Mahasura selalu penasaran dengan Pulau Dewa Naga yang sebenarnya.Bahkan dia baru tahu kalau ada Pulau Dewa Naga yang sebenarnya di dunia nyata.Semula dia berpikir hanya Pulau Dewa Naga di alam mimpinya yang benar-benar pulau dewa naga, tapi sekarang dia sedang menuju ke pulau tersebut.Meera mengihjinkan mereka menggunakan lorong rahasia di Kota Bawah Laut yang langsung menuju ke Pulau Dewa Naga.Namun Putri Kerajaan Kota Bawah laut ini memperingatkan kalau ada makhluk yang akan menghadang mereka di tengah perjalanan.Lorong ini nantinya akan berakhir di sebuah ruangan yang luas dimana makhluk ini berada, kemudian baru bisa melanjutkan ke lorong berikutnya.“Peringatan yang sama juga aku berikan kepada ayahmu!” seru Meera.“Makhluk seperti apa di dalam sana, Meera?” tanya Mahasura.“Aku tidak tahu, Mahasura!” ujar Meera. “Makhluk ini tidak menyerang penduduk Kota Bawah Laut, Pulau Tengkorak, dan Pulau Dewa Naga ... tapi menyerang pendatang asing seperti dirimu, Mahasura!”“Kamu tida
“Siapa kalian! Kenapa memasuki tempat terlarang ini!” seru makhluk yang bisa berbicara ini.“Kami tidak bermaksud menganggu siapa pun termasuk kamu! Kami hanya ingin lewat saja!” sahut Mahasura.“Kalian tidak boleh berada di sini! Kecuali gadis ini yang diperbolehkan melewati ini, trapi kamu tidak boleh, anak muda!” seru makhluk yang mirip naga ini.“Siapa sebenarnya dirimu?” tanya Mahasura.“Aku ini Naga Sakti!” sahut makhluk ini.“Kenapa aku tidak boleh melewati tempat ini sedangkan Nivriti boleh?” tanya Mahasura.“Kamu bukan berasal dari tiga tempat yang terhubung ini, jadi kamu tidak boleh lewat!” tegas Naga Sakti.“Kalau begitu, aku harus menyingkirkanmu untuk lewat!” seru Mahasura.Mahasura langsung mengeluarkan serangan dari Tapak Dewa Naga yang tidak begitu membahayakan mereka yaitu Tapak Naga Es.Sinar putih langsung mengenai tubuh Naga Sakti yang membuat naga ini membeku, tapi hanya sebentar saja es yang menyelimuti Naga Sakti langsung meleleh.“Tunggu dahulu! Kamu belajar T
Pulau yang begitu ingin diketahui keberadaannya oleh Mahasura ini merupakan pulau yang terlindung juga apabila hendak langsung menuju pulau ini.Bahkan Pulau Dewa Naga ditutupi semacam array atau pelindung cahaya yang tidak terlihat yang akan mengacaukan seluruh sistem navigasi.Pulau ini tidak akan terlihat oleh kapal yang melintas di dekatnya karena tertutup pelindung cahaya ini.Bahkan Pulau Dewa Naga juga terlindung dari udara oleh perisai cahaya ini sehingga tidak tersentuh dari dunia luar.Bagi dunia nyata, Pulau Dewa Naga ini tidak pernah ada karena belum pernah ada yang berhasil mencapai pulau ini.Pulau Dewa Naga di dunia nyata ini berbeda dengan Pulau Dewa Naga di Alam Mimpi ciptaan Ravindra.Pulau Dewa Naga di alam nyata sangat indah dengan pantai pasir putih di satu sisi, serta pantai karang batu terjal di sisi lainnya.Pepohonan kelapa juga bnayak terdapat di pantai pasir putih ini.Hutan yang terlihat juga sangat hijau dan asri dengan keindahannya.Sangat jauh berbeda de
Mahasura menyambut girang keinginan Nivriti yang juga penasaran dengan danau di belakang hutan ini.“Semoga saja masih ada Naga Samudra di sana!” seru Mahasura, padahal dalam mimpinya Naga Samudra sudah kembali ke Samudra Naga.Perjalanan melalui bagian belakang hutan lebih sulit daripada yang diduga.Ttiak ada jalan setapak yang bisa dilalui oleh Mahasura dan Nivriti, seperti dalam mimpi Mahasura.Jalanan di hutan tertutup suluran akar pepohonan besar serta tanaman rambat yang menutupi jalan sehingga Mahasura harus membuka jalan dengan menebas tanaman liar ini menggunakan pedangnya.“Kenapa tidak ada jalan yang terbuka di belakang hutan ini? Apa Radeva tidak pernah ke arah belakang hutan?” tanya Mahasura.“Mungkin ada alasannya Radeva tidak ke belakang hutan ini danmembuka jalan, Mahasura! Apa kita kembali saja dahulu menanyakan masalah ini kepoada Radeva?” usul Nivriti.“Pasti Radeva melarang kita melewati bagian belakang hutan ini, Niv! Menurutku kita terus saja! Bahaya apa yang bi
Semakin Mahasura masuk ke dalam hutan rimba yang tidak berujung ini, semakin terasa udara yang menipis dan menyesakkan dada.“Kita tidak sampai-sampai ke ujung hutan ini, Mahasura! Aku akan kembali saja!” seru Nivriti yang sudah tidak tahan lagi berada di dalam hutan yang suram ini.“Sebentar lagi, Niv! Kalau tidak ketemu ujung hutan ini, kita kembali saja! Aku janji!” bujuk Mahasura.Nivriti yang sudah hendak pergi, kembali mengikuti Mahasura menyusuri hutan yang gelap menyeramkan ini, walaupun hatinya sudah tidak ingin melangkah lagi.“Sudah jauh nih Mahasaura! Aku tidak mau tersesat di dalam hutan yang gelap ini! Kita kembali ke hutan yang terang saja! Kan tujuanmu ke sini untuk mencari ayahmu, jadi kita cari Radeva saja di sekitar pantai!” ajak Nivriti.Tapi, Mahasura seakan tidak mendengar ajakan Nivriti lagi, bahkan menjawab pun tidak.Pendekar Dewa Naga ini terus berjalan masuk ke dalam gelapnya hutan yang semakin menyeramkan ini, seakan ditarik oleh kekuatan yang tersembunyi.
Mahasura menyadari telah melakukan kesalahan dengan membangkitkan kemarahan Dewa Iblis yang bisa berakibat fatal bagi dirinya dan Nivriti.Pendekar Dewa Naga ini segera mengubah strateginya, agar Dewa Iblis tidak marah lagi.“Maafkan aku kalau sudah salah bicara, Dewa Iblis! Bagaimana caranya aku sebagai leturunan Ravindra bisa memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat oleh kakek buyutku itu dengan menelantarkanmu di sini!” ujar Mahasura.Dewa Iblis sedikit lebih tenang mendengar perkataan Mahasura.Nivriti pun bernafas lega, karena khawatir naga hitam ini menyemburkan api naganya ke arah mereka.“Kitab Dewa Iblis tidak beraliran kegelapan seperti dugaanmu. Kitab ini hanya mengandalkan hawa murni dalam tubuh keturunan naga yang memang sedikit mengandung unsur kegelapan yang tidak berbahaya. Aku hanya ingin pergi dari hutan kegelapan ini, bagaimana pun caranya!” ujar Dewa Iblis.“Kamu hendak kemana kalau keluar dari hutan kegelapan ini? Apa masih ingin tetap di Pulau Dewa Naga atau in
“Kamu termasuk keturunan Ravindra juga?” tanya Mahasura.“Benar sekali, Mahasura! Kami ditugaskan untuk menjaga Pulau Dewa Naga ini agar tetap ada sehingga Pendekar Dewa Naga Terpilih bisa mengalami mimpi yang terasa nyata menuju ke Pulau Dewa Naga ini!” ujar Radeva.“Kamu tidak pernah keluar dari Pulau Dewa Naga?” tanya Mahasura.“Kami hanya boleh keluar sekali untuk mencari pasangan hidup yang mau kami ajak untuk tinggal di Pulau Dewa Naga ini, dan melahirkan penerus di pulau ini!” jelas Radeva.“Bagaimana kalau penerusnya perempuan?” tanya Mahasura.“Aku tidak tahu, karena belum pernah terjadi! Selalu ada anak laki-laki yang menjadi penerus!” sahut Radeva.Mahasura dan Nivriti akhirnya menemukan Radeva yang menjadi Penguasa Pulau Dewa Naga.Pertemuan mereka dengan Radeva berlangsung dengan tidak baik pada awalnya karena Radeva langsung menyerang mereka dengan serangan tapak sinar jarak jauh.Blaaassst!Sinar putih langsung menyambar ke arah Mahasura begitu Pendekar Dewa Naga ini ke
“Kitab Dewa Naga milikmu ini tidak lengkap, Mahasura!” ujar Radeva.“Maksudmu?” tanya Mahasura.“Kitab Dewa Naga yang kamu dapatkan dalam mimpimu ini adalah versi awal yang ditulis oleh Ravindra!” sahut Radeva.“Ravindra menulis versi lengkap Kitab Dewa Naga tapi tidak diberikan padaku?” tanya Mahasura.“Saat menulis versi awal Kitab Dewa Naga, Ravindra masih bersama Naga Samudra. Jadi Kitab Dewa Naga ini dititipkan kepada Naga Samudra untuk diberikan kepada Pendekar Dewa Naga Terpilih yang berdasarkan keturunannya!”“Jadi itu sebabnya aku mendapatkan yang versi awal?’ gumam Mahasura.“Sepertinya begitu! Saat Ravindra berpisah dengan Naga Samudra, dia menambahkan beberapa jurus baru ke dalam Kitab Dewa Naga Sakti yang mencakup Jurus Tapak Dewa Naga Sakti dan Pedang Dewa Naga Sakti!” jelas Radeva.“Kamu tahu dari mana kalau ada Kitab Dewa Naga Sakti ini, Radeva?” tanya Mahasura.“Ayahku yang memberitahuku untuk diteruskan kepada Pendekar Dewa Naga Terpilih yang berhasil sampai ke Pulau
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn