Candaka merasa khawatir dengan Kumalasari beserta orang tua angkatnya yang pasti menjadi sasaran Arkadewi.Bersama Naga Biru Jayanti, Candaka bergegas ke Kota Naga Emas untuk meminta bantuan Terakota dan mengabarinya tentang kejahatan Arkadewi.Naga Yenny dan Rinjani ikut serta dengan mereka untuk turut serta membantu apabila Arkadewi telah sampai duluan di Kota Naga Emas."Kita berhenti di Distrik Kota Naga yang berada dekat dengan Kota Naga, Lembah Naga," ujar Candaka kepada Jayanti."Kalian ikuti kami ke Distrik Kota Naga, karena tempat ini lebih sepi agar tidak ada yang melihat kedatangan kita!" seru Candaka agar bisa terdengar oleh Rinjani.Rinjani mengangukan kepala tanda kalau mengerti maksud Candaka yang disampaikannya.Tanpa kesulitan yang berarti, kedua naga biru ini sampai di Distrik Kota Naga yang memang agak sepi dibandingkan distrik lainnya."Kita akan ke rumah Kumalasari dahulu melihat keadaan. Aku mau Kumalasari meyakinkan orang tuanya kalau mereka sedang terancam baha
Candaka tidak bisa bersembunyi lagi, karena Putri Arkadewi akan membongkar kedoknya sebagai pemberontak yang harus ditangkap oleh pihak Kerajaan Kamandaria. Langkah pertama adalah melupakan Ruh Naga untuk sementara serta menghimpun kekuatan untuk melawan kerajaan Kamandaria yang akan mengerahkan pasukan untuk memburu Candaka beserta Aliansi Pendekar Naga. Lagi-lagi Candaka butuh bantuan Terakota untuk menghimpun pejabat dan pengawal kerajaan yang setia kepada Terakota, agar bisa menghambat pengumuman mereka sebagai pemberontak yang sedang dicari oleh kerajaan. Candaka kemudian memutuskan pergi ke Kota Naga Biru menemui Moghul, Dusun Penyamun menemui Cakrabuana, Desa Bayangan menemui Shadow Master, serta Hutan Eksotik menemui Master Garuda beserta anak buahnya. Kalau memungkinkan, Candaka juga hendak ke Desa 9 Naga melihat keadaan Belinde serta meminbta bantuan pasukan naganya. Kini dengan kembalinya Jayanti, Candaka bisa leluasa dan cepat menuju tempat tujuan tanpa khawatir keper
# Kota Naga Biru #Kota Naga Biru berhasil bangkit dari kehancuran yang disebabkan oleh Drago. Moghul yang memimpin kota ini benar-benar menjadi pemimpin yang sukses.Bahkan Kota Naga Biru hampir menyamai Kota Naga Emas untuk bagian keramaian perdagangan.Tidak ada penjagaan yang berarti di gerbang kota, karena siapapun diijinkan masuk sehingga Candaka tidak perlu melapor ke petugas gerbang."Candaka! Sahabatku!" teriak Moghul yang anehnya mengetahui kedatangannya.Candaka yang sekarang terheran-heran dengan munculnya Moghul yang langsung memeluknya bagaikan sahabat lama."Kok kamu tahu aku datang ke kota ini?" tanya Candaka."Aku melihat ada naga biru di langit tadi. Siapalagi kalau bukan sahabatku, Pendekar Naga Biru yang datang berkunjung!" ujar Moghul.Penampilan Moghul juga jauh lebih rapi daripada sebelumnya. Bisa dimaklumi karena sekarang hanya dia yang memimpin Kota Naga Biru."Aku mau meminta bantuanmu, Moghul!" ujar Candaka."Bantuan seperti apa yang diharapkan oleh sahabat
# Hutan Terlarang # Tujuan Candaka selanjutnya adalah ke Hutan Terlarang untuk menemui Master Garuda yang sudah berjanji akan membantunya apabila sudah tiba saatnya melawan Iblis Naga Hitam.Candaka meminta Jayanti mendarat di isi Hutan Terlarang yang berdekatan dengan Gunung Tiga Jri karena Master Garuda dengan makhluk eksotik tinggal di Hutan Terlarang di sisi yang berdekatan dengan gunung tersebut."Kita sudah sampai, Kanda!" kata Jayanti begitu Naga Biru mendarat di padang rumput di kaki gunung Tiga Jari ini."Kita masuk ke dalam Hutan Terlarang untuk menemui Master Garuda," ajak Candaka yang mengandeng tangan Jayanti.Gadis ini tersipu malu dan mengikuti Candaka yang menarik tangannya.Hutan Terlarang masih sama menyeramkannya di pagi hari. Suasana gelap dan suram masih terasa begitu memasuki hutan ini."Menyeramkan juga ya Kanda hutan ini, tidak sama dengan Hutan Eksotik di Lembah Naga!" ujar Jayanti."Hutan Terlarang ini memang menyeramkan karena Iblis Naga Hitam tinggal lama
# Desa Kabut Hitam (Desa Naga) # Desa Kabut Hitam masih tampak sunyi saja saat Candaka dan Jayanti memasuki desa ini."Sudah sebulan berlalu. Aku ada janji bertemu Arjani dan Isyana di desa ini. Jadi kita menginap dahulu beberapa hari di Desa Kabut Hitam. Tidak apa-apa kan, Jayanti?" tanya Candaka."Tidak apa-apa Kanda! Kita sudah lama juga tidak pergi berpetualang berdua. Kita tidak tahu nasib kita nantinya, menang atau tidak melawan pasukan Iblis Naga Hitam.""Kamu mau pesan dua kamar atau satu kamar saja?" tanya Candaka."Satu kamar saja, Kanda. Biar kita bisa saling menjaga!" kata Jayanti memberikan alasan."Satu kamar, paman!" kata Candaka kepada pemilik penginapan."Kamu kembali lagi, Tuan Pendekar?" tanya pemilik penginapan yang mengenali Candaka."Ada urusan sebentar paman di desa ini. Oh ya paman, apa Perguruan Tapak Naga sudah buka kembali?" tanya Candaka."Sudah! Sekarang Brahmana Mukti yang menjadi pemiliknya!" kata pemilik penginapan."Yanti istirahat saja dahulu di pe
# Hutan Eksotik # "Aku ingin ke Desa Sembilan Naga, Kanda! Aku merasakan ada yang tidak beres yang pernah terjadi di sana akibat perbuatanku! Sekalian kita bisa minta bantuan nenekku dengan pasukan naganya untuk membantu kita," ujar Jayanti."Bukannya mereka tidak bisa keluar dari Desa Sembilan Naga, Yanti?" tanya Candaka."Kutukan itu bisa dipatahkan, Kanda!" jawab Jayanti."Bagaimana cara kita masuk?" tanya Candaka."Kita bisa lewat Hutan Eksotik di Lembah Naga. Aku sudah lama tidak bertemu kakek juga. Siapa tahu kakek mau membantu kita!""Ki Nageswara sudah pernah mengatakan tidak akan mencampuri urusan naga lagi!" seru Candaka."Iblis Naga Hitam pernah mengacak-acak Hutan Eksotik, Kanda. Mungkin dengan pertimbangan tersebut, kakek mau membantu kita.""Semoga saja kamu benar. Yanti. Kita lewat teleportasi naga saja ke sana?" tanya Candaka."Aku saja yang teleportasi, Kanda ikut aku saja!' kata Jayanti yang langsung teleportasi ke Hutan Eksotik.Hutan Eksotik masih sama saja sepe
Rencana Naga Hitam berjalan mulus dengan tewasnya Asmawati di tangan salah satu pendekar Aliansi Pendekar Naga membuat Isyana yang mendengar kabar yang disebarkan Arkadewi ini mencari Rinjani yang dianggap bertanggung jawab atas kematian ibunya.Tadinya Naga Hitam berencana membuat Candaka sendiri yang membunuh Asmawati, sehingga aura kegelapan Isyana akan bertambah besar. tapi dengan kematian Asmawati di tangan Rinjani juga telah membawa pengaruh yang besar yang diinginkan oleh Naga Hitam.Isyana yang sebenarnya sudah kembali normal berkat pertemuannya dengan Candaka sebelumnya di Desa Kabut Hitam, menjadi Isyanan yang kejam kembali yang diselimuti aura kegelapan yang banyak sekali.Isyana bahkan melacak Rinjani hingag ke Nusantara."Rinjani ... aku datang membalaskan dendam ibuku!" tantang Isyana di Kota Nusa.Seluruh pendekar dari Aliansi Pendekar Naga keluar mendengar teriakan dari Isyana.“Kamu siapa? Aku tidak kenal denganmu!” kata Rinjani yang memang baru pertama kali bertemu
Cakrabuana selaku penggagas ide membentuk Aliansi Aliran Putih ini akhirnya disetujui oleh Candaka yang memandang perlunya meminta pendekar-pendekar aliran putih untuk bergabung dengan aliansi yang khusus melawan pemerintahan Raja Wangsaria ini.Selain pasukan kerajaan yang tidak senang dan membelot dari Raja Wangsaria, kubu pendekar butuh wadah untuk menggabungkan seluruh pendekar aliran putih yang ada, yang hendak melakukan perubahan.Kalau Aliansi Pendekar Naga Candaka hanya menerima pendekar yang berhubungan dengannya, tidak demikian dengan Aliansi Aliran Putih.Setiap Pendekar Aliran Putih bisa bergabung di aliansi ini untuk bersama-sama bertempur melawan Raja Wangsaria.Cakrabuana dipilih sebagai pimpinan Aliansi Aliran Putih ini, karena Candaka telah memimpin aliansinya sendiri yaitu Aliansi Pendekar Naga.Tidak butuh waktu lama bagi Aliansi Aliran Putih untuk menghimpun kekuatan.Moghul datang bergabung tidak lama setelah Candaka mengunjunginya. Bahkan Moghul membawa sejumlah
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s