Share

Bab 291. Gelisah

Hujan mengguyur kota Jakarta dan cukup deras. Nadia terlihat melirik ke arah arloji yang melingkar tepat di pergelangan tangannya dan dia ingat dengan jelas kalau hujan seharusnya telah berhenti karena bulan ini telah memasuki masa-masa kemarau.

Dia menghela nafas berat karena tak bisa langsung pulang ke rumah meskipun kelas-kelas selesai. Nadia memang mencoba untuk membiasakan dirinya untuk pulang pergi menggunakan taksi selama suaminya itu pergi.

Walau Daniel telah memberinya fasilitas supaya menjadi jauh lebih mudah, Nadia menolaknya secara perlahan dan tentu saja karena alasan mengenai niatnya supaya tidak terlihat kaya di hadapan teman-teman satu kampusnya.

"Hm, gimana nih? Masa aku harus nunggu sampai hujannya?"

"Harus ditunggu dong. Paling nggak kita berdua jadi bisa ngobrol." Suara seorang pria terdengar tempat di telinga kanan Nadia.

Ketika Nadia menoleh, dia mendapati sosok Alvin dan seketika langsung memasang tatapan tak suka. "Ngapain Kakak ada di sini?"

Pertanyaan yang ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status