Home / Fantasi / Pendekar Naga Biru / Perguruan Tapak Naga

Share

Perguruan Tapak Naga

Author: Zhu Phi
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56

Candaka terbangun pagi-pagi dengan kagetnya karena pendekar pedang kemarin entah bagaimana sudah berada di dalam kamarnya. “Ayo, cepetan bangun, aku mau menunjukkan sesuatu yang menarik ke kamu”, sahut Isyana dengan nada cuek dan tidak peduli dengan keadaan Candaka yang masih terkantu-kantuk.

“Ada apa sih bangunin orang pagi-pagi, lagian tidak sopan banget kamu masuk begitu saja ke kamar aku”, seru Candaka dengan perasaan kesal

Ia tidak mengerti dengan perempuan ini. Paras wajahnya cantik tapi kelakuannya serampangan dan tidak peduli sama sekali dengan perasaan orang lain.

“Tuh, lihat ke bawah. Ramai banget kan ya’, tunjuk Isyana dari atas balkon penginapan ke arah jalanan di bawahnya yang dipenuhi aksi pawai silat

“Itu orang-orang dari Perguruan Tapak Naga. Kamu harusnya belajar ilmu bela diri sedikit di Perguruan itu biar tidak gemetaran kayak kemarin, hahaha”, tawa Isyana tanpa merasa Candaka tersinggung dengan ucapannya.

“Siapa yang gemetaran. Aku juga bisa ilmu bela diri sedikit. Ibu aku sering mengajari aku agar tidak disemena-menain orang lain”, tantang Candaka

“Yuk turun, ntar aku kenalin kamu sama guru silat di sana. Mau belajar atau tidak itu semua terserah kamu”, ajak Isyana

“Bukannya kamu janji mau ajak aku ke tempat kakek Wicaksono hari ini?”, tanya Candaka heran.

“Kenapa juga aku harus mengikuti gadis cantik ini, padahal urusanku lebih penting”, pikirnya. Walaupun pikirannya berontak untuk tidak mengikuti Isyana tapi kakinya melangkah mengikuti perempuan itu ke sudut desa alih-alih ada papan nama merah bertuliskan PERGURUAN TAPAK NAGA.

“Nanti dari sini aku pasti ajak kamu ke sana, jangan khawatir. Aku selalu nepatin janji kok”, jawab Isyana dengan tenangnya.

Perguruan ini luas sekali. Candaka melihat beberapa orang berpakaian merah sedang mempraktekan jurus ilmu bela diri. Isyana masuk dengan santainya, dan penjaga pun tidak menghalanginya sama sekali.

“Kak, kenalin ini teman aku Candaka”, kata Isyana ke seorang pemuda yang tinggi tegap yang sedang melatih di perguruan itu.

Candaka bersopan santun menyodorkan tangannya bersalaman dengan pemuda tadi.

“Brahma Mukti sebut saja Bram”, ekspresi pemuda tadi biasa saja tanpa senyum dan dingin padahal Candaka sudah bersusah payah memasang muka senyum

“Sontoloyo”, sahutnya dalam hati. “Kalau tahu gini mendingan aku pasang muka dingin saja tadi”

“Ini loh kak, Candaka mau belajar ilmu bela diri di sini bisa tidak kak”, tanya Isyana langsung ke intinya

Candaka kaget dengan inisiatif Isnaya memasukkannya belajar di perguruan tersebut.

“Tidak, aku tidak lama di desa ini. Setelah bertemu paman aku mau kembali ke ibukota. Jadi maaf bukan menolak tapi aku tidak punya waktu lama”, jawab Candaka dengan gengsinya

“Kalau gitu tolong ajarin beberapa jurus kak biar tidak babak belur kalau dikeroyok bandit-bandit itu lagi”, lanjut Isyana tidak mau kalah

“Lah, memangnya bandit-bandit itu beraksi lagi Is”, tanya Bram

“Iya kak, kemarin mereka mengeroyok pria yang gemetaran ini makanya aku bawa ke sini biar bisa belajar sama kakak”

“ Ya sudah kalau memang Candaka mau, besok pagi-pagi ke sini biar aku kasih beberapa tips jurus silat buat bela diri”, lanjut Bram

“Oh iya tadi kamu dicariin ibu. Pergi pagi-pagi tidak bilang-bilang malahan bawa cowok ke sini”

Candaka terdiam lagi dengan muka kaget lagi mengetahui kalau ternyata pemilik perguruan ini adalah keluarga Isyana. Pantes dia bisa seenaknya masuk ga ditegur sama sekali.

“Mau tidak, tuh kakak aku sudah mau ajarin kamu. Mau ya cuman satu hari saja kok”, rayu Isyana agar Candaka mau menuruti kemauannya

“Iya kak nanti aku minta maaf sama ibu”, jawab Isyana pelan

Merasa tidak enak dengan kebaikan Isyana dan juga dia tidak mau menyinggung perasaaannya karena dia masih memerlukan pertolongan Isyana maka Candaka mengangguk pelan menyetujui kemauannya

“Horeeeee...!!! Gitu donk baru Candaka namanya”, teriak Isyana kegirangan

“Memangnya kalau aku menolak bukan Candaka namanya”, pikir Candaka. “Ada-ada saja tingkah perempuan ini, tapi lugu polos dan baik hati. Lah kok aku jadi suka sama dia. Tidak boleh kan aku mau balik ke ibukota setelah urusan di sini selesai”. Perasaan Candaka mulai campur aduk tidak karuan.

“Udah yuk jangan ganggu kakak aku mau melatih murid-muridnya”, ajak Isyana sambil menarik tangan Candaka yang hampir jatuh saking kagetnya

“Yang ganggu kakak kamu bukannya kamu”, kata Candaka dalam hati lagi.

Mga Comments (6)
goodnovel comment avatar
Alexis Walker
mantaplah ceritanya
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Terima kasih
goodnovel comment avatar
Zhu Phi
Pengaruh jaman kak
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Pendekar Naga Biru   Ki Wicaksono

    Sekelebat bayangan putih dan hijau tampak berseliweran. Wusssshhhh wussshhh. Daun-daun kering berterbangan saat dua sosok bayangan tadi lewat. Sesekali terdengar suara tawa perempuan di tengah gemuruh suara angin yang ditimbulkan oleh gerakan mereka. Gerakan mereka menimbulkan siluet putih dan hijau menambah keindahan pemandangan di kaki gunung Tiga Jari ini. Saat berhenti mulai terlihat sosok mereka yang ternyata Ki Wicaksono berjubah putih dengan Gayatri yang dibalut pakaian serba hijau. Gayatri tampak memegang tongkat panjang sedangkan Wicaksono hanya bermodalkan kepalan tangan. “Jurus Naga Putih Menari”, teriak Wicaksono sambil menggerakkan tubuhnya seperti orang yang sedang berdansa yang makin lama makin cepat sehingga tampak seperti naga putih yang sedang meliuk-liuk sedangkan tangannya terbuka seperti cengkraman naga. “Jurus Tongkat 8 arah”, Gayatri mulai memainkan Tongkat bambunya berusaha menggulung naga putih yang meliuk-liuk tapi serangannya selalu

  • Pendekar Naga Biru   Pertemuan 2 Naga

    Isyana langsung sungkem menyalami Ki Wicaksono sementara Candaka hanya membungkuk hormat.“Kek, ini ada teman Yana mau ketemu kakek katanya ada perlu”, kata Isyana kalem“Maaf kek, saya Candaka yang kemarin mau tanya ke kakek”, sambung Candaka sopan“Kamu yang kakek dengar kemarin mau mencari pamanmu Syailendra ya?”, tanya Wicaksono lagi“Sebenarnya ada hubungan apa kamu dengan orang yang bernama Syailendra ini. Setahu kakek dia tidak punya keponakan. Kalau boleh tahu nama ibu kamu siapa cu?”“Nama ibu saya Sri Ningsih kek”, jawab CandakaWicaksono terkejut bukan kepalang mendengar Candaka menyebut nama anak perempuannya yang lenyap ditelan Kabut Hitam“Tidaaak...Tidak Mungkin...Mana Mungkin Ningsih masih hidup setelah ditelan Kabut Hitam belasan tahun yang lalu’, gerutu Wicaksono“Kek..Kakek kenapa?”, tanya Isyana pelan“Tidak apa-

  • Pendekar Naga Biru   Jurus Tapak Naga

    Candaka dan Isyana tiba pagi-pagi sekali di Perguruan Tapak Naga. Tampak Bram sudah siap dengan pelatihan pertama yang akan diajarkannya ke Candaka.Jurus Tapak Naga sangat terkenal di seluruh Desa kabut Hitam bahkan sampai ke desa-desa sekitarnya. Walaupun jurus ini bukan bagian dari Jurus 9 Kitab Sakti Naga tapi keampuhan jurus ini membuat Perguruan Tapak Naga sangat disegani semua pihak baik dari orang kaya, pejabat, rakyat jelata, bahkan kumpulan bandit-bandit tidak berani mengusik Perguruan ini terutama Keluarga Isyana yang mendirikan Perguruan ini puluhan tahun yang lalu. Itu juga kenapa bandit-bandityang mengganggu Candaka sebelumnya sangat takut terhadap Isyana.Jurus Tapak Naga hanya terdiri dari 8 Jurus tapi sangat efektif baik untuk pertarungan jarak dekat maupun jarak jauh. Untuk Candaka hanya akan diajarkan 2 jurus saja yaitu Jurus Cengkraman Naga untuk menyerang dan Perisai Naga untuk bertahan.Jurus Cengkraman Naga memiliki 18 gerakan menyerang da

  • Pendekar Naga Biru   Mimpi Anak Naga

    Candaka lagi-lagi bermimpi, cuman kali ini dia bermimpi berada di sebuah hutan yang gelap dengan pohon-pohon besar mati berwarna hitam yang seakan hendak menelan dirinya bulat-bulat. Di tengah kegelapan dia melihat cahaya terang di ujung hutan yang menyinari sebuah air terjun yang turun dari perbukitan di atas hutan mati ini. Saat dia berusaha memasuki gua di belakang air terjun mendadak muncul sekelebat cahaya putih yang makin lama makin nyata menyerupai Naga. Mulut Naga terbuka menyemburkan Api berwarna putih ke arahnya, dan Candaka terbangun kaget dengan seluruh badan hitam oleh jelaga hitam yang menambah kedekilan dirinya, Dia masih berada di kamar penginapan tapi anehnya tubuhnya serasa habis dibakar api meninggalkan sisa-sisa pembakaran di tubuhnya yang masih bau hangus tapi badannya baik-baik saja. “Besok harus aku tanyakan ke Ki Wicaksono arti mimpi aku ini”, pikirnya lagi. Dia juga baru sadar kalau dia lupa menanyakan keberadaan pamannya kemarin. Can

  • Pendekar Naga Biru   Bos Bandit

    Pagi-pagi buta, Candaka keluar dari penginapan berniat ke Pondok Hutan nya Ki Wicaksono. Dia memilih pagi yang masih gelap karena khawatir mimpinya jadi kenyataan, tapi harapan tinggal harapan. Begitu dia keluar dari penginapan langsung dihadang lagi oleh sekelompok bandit yang mengeroyoknya sebelumnya.“Hey pemuda dekil, kamu dipanggil Bos...!!!”, seru salah satu bandit yang wajahnya brewokan“Jangan melawan kalau kamu mau selamat”., lanjutnyaTimbul niat untuk menggunakan Jurus yang baru diajarkan Bram tapi diurungkan niatnya karena Candaka juga penasaran ingin mengetahui siapa bos bandit-bandit ini yang sangat ingin ketemu dengannya.Candaka mengikuti rombongan bandit ini menuju ke sebuah bangunan mewah yang ada di desa ini. Halaman yang ada kolam ikan serta taman yang asri membuat Candaka merasa bukan memasuki rumah bos bandit.Si Brewok terus berjalan menuju ke ruang tengah bangunan ini. Tampak dari kejauhan sosok berba

  • Pendekar Naga Biru   Bayangan Naga

    Sambil berjalan cepat menuju ke arah pondok hutan Ki Wicaksono, Candaka terus berpikir, kenapa begitu banyak persoalan menimpa dirinya? Dia hanya ingin mencari pamannya mengikuti pesan terakhir ibunya, tapi yang dia temui malahan berbagai macam persoalan yang rumit bagi hidupnya.“Aku harus balik ke Pondok meminta penjelasan Ki Wicaksono mengenai semua ini”, katanya dalam hatiBerbeda dari sebelumnya saat dia dengan mudahnya memasuki pondok di hutan, kali ini Candaka tersesat dalam hutan tidak menemukan Pondok Ki Wicaksono. Hutan-hutan itu seakan hidup karena begitu dia memasuki jalan dalam hutan maka pepohonan di belakangnya menutup jalan masuk sebelumnya.Tiba-tiba ada sekelebat bayangan menarik tangannya sambil berseru, “Ayo pegang tangan aku seerat mungkin kalau kamu tidak mau ditelan hutan ini”Candaka yang masih dalam situasi yang kebingungan menuruti saran bayangan tadi karena dia mulai merasa ada yang tidak beres deng

  • Pendekar Naga Biru   Kunci Naga Putih

    Candaka masih penasaran dengan kejadian tadi yang menimpanya. Jelas-jelas dia melihat Kabut Hitam sudah mendekatinya tapi saat dia ditarik menjauh oleh bayangan naga merah, dia tidak melihat adanya Kabut Hitam yang mengejarnya sampai ke Penginapan. Lagian kenapa bayangan naga tadi tidak takut akan ditelan Kabut Hitam?Sekilas dia ingat dengan mimpinya, tadi bukannya dia memasuki hutan hitam yang sama dengan yang ada di mimpinya? Kenapa hutan yang semula asri dan hijau berubah menjadi hutan hitam begitu dia memasukinya. Walaupun merasa banyak keanehan yang terjadi kepadanya selama dia berada di desa ini, namun Candaka tidak putus asa untuk mengetahui keseluruhan jawaban misteri yang ada di desa ini.“Semuanya misteri di desa ini. Orang-orangnya pun memiliki rahasia yang tidak mau diungkapkan. Belum lagi area-area di sekitar desa ini yang menakutkan dan tdak bisa diterima nalar”, pikiran-pikiran Candaka makin membuatnya pusing dan kecapean.Tanpa dia s

  • Pendekar Naga Biru   Bagaskara Mukti

    Setelah sarapan di Penginapan, Candaka bergegas ke Perguruan Tapak Naga mencari Isyana. Dia mau minta tolong juga ke Isyana mengantarkannya masuk ke Pondok Hutan Ki Wicaksono karena jika pergi sendiri nanti tersesat lagi di Hutan Hitam yang menyeramkan.Murid-murid Perguruan Tapak Naga tampak sedang berlatih keras saat Candaka tiba di sana. Walaupun hari masih pagi sekali namun kegiatan di Perguruan ini sudah sibuk sekali. Dia tidak melihat Bram tapi ada sosok pria setengah baya yang tampak berwibawa memberikan instruksi kepada calon-calon ahli silat tersebut.Pria tersebut adalah pemilik Perguruan Tapak Naga yang bernama Bagaskara Mukti yang juga merupakan ayah dari Brahmana dan Isyana. Bagaskara merupakan orang terkaya di Desa Kabut Hitam jadi dia sangat disegani oleh penduduk desa. Ada juga desas-desus kalau Bagaskara juga merupakan salah satu Pendekar Naga tapi dia tidak pernah membantah maupun membenarkannya. Jurus-jurus Naga yang diajarkannya di Pergu

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Naga Biru   Terima Kasih Readers

    Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto

  • Pendekar Naga Biru   ENDING

    Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga

  • Pendekar Naga Biru   Awal Yang Baru

    Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n

  • Pendekar Naga Biru   Iblis Naga Hitam - II

    Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka

  • Pendekar Naga Biru   Alam Surgawi - II

    Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya

  • Pendekar Naga Biru   Kemana Iblis Naga Hitam Menghilang?

    Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma

  • Pendekar Naga Biru   Akhir Tiga Pertarungan

    # Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."

  • Pendekar Naga Biru   Kanaya vs Arkadewi

    Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem

  • Pendekar Naga Biru   Rinjani vs Isyana

    Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s

DMCA.com Protection Status