"Sebenarnya maksudku ke Negeri Naga Selatan ini adalah meminta dukungan Paduka Raja untuk membantu Kerajaan Sembilan Naga terutama Benua Selatan ini yang akan diserang oleh Ratu Dewayani dari Kerajaan Samudra Naga," ujar Mahasura."Ratu Dewayani akan menyerang Benua Selatan?' tanya Raja Darmawangsa."Apa Paduka belum mendapat kabar dari Shankara?' tanya Mahasura."Kenapa harus kabar dari shankara?" tanya Raja Darmawangsa dengan wajah heran."Aku mendengar kabar ini saat mengunjungi Shankara di Kerajaan Naga Semesta," ujar Mahasura,"Tunggu dulu! Aku jadi bingung! Kamu sudah menemui Shankara setelah pertarungan kalian yang mematikan itu?" tanya Raja Darmawangsa."Benar Paduka, tapi Shankara tidak menyinggung sama sekali mengenai rencananya yang hampir menewaskan dirinya ini. Aku sempat heran juga saat tahu Shankara tidak mendendam sekali padaku.""Apa kamu tahu Shankara memang ada di Kerajaan Semesta?" tanya Raja Darmawangsa."Sebenarnya tidak ... aku hendak mengunjungi Raja Aryasetya
"Desa Pendekar merupakan negeri yang berdiri sendiri, Mahasura! Aku tidak pernah ikut campur urusan mereka!" seru Raja Darmawangsa. "Kenapa kamu tanyakan itu?""Aku hampir mati di Desa Pendekar kalau tidak ditolong oleh Pengembara Sakti. Penduduk di sana sangat membenci pendekar!" sahut Mahasura."Bukannya penghuni Desa Pendekara adalah para pendekar? Kenapa mereka membenci pendekar?" tanya Raja Darmawangsa."Aku semula mengira kalau Paduka yang menjebakku ke sana, tapi tampaknya Paduka juga tidak tahu kalau Desa Pendekar telah berubah sekarang," ujar Mahasura."Berubah bagaimana, Mahasura?" tanya Raja Darmawangsa."Sudah tidak ada pendekar yang tinggal di sana sejak Elder Gods datang dan membasmi seluruh pendekar yang ada. Itu yang kudengar dari penduduk di sana saat mereka hendak membunuhku!" sahut Mahasura."Kamu serius, Mahasura? Kenapa aku tidak tahu ya?' tanya Raja Darmawangsa."Apa penduduk Desa Pendekar sering keluar ke Negeri Naga Selatan ini, Paduka?" tanya Mahasura."Mereka
Desa Pendekar sebenarnya bukan bagian dari Kerajaan Naga Selatan karena desa ini merupakan desa yang berdiri sendiri seperti yang dikatakan oleh raja darmawangsa.Hanya saja letak desa ini yang berada di tengah-tengah wilayah Kerajaan Naga Selatan membuat Desa Pendekar harus bergabung sebagai salah satu wilayah Kerajaan Naga Selatan agar memiliki jalan keluar dari desa ini tanpa pemeriksaan yang ketat.Penduduk Desa Pendekar memerlukan alat dan bahan yang mereka butuhkan di Kota Selatan yang merupakan ibukota dari Kerajaan Naga Selatan.Desa Pendekar sangat nyaman dan sejuk.Pepohonan yang masih saja sejuk, sejak terakhir Mahasura menginjakan kaki di desa ini.Bahkan udara dingin terasa menusuk tulang saat Mahasura, Nivriti, dan Darmawangsa memasuki Desa pendekar ini.Brrr ..."Kamu kedinginan, Niv? Pakai mantelku saja!" kata Mahasura yang melepas jubahnya dan memakaikannya ke tubuh Nivriti."Terima kasih, Arya!" sahut Nivriti.Mahasura hanya tersenyum dan berusaha berhati-hati di de
Kabut putih yang awalnya terlihat pelan dan tidak berbahaya, mulai terasa hidup dan bergerak dengan cepat mengejar mereka."Arya! Apa kita lawan saja kabut putih ini!" seru Nivriti."Jangan, Niv ... kamu perlahan-lahan kalau bicara," bisik Mahasura.Nivriti baru menyadari kesalahannya dengan berteriak sekan mereka adalah pendekar."Maaf, Arya ... aku lupa berada di Desa Pendekar yang membenci pendekar," ujar Nivriti dengan wajah menyesal. "Kabut putih semakin dekat, kita harus segera memasuki bangunan yang dimasuki gadis desa tadi!"Penginapan yang hendak dituju oleh Mahasura ini terletak di tengah-tengah Desa Pendekar ini.Ternyata bangunan yang dimasuki oleh gadis desa tadi adalah penginapan yang mereka cari.Tidak terlihat tanda-tanda keberadaan gadis desa yang memasuki penginapan ini.Mahasura tidak ingin bertanya, karena bisa membongkar penyamaran mereka.dia meminta darmawangsa untuk memesan kamar agar pemilik penginapan tidak mengenali dirinya."Mau pesan kamar, Tuan?" tanya pe
Took!Took!Took!Suara ketukan pintu terdengar sama persis saat Mahasura berad di kamar penginapan ini."Tuan Darmawangsa. komunitas pendekar sudah berkumpul di penginapan!' seru pemilik penginapan dari balik pintu."Tuh kan apa kataku? Sebelumnya juga aku dipanggiil juga oleh pemilik penginapan."Terus apa yang terjadi?" tanya Nivriti yang ikut berkumpul di kamar Mahasura dan Darmawangsa."Kepalaku mulai pusing, tapi aku berhasil melarikan diri saat itu ditolong oleh pamanku Caraka Sagara!" sahut Mahasura."Jadi, bagaimana tindakan kita selanjutnya?" tanya Darmawangsa."Sebelumnya aku kena racun dari pemilik penginapan, tapi sekarang kita aman-aman saja, jadi tidak ada salahnya kita mengikuti keinginan pemilik penginapan biar dia tidak curiga terhadap kita!" sahut Mahasura."Bagaimana caranya kamu bisa kena racun pemilik penginapan, Arya?" tanya Nivriti penasaran.Mahasura langsung gugup begitu ditanya penuh selidik oleh Nivriti."Mungkin ... mungkin makanan yang aku santap yang dis
"Kamu benar-benar tidak ingat siapa diriku, Lin Wei?" tanya pemuda tampan ini sekali lagi."Aku ini Mahasura Arya, bukan Lin Wei! Siapa dirimu?" tanya Mahasura."Hahaha ... aku ini Kaisar Kultivator, Lin Wei!" sahut pemuda tampan ini sambil tertawa."Aku tidak punya urusan denganmu ... kenapa kamu selalu menganggu hidupku?" tanya Mahasura."Tentu saja kamu punya urusan denganku, Lin Wei! Kaisar Naga telah bersusah payah melenyapkanmu, tapi kamu bangkit kembali dari kematian dan menjadi pendekar hebat di dunia bawah ini! Kamu tidak boleh dibiarkan semakin berkembang, Lin Wei! Perintah kaka tertua sudah jelas, kamu harus lenyap selama-lamanya agar tidak menganggu rencana Kaisar Naga untuk menguasai seluruh dunia nanti!" sahut kaisar Kultivator."Sebenarnya ada berapa Kaisar di Dunia Atas ini? Siapa namamu, Kaisar Kultivator?" tanya Mahasura."Biar kamu tidak penasaran dan mungkin kamu ingat padaku kalau kusebut namaku. Aku ini Zhang Kui, apa kamu sudah ingat namaku? Tugasku adalah menca
"Kaisar Naga terlalu kuat sekarang, Lin Wei! Aku harus memikirkan keluargaku yang masih di bawah cengkraman kakak tertua ... aku terpaksa menolak ajakanmu ini! Keputusanku tetap bulat, harus membawa kepalamu ke hadapan Kaisar Naga agar keluargaku aman. Harap kamu mengerti, Lin Wei!" sahut Kaisar Kultivator."Kamu tidak memberikanku banyak pilihan, Zhang Kui! Aku tidak bisa ikut denganmu! Banyak saudara-saudaraku yang sedang terancam bahaya di benua Selatan ini. Sepertinya kita harus bertarung sampai salah satu dari kita mati!" seru Mahasura."Aku masih punya peluang karena kekuatanmu belum kembali, Kaisar Dewa! Aku akan ambil resiko untuk melawanmu!" sahut Kaisar Kultivator ini."Jangan menyesali tindakanmu ini, Zhang Kui! Aku masih bisa membantumu apabila kamu ikut denganku! Setelah membereskan masalah di Benua Selatan, aku akan ikut denganmu ke Benua Kaisar di Dunia Atas untuk menghadapi Kaisar Naga! Keluargamu akan selamat dan hidup tentram!" bujuk Mahasura.Zhang Kui mengelengkan
"Aku-Zhang Kui bersumpah akan setia kepada Lin Wei dan tidak akan menghianati sumpah setia ini sampai akhir hayat!" seru Kaisar Kultivator yang bersumpah setia kepada Mahasura. "Baiklah, Zhang Kui! Aku terima sumpah setiamu!" sahut Mahasura. "Aku harap Kaisar Dewa bisa segera menolong keluargaku apabila urusan di Benua Selatan ini telah selesai!" harap Kaisar Kultivator. "Aku tidak pernah mengingkari janjiku, Zhang Kui! Aku akan ikut denganmu ke Benua Kaisar untuk menolong keluargamu!" seru Mahasura. "Arya! Sini sebentar!" panggil Nivriti agar Mahasura menjauhi Zhang Kui. "Kamu terlalu cepat mengambil keputusan, Arya! Bisa saja ini siasat Kaisar Kultivator agar kamu bisa ikut dengannya ke Benua Kaisar! Tidak ada yang bisa menolongmu apabila kamu masuk ke sana!" ujar Nivriti. "Pikirkan baik-baik keputusanmu, Mahasura!" seru Raja Darmawangsa. "Apa kalian tidak percaya kalau setiap orang harus diberi kesempatan kedua?" tanya Mahasura. "Kami percaya, Mahasura ... masalahnya kamu ja
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn