Share

Bab 47 : Mulai Menikmati Kebersamaan

"Silakan ...." Bi Imah meletakkan tiga cangkir kopi di atas meja.

"Terima kasih, Bi," ucapku.

Tampak Bang Dion meraih cangkir itu dan menyeruputnya sedikit. Ia terlihat begitu gugup di hadapan Ayah.

"Apa kabar kuliahnya, Nak Dion?" tanya Ayah pada lelaki itu.

"Alhamdulillah, pekan depan saya ujian skripsi, Pak. In syaa Allah," jawabnya. Netranya melirik ke arah jemariku yang digenggam oleh Bang Aldin.

Aku hanya berusaha bersikap normal di hadapan Ayah. Walaupun sebenarnya hati ini merasa sangat tidak nyaman dengan perlakuan berlebihan Bang Aldin yang seperti sengaja menunjukkan kepemilikannya akan diriku di hadapan Bang Dion.

"Alhamdulillah kalau begitu. Bapak doakan semoga dilancarkan oleh Allah." Ayah tersenyum ramah.

"Aamiin," sahut Bang Dion mengangguk.

"Bapak to the point saja, Nak Dion."

Bang Dion menyimak pembicaraan Ayah. Begitu juga Bang Aldin dan aku.

Ayah mengeluarkan sebuah amplop
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status