“Kanda Candaka..Kapan sampai ke sini!”, teriak Jayanti begitu melihat kemunculan pemuda yang dicintainya ini.Teriakan Jayanti juga mengurungkan niat ketiga anggota organisasi naga hitam ini untuk keluar dari persembunyiannya. Mereka teringat perintah Naga Hitam untuk tidak menimbulkan keributan. Tugas mereka hanya menghancurkan kitab-kitab yang berisi penjelasan mengenai Naga Hitam, namun sampai saat ini mereka tidak mengetahui pasti lokasi kitab-kitab tersebut. Tadinya mereka merencanakan untuk menangkap gadis yang sedang berada di luar pondok ini untuk memaksa kakeknya memberitahukan lokasi kitab ini. Kemunculan Candaka mengacaukan segalanya.“Memangnya urusan kakak sudah beres di Kota Naga?”, Tanya JayantiPertanyaan Jayanti membuat Drago sedikit tertarik. “Tidak mungkin pemuda ini datang dari Kota Naga. Pasukanku sedang berada di sana”, pikirnya“Aku sudah membereskan semua pasukan Undead si Drago itu. Sayangnya aku tidak menemukan Drago di sana. Sekarang pasukannya itu sudah dia
Salam Pendekar Naga, Sesuai janji Author sebelumnya, kali ini diberikan sinopsis mengenai kisah perjalanan Ksatria Naga Phoenix Zhu Fei yang baru tersedia di website. Kisah ini berlangsung sebelum masa Pendekar Naga Biru Candaka. Mohon dukungannya ya agar kisah Zhu Fei ini bisa launching di Aplikasi. Dijamin lebih seru dari kisah Candaka karena melibatkan banyak Naga dari berbagai belahan dunia dan dimensi. Sinopsis : Suatu ramalan kuno yang sudah jutaan tahun terpendam di Bumi Karimun (Chenghu The) tepatnya di Benua Arkandaria menjelaskan munculnya Naga Langit atau Tian Long yang akan membelah langit dan menimbulkan kiamat di seluruh negeri. Hanya Ksatria Naga Phoenix yang bisa mengalahkan Naga Langit ini di dimensi asalnya untuk mencegah kemunculannya ke Chenghu The khususnya di Benua Arkandaria. Sayangnya sudah ratusan ribu tahun sepanjang sejarah Kerajaan Arkandaria berdiri, belum pernah muncul Ksatria Naga Phoenix yang sangat sakti karena merupakan penggabungan Naga yang he
Perseteruan dan dendam lama antara Ki Nagaswera dengan Bagaskara Mukti mencapai puncaknya saat Bagaskara mendatangi Hutan Eksotik tempat dia menuntut ilmu persilatan saat masih berstatus Anak Naga. Ki Nagaswera yang mengalami kekecewaan terbesar dalam hidupnya saat ditinggal pergi Bagaskara yang membawa satu-satunya Kitab Jurus Tapak Naga yang diciptakannya, membuatnya tidak bisa memaafkan bekas anak didiknya ini. Sama halnya dengan Bagaskara yang selalu menganggap Ki Nagaswera tidak menyukainya dan pilih kasih tidak mengajarkan seluruh ilmu silat kepada dirinya, membuat pendekar ini tidak menghormati sama sekali kakek naga yang pernah menjadi gurunya. “Aku melihat sisi kegelapan yang menyertaimu dengan chi yang belum sempurna. Tadinya aku mau mengeluarkan hawa kegelapan ini dari tubuhmu dahulu sebelum mengajarkan seluruh ilmu silatku, tapi ketidak sabaranmu membuat dirimu terjerumus ke dalam kejahatan Iblis Naga Hitam. Seharusnya kamu bisa menjadi Pendekar Naga Biru selanjutnya yan
Zhian segera menyusul Candaka ke Hutan Eksotik setelah dirinya juga mendapat perintah dari Naga Hitam lewat kekuatan pikiran untuk membantu Drago, Bagaskara, dan Asmawati menghancurkan kitab yang menyangkut naga terutama segala rahasia kekuatan Naga Hitam ke Hutan Eksotik.Tujuan Zhian ke Hutan Eksotik bukan untuk membantu mereka menghancurkan kitab melainkan untuk mencegahnya secara diam-diam. Selain itu gadis naga ini khawatir dengan kondisi Candaka pasca pertarungannya dengan pasukan Undead. Awalnya gadis ini hanya menuruti perintah Zhu Fei dan Peramal sakti Arkandaria untuk selalu membantu dan mengawasi Candaka. Tapi lama kelamaan Zhian mulai menyukai pribadi Candaka yang lugu dan polos serta tidak merasa malu berada di dekatnya yang berpakaian berbeda dengan masyarakat Kamandaria pada umumnya.Candaka. Pemuda yang menjadi calon Pendekar Naga Biru yang diramalkan Peramal Sakti Lu Ming dari Arkandaria akan memerintah Kerajaan Kamandaria belum menunjukkan tanda-tanda akan menjadi Pe
“Siapa yang berani main-main denganku. Keluarlah kalau berani untuk berhadapan langsung denganku. Jangan seperti pengecut yang sembunyi di balik hutan gelap ini!”, teriak Bagaskara lagi. Tidak ada jawaban apa-apa dari dalam hutan membuat Bagaskara gusar. “Aku harus menuntaskan dahulu urusanku dengan kakek ini, baru nanti aku cari penyusup yang membuat tanganku mati rasa ini", ujarnya Saat berpaling dia tidak melihat lagi Ki Nagaswera. Bagaskara berteriak sekencang-kencangnya karena rasa kesalnya membiarkan Ki Nagaswera berhasil meloloskan diri. “Tidak mungkin kakek ini bisa selamat setelah menerima pukulan iblisku tadi. Pasti ditolong sama penyusup yang menotokku tadi. Baiknya aku segera menuntaskan pekerjaan Naga Hitam biar diajarkan jurus yang lebih sakti lagi” Bagaskara memasuki pondokan yang tadi mereka awasi ini tapi tidak ada seorang pun di dalamnya. “Pasti ada jalan rahasia di pondokan ini sehingga mereka berhasil meloloskan diri. Tapi biarkan saja, aku harus mengutamakan mis
“Kanda Candaka..kakek tidak ikut masuk?”, tanya Jayanti begitu melihat lorong rahasia ini telah tertutup sementara Ki Nagaswera tidak kelihatan olehnya “Kakek mau mengulur-ulur waktu agar kita bisa secepatnya keluar dari lorong rahasia ini sebelum musuh yang berada di luar pondok mengetahuinya”, jelas Candaka “Tapi harusnya kan kita lawan saja kanda..Aku kan punya pedang Naga Langit ini sekarang, jadi bisa melawan musuh apapun. Kenapa kita melarikan diri dari mereka sementara kita bisa melawan mereka?” “Adinda dapat darimana pedang pusaka ini?”, tanya Candaka lagi “Naga Draconta yang memberikannya saat aku tersesat masuk ke dalam dimensi kegelapan. Sekarang aku bisa Jurus Naga Biru kanda, juga ilmu Pedang Naga Langit ini”, jawab Jayanti “Kakek khawatir dengan kondisi Mala, makanya beliau menyarankan kita membawa Mala ke kabin di ujung lorong rahasia ini”, lanjut Candaka Perjalanan keduanya membawa tandu Kumalasari membuat Jayanti agak sedikit kelelahan karena panjangnya lorong ra
Pendekar Naga Biru akhirnya berhasil menembus 100 Bab dan 100 ribu kata.Terima Kasih kepada semua teman-teman Readers yang sudah setia membaca novel ini.Juga untuk Vote GEMS, komentarnya, dan follow Author.Tanpa kalian, novel ini bukan apa-apa dan Author juga bukan siapa-siapa.Semoga Author bisa menyelesaikan novel ini sampai tamat dan tidak mengecewakan teman-teman sekalian. Mohon doanya ya dikasih badan yang sehat dan lancar dalam kehidupan real life sehingga banyak ide yang bisa dituangkan dalam novel ini.Jangan pernah bosan membaca novel ini ya...Jika ada saran dan kritik pasti Author terima untuk perbaikan di Chapter berikutnya.Jika masih ada keterlambatan update, Author minta maaf. Selalu diusahakan yang terbaik untuk pembaca setia.Salam...
Drago dan Asmawati yang sedang berdebat tentang masalah Kumaladewi tiba-tiba dikejutkan oleh suara yang memerintahkan mereka untuk keluar dari persembunyiannya. “Lagian kenapa aku harus bersembunyi bersama Drago yang aneh ini? Belum tentu yang menegur kami itu pendekar yang sakti”, pikir Asmawati keheranan dengan tindakan yang diambilnya tadi Asmawati keluar dari persembunyiannya untuk melihat sosok yang menegur mereka. Tampak olehnya seorang pria setengah baya yang berjubah putih dan memegang sebuah tongkat panjang. “Sepertinya pria ini buta”, pikirnya. “Hei..kakek buta..Kenapa kamu bisa berada di Hutan Eksotik ini?”, tanya Asmawati yang sudah tidak khawatir lagi. Tadinya dia pikir yang menegur mereka adalah Ksatria yang ditakuti Drago yaitu Zhu Fei. Begitu melihat kakek buta ini, Asmawati malahan meremehkannya. “Aku tadi mendengar kalian menyebutkan Kumaladewi masih hidup? Dimana dia sekarang? Kamu anaknya Kumaladewi?”, tanya kakek buta ini bertubi-tubi kepada Asmawati “Kakek tu
Salam Pendekar Naga, Terima kasih untuk semua pembaca yang telah mengikuti kisah Candaka dari awal hingga akhir ini. Semoga kisah Candaka bisa memuaskan sahabat-sahabat readers sekalian. Mohon maaf apabila masih ada kata-kata yang salah, atau beberapa kisah yang tidak berkenan di hati pembaca. Kemungkinan kisah Pendekar Naga Biru ini akan dilanjutkan ke Season 2, tapi tidak dalam waktu dekat. Penulis lagi menyiapkan spin off Pendekar Naga Biru mengenai kisah Gandar, Wu Tian, Xian Ling, Rinjani, dan lainnya dari awal agar lebih mudah mengikuti season 2 nantinya yang kemungkinan beberapa bulan lagi baru tayang setelah keseluruhan spin off Pendekar Naga Biru ini selesai. Sekali lagi terima lkasih sebanyak-banyaknya, author sampaikan ke seluruh pembaca Pendekar Naga Biru. Berkat dukungan dan semangat kalian, kisah ini bisa diselesaikan sampai Tamat. Apabila ada yang ingin ditanyakan, bisa mengikuti penuis di ... 1G : zhu.phi F* : zhu phi Salam semuanya ... ^-^ Jakarta, 31 Okto
Alam Kehampaan.Sebuah dunia yang tipis yang berada di antara Dunia Bawah dan Dunia Tengah."Kenapa kamu tidak mencariku, Kanda Candaka?" ujar gadis cantik yang berpakaian biru gelap, yang sedang menatap pernikahan Candaka dari jauh.Iblis Naga Biru yang sekian lama menghilang akhirnya mengembalikan ingatan Jayanti, tapi tidak dengan hawa iblis yang menyelimutinya."Tunggu pembalasanku Kanda, karena telah menelantarkanku! Teganya kamu tidak mencariku dan malahan menikahi perempuan lain!" seru Jayanti yang penuh kekecewaan.Wajah Jayanti yang cantik tidak seperti dahulu lagi yang ceria dan berseri-seri.Wajah gadis ini sekarang pucat dan dipenuhi aura kegelapan yang membuatnya tampak sedikit menyeramkan.*****Alam Kesunyian.Sebuah sunia yang terletak di antara Dunia Tengah dan Dunia Atas."Naga Hitam sudah menghilang! Sudah saatnya aku menguasai Kamandaria!' seru Naga Ashura yang menguasai Alam Kesunyian.Naga Ashura sudah dalam persiapan awal mengirim Naga Immortal memata-matai Naga
Iblis Naga Hitam benar-benar memenuhi janjinya untuk tidak mengacau di Kamandaria lagi. Kehidupan di negeri ini juga sudah berlangsung normal kembali. Candaka akhirnya setuju untuk menerima takdirnya sebagai Pendekar Naga Biru dengan menjadi Raja Kamandaria. Namun Candaka belum menjatuhkan pilihan siapa yang akan menjadi Ratu di Kamandaria, karena dia sudah berjani akan memperistri Rinjani, Alisha, dan Zhian. Seluruh negeri sedang dilanda kebahagiaan karena setelah sekian lama, muncul Pendekar Naga Biru yang akan memerintah di negeri ini dengan arif dan bijaksana. Canda dielu-elukan di seluruh negeri Kamandaria karena dianggap sebagai penyelamat yang akan membuat Kamandaria menjadi kerajaan yang berjaya lagi seperti dahulu. Penobatan Candaka untuk menjadi Raja Kamandaria masih sebulan lagi, tapi jalan-jalan di seluruh sudut Kota Naga Emas dihiasi oleh bunga berwarna-warni. Ada apa gerangan? Ternyata rakyat Kamandaria tengah menyambut pesta pernikahancalon raja dan ratu mereka n
Setelah menempuh perjalanan menembus gurun di Alam Surgawi Naga Hitam ini, Candaka tiba di sebuah goa besar di samping air terjun.Belum jauh kakinya melangkah memasuki goa besar, terdengar suara yang menyambutnya."Selamat datang, Pendekar Naga Biru! Sungguh suatu kehormatan dikunjungi oleh pendekar terskenal di Kamandaria!' "Naga Hitam, aku hanya ingin bertemu denganmu!" seru Candaka sebelum Naga Hitam ini menyerangnya. dengan tiba-tiba."Ada urusan apa kamu jauh-jauh ke sin?" tanya Naga Hitam dari balik goa besar."Aku ingin mengakhiri pertikaian kita dengan cara baik-baik!" ujar Candaka."Kita tidak pernah bermusuhan, Pendekar Naga Biru! Hanya saja, kita berada di pihak yang saling bertentangan!""Aku dengar, Naga Hitam akan kembali lagi ke Kamandaria setelah meningkatkan kekuatan di Alam Surgawi ini!" Candaka masih berusaha melangkah mendekati goa."Berhenti! Cukup langkahmu sampai di situ saja, Pendekar Naga Biru!"Seruan Naga Hitam dari balik goa besar membuat langkah Candaka
Zhian memang naga yang mempunyai kemampuan khusus yang jarang sekali dimiliki naga lainnya.Tidak salah kalau Master Lu Ming berusaha mengekang kemampuan gadis ini, karenna Zhian melampaui seluruh naga untuk kemampuan naganya.Alam Surgawi milik Zhian bahkan jauh lebih besar daripada alam surgawi naga lainnya.Hal unik yang baru diketahui oleh Zhian adalah kalau Alam Surgawi miliknya bisa terhubung dengan alam surgawi lainnya."Kita bisa pergi ke alam surgawi milik naga hitam dari alam surgawi milikku! Kamu siap, Candaka?" tanya Zhian."Aku siap, Zhian!" ujar Candaka.Tubuh Zhian dan Candaka lenyap seketika dari hadapan pendekar-pendekar aliansi pembela kebenaran."Semoga saja Candaka berhasil menemukan Naga Hitam!" ujar Wu Tian."Aku harap begitu sesuai ramalan Kitab Nirvana Surgawi, kalau Candaka akan mengalahkan Naga Hitam dan menjadi Raja Kamandaria yang bijaksana!" sambung Xian Ling."Aku akan menjalin kerja sama dengan Kamandaria apabila Candaka menduduki tahta kerajaan nantinya
Candaka yang mencaari ke seluruh pelosok istana tidak menemukan keberadaan Iblis Naga Hitam."Kemana Iblis Naga Hitam ini pergi? Kenapa tidak ada seorang pendekarpun yang berhasil memergoki kaburnya Iblis Naga Hitam? Lebih baik aku kembali untuk menanyakannya kepada Arkadewi!" ujar Candaka dalam hati.Namun Candaka tidak menemukan Arkadewi.Hanya ada Kanaya yang sedang tersenyum kepadanya."Kemana perginya Arkadewi?' tanya Candaka."Dia sudah pergi, Kak Candaka! Aku membiarkannya pergi!" ujar Kanaya."Kenapa kamu biarkan pergi, Kanaya?" tanya Candaka."Arkadewi memberitahukan lokasi bersembunyinya Iblis Naga Hitam sebagai ganti dibebaskannya dirinya.""Kamu tahu tempat bersembunyi Iblis Naga Hitam?" tanya Candaka."Kata Arkadewi, Iblis Naga Hitam pergi ke Alam Surgawi! Aku tidak tahu tempat apa itu, tapi kata Arkadewi kalau Kak Candaka mengetahuinya!" ujar Kanaya."Aku pernah pergi ke sana bersama Jayanti dan Kumalasari!" Teringat Jayanti membuat hati Candaka kembali bersedih."Di ma
# Pendekar Pulau Nirvana vs Pendekar Tongkat Sakti # Gayatri alias Bai Ling alias Pendekar Tongkat Sakti memiliki hawa iblis naga hitam yang kini berusaha menguasai Alisha."Sebaiknya kamu tidak melawan, agar hawa iblis ini bisa leluasa memasuki tubuhmu! Biarkan saja hawa iblis ini menguasai tubuhmu, makakmau akan hidup abadi dan juga merasakan energi yang luar biasa!" seru Gayatri."Aku tidak sudi diperbudak iblis! Aku bukanlah dirimu, Gayatri!" sahut Alisha."Kalau kamu melawan terus, tubuhmu akan hancur oleh hawa iblis ini! Tentu bukan ini yaang diinginkan oleh Candaka!' seru Gayatri lagi."Tahu apa kamu tentang Candaka!" ujar Alisha yang masih bergelut melepaskan diri dari belenggu hawa kegelapan."Aku tahu Candaka akn meenjadikanmu sebagai salah satu istrinya! Dahulu saat mengenal Caandaka, aku tidak menyangka kalau dia akan banyak disukai oleh gadis-gadis cantik!" ujar Gayatri."Kenapa kamu berpaling dari Candaka? Bukannya Candaka sangat menyayangimu, Gayatri!" ujar Alisha."
Selangkah lagi Candaka akan sampai ke istana kerajaan tempat Iblis Naga Hitam berada.Rinjani sedang bertarung dengan Isyana untuk mengurangi penjagaan terhadap Iblis Naga Hitam.Pendekar-pendekar lainnya masih belum tiba di istana, karena masih sibuk bertarung dengan pengikut Iblis Naga Hitam."Iblis Naga Hitam, keluarlah!" seru Candaka ke dalam aula istana kerajaan."Kamu memang hebat, Candaka! Aku sudah meremehkanmu! Seharusnya kamu kulenyapkan saja dari dulu!" seru suara wanita dari dalam aula istana."Dasar wanbita berhati licik!" seru Kanaya yang memang menyimpan dendam terhadap Arkadewi yang tidak diketahui sebabnya."Kenapa Iblis Naga Hitam tidak berada di dalam aula istana ini? Kemana dia pergi?" pikir Candaka yang tidak melihat sosok yang diincar seluruh pendekar aliansi termasuk dirinya."Naga Hitam sudah pergi, Candaka! Dia tidak sebodoh itu menunggu kalian di dalam istana ini!" seru Arkadewi yang masih saja bisa berkata sombong padahal sudah diambang kekalahan besar."Kem
Candaka dan kawan-kawan meninggalkan Alisha untuk bertarung dengan Gayatri, sedangkan mereka tetap berusaha masuk ke dalam istana. Jalan sempit melingkar berakhir di sebuah aula yang cukup sempit untuk seterusnya ke jalan sempit melingkar lagi. "Jangan lari kamu, pembunuh!" teriak sebuah bayangan putih yang melesat kencang ke arah mereka, terutama ke arah Rinjani yang terkejut juga dengan serangan tiba-tiba ini. Candaka langsung menyerang dengan telapak tangannya yang mengeluarkan sinar merah yang tepat mengenai tangan penyerang Rinjani ini. Bayangan putih ini terpental oleh serangan jurus naga merah Candaka. "Kamu lebih memilih pembunuh ibuku ini daripada diriku, Candaka!" seru bayangan putih ini memperlihatkan wujudnya berupa Iblis Seribu Wajah alias Isyana Mukti. "Isyana! Asmawati tewas karena ulahnya sendiri yang hendak mencelakakan kami! Tidak ada hubungannya dengan Rinjani!" seru Candaka. "Wanita ini membunuh ibuku dengan keji, dan kamu masih membelanya, Candaka? Sampai s