# Rahendra, Liu Yu dan Satya vs Ratusan Naga Buangan #Pertarungan ini tidak terlalu sulit untuk ketiga pendekar ini. Walaupun awalnya Satya kesulitan, tapi berkat bantuan dua sahabatnya di aliansi ini, dia bisa mengatasinya.Golok Iblis Rahendra terus berputar-putar menebas setiap naga buangan yang berusaha menyerangnya, sementara dirinya memukul beberapa naga buangan tengkorak dengan pukulan tangan kosong.Liu Yu dan Satya berusaha mencari pemimpin Naga Buangan yang diyakini ada di antara kerumunan naga buangan yang menyerang mereka ini."Bagaimana, kalian sudah menemukan pemimpin Naga Buangan ini?" tanya Rahendra di tengah-tengah serangannya terhadap ratusan naga buangan ini.'Belum! Kami kesulitan menerobos kerumunan naga buangan ini. Jalan yang kamu buka tidaak menghambat naga buangan ini untuk menghalangi jalan kami ini!" seru Satya.Liu Yu dan Satya tampak kesulitan menerobos kerumunan naga buangan ini. Sedangkan pertarungan lainnya belum usai sehingga tidak ada seorangpun yang
# Naga Arjani vs Naga Merah #Semburan api dari Naga Merah makin mendekati Naga Arjani, membuat naga kuno ini memasang pelindung dari perisai air yang biasa digunakan di Negeri Malaka.Semburan api Naga Merah berhasil diredam oleh perisai air dari Naga Arjani walaupun meninggalkan cukup luka karena Naga Arjani belum begitu siap saat Naga Merah menyemburkan apinya."Kamu benar-benar ingin membunuhku, Naga Merah? Tadinya kukira kamu tidak sejahat dan sekejam itu!" seru Naga Arjani."Siapapun yang menghalangi Naga Ling The akan binasa. Aku sudah bilang tidak akan melukaimu asalkan kamu mundur dari pertarungan! Ini adalah pilihanmu, jadi jangan salahkan diriku!" elak Naga Merah."Baiklah Naga Merah, aku tidak akan sungkan lagi!""Naga Pedang Air!" Walaupun berwujud naga, Arjani bisa mengeluarkan beberapa jurus ilmu bela diri manusia yang bisa diterapkannnya saat menjadi naga.Serangan cakar naga Arjani bagaikan sepasang pedang air yang bergerak cepat berusaha menghujam tubuh Naga Merah.
# Dewi Racun vs Pendekar Dewa Racun # “Gelembung Cahaya!” Rinjani langsung mengekuarkan pelindung hebatnya yang berupa gelembung yang terbuat dari cahaya. Gelembung ini langsung bergerak menutupi seluruh gelombang cahaya yang dilancarkan oleh Mao Li. Keunikan gelembung cahaya ini adalah bisa membungkus sekaligus meredam racun yang ada dalam serangan Pendekar Dewa Racun ini. "Dasar Pendekar sampah beracun! Semua seranganmu beracun! Apa kamu tidak punya jurus lain yang tidak beracun?" tanya Rinjani. 'jangan asal bicara kamu, perempuan racun! kamu juga wanita yang beracun dan berbisa!" Pendekar Dewa Racun ini balas menghina Rinjani karena tidak senang serangannya berhasil dimentahkan oleh Rinjani. "Pukulan Tangan Geledek!' Mao Li menyambut tantangan Rinjani dengan jurus yang tidak mengandung racun. Pukulan yang dilancarkan Mao Li sangat kuat dan mengandung energi petir yang sanggup membuat lawan mati rasa selama beberapa waktu, "Nah begitu baru pendekar! Keluarkan dahulu jurus
# Gandar vs Zhu Kai # Pertarungan dua musuh bebuyutan dari jaman perebutan Kristal Naga sampai saat ini masih saja belum selesai, Zhu Kai yang reinkarnasi ke tubuh Zhou Yun, seorang pangeran kecil dari Benua Timur kembali menyerang Gandar di Samudra Nusantara, tapi berhasil dikalahkan oleh Gandar yang juga dibantu oleh Candaka dan teman-temannya. Sekarang untuk ke sekian kalinya dia masih harus berurusan dengan Zhu Kai yang tiada habisnya. Padahal Zhu Kai merupakan kerabat kerajaan Arkandaria yang masih termasuk paman kakek dari Zhu Fei yang menjadi sahabatnya. Kali ini Armor Dewa Zhu Kai sangat menyulitkannya untuk melancarkan serangan terhadap Zhu Kai, karena setiap serangannya tidak bisa melukai Zhu Kai sama sekali. Tapi Gandar merasakan sesuatu yang aneh. Kalau Armor Dewa sedemikian kuatnya, kenapa Zhu Kai terus-terusan menyerangnya untuk segera meraih kemenangan? Gandar langsung melihat penyebab Zhu Kai yang terburu-buru menyerangnya ini. Lapisan Armor Dewa mulai beruba
# Candaka vs Bagaskara Mukti # "Aku akan melenyapkanmu dengan Jurus Naga Geni!"Seruan Candaka ini membuat ciut nyali Ruh Naga Dewa Kegelapan yang menguasai tubuh Bagaskara Mukti."Jurus itu sudah lama menghilang. Kamu hanya mengertakku saja!" kata Ruh Naga ini tanpa rasa takut.Menurutnya tidak mungkin Candaka bisa mempelajari Jurus Naga Geni yang langka itu."Aku bisa mengeluarkan salah satu jurus ini agar kamu percaya!' ujar Candaka."Aku tidak pernah melihat Jurus Naga Geni, bagaimana aku bisa percaya kalau jurus ini benar-benar ada!" sahut Ruh Naga Dewa Kegelapan."Kalau tidak tahu jurus ini, kenapa kamu begitu ketakutan mendengar nama jurus ini?" tanya Candaka yang mulai merasa heran."Naga Geni pernah mengaalahkan kami, Ruh Naga Dewa dengan Jurus Naga Geni! Jadi cerita itu sudah menjadi rumor di kalangan Ruh Naga!" ujar Ruh Naga Dewa Kegelapan ini."Kalian pernah dikalahkan Naga Geni? Hebat sekali berarti Naga Geni itu!" ujar Candaka."Naga Geni memang hebat! Kami yang sal
# Iblis Naga Biru vs Naga Ling The # Pertarungan antara guru dan murid ini masih berlangsung sengit.Jayanti yang mengubah dirinya menjadi Naga Biru, ternyata tidak berjalan dengan baik.Jayanti malahan memunculkan Iblis Naga Biru yang sudah lama ditungu-tunggu oleh Naga Ling The."Iblis Naga Biru ... akhirnya kamu muncul juga!' ujar Naga Ling The ini.Naga Biru yang muncul memang lebih mirip warna hitam daripada biru karena warna birunya sangat gelap dan mendekati warna hitam."Aku hanyalah Naga Biru! Ini bukan wujud Iblis Naga Biru yang kamu dambakan, Ling The!""Hahaha ... sebentar lagi Iblis Naga Biru ini akan mempengaruhimu dan menjadikanmu budaknya. Bersiaplah!" seru Naga Ling The dengan nada sombongnya."Aku tidak akan terpengaruh oleh Iblis Naga Biru ini, Ling The! Lihatlah sekelilingmu ... semua pengikutmu telah kami kalahkan! Sekarang tinggal dirimu! Menyerahlah!" seru Naga Biru Jayanti."Aku tidak akan menyerah! Pantang bagi Ling The untuk menyerah sekarang! Akan aku h
Candaka yang penasaran dengan banyaknya perubahan yang terjadi sejak ramalan terakhir bermaksud mengunjungi Naga Geni untuk mengetahui ramalan terbaru.Sesampainya di Kota Nusa, Candaka segera memerintahkan Cakrabuana untuk menyusun kekuatan dari Aliansi Aliran Putih.Candaka memutuskan untuk berangkat sendirin ke Pegunungan Nirvana untuk menemui Naga Geni.Ada yang hendak ditanyakan olehnya kepada Nirvana Heaven Book Art melalui Xian Ling tentang nasib dan keberadaan Jayanti sekarang.Siapapun dilaraang mengikutinya termasuk Rinjani, yang kali ini tidak membantah perintah Candaka."Aku hendak menemui Naga Geni untuk mengetahui arah ramalan terbaru. Aku harap kalian bisa bekerja sama dengan Cakrabuana untuk menyusun kekuatan melawan Iblis Naga Hitam.""Kanda pergi sendiri?" tanya Rinjani."Naga Geni tidak akan sembarangan menerima pendatang. Aku akan pergi sendiri menemuinya.""Berbahaya sekali Kanda dalam situasi seperti sekarang ini untuk pergi sendirian!" kata Rinjani yang cemas de
Pendekar Pulau Nirvana yang berada di urutan nomor dua sebagai Pendekar Bayaran yang banyak dicari ini memiiki kecepatan bergerak di atas pendekar-pendekar sakti lainnya. Berbeda dengan Pendekar Naga Iblis yang berpakaian serba hitam dan robek-robek pakaiannya, Pendekar Pulau Nirvana ini selalu memakai pakaian putih dengan wajahnya yang ditutupi kain putih, jadi tidak ada yang tahu siapa sebenarnya jati diri asli pendekar ini.Ada yang menyebutkan kalau pendekar ini adalah seorang gadis, tapi ada juga yang menyebutkan kalau pendekar ini adalah laki-laki. Pendekar ini terkenal tidak pernah berbicara sepatah katapun sehingga kemisteriusannya tetap terjaga. Pulau Nirvana juga menjadi pulau yang misterius karena tidak pernaha ada yang menemukan pulau ini di semesta Bumi Karimun.Arkadewi menyewa pendekar bayaran ini setelah melihat kemampuan Candaka dan aliansinya mengalahkan Naga Ling The.Permaisuri Kerajaan Kamandaria ini merasa perlu untuk segera melenyapkan Pendekar Naga Biru, sebelu
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s