Desa Mitos tampak meriah dengan banyaknya penduduk desa yang mengelu-elukan mereka seakan mereka ini dewa penolong yang barusan datang ke desa mereka.Beberapa penduduk terus mengikuti mereka, membuat Candaka kesulitan komunikasi dengan Kumalasari untuk memberitahukan gadis ini mengenai kecurigaannya terhadap penduduk Desa Mitos.Kumalasari tampak sangat bahagia dengan penyambutan penduduk Desa Mitos. Dia tidak menyadari keanehan yang mereka hadapi, karena mereka bukan siapa-siapa tapi disambut dengan meriah.Tampak oleh Candaka meja besar sudah disiapkan oleh penduduk desa ini, seakan mereka sudah mengetahui kedatangan mereka sebelumnya.Candaka dan Kumalasari dijamu oleh penduduk Desa Mitos layaknya tamu agung yang sedang berkunjung ke desa mereka.Tawa dan canda semua penduduk desa yang duduk di meja panjang dan besar ini terdengar ke mana-mana.Candaka dan Kumalasari seolah-olah menjadi bagian dari keluarga mereka yang hilang dan kembali lagi ke Desa Mitos ini.Suguhan di atas mej
Sekelebat bayangan putih langsung melesat masuk ke dalam goa tempat Candaka dan Kumalasari berada.Candaka bersiap menghadapi serangan dari bayangan putih ini, namun tidak ada serangan yang diarahkan padanya.Belum hilang rasa terkehjutnya terdengar suara perempuan lagi.“Pendekar Naga Biru seharusnya siap menghadapi apapun!”Suara ini sangat dirindukan Candaka selama ini.“Gayatri?”Sekelebat bayangan hijau juga melesat dengan cepat memasuki goa membuat Candaka dan Kumalasari bersiap menghadapi yang terburuk.Ternyata bayangan putih dan bayangan hijau yang masuk ke dalam goa adalah Pasangan Pendekar Zhu Fei si Ksatria Naga Phoenix dan Bai Ling si Pendekar Tongkat Sakti.“Bagaimana kabarmu saudara Candaka? Baik-baik sajakah?” tanya Zhu Fei sambil tersenyum.“Baik-baik saja saudara Zhu Fei!” jawab Candaka yang terkejut melihat kemunculan Zhu Fei.“Ada apa gerangan, saudara Fei datang ke sini bersama Gayatri?”“Bai Ling, saudara Candaka. Gayatri sudah mati di Kamandaria,” jawab Zhu Fei.
Salam Pendekar Naga, Author ingin memberitahukan kalau Arc 1 : Kebangkitan Iblis Naga Hitam, sudah tamat di Bab 180. Untuk Arc 2 ini lebih menceritakan sisi Kerajaan Kamandaria yang sudah sering disinggung di Arc 1, tapi belum diceritakan lebih mendetail. Raja Wangsaria memegang tokoh utama yang penting selain Candaka tentunya. Intrik Kerajaan Kamandaria juga banyak diceritakan di sini, tapi bukan berarti petualangan Candaka hanya seputar di kerajaan saja. Masih ada 5 Kitab 9 Naga yang belum didapatkan Candaka, yang akan mencapai puncaknya di Kitab Naga Biru. Petualangan Candaka tetap akan menjadi kisah utama di Arc 2 ini. Pendekar Naga Dewa Satria Wicaksono kemungkinan besar juga akan menjadi tokoh yang penting di Arc 2 ini. Selain itu Ksatria Naga Phoenix Zhu Fei, Pendekar Tongkat Emas Bai Ling, serta Pendekar Kristal Naga Gandar Maitreya juga memegang peranan penting di Arc 2 ini. Banyak kota, desa, pulau, ataupun daerah-daerah baru lainnya di Kamandaria serta di luar Kaman
Kamandaria adalah sebuah negeri kerajaan yang terletak di Benua Kamandaria yang merupakan salah satu benua besar dari sekian banyaknya benua di Bumi Karimun.Pesona Kamandaria adalah alamnya yang masih indah dan asri, masih belum tersentuh teknologi yang bisa menyingkirkan pepohonan ini.Namun Kamandaria juga menjadi tempat yang berbahaya bagi pendatang maupun penduduk Kamandaria sendiri.Banyaknya makhluk-makhluk mitos dan eksotik yang muncul belakangan ini menjadikan Kamandaria bukanlah negeri yang aman untuk ditinggali sekarang.Apalagi dengan beredarnya kabar tentang kebangkitan Iblis Naga Hitam yang akan membawa kehancuran bagi seluruh rakyat Kamandaria.Jalan-jalan antar kota ataupun desa yang tidak dijaga oleh petugas kerajaan ataupun petugas penguasa wilayah setempat membuat banyak bandit dan makhluk-makhluk mitos yang sangat membahayakan pelintas jalan.Terbukti dengan banyaknya pelintas jalan yang menghilang usai melintasi jalur jalan di Kamandaria ini.Kamandaria juga terke
Kota Naga Emas. Sebuah kota yang sangat padat penduduknya ini merupakan ibukota dari Kerajaan Kamandaria yang dipimpin oleh seorang Raja keturunan Naga sekaligus Pendekar Naga Biru bernama Wangsaria Nagabumi.Raja Wangsaria sudah cukup puas hanya memerintah di Kota Naga Emas saja, tanpa pernah keluar dari kota terpadat di Kamandaria ini.Kota Naga Emas terdiri dari beberapa distrik yaitu Distrik Bangsawan, Distrik Slump, Distrik Naga, Distrik Perdagangan, dan Distrik Ksatria.Distrik Bangsawan dihuni oleh pejabat-pejabat kota, bangsawan, maupun orang-orang kaya yang sanggup membayar pajak yang besar. Pusat pemerintahan kerajaan dan kantor walikota juga ada di distrik ini. Seluruh staf kerajaan dan keluarganya tinggal di distrik ini termasuk keluarga Kumalasari dan Candaka.Distrik Slump adalah distrik kumuh yang ada di Kota Naga Emas. Candaka tumbuh di distrik ini dan mempunyai sahabat bernama Bhadran, sebelum pindah ke rumah keluarga Mahaputra di usia 8 tahun.Distrik Naga adalah dist
Kehebatan Candaka menarik perhatian Raja Wangsaria karena dia mendapat perhatian di hati rakyat dan penguasa-penguasa kecil yang banyak bertebaran di Benua Kamandaria. Raja ini ingin mengetahui lebih dalam meengenai status Candaka karena Pendekar Naga Biru hanya boleh ada satu di dunia ini yaitu dirinya sendiri.Raja ini tampak berwibawa sekali saat Candaka masuk dan berlutut memberi hormat padanya.“Salam Paduka Raja ... Candaka datang menghadap,” ujar Candaka.Raja Wangsaria terlihat senang melihat kesopanann yang ditunjukkan oleh Candaka.“Aku telah mendengar kehebatanmu sebagai Pendekar Naga Biru yang disegani oleh rakyat Kamandaria!” kata Wangsaria.Candaka yang cerdas segera mengetahui maksud ucapan dari raja ini.“Maaf Paduka ... Mungkin Paduka salah orang. Aku hanyalah pendekar biasa yang senang menolong orang yang kesusahan. Julukan Pendekar Naga Biru hanya milik Paduka Raja seorang.”Candaka harus berhati-hati berbicara dengan Raja Wangsaria, karena dia sudah mengetahui repu
Candaka bergegas keluar dari ruangan Raja Wangsaria, sebelum pihak istana berubah pikiran dengan menangkapnya. “Seharusnya aku tidak terlalu berterus terang tadi. Bahaya sekali berada di lingkungan istana kerajaan. Lebih baik di luar Kota Naga Emas berhadapan dengan pendekar sesat atau makhluk mitos alih-alih di sini,” pikir Candaka sambil beralan menyusuri istana.Sekilas Candaka melihat kasim istana yang bernama Terakota mengikutinya. “Apa yang diinginkan kasim ini? Tadi dia sudah curiga kepadaku, sekarang mengikutiku?”Candaka terus bergerak meninggalkan istana kerajaan. Kasim istana ini masih mengikutinya dengan diam-diam saat Candaka sudah berada di tengah Kota Naga Emas.“Apa aku pergoki saja ya langsung dan menanyakan tujuannya mengikutiku? Tapi nanti malahan jadi salah paham. Kasim ini mempunyai kedudukan yang tinggi di istana kerajaan. Aku harus berhati-hati,” pikir Candaka.Candaka sengaja tidak pulang ke rumah melainkan melanjutkan perjalanan ke Distrik Naga yang tidak beg
Candaka terus memikirkan pertemuannya dengan Terakota, kasim istana yang berniat menggulingkan Raja Wangsaria dari tahtanya sekarang. Teringat olehnya perkataan kasim istana tadi mengenai dirinya yang didukung oleh Cakrabuana untuk menjadi Raja Kamandaria."Berbahaya sekali permainan yang dilakukan Cakrabuana dengan kasim Terakota ini! Bisa-bisa aku langsung dihukum mati oleh Raja Wangsaria, jika ketahuan bersekongkol dengan mereka mengulingkan raja yang sah sekarang!" pikirnya, "Aku harus menjauh untuk sementara dari komplotan mereka. Bukan karena takut, tapi aku tidak ingin terlibat dalam urusan perebutan tahta kerajaan ini yang bisa menyusahkan bukan hanya diriku tapi Mala dan orang tuanya, yang bisa dituntut juga bersekongkol denganku."Pendekar Naga ini tidak terlalu berminat untuk menjadi Raja Kamandaria, walaupun itu takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru. Candaka lebih suka berpetualang alih-alih mengurusi politik kerajaan yang bisa memusingkan kepalanya.“Aku pikirkan itu saja
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s