Beranda / Romansa / Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa / Extra 47 - Porcupine and Hedgehog, No Different

Share

Extra 47 - Porcupine and Hedgehog, No Different

Penulis: aisakurachan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Kita tidak kembali?”

Asher heran saat Liz malah terus berjalan, bukan menyeberang untuk kembali ke rumah sakit. Mereka sudah keluar dari cafe.

“Nanti. Ed belum mau melihatku—dan kecil kemungkinan mengizinkanku bertemu Ruby. Ia tidak mudah memaafkan.” Liz tidak akan naif dan percaya dengan kata-kata Ivy yang menyebut keadaan akan baik-baik saja setelah tenang. Ed tenang pun belum tentu aman.

“Seburuk itu hubungan kalian?” Asher sebenarnya heran—sangat kaget saat mendengar pertengkaran mereka tadi.

Selama tinggal di rumah Ed, ia tidak terlalu memperhatikan. Asher melihat mereka tidak pernah bertengkar, tapi memang tidak pernah terlihat saling bicara juga. Selalu ada Ruby diantara mereka—atau AJ yang ribut. Itu juga menutupi keadaan.

“I’m a bitch. Semacam itu. Berbohong dengan berpura-pura hamil anaknya dan keguguran—menyiksanya bertahun-tahun. Ini benar. Tapi jangan bertanya detail, aku malas mengingat.”

Liz tersenyum pahit. Ia tidak akan berbohong. Cepat atau lambat akan dipertanyaka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 48 - Repentance From Hedgehog

    “Disana.” Ibanez yang menyusul Liz berlari, menunjukkan dimana Ruby berada. Kamar perawatan, dan seharusnya ini kabar bagus. Bisa dipindahkan ke kamar perawatan berarti Ruby tidak lagi dalam masa gawat.“Ruby!”Liz membuka pintu, dan lemas oleh lega saat melihat Ruby duduk bersandar pada bantal.“Kau baik-baik saja!” Ruby juga berseru lega saat melihat Liz bisa berlari dan mengulurkan tangannya. Air matanya langsung merebak.“Kau baik-baik saja… kau baik-baik saja,” isak Ruby, menumpahkan air matanya setelah Liz membungkuk dan memeluknya.Awalnya Liz ragu, tapi pelukan itu tidak buruk. Sangat hangat malah, dan pantas. Air mata Ruby, dengan cepat menular padanya. Rasanya menyenangkan saat ada yang menantinya—mengkhawatirkannya.“Jangan menakutiku seperti itu. Aku pikir kau terdampar, atau dijual.” Ruby meremas lengan Liz, sambil memandangnya. Memastikan kalau ia benar-benar ada bersama.“Siapa juga yang akan menjualku?” Liz dengan sedikit geli mengusap air matanya.“Tapi kau tidak bis

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 49 - Porcupine and Hedgehog Sneaking Out

    “Oh, kalian ada dua juga ternyata.”Ruby dengan heran menunjuk Eren dan Asher. Ini pertama kali ia melihat mereka bersama berjejer. Eren baru saja masuk ke ruang makansetelah mengantar salah satu anaknya tidur.“Anda bertemu saya di rumah sakit.” Eren lebih heran lagi karena Ruby tidak bisa membedakan padahal bertemu mereka bergantian.“Well, aku pikir kau memotong rambut, lalu tadi… panjang lagi. Aku pikir ajaib sekali.” Ruby menertawakan kebodohannya sendiri sekarang. Ia mengira Eren adalah Asher yang telah memotong rambut, dan tentu takjub saat melihat Asher asli dengan rambut panjang.“Mereka mudah sekali dibedakan,” kata Liz.Ruby, Eren dan Asher mendesis bersamaan. Dari semua orang, Liz tidak berhak berkata seperti itu.“Bukankah kau yang mengejar dan mendebat dengan sengit setelah mengira aku Asher?” sergah Eren. Kenekatan Liz yang membuat situasi menjadi aneh saat ini.“Itu… aku…” Liz menyuapkan pasta sebanyak mungkin ke dalam mulutnya agar punya alasan tidak menanggapi—malu.

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 50 - The Sad Hedgehog

    “Aku pikir hanya rumah itu satu-satunya bangunan di pulau ini.”Liz kaget saat melihat pemukiman ramai di ujung jalan. Ada hotel mewah, bar dan restoran. Tampak juga vila-vila mewah lain bertebaran. Ukuran pulau itu lebih besar dari yang Liz bayangkan, dan ia baru melihat satu sisi saja siang tadi.Saat malam, pulau itu lebih hidup. Orang-orang yang tadinya bertebaran di atas air dan tempat teduh, kini berkumpul di bawah lampu dan bersenda gurau.“Val menyewakan beberapa plot lahan, dan keputusan bagus. Ia bisa mendapatkan uang sewa lumayan, dan kebanyakan semua usahanya maju. Apalagi di musim panas seperti ini,” jelas Asher.“Pulau ini milik Val?” Liz kembali kaget. “Ya, tapi ia tidak terlalu peduli sekarang. Val lebih banyak di kota. Anne-marie juga tidak rutin ke sini. Biasanya saat liburan saja, seperti sekarang.”“Kalian amat kaya.” Liz mengernyit. Ia sedang mengingat-ingat nama-nama kalangan elite yang biasa didengarnya menjadi tamu fashion show di Eropa, terutama yang tidak t

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 51 - Facinating Hedgehog

    Asher masih ingat. Ia marah… sangat marah saat itu, tapi dengan cepat marahnya padam saat melihat air mata Liz. Untuk sesaat ia tidak sangat mementingkan laptop yang biasanya tidak boleh tergores. Bukan hanya sekadar bingung tidak tahu ingin melakukan apa, tapi juga bingung karena Liz tidak terlihat seperti wanita lain yang dilihatnya saat menangis. “Kau menangis, tapi tidak terlihat ingin dikasihani. Kau terlihat seperti sedang tertiup badai tapi dengan sekuat tenaga mencoba untuk bertahan agar tidak terhempas. Meski hanya tinggal satu jari, kau menggenggam apa yang ada dan berdiri..” Rapuh, tapi tidak runtuh. Terhempas tapi tidak musnah. Liz bertahan. Ia melakukan kesalahan, menerima konsekuensi, dan tidak luruh. Ia bangkit setelahnya. Mengalahkan putus asa dan gengsi. “Dan sama setiap kalinya. Setiap kali aku melihatmu menangis, aku tidak melihatmu lemah. Kau kuat, dan itu menakjubkan menurutku,” kata Asher, lalu menyipitkan mata. Menunggu reaksi, karena Liz sangat diam, hanya m

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 52 - Where's The Hedgehog?

    “Kau yakin?” Matteo menanyakan sekali lagi karena rencana Ed itu sangat besar.“Ya. Tidak mungkin bisa cepat aku lakukan memang, tapi akan terarah kesana. Aku juga harus menyiapkan orang yang pantas.” Matteo mengangguk. “Aku akan membantu. Paling aman adalah batu mulia. Berlian paling mudah, dan bisnisnya bergerak cepat. Tidak akan mencurigakan saat ada sejumlah uang besar di sana,”Ed mengangguk saja. Ia akan menurut dalam hal ini. “Terima kasih,” kata Ed.Matteo tidak harus membantunya, tapi bersedia. Ed saat meminta pun tidak sampai sejauh ini. Ia hanya meminta saran awalnya, bukan keterlibatan Matteo.“Tidak masalah. Aku lebih tahu karena lebih tua. Dan ini… katakanlah bentuk maaf juga. Bagaimanapun menantuku yang membuat kekacauan ini karena terlalu panik.”Matteo menggerutu sambil melirik ke arah Eren dan Anne-marie yang ada di halaman, kembali bermain dengan anak-anak seperti normalnya liburan musim panas. Mereka tidak ikut ke daratan utama. Hanya Ivy dan Matteo yang menganta

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 53 - Hedgehog and Porcupine Under the Towel

    “Kalian…”Ed memandang sesuatu di lantai dengan wajah jijik, lalu terdengar jeritan terkejut dan umpatan aneka ragam dengan suara berat, amat kasar.“Asher? Apa yang… Oh…” Matteo yang menyusul akhirnya, melihat juga apa yang membuat Ed mengumpat.Asher dan Liz terbaring di lantai speedboat—hanya tertutup handuk, dan sekarang dengan panik mencari pakaian. Mereka baru saja terbangun setelah mendengar umpatan Ed tadi.Untungnya pakaian mereka tidak jauh dan Ed—serta Matteo langsung kembali turun. Tidak mungkin menonton ‘pertunjukkan’ itu lebih lanjut.“Liz?” Ruby tentu mengenali suara keluhan dan makian yang terdengar berikutnya.“Tunggu… TUNGGU!” Dengan panik Liz mencegah Ruby naik, ia masih sibuk memakai blouse separuh basah kuyup. Tidak lagi meneteskan air, tapi masih basah. Pilihannya hanya itu.“Apa tidak ada tempat lain yang bisa kalian pakai?! Ada sepuluh kamar di atas dan kau tidak bisa menemukan satu saja?!” tegur Ivy, lebih keras tapi wajahnya sangat geli.Tidak ada yang berani

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 54 - Hedgehog and Porcupine Running Away

    “Dia akan bertanya dengan detail saat kau kembali nanti bukan?” bisik Asher. Ia berkomentar tentang Ruby tentu.“Yeah. Ia tipe yang seperti itu, tapi belum berani memaksa.” Liz tersenyum samar. Ia tahu Ruby akan menjadi adik yang sangat berisik suatu saat nanti. Tadi saja matanya sudah bergerak dengan bersemangat memandang Liz dan Asher bergantian. Ingin bertanya banyak hal, tapi menahan diri.Ruby saat ini masih ada dalam taraf hati-hati karena hubungan mereka masih hangat, tapi suatu saat Ruby tidak akan enggan lagi.Liz dulu mungkin akan menganggapnya mengerikan, tapi sekarang, ia malah tidak sabar untuk menyambut saat itu datang. Ia ingin melihat Ruby yang tidak enggan padanya, dan bisa bicara dan bertanya dengan bebas.“Naiklah, dan minta baju lagi pada Anne-marie. Ini musim panas, tapi bukan berarti kau tidak bisa terkena flu.” Ivy sudah naik juga ke atas speedboat, dan menunjuk baju basah Liz. Sampai akhir masih menggoda. Tawanya terdengar meski mesin speedboat telah menyala d

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 55 - Tidak Seharusnya Sekarang

    “Woaa!” Ruby berseru saat melihat gaun putih berumbai yang dipakai Lori. Rok lebar tulle, bertumpuk dan penuh bordir. Putih bersih tentu. Sesuai dengan tema yang diinginkan Lori untuk pernikahannya. “Bagaimana? Apa bagus?” tanya Lori. Sambil menatap pantulan dirinya di cermin, dan memutar tubuhnya. Perlahan saja, karena hanya itu yang bisa dilakukan. Gaun itu berat, bahkan untuk bergerak saja Lori akan butuh bantuan. “Ya… lumayan…” Mayte yang duduk di samping Ruby ingin menyetujui, dan memberi nilai baik, tapi tidak bisa. Ingin jujur juga sulit, karena mereka ada di butik ke tujuh yang mereka datangi hari ini. Perasaan Ruby kurang lebih sama. Ingin sekali menyebut kalau pilihan Lori yang ini tepat, agar urusan memilih gaun pengantin itu cepat selesai dan mereka bisa pulang. Punggungnya sudah sangat pegal. Ruby sudah bersandar di kursi empuk dan nyaman sejak tadi tapi tetap merasa pegal. Lingkar perutnya di bulan terakhir kehamilan ini membengkak luar biasa, dan semakin berat ten

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Pengumuman

    Halo, Ruby dan Ed berakhir hari ini. Bener-bener tamat ya. Terima kasih semua yang sudah menemani sampai akhir tahun ini. Lope smuanya. Sebagai ucapan terima kasih, author mengadakan even give away nih! Yuk lah ikutan. Hadiahnya saldo e-wallet apapun dengan total 500k rupiah. Untuk detail hadiahnya silakan lihat di inst*agram @aisakura.chan ya. Jangan lupa di follow juga, karena nanti pengumuman pemenangnya ada di sana.Terus untuk caranya, gampang banget. Tolong tuliskan bagian paling disukai di novel ini di kolom review depan ya, yang dibawah deskripsi novel, soalnya klo di komentar bab kadang suka ga kebaca, ga muncul di aku T.T entah kenapa tidak tahu. Ditunggu partisipasinya sampai tanggal 1 Januari 2024, nanti pengumuman pemenangnya tanggal 2, Jangan lupa ikutan GA--nya. Dan tentu jangan lupa mengikuti novel author yang berikut. Kemungkinan judulnya SUGAR DADDY YANG HAMPIR MATI.Demikian, terima kasih semua. LOPE U ALL.

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 65 - Tidak Ada Lagi yang Salah

    “Sangat kacau,” keluh Liz, sambil menatap kerumunan anak-anak ribut yang menjadi tamu utama pernikahannya. “Ya, aku tidak menyangka juga akan menjadi seribut ini.” Ruby duduk di sampingnya dan memandang AJ yang tengah membagikan strawberry berbalut coklat pada anak-anak lainnya. Tidak sendiri, ada Claud—anak kedua dari Val yang membantu. Mereka akrab pada akhirnya. Meski obrolan mereka terkadang terbatas karena Claud lebih mahir berbahasa Italia daripada Inggris, tapi mereka cukup akur. “Bagaimana tadi awalnya?” Ed mengernyit. “Entahlah.” Ruby juga tidak tahu. “Mungkin aku seharusnya tidak setuju saat AJ memintanya.” Liz sudah amat menyesal. AJ entah bagaimana berhasil meyakinkan Liz untuk menyediakan air mancur coklat di hari pernikahannya, dan sudah terbukti sumber bencana. Anak-anak yang lebih kecil menikmati, tapi kemudian menorehkan noda coklat di tangan pada permukaan putih taplak meja—dan aneka bunga putih yang menjadi dekorasi. Mereka dengan sempurna mengabaikan tisu dan

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 64 - Tidak Ingat Sama Sekali

    “Apa harus? Aku sudah memeriksa dokumen yang itu kemarin? Tidak bisakah kau saja?” Ed mengeluh, saat mendapati ada satu email lagi yang masuk dari Otiz.Email laporan keuangan. Karena Matteo menyebar uangnya ke segala arah—kurang lebih di tiga puluh perusahaan, maka laporan keuangan yang diterima Otiz pun datang dari berbagai arah—aneka jenis usaha. Ed tidak membayangkan ini sebelumnya. Menjadi penanam modal rupanya juga tidak mudah. Tetap harus bekerja. “Kau sendiri yang harus memeriksanya. Aku hanya perantara.” Otiz dengan tegas menolak.Ia bisa menolak karena permintaan itu datang lewat telepon. Mungkin saat bicara langsung, Otiz akan lebih patuh. Otiz tidak lagi buta mematuhi perintah Ed, dengan hati-hati memilah apa yang seharusnya dilakukan dan tidak. Memeriksa laporan keuangan bukan termasuk tugas, kewajibannya hanya menyampaikan.Ed terdengar menggerutu. Ia cukup terbiasa memeriksa administrasi perusahaan—dari pabrik tequila, tapi tidak sebanyak itu.“Aku sudah memisahkan la

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 63 - Tidak Lagi Bagian Dari Kehidupan Itu

    “Kau ingin menunjukkan apa?” tanya Ruby, sambil menghampiri Ed.Meninggalkan sisi AJ yang tengah membacakan cerita untuk kedua adiknya. Elena dan Elisa duduk dengan tenang. Entah benar-benar mendengar atau mengantuk. Waktu tidur siang mereka sudah tiba memang.“Ini bacalah.” Ed bergeser, memberi ruang pada Ruby agar duduk di sampingnya, lalu menyerahkan ponsel yang menampilkan artikel berbahasa spanyol. Berita hangat yang baru terbit kurang dari dua jam lalu.Ruby tidak memperhatikan itu tapi, karena langsung terpana saat melihat judulnya.‘DEA MENANGKAP KARTEL BESAR MEXICO DAN MEMBONGKAR JARINGAN BISNIS BESAR BERNILAI MILIARAN DOLAR’“Apa… kau…” Ruby amat pucat, panik tentu.“Baca sampai selesai.” Ed menunjuk sisa tulisan yang belum dilihatnya.Ruby membaca cepat dan mengernyit. Sama sekali tidak ada nama Ed atau Rosas yang tersebut. Hanya Reyes. Marco Reyes. Ia yang menjadi pusat berita, sekaligus yang disebut menjalankan bisnis itu.“Tapi… bagaimana bisa?” Ruby tidak lagi panik, ta

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 62 - Seharusnya Tidak Serakah

    Dua mobil van berwarna hitam, dengan kecepatan tinggi melaju di jalan sunyi. Hari sudah malam, dan hanya mereka yang ada di sana. Ujung jalan mulai terlihat. Gerbang besi berwarna hitam.“Tabrak!”Seruan terdengar, dan mobil itu tidak melambat. Semua penumpang yang juga berpakaian hitam di dalam berpegangan erat, dan benturan keras memekakkan telinga terdengar.Pintu gerbang itu tumbang dan bengkok, tapi berhasil terbuka. Dua mobil itu menerobos masuk dan berhenti tepat di depan pintu depan rumah yang terang benderang itu.“Masuk dan bunuh semua!” Seruan lain, dan orang-orang yang ada di dalam van langsung berhamburan keluar, dan menyerbu masuk ke dalam rumah yang ada di tepi pantai itu. Ada yang membawa senjata api, ada juga yang membawa pemukul.Tapi mereka semua diam saat sampai di dalam, karena tidak ada siapapun yang menyambut. Seharusnya rumah itu dipenuhi pengawal, karena itu mereka datang berombongan—siap berkonfrontasi. Kenyataannya, yang menyambut mereka kesunyian. Tidak a

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 61 - Tidak Ada Rencana Itu

    “AJ, jangan membuat Abuela lelah!” Ruby menegur saat melihat AJ membawa sesuatu berlari dengan Mia di belakangnya mengejar.Tapi mustahil membuat AJ diam, karena kedua adiknya tertawa dengan girang saat melihat AJ melakukannya. Elisa dan Elena sudah mulai bisa berjalan, dan mereka dengan senang hati mengikutinya.AJ tidak mungkin berhenti saat ada yang mendukung seperti itu. Mia tampak mengomel, tapi siapa pun tahu kalau Mia tidak pernah bisa marah pada AJ.Tapi Ruby harus berdiri—diikuti Ed untuk menjaga Elisa dan Elena. Mereka ada di pantai, kalaupun mereka terjatuh di atas pasir tidak akan terlalu sakit. Tapi ada banyak karang keras yang bisa menggores.“Mommy! Biarkan mereka mengejar! Jangan diambil!” AJ tidak mau kedua adiknya diangkat dan berhenti mengejar.“Ya.” Ruby memang hanya akan mengawasi, mengikuti sambil mengawasi.“Bagaimana kalau kita berlibur?” kata Ed, tiba-tiba. Ia baru saja membaca pesan dari ponselnya.“Hm?” Ruby tentu terkejut. Tidak ada rencana seperti itu ters

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 60 - Tidak Sesuai Rencana

    “Ini.” Ed mengulurkan sapu tangan kepada Otiz—untuk menghapus air matanya. Kalau hanya sedikit, ia akan membiarkan Otiz menangis—dan menghapus air matanya memakai lengan jas yang dipakainya.Masalahnya Otiz tidak bisa menghentikan air matanya. Ia sudah terharu saat Ed mendampinginya berdiri di altar, semakin parah saat melihat Lori berjalan menuju altar diantar bunga. Terlalu indah dan menyilaukan untuk matanya.“Maaf.” Otiz terbata, sambil menghapus sisa air di wajahnya.“Untuk apa minta maaf? Tidak ada air mata yang salah saat pernikahan. Kau hanya terlalu bahagia. Tidak ada yang akan menyalahkan.” Ed menepuk pelan bahu Otiz, lalu kembali memandang ke depan.Fokus dari acara itu tentu saja Lori. Pilihan gaunnya sangat cocok dan menyatu sempurna dengan seluruh dekorasi yang ada di taman itu. Bunga, pita, lagu, dan kelengkapan lain telah dipilih dengan hati-hati dan presisi—kini memperlihatkan kemegahan yang tidak ada bandingannya.Tapi tidak dengan Ed. Meski bagi yang lain Lori mena

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 59 - Tidak Bisa Lebih Bahagia Lagi Seharusnya

    Ed mengetukkan jari pada gelas di tangannya. Matanya hanya fokus pada satu titik—Marco Reyes. Pria itu tengah bicara pada Otiz. Bukan hal penting. Marco hanya berbasa-basi dan Otiz pun sama—bersopan-santun. Menjawab pertanyaan Marco tentang perkembangan kantor pengacaranya. Ed perlu bicara pada mereka berdua sebenarnya, tapi Marco dulu.Ed hanya perlu menggerakkan dagunya dan Otiz langsung paham. Ia berpamitan—beralasan seadanya dan meninggalkan Marco sendiri.“Aku ingin bicara denganmu,” kata Ed setelah mendekat.“Oh? Ada apa?” Marco langsung mengikuti Ed, menyingkir ke halaman samping yang sepi. Tamu yang lain memenuhi ruang tengah.“Aku ingin kau menangani pengiriman ke Ekuador minggu depan, dan Brazil.”Marco tampak seperti tersedak. Ini amat mengejutkan. Ed tidak pernah membiarkannya menyentuh pasar Amerika Selatan selama ini. Selalu Ed yang menanganinya sendiri. Marco hanya mengurus Amerika Utara karena memang ia membantu membuka pasar ke arah utara.“Apa… kenapa?” Marco bingun

  • Pengantin Pengganti untuk Suami Buruk Rupa   Extra 58 - Tidak Mengusir dan Benar

    “Mommy, aku mau mencoba! Kau Elena, aku Elisa.”AJ mengulurkan tangan, meminta botol susu dari Ruby. Ingin mencoba ikut memberi susu—dan memilih Elisa. Biasanya ada Tita yang membantunya, tapi hari ini Tita sibuk, jadi Ruby sendirian sejak tadi.“Boleh, tapi hati-hati ya. Jangan sampai tersedak, dan jangan ditekan.” Ruby membimbing tangan AJ untuk memegang botol berisi ASI yang sudah dihangatkan itu, dan membantunya mengukur kekuatan agar tidak terlalu menekan bibir Elisa.“Woa! Lihat, Mommy! Dia minum!” AJ amat riang saat melihat Elisa mulai meminum ASI itu. Matanya tampak berkilau girang. Ini pertama kali ia terlibat langsung—melakukan sesuatu untuk adiknya. AJ biasanya hanya menonton, bahkan awalnya takut memegang. Hanya memandang dengan takjub tapi tidak berani menyentuh. “Tidak masalah bukan? Kau tidak perlu takut lagi.”“Ya, sudah lebih besar.” AJ mengangguk setuju. Ia kemarin menyebut takut menyakiti karena keduanya sangat kecil, tapi setelah tiga bulan, pertambahan berat bad

DMCA.com Protection Status