Rumah Friska sangat besar dan terletak di perumahan elite Kota Selatan.Shankara benar-benar membangun Negeri Naga Semesta terutama Kota Selatan dengan kemajuan yang sangat pesat meninggalkan kerajaan lainnya.Bahkan Kota Selatan sudah memiliki bangunan rumah yang bertingkat dan dibangun dengan teknologi yang jauh melampaui teknologi kerajaan lainnya termasuk Kerajaan Sembilan Naga."Wah! Indah sekali rumah ini!" seru Mahasura yang terkagum-kagum dengan rumah besar yang baru pertama kali dilihatnya."Ada kolam untuk berenang juga di halaman belakang!" seru Friska kepada teman barunya ini."Bagaimana bisa suatu kota di benua yang sama tapi meiliki kemajuan yang jauh meninggalkan kota-kota lainnya?" ujar mahasura."Apa menurutmu, semua teknologi ini berasal dari Shankara?" tanya Nivriti."Siapa lagi kalau bukan dia! Dunia Bawah Tanag yang menakjubkan saja bisa dibangun olkeh Shankara, apalagi hanya rumah mewah besar bertingkat?" sahut Mahasura."Berasal dari jaman apa sebenarnya Shankar
"Selamat datang kembali, Mahasura!" sambut Shankara saat Mahasura tersadar dari realita mimpi yang dialaminya."Apa yang kamu lakukan padaku, Shankara?" tanya Mahasura."Aku tidak melakukan apa-apa! Kamu terperangkap dalam zona fantasi yang sedang kuciptakan untuk hiburan penduduk Kota Semesta Alam! Aku menamakannya Alam Virtual!" ujar Shankara."Alam Virtual?" tanya Mahasura."Benar! Kamu bisa kemana saja sesuai keinginannmu sementara tubuhmu berada di dalam istana kerajaan ini, Mahasura!' jelas Shankara."Apa yang sebenarnya sedang kamu lakukan di Benua Selatan ini, Shankara! Aku baru tahu kalau semua kejadian yang kamu ciptakan ini hanyalah sekedar kejadian kecil untuk menuju kejadian besar yang akan datang. Apa kedatangan Ratu Dewayani juga merupakan suatu kejadian kecil yang kamu rencanakan?" tanya Mahasura."Kamu terlalu banyak khayalan, Mahasura! Aku tidak merencanakan setiap kejadian yang kamu alami ini. Aku hanya mengubahnya sedikit saja agar sesuai dengan keinginanku! Kejadi
Kota Naga Sakti sangat sibuk beberapa hari terakhir ini.Berbagai pendekar dan pasukan dari negeri tetangga memenuhi kota ini untuk membantu Kerajaan Sembilan Naga menghadapi serbuan Kerajaan Samudra Naga di bawah pimpinan Ratu Dewayani.Naga Vikrama mendarat mulus di lantai atap istana kerajaan yang telah disediakan untuk naga, khususnya untuk Mahasura.Putri Chandani sendiri yang menyambut kedatangan Mahasura."Selamat datang kembali, Arya! Hei ... kamu membawa teman perempuan rupanya!" seru Putri Chandani."Kenalkan, ini Nivriti! Niv, ini Puteri Chandani!" kata Mahasura memperkenalkan dua gadis yang kemungkinan akan menjadi istrinya kelak."Arya tidak pernah cerita tentang dirimu, Nivriti!" seru Chandani denagn nada yang agak menyindr Mahasura."Sama! Arya juga tidaak pernah cerita tentang diri Tuan Putri!" sahut Nivriti."Heran ... baru ketemu sekali langsung akrab! dasar perempuan!" seru Mahasura dalam hati."Kamu juga panggil Arya ya sama Mahasura?" tanya Putrri Chandani."Benar
"Kami mau mencari Qirani! Sudah lama tidak ada kabar darinya. Aku khawatir ada yang sedang terjadi pada dirinya!' ujar Mahasura kepada Chandani dan Nivriti."Siapa gadis ini?" tanya Nivriti."Ini Aksanti, Ratu dari Kerajaan Naga Samudra! Ini Nivriti, dan yang paling cantik ini, Putri Chandani!" kata Mahasura mempoerkenalkan kedua gadis yang sedang menatap tajam terhadap dirinya."Mohon ijin dari kalian untuk pergi bersama Mahasura mencari Qirani, karena suamiku Gautama sangat mencemaskan diri Qirani!' ujar Aksanti berusaha meredakan suasana tegang antara Mahasura dengan kedua gadis belia ini."Kenapa minta ijin sama kami? kami ini bukan siapa-siapanya Arya!" seru Nivriti dengan wajah cemberut."Sudah, Aksanti! Biarkan saja! Kalau kelamaan aku khawatir Qirani dalam bahaya!" ajak Mahasura sambil menarik tangan Aksanti menuju Naga Vikrama."Vikrama ... kita pergi ke Lembah Iblis!' seru Mahasura.Aksanti berada di belakang Mahasura dan memeluk pemuda ini erat-erat disaksikan dua gadis yan
Mahasura memasuki gerbang Desa Topeng yang tanpa penjagaan sama sekali, padahal desa ini dikenal sangat ketat terhadap pendatang dari luar desa."Sepi sekali ... hati-hati dengan penyergapan, Mahasura!" seru Aksanti memperingatkan Mahasura."Apa mereka tidak kembali lagi ke Desa Topeng ya? Kenapa tidak ada satupun penduduk Desa Topeng yang bisa kita temui?" tanya Mahasura."Mahasura! Lihat!" tunjuk Aksanti pada puing-puing rumah penduduk yang habis terbakar."Rumah penduduk ini terkena semburan api naga! Kenapa ada naga yang membakar sebagian rumah penduduk di Desa Topeng? Setahuku sekarang yang memiliki naga hanya aku, Shankara, dan Raja Aryasetya dari Kerajaan Naga Semesta. Tidak mungkin mereka berdua yang membakar Desa Topeng, pasti ada Ryder yang belum aku ketahui!" ujar Mahasura."Untuk apa Ryder ini membakar Desa Topeng, yang secara geografis tidak menguntungkan untuk menyerang tempat lainnya dengan bertahan di Desa Topeng ini!" sahut Aksanti."Misterius sekali!" seru Mahasura.
Untuk mengetahui hilangnya Qirani, ada baiknya kita kilas balik dengan kejadian saat Mahasura berpisah dengan Qirani yang berangkat menuju Desa Topeng."Selamat jalan, Mahasura! Aku menyukaimu, tapi sebenarnya cintaku hanya pada Gautama seorang. Sayang sekali dia tidak memilihku menjadi pendampingnya, padahal sudah banyak suka dan duka kami lalui bersama. Kenapa kamu memilih Aksanti menjadi pendampingmu, bukannya diriku? Apa yang salah pada diriku, Gautama?" ujar Qirani dalam hati.Qirani memutuskan pergi sendiri ke Desa Topeng tanpa dikawal agar Qirana bisa mempercayainya untuk membantunya.Perjalanan menuju Desa Topeng tidak begitu jauh, jadi hanya dalam beberapa jam perjalanan, Qirani sudah sampai ke tujuan.Penjagaan di Desa Topeng sangat ketat bagi pendatang dari luar desa ini.Pendatang asing yang diijinkan masuk wajib memakai topeng pada wajahnya.Apabila pengunjung tidak membawa topeng, maka akan disediakan topeng untuk digunakan masuk ke dalam desa ini."Sudah lama aku tidak
Sosok pemuda tampan sudah menunggu Qirana di luar gerbang Desa Topeng.Pemuda ini tersenyum saat melihat Qirana keluar gerbang untuk menemuinya."Salam, pemimpin Desa Topeng!' sapa pemuda ini."Kamu ini siapa? Ada keperluan apa datang ke desa kami yang terpencil ini?" tanya Qirana."Maafkan aku kalau sudah menganggu istirahat, pemimpin desa ini! Aku daatang untuk menemui seseorang yang berada di desamu ini. Aku, Gasendra! Salam kenal, Ketua Qirana!" sapa pemuda ini lagi sambil memperkenalkan dirinya.Qirana melihat naga yang sangat besar berada di belakang pemuda tampan ini.Tidak terbayangkan olehnya apabila naga ini sampai membakar habis seisi Desa Topeng."Aku lupa memperkenalkan nagaku ... namanya Janitra!' sahut Gasendra."Tidak ada orang penting yang ada di Desa Topeng. kami hanya penduduk biasa yang dikucilkan masyarakat. Untuk apa kamu mencari penduduk desa kami?" tanya Qirana."Aku tidak mencari penduduk Desa Topeng. Aku mencari pemimpin Lembah Iblis yang sedang berada di dal
"Apa kamu yakin kalau Ryder Gasendra tidak mengenaliku, Qirana?" tanya Qirani yang mulai bersiap berjalan di antara beberapa penduduk Desa Topeng."Penampilanmu sudah mirip penghuni Desa Topeng. Ryder ini tidak akan bisa mengenalimu, Qirani!" sahut Qirana."Kapan kamu akan menyusulku?" tanya Qirani."Aku ini pemimpin Desa Topeng, jadi aku akan berjalan paling akhir! tenang saja, aku tahu cara menghindar dari pandangan Naga Janitra dari Ryder Gasendra ini!" sahut Qirana. "Kamu masih tahu kan jalan masuk ke Lembah Naga ini?""Masih, Qirana!" jawab Qirani."Kamu bimbing penghuni Desa Topeng untuk menempati tempat baru mereka ini!" seru Qirana."Hati-hati, Qirana!" seru Qirani sebelum menyelinap di antara penghuni Desa Topeng."Kamu yang harus berhati-hati, Qirani! semoga saja kamu bisa selamat sampai Lembah Naga!" ujar Qirana dalam hati.Qirani sengaja berjalan agak pincang agar tidak terlalu dikenali oleh Ryder yang mengincar dirinya.Tidak tampak adanya bayangan naga yang terbang di at
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn