"Apa maksud dari perkataanmu, Ling Fei?"Lee Gon menatap wajah saudaranya itu dengan bingung. Apa lagi maksud dari perkataannya itu? Karena setiap kali Ling Fei membicarakan sesuatu hal yang tak ia mengerti dan menurutnya sangat asing, itu akan menjadi hal yang sangat penting di kemudian hari."Bola Kristal Kebersamaan Dewa itu aku pernah mendengarnya dari seseorang yang berada di Lembah Cheonbuldong. Menurutnya, bola kristal itu memiliki suatu energi besar yang bisa menciptakan satu senjata kesatuan baru untuk seorang pendekar yang memilikinya. "Han Yuram menatap wajah Ling Fei dari masa lalu dengan kedua bola matanya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Ia paham dan mengerti apa yang dibicarakan oleh saudaranya tersebut. Tapi, ia tak ingin memberitahukan soal ini kepada saudaranya terlebih dahulu.Menurutnya, ini belum waktu tepat. Karena jika waktunya sudah tepat, Ling Fei akan mengerti makna daei Bola Kristal Kebersamaan Dewa yang akan sangat penting di kehidupan 11 pendekar
Setelah perjalanan Ling Fei dalam pencarian bola Kristal Kebersamaan Dewa berakhir, kini Kang taeshin memulai perjalanannya untuk mendapatkan bola kristal miliknya.Dalam perjalanannya kali ini, Kang Taeshin tetap menjadi dirinya sendiri. Namun, ada sedikit yang berbeda dari dirinya. Taeshin terlihat lebih muda dan ia seperti berada di kerajaan Dewa Langit."Kerajaan Dewa Langit? Kenapa aku bisa ada di sini? Apa jangan-jangan, aku berada di moment saat . . . ""Taeshin~ah!!" teriak seseorang hingga membuat Taeshin langsung menoleh ke belakang begitu namanya dipanggil."Dewa 3 api??" seru Taeshin yang tampak begitu terkejut saat ia melihat wajah seseorang yang sangat tak asing untuk ia lihat.Dewa 3 api tersenyum lebar saat melihat Taeshin datang mengunjungi dirinya di Kerajaan Langit. Sudah lama sekali Taeshin tak melihat wajah Dewa 3 api setelah sekian lamanya.Dewa 3 api, dia adalah Shin Myeon, Dewa yang memiliki kekuatan terbesar di Kerajaan Langit. Tanpa izin dan restu dari Dewa 3
Taeshin memandangi kitab suci 4 Naga Sakti saat ia kembali turun ke bumi dan berada di rumahnya. Di masa lalu, sebelum tragedi yang mengenaskan itu terjadi, ia mengubur dan menenggelamkan kitab suci ini di sungai Okue dengan menyegelnya, agar tak seorang pun bisa mengambil atau membacanya.Namun, ada beberapa kejadian yang sempat terlupakan olehnya karena kejadian itu sudah lama sekali berlalu. 55 tahun yang lalu, ada perang yang terjadi antara pasukan Ordio, pasukan Gumshin, dan pasukan Haneul Sin.Pasukan Haneul Sin adalah utusan Dewa Langit. Sebuah pasukan di mana mereka semua adalah utusan para Dewa yang dapat menghakimi setiap mahluk mitos dan manusia jika melakukan hal yang di luar nalar dari buku peraturan jiguwa haneul (Bumi dan Langit).Saat kejadian itu terjadi, pasukan Ordio di bawah kepemimpinan Lee Inhwan, telah melanggar sebuah peraturan besar yang berada di dalam buku peraturan jiguwa haneul (Bumi dan Langit). Di mana, Lee Inhwan memerintahkan anak buahnya untuk membunu
Kedua bola mata Kang Taeshin dan Sin Myeon saling bertemu. Kali ini bukan sorot mata tanda persahabatan lagi yang terlihat, akan tetapi kedua bola mata yang penuh pertanggung jawaban dan juga membela keadilan.Sepasang mata itu terlihat sendu. Mata yang terlihat sunyi dalam sepi, begitu teriris tak menepi. Suara hentakan kakinya pun terdengar tanpa bunyi. Dan, dalam hatinya pun seperti menangis tanpa arti."Kang Taeshin!" Suara teriakan Dewa 3 api itu menggema dengan lantang, "aku akan membunuhmu karena kau telah lalai dalam tugasmu sebagai penghakiman dalam pasukan Ordio. Tunggu kau di sana!"Sin Myeon berlari dengan mengangkat kapak berkepala 3 naganya untuk membunuh temannya itu dengan tangannya sendiri. Walau ini terasa berat, tapi inilah tanggung jawabnya sebagai salah satu pasukan Haneul Sin. Harus membela yang benar dan menghakimi yang salah. Tidak ada lagi rasa persahabatan, yang ada hanya rasa tanggung jawabnya.Taeshin membalas serangan Sin Myeon yang sudah mulai saling bera
Perjalanan Kang Taeshin untuk mendapatkan bola Kristal Kebersamaan Dewa telah berakhir. Kini, perjalanan terakhir dari 7 pendekar akan di lakukan oleh Choi Bai Lu.Bai Lu terlihat kebingungan saat dirinya berada di gunung Halla. Ia sebelumnya tidak pernah ke sini, karena selama ini ia menghabiskan hari-harinya dalam perjalanan, hanya untuk menemui Ogumsha serta mencari keberadaan batu merah suci.Ketika ia berada di gunung Halla, Bai Lu bertemu dengan Kye Ryong yang merupakan perwujudan seekor hibrida dari ayam dan juga naga. Berkepala ayam jantan, namun bertubuh naga sakti. Kye Ryong juga merupakan sahabat sejati yang selama ini selalu menemani Han Yuram beribu-ribu tahun lamanya."Kau siapa?" Bai Lu menatap wajah Kye Rong yang tengah memandanginya dengan tatapan mata yang terlihat sangat sulit diartikan."Kau reinkarnasi sahabatku, Han Yuram. Benar, kan?""Kau tahu diriku?" Bai Lu menunjuk dirinya sendiri dan tampak terkejut begitu sosok Kye Ryong mengetahui tentang dirinya yang seb
Setelah ke-7 pendekar berhasil mendapat bola Kristal Kebersamaan Dewa, mereka terlihat seperti merenungkan sesuatu. Merasa memiliki kesempatan emas untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu, mereka tampak memandangi bola kristal mereka dengan rasa penyesalan yang teramat dalam."Kenapa mereka berekspresi seperti itu?"Bai Lu terlihat bingung saat melihat semua teman-temannya tampak bersedih, bahkan Lee Gon dan Choi Yeon juga terlihat meneteskan air mata mereka."Mungkin, mereka semua masih terngiang-ngiang akan kenangan singkat mereka di kehidupan kedua mereka, Pendekar."Wiggle Azura menghampiri Bai Lu dan ikut memandangi Lee Gon serta yang lainnya."Azura, apa kau bisa membantuku kembali?"Bai Lu menatap Azura dengan berharap agar ia bisa membantunya."Ada apa, Pendekar Han?""Kau bisa mencari tahu keberadaan Yeongwan di mana? Aku sangat mengkhawatirkannya.""Sesuai permintaanmu, Pendekar Han. Aku, Roc, dan Rukh akan mencari Pendekar Yeongwan."Bai Lu menganggukkan kepalanya. Setel
"Yuram, apa kau serius akan mencari keberadaan Yeongwan? Apa itu tidak berbahaya? Bukankah, Yeonhwan sendiri yang mengatakan bahwa ia akan kembali jika keadaan tubuhnya sudah membaik?" tanya Ling Fei begitu mendapat kabar bahwa Azura, Roc, dan Rukh mencari tahu tentang keberadaan Yeongwan saat ini."Iya, Ling Fei. Kita harus mencari tahu keberadaan Yeongwan. Aku takut, jiwa siluman serigala yang berada di dalam tubuhnya itu akan membuatnya kehilangan arah. Kita jangan sampai membuat hal itu terjadi.""Sepertinya, gerhana bulan juga akan terjadi pada malam ini." ujar Asahi sambil menatap ke atas langit hingga membuat Bai Lu dan juga Ling Fei mengikuti gerak matanya, dan menatap ke atas langit yang terlihat mendung dan di selimuti awan hitam."Aku pikir, Yeongwan juga akan beraksi pada malam ini." Lee Gon juga mulai merasa khawatir kalau Yeongwan tiba-tiba saja akan melakukan hal-hal yang bisa membuat kekacauan di dunia manusia."Jadi, kita harus bagaimana, Yuram? Apa kita akan melawan
Daun-daun dan tanaman lainnya yang semula terlihat hijau, mulai terlihat berwarna hitam pekat seperti tak bernyawa. Bahkan, malam ini udara terasa lebih dingin dari biasanya hingga menusuk tulang rusuk, rongga mulut, dan menggelitik seluruh tubuh dengan merasakan hawa yang mulai terasa mencekam.Malam yang berkabut tebal dan suara angin yang berbisik-bisik kecil seperti menandakan kehadiran seseorang yang akan datang ke desa Seoulmyun untuk menghancur leburkan seisinya.Bai Lu menatap ke arah langit malam yang tak ada satu pun bintang yang menghiasi malam hari ini. Gerhana bulan mulai terjadi ketika bulan dan matahari persis berada di antara bumi. Kendati bulan hanya jadi bayangan bumi, sebagian sinar mataharinya telah sampai ke bulan.Sinar matahari yang telah sampai ke bulan sudah melewati atmosfer bumi. Atmosfer bumi pun menyaring sebagian sinar birunya. Dan hal inilah yang menyebabkan bulan berwarna merah dari bumi, hingga terjadinya proses gerhana bulan total."Gerhana bulan tela