Huaammmm
Candaka menguap sejadi-jadinya saat terbangun di tempat tidur yang empuk. Matanya melihat ke arah bawah. Dilihatnya gadis cantik yang menawari kamarnya untuknya beristirahat sementara gadis ini rela tidur di lantai.
Candaka menjadi bimbang dengan mimpinya. Apa memang benar Mala yang menjadi mata-matanya selama ini yang selalu menguntit kemana dirinya pergi? Kalau begitu kenapa dia tetap terlelap tidur sementara aku sudah bangun? Harusnya kan dia mengawasiku terus menerus jika dia adalah anak buah si wajah tirus tadi.
Gadis ini perlahan-lahan membuka matanya. “Hei kakak..Sudah bangun kok tidak bangunin Mala?”, tanyanya manja. “Kak Candaka sudah sehat kembali?”
Tidak mungkin Mala. Sikapnya tidak seperti dibuat-buat terhadapnya, apa gadis ini mahir berpura-pura di depannya. Biarlah jika memang dia, jika aku di dekatnya aku juga lebih mudah mengawasinya.
“Kakak hari ini mau kemana? Biar Mala temenin ya kak..&rdquo
Penduduk desa beramai-ramai menuju ke arah Perguruan Tapak Naga untuk melihat pendekar-pendekar kenamaan bertanding memperebutkan hadiah yang fantastis. Banyak pedagang musiman yang berjualan makanan apa saja di depan gerbang masuk arena pertandingan ini.Candaka dan Kumalasari termasuk dalam kerumunan warga yang antri untuk masuk menyaksikan pertandingan-pertandingan silat yang bermutu. Dengan susah payah mereka berhasil masuk juga ke dalam bangku penonton.Tujuan Candaka dan Kumalasari berbeda untuk event ini. Candaka terus mengawasi sekitar arena pertandingan untuk melihat apakah ada yang tidak beres yang akan membuktikan kebenaran mimpinya. Sedangkan Kumalasari memang berniat untuk menonton pertandingan ini sambil bersenang-senang. Candaka juga masih tidak mempunyai bukti kalau Kumalasari merupakan mata-mata yang mengawasinya, karena gadis ini selalu bersikap baik padanya.Pertandingan di arena tampaknya sudah dimulai. Pertandingan menggunakan sistem gugur.
Candaka masih penasaran dengan ketidak hadiran tokoh-tokoh Naga Hitam saat Turnamen Pendekar berlangsung. Dia juga tidak mengetahui para pendekar yang pingsan atau terluka dibawa kemana untuk berobat. Tadi dia tidak menemukan lokasi tempat pendekar yang kalah ini dirawat. Bisa jadi energi mereka sudah diserap orang-orang ini tanpa sepengetahuannnya. “Besok aku harus lebih teliti lagi mengamati setiap gerakan yang mencurigakan”, tekadnya dalam hatiSiapa sebenarnya si Wajah Tirus yang aku lihat bersama orangtua Isyana ini? Terlihat dia tidak begitu mempedulikan Tuan Bagaskara, berarti sosok ini mempunyai jabatan yang cukup tinggi di organisasi mereka. Tapi apa benar sosok Pendekar Naga ini menjadi jahat dan berpaling ke dunia hitam, sepertinya hal yang mustahil dilakukannya. Andai saja aku bisa mendapatkan mimpi-mimpi ini lagi, mungkin aku tahu jawabannya.“Kak Candaka sudah tidur?”, tanya Kumalasari yang sekarang tidur di atas tempat tidur semen
Tidak ada satupun peserta turnamen yang mencurigai muslihat diadakannya turnamen pendekar ini oleh pemimpin Perguruan Tapak Naga. Tujuan diadakannya turnamen yang menarik minat ribuan pendekar seantero negeri ini hanya satu yaitu menguasai pendekar-pendekar ini untuk mengabdi kepada Iblis Naga Hitam yang dipersiapkan melawan Pendekar Naga Terpilih.Iblis Naga Hitam saat ini masih dalam tahap pemulihan karena terluka parah oleh Ki Wicaksono yang membuatnya kembali ke wujud asapnya alih-alih wujud naga hitam sebenarnya. Iblis Naga Hitam memerlukan chi atau jiwa sakti para pendekar ini untuk memulihkan dirinya dan bisa kembali ke wujudnya semula lagi.Ternyata saat Ki Wicaksono mengeluarkan Tapak Naga Putihnya, pukulan jarak jauhnya mengenai Naga Hitam ini yang membuatnya melarikan diri. Tepat di saat Ki Wicaksono menerima pukulan dari sosok misterius yang diyakininya sebagai Kumaladewi.Luka Naga Hitam ini tidak main-main. Rupanya serangan K
Perguruan Tapak Naga kelihatan sebagai perguruan yang biasa saja, namun ternyata perguruan ini menyimpan misteri yang sangat besar yang tidak diketahui penduduk Desa Kabut Hitam.Bagi penduduk desa, kehadiran perguruan ini memberikan rasa aman bagi mereka yang hanya orang biasa. Apalagi pemimpin perguruan ini sangat baik hati menolong sesama tanpa memandang kedudukan maupun harta.Bagaskara sebagai pemimpin perguruan ini sangat pintar menyembunyikan identitasnya. Penduduk desa hanya tahu dia adalah Pendekar Naga yang akan melindungi Desa Kabut Hitam dengan keahlian silatnya. Tidak ada yang tahu kalau dia juga ikut andil dengan bebasnya Naga Hitam.Awalnya Bagaskara memang dipengaruhi sedikit sihir Asmawati untuk menuruti seluruh keinginan istrinya ini dalam melayani Naga Hitam sebagai pimpinannya, tapi lambat laun Bagaskara sangat menikmati kegiatan sampingan ini membuatnya menjadi orang yang lebih jahat dari Asmawati karena keinginan berkuasanya yang sangat besar.
Hari demi hari berlalu. Tak terasa sudah dua minggu turnamen pendekar ini berlangsung. Karena banyaknya peserta dari seluruh benua, maka turnamen ini masih dalam babak penyisihan. Pendekar-pendekar yang kalah dalam turnamen juga sudah ada yang kembali ke daerahnya masing-masing. Semuanya sehat-sehat saja tanpa kekurangan apapun. Jika memang benar kekuatan chi mereka diambil oleh organisasi Naga Hitam ini tentu saja mereka akan lemas tidak berdaya karena kehilangan tenaga.Selama dua minggu turnamen berlangsung, Candaka tidak pernah absen mengikutinya. Tapi tidak ada kejadian aneh yang dilihatnya yang bisa memperkuat kebenaran mimpinya kalau turnamen ini adalah muslihat dari Bagaskara saja untuk menguasai para pendekar. Dia juga tidak melihat munculnya Bagaskara, Asmawati, ataupun si Wajah Tirus yang dilihatnya dalam mimpi. Bahkan Candaka baru teringat kalau dia juga tidak pernah melihat Isyana sama sekali selama 2 minggu ini. “Kemana gadis ini? Padahal ini kan rumahnya juga. Kenapa ak
Candaka yang memutuskan untuk menyelidiki tuntas arti mimpinya harus berhadapan dengan Moghul, si pendekar raksasa yang kelihatannya sangat kuat. Niat Candaka yang awalnya hendak mengalah membuatnya berpikir ulang karena tampaknya Moghul bukan hanya ingin mengalahkannya tapi juga ingin membu*uhnya juga dalam pertandingan karena merasa diremehkan olehnya.“Jika tidak ada pertanyaan lagi, pertandingan akan segera dimulai”, tegas petugas pertandingan sambil menuju ke pinggir arena“Hei pemuda kurus kerempeng.. Aku berikan kamu kesempatan sekali lagi untuk berlutut minta ampun padaku. Jika tidak jangan salahkan bola besi duriku ini jika menghantam tu*uhmu dengan keras sampai tidak bersisa lagi”, teriak Moghul lagiCandaka menanggapinya dengan senyum. “Maaf Ki Sanak, tolong ajari aku ilmu menghantam tubuhmu”, katanya yang membuat Moghul makin marahMoghul mulai mengayunkan rantai bola besinya dengan mudahnya untuk diarahkan ke Candaka. Pemuda ini memasang kuda-kuda yang dipelajarinya dari
Candaka masih terkapar di lantai arena. Bukan dia tidak mau bangun tapi pukulan Moghul benar-benar membuatnya tidak bisa bagun dan berdiri, padahal tenaga pendekar raksasa ini paling hanya separuhnya saja yang dipakai untuk memukul dadanya. “Aku terlalu meremehkan pendekar-pendekar lainnya. Mulai sekarang aku harus lebih rendah diri dan banyak belajar dari mereka”, pikir Candaka Tampak olehnya beberapa petugas arena mulai memasuki arena untuk membawanya dengan tandu menuju tempat perawatan yang disebut Moghul dengan ruangan khusus. “Kenapa raksasa ini memukul lumayan keras sehingga aku tidak bisa bergerak. Apa dia sengaja agar aku masih dalam kondisi sadar saat energi chi ku diambil?”, pikirnya Candaka melihat dirinya dibawa ke ruangan yang ada di ujung lorong perguruan ini. Setelah memindahkan dirinya ke tempat tidur, petugas ini kemudian keluar dari ruangan khusus ini. Tidak tampak adanya petugas lainnya yang akan merawat dirinya yang terluka. Suasana ruangan ini sangat sunyi. Sea
Candaka merasakan hawa dingin yang menusuknya saat bertemu Isyana. Sekarang gadis yang dikenalnya suka menolong dan periang berubah menjadi gadis yang sangat dingin. Pakaian hitam yang membalut seluruh tubuhnya makin membuatnya tampak lebih menyeramkan. “Kenapa Isyana berubah drastis? Apa yang terjadi padanya setelah terakhir aku menemuinya?”, pikir Candaka“Isyana...”, kata Candaka dengan rasa kaget melihat penampilan baru gadis ini yang sangat berbeda dengan penampilannya sebelumnyaGadis yang dipanggil Isyana oleh Candaka ini hanya diam seribu bahasa. Tatapan matanya tajam melihat ke arah Candaka dengan ekspresi mukanya yang sedingin es membuat Candaka sedikit bergidik melihatnya. Rasa dingin yang menusuk di dalam ruangan membuat Candaka sedikit menggigil. “Apa ini? Kenapa aku merasakan rasa dingin yang sangat menusuk seluruh tubuhku?Tadi sebelum masuk ke dalam ruangan ini aku baik-baik saja, kenapa sekarang badanku jadi tidak beres begini? Apa ini ada kaitannya dengan Isyana?”, pi
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s