kamu yakin. Akan naik banding? Kamu tahu Myung orang yang memiliki segalanya? Aku tidak mengatakan jika kamu tidak akan bisa merebut hak asuh Seung, tapi pikirkan posisi Seung yang akan menjadi perebutan kalian. Tidakkah kamu kasihan pada Seung?"Aera memikirkan ucapan Lee, benar adanya tetapi kebahagiaan Seung adalah hal utama untuknya. Tidak ingin sesuatu terjadi Seung, mencoba untuk mencari cara mendekati putranya yang sangat ia rindukan."Aku ingin membahagiakan putraku, bukan untuk memisahkan mereka. Aku tahu bagaimana dengan Myung dan juga nona A Young, wanita itu hanya menginginkan a
Di pengadilan Myung diam tatapan tajam kearah Aera yang terlihat datar saat berpapasan dengannya. Sidang yang akan di mulai berapa menit kedepan tidak membuat Aera dan Myung saling bertegur sapa. Sementara itu tuan besar hanya menghela napas panjang, melihat cucunya kini saling merebutkan hak asuh anak. Sebagai seorang tertua kakek Hyun tidak mampu berbuat banyak untuk mencegah perebutan Seung. Tetapi semua telah terjadi baik Myung dan Aera saling serang."Nona Aera, data anda sudah berada tangan saya. Anda tidak menikah dengan tuan muda Hyun?""Benar, tapi,""Cukup jawab, benar atau tidak.""Baik, maaf,""Anda tidak memiliki pekerjaan saat ini?""E– em,""Benar atau tidak?""Benar,""Sejak melahirkan anda tidak mengurusnya?""B– benar, itu ada alasannya,""Kalau begitu sudah jelas, bahwa anda tidak layak untuk mengambil hak asuh putra anda yang saat ini berada dengan ayahnya. Bagiamana anda bisa mengurusnya? Jika anda sendiri tidak memiliki pekerjaan?""Maaf, saya mulai bekerja,""A
Pertemuan dengan A Young berhasil membuat hati Lee Suho gelisah. Ketakutan akan sesuatu yang tidak bisa ia pastikan. Namun pertemanannya dengan A Young yang mengusik hati Lee, tanpa ada yang tahu bahwa sebenarnya Lee yang telah menyembunyikan Aera walau tujuannya hanya untuk memberikan ketenangan untuk Aera dan menenangkan hati Myung. Yang sampai saat ini begitu membencinya dan mengklaim bahwa Aera adalah wanita yang tidak pantas untuk menjadi ibu dari anaknya."Lee, kau sedang menyembunyikan sesuatu dari kakek?" Tuan besar menyadari sesuatu yang disembunyikan oleh cucunya. Terlebih kegelisahan Lee terlihat begitu kekhawatiran di wajah Lee membuat tuan besar mendesak Lee untuk mengatakan yang sebenarnya."Kau ingin membicarakan sesuatu dengan kakek? Kau tidak bisa membohongi kakek. Katakan apa yang kausembunyikannya dari kakek? Apakah ini tentang Aera?"Lee Suho duduk di hadapan tuan besar berusaha untuk menetralkan detak jantungnya. Lee yang sudah menetapkan hatinya untuk mengambil
"Kakek tidak akan memaksamu untuk memaafkan Myung, tapi pikirkan putramu,""Maaf kek, jika kakek mengharapkan aku kembali pada Myung. Jawabannya ada pada Seung, biarkan putraku yang menjadi yang menentu apakah aku kembali pada suamiku atau tidak.""Dia ayah dari putramu? Dan kau yang seharusnya mengambil keputusan ini Aera.""Tidak kek, aku hanya menjaga perasaan putraku apapun yang terjadi dengan perasaanku tentu tidak ada hubungannya dengan anakku, hanya saja apa yang dialami putraku jauh lebih menyakitkan dari apa yang aku alami sebelumnya. Aku akan mengikuti semua kemauan putraku asalkan anakku bahagia.""Kakek minta maaf atas apa yang di lakukan oleh Myung padamu. Semua sudah selesai, apa yang dilakukan oleh Myung Kamu sudah tahu jawabannya. Semua kembali padamu sebagai seorang kakek tentu kakek menginginkan kalian hidup bahagia seperti sebelumnya.""Tidak perlu minta maaf padaku, kek. Semua sudah terjadi lagi pula aku tidak pernah menyalahkan Myung atas apa yang terjadi dengan
"M— Myung, maksudku tuan muda Myung. Anda disini?""Tidak perlu menjadi pecundang tuan Joo Wan. Anda ingin menghabiskan sisa hidup anda di hotel prodeo?" Myung duduk depan tenang, sikapnya yang semakin membuat Joo Wan dan Arin Wan ketakutan."M— Myung, Kamu bicara apa pada ayahku? Apa maksud dari perkataanmu sebagai pecundang? Kamu menganggap bahwa ayahku adalah seorang pria yang jahat?" Arin berusaha untuk menenangkan dirinya walau ia sangat kecewa dengan ucapan pria yang sangat dicintai namun tidak dipungkiri bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar adanya."Perlu aku jelaskan padamu, Arin. Aku tidak ingin berdebat denganmu dan juga ayahmu kalian bersiaplah, sebentar lagi pihak berwajib akan menjemput kalian."Myung berdiri meninggalkan apartemen Arin, suara wanita yang pernah mengisi hatinya menghentikan langkahnya."Demi wanita yang pernah kamu cintai tolong jangan bersikap seperti ini pada keluargaku, myung. Sebagai orang tua ayahku melakukan semuanya demi kebahagiaan putrinya
"Tidak, tidak. Tolong!!! Myung, jangan!!"Myung menghentikan langkahnya menoleh kearah wanita yang mengiba padanya untuk di lepaskan. Kebencian dan kemarahan yang menguasai hatinya tidak mudah untuk ia rendam. Mengingat setiap rintihan suara sang istri memohon pada wanita yang kini memelas padanya."Aku belum melakukan apapun padamu A Young. Tapi kau sudah mengiba seperti ini? Bagaimana dengan ini,"PlakkkkUntuk pertama kalinya Myung menampar wanita selama ini ia begitu dingin dan kaku tetapi hatinya begitu lembut terlebih pada sosok wanita. Namun kali ini pengecualian hatinya telah hancur akibat perbuatan seseorang yang ia anggap seperti saudaranya. Keputusan Myung, tetap sama meskipun tidak menikah dengan A Young tetapi persahabatan mereka akan tetap berjalan. Tetapi ambisi A Young berhasil memicu kebencian padanya. Berapa kali A Young melakukan percobaan pembunuhan pada Aera walau gagal namun Myung masih memberikan kesempatan padanya hingga pada saat A Young melakukan hal yang se
Myung meminta pada dokter yang merawat istrinya agar memberikan ruang pada putranya. Myung ingin mereka dirawat di satu ruangan yang sama sehingga saat mereka tersadar mereka bahagia terlebih Aera yang tidak hentinya memikirkan Seung. Di sisi lain Myung melakukan hal itu untuk menjaga agar mudah di pantau sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak di inginkan."Tuan, nona A Young membuat ulah di Mansion. Apa yang akan saya lakukan padanya, tuan? Apakah saya langsung —""Tidak!!"Myung diam sejenak sebelum meninggalkan rumah sakit di mana anak dan istrinya di rawat. Melihat tuan besar yang masih bertahan di depan ruang perawatan membuat Myung menunda kepergiannya. Pria yang sudah tidak lagi muda begitu mengkhawatirkan kondisi cucu menantu dan cucu buyutnya, tuan besar merasa bersalah seandainya waktu itu tidak membiarkan Aera bersama Seung kejadian ini tidak mungkin terjadi."Kek,""Kau sudah keluar? Ikutlah dengan kakek sebentar. Ada yang perlu kakek katakan,"Tuan besar memerintahkan
"Sebelum anda menyentuh kulitku. Anda sendiri yang akan hancur di tanganku. Katakan di mana keponakanku, kau sembunyikan? Jangan sampai aku menyalahi aturan yang ada. Bahwa anda adalah wanita yang sudah melahirkan aku."Nyonya Ahya Su memilih bungkam meski perkataan Lee membuat hatinya terluka. Putra yang sangat ia sayangi bicara kasar padanya."Tidak perlu berpikir jika anda merasa tersakiti. Apa yang Anda alami saat ini, itu adalah suatu pelajaran yang anda lakukan di masa lalu. Jangan lupa apa yang kita taburkan kita akan menuainya di kemudian hari dan mulai dari sekarang anda akan menerima hasil atas apa yang sudah anda tabur. Katakan dimana Seung?" "Nak, sampai kapan ibu harus menjelaskannya padamu Ibu tidak tahu di mana keponakanmu? Siapa yang sudah menuduh jika ibu yang menyembunyikannya?""Baik jika anda memilih bungkam. Biarkan aku menggeledah tempat ini." "Lakukan jika itu membuatmu tenang nak, Ibu yakin kamu tidak akan menemukan apapun di mansion ini karena sejak tadi suda
"A— aku tidak tahu Myung. Lepaskan aku, kamu bisa membunuhku,"Myung tidak begitu saja percaya dengan perkataan A Young. Teringat apa sudah di lakukan oleh A Young pada Aera dan anak yang di kandungnya. Video dimana A Young yang telah menusuk perut Aera."Myung, kau menyakitiku. Myung apa yang sudah aku lakukan padamu, sampai kamu semarah ini padaku?" A Young berusaha untuk melepaskan cengkraman Myung yang semakin kuat di lehernya napasnya mulai tersengal namun Myung semakin menekannya. Myung tidak peduli meskipun wajah A Young berubah."Tuan Myung Anda bisa membunuh nona A Young. Lebih baik kita secepatnya mencari keberadaan tuan muda Seung. Biarkan nona A Young mendapatkan balasannya, serahkan pada saya tuan,"Sam yang berusaha untuk menyadarkan kemarahan Myung yang sulit untuk dikendalikan. Beruntung Sam mengingatkan Tuannya untuk mencari keberadaan tuan muda jika tidak sudah di pastikan jika A Young tewas di tangan Myung."Kau sangat benar Sam. Wanita sialan ini akan menerima bala
Aera membuka matanya namun seketika berpaling kearah lain. Aera begitu kecewa atas apa yang terjadi padanya dan juga Seung terlebih anak yang belum sempat melihat dunia harus menjadi korban karena keegoisan Myung. Seandainya Myung tidak mementingkan Arin tentu hal ini tidak akan terjadi. Dan anaknya masih berada dalam kandungannya, Aera tidak ingin melihat wajah pria di sampingnya kemarahan, dan rasa bencinya menyatu ingin rasanya Aera memukul pria yang kini terlihat sedih."Sayang,"Myung menggenggam tangan Aera namun dengan sigap Aera penolakannya membuat Myung merasa bersalah atas musibah menimpa keluarganya."Maafkan aku, aku tahu kesalahan yang aku lakukan tidak mudah di maafkan. Tapi percayalah apa yang aku lakukan semua demi kita. Aku tahu semuanya tapi aku percaya kamu tidak—"Myung terdiam seketika saat Aera menangis dalam diam matanya terpejam tetapi air matanya tidak hentinya mengalir."Sayang,"Tangis Aera semakin pecah, tubuhnya bergetar rasa sakit di tubuhnya tidak lagi
"Aera!!!"Myung shock melihat wanita terbaring dengan luka parah di perutnya bahkan pisau masih menancap di perutnya."Aera buka matamu sayang, ini aku sudah datang. Kamu harus kaut. Buka matanya Aera, jangan membuatku takut."Myung mengangkat tubuh Aera membawanya ke dalam mobil melakukannya dengan kecepatan penuh. Hatinya begitu takut jika sesuatu terjadi Aera."Tuan biarkan saya yang membawa mobilnya. Anda duduk di belakang saja," Yong Jin tidak ingin sesuatu terjadi pada tuannya yang saat ini tidak baik-baik saja. Melihat kondisi Nyonya Aera yang terluka cukup parah dan wajahnya yang penuh dengan luka lebam. Myung tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh asisten pribadinya ia tetapi fokus dengan jalanan di depannya. Mobil berhenti di sembarang tempat Myung keluar dari mobil dengan tergesa dan membuka pintu mobil bagian belakangnya dan mengangkat tubuh sang istri dan membawanya lari masuk ke dalam dengan suara lantang ia memanggil dokter untuk segera memberikan pertolongan pada
Bug Bug Bug!!!"Aera!!""Seung!!"Ga Eun berusaha bangkit untuk menolong Aera yang melindungi tubuh Seung dengan tubuhnya sendiri. Aera mencoba menghalangi mereka yang mencoba menarik tubuh Seung, tarik menarik terjadi hingga tubuh Aera tersungkur saat seorang pria di belakangnya menyingkirkan tubuhnya dengan kasar oleh pria berbaju hitam. Ga Eun tertatih membantu memukul salah satu dari mereka tetapi usahanya sia-sia saat seseorang memukul bagian belakang kepalanya sehingga tubuhnya ambruk dan samar—samar dia masih mendengar suara Aera yang terus berusaha untuk menyelamatkan Seung sebelum suara menghilang dan suasana menjadi gelap gulita. Ga Eun tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya Ia pun jatuh pingsan.Melihat tubuh sahabat yang terluka dan jatuh pingsan Aera berusaha untuk menyelamatkan putranya yang di bawa pergi meskipun kekuatannya yang tidak sebanding tetapi Aera kembali mencobanya, sehingga ia kalah dengan dua pria berbadan besar yang kini memukul wajahnya berulang kali."J