"Arya, kenapa kamu malas-malasan terus! kasihan kakek tiap hari harus mencarimu!" sambut seorang gadis cantik begitu Ki Seno membawaMahasura pulang ke Desa Naga yang tidak jauh dari Kota Naga Sakti.Mahasura tampak tidak menghiraukan gadis cantik ang terus mengomelinya ini."Aku capek, Nona Frisanti!" serunya saat gadis ini masih berkacak pinggang di hadapannya."Kenapa kamu tidak membantu kakek?" tanya gadis cantik yang disebut Frisanti oleh Mahasura."Apa urusannya denganmu?" tanya Mahasura."Ada urusannya denganku, karena aku yang membantu kakek!" ujar Frisanti."Kenapa kamu mau membantu kakekku, kan Ki Seno bukan kakekmu?" tanya Mahasura.Frisanti makin marah dengan pertanyaan Mahasura yang tidak masuk akal."Kamu itu ya, dibilangin malahan melawan saja! Kamu dulu tidak semalas ini, Arya!" ujar Frisanti."Kamu memang sahabatku, Fris ... tapi sekali lagi kamu menyinggung masa laluku maka hubungan persahabatan kita putus!" ujar Mahasura serius.Frisanti terkejut dengan perkataan Mah
Mahasura Arya memutuskan pergi ke Kota Naga Sakti agar terhindar dari pertengkaran lagi.Dia tidak ingin hubungannya dengan Frisanti berakhir gara-gara kemarahan gadis ini terhadapnya.Frisanti banyak membantunya dari kecil, jadi wajar saja kalau gadis ini terus memarahinya."Kamu hendak kemana, Mahasura?" tanya Ki Seno."Aku hendak ke kota dahulu, Kek! Aku janji mulai besok akan membantu kakek!" sahut Mahasura."Jangan diambil hati perkataan Frisanti! Dia begitu karena peduli terhadapmu! Kalau tidak ada dia, hidupmu pasti lebih kacau lagi daripada sekarang!" ujar Ki Seno mengingatkan Mahasura."Aku tahu, Kek! Tapi kan capek juga Kek kalau dimarahi terus-terusan tanpa bertanya dahulu!" seru Mahasura tidak mau kalah."Ya sudah, kamu ke kota saja dahulu! Besok pagi kita mulai latihan Kitab Dewa Naga, bagaimana?" tawar Ki Seno.Mahasura langsung tersenyum yang langsung menghilangkan kekesalan di wajahnya."Benar Kek?" tanya Mahasura memastikan."Iya, asal kamu jangan menjauhi Frisanti! G
Mahasura akhirnya mengambil keputusan nekad untuk menunggu pengemis cantik yang berjanji akan menemuinya di kedai makanan laut dekat pantai.Selain penasaran dengan nama pengemis cantik yang dia yakin bukan pengemis ini, Mahasura juga menginginkan koinnya kembali karena hanya itu satu-satunya koin yang dimilikinya.Sudah satu jam Mahasura menunggu gadis idamannyaini, tapi yang ditunggu tidak kunjung datang juga."Huh! Bisa-bisanya aku tertipu oleh pengemis itu!" ujar Mahasura penuh kekesalan.Mahasura sudah bermaksud pergi dari kedai makanan ini karena pelayan kedai makanan ini sedari tadi terus menawarkan menu makanan terhadapnya, tapi suasana di sekitar kedai makanan laut ini mendadak berubah."Selamat datang di kedai makanan laut kami ini, Tuan Putri! Sungguh suatu kehormatan Tuan Putri datang ke kedai makanan kami ini!" sambut pemilik kedai makanan terhadap seorang gadis cantik yang dikawal beberapa pengawal kerajaan.Mahasura sudah hendak beranjak pergi ketika Putri Kerajaan ini
Putri Chandani terus tersenyum melihat Mahasura yang terus makan dengan lahap setiap makanan yang disuguhkan kepadanya."Kamu tidak pernah makan di sini ya?" tanya Chandani penasaran.'Aku mana sanggup Tuan Putri, eh ... Chandani!" seru Mahasura dengan mulut penuh makanan.'Hihihi ... telan dahulu baru bicara!" tawa Chandani manis sekali memperlihatan deretan giginya yang putih dan rapi.Glek!Mahasura menelan ludah melihat kecantikan yang terpancar dari dalam diri Chandani, apalagi saat gadis ini tersenyum dengan bibirnya yang merah."Kamu kenapa, Arya?" tanya Chandani melihat Mahasura yang tiba-tiba berhenti makan dan menatapnya.Mahasura baru sadar kalau dia telah bertindak lancang terhadap Putri Raja."Maaf, Chandani!" ujar Mahasura."Kenapa meminta maaf?" tanya Chandani. "Kamu tidak perlu meminta maaf apabila kamu menyukaiku! Aku juga menyukaimu, Arya!"Putri Chandani langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Mahasura, yang membuat pemuda ini menjadi gugup.Bibir Chandani yang basah
"Selamat datang, Tuan Muda!" sambut pemilik penginapan langsung, begitu Mahasura menginjakan kakinya di penginapan mewah ini."Apa paman tidak salah orang?' tanya Mahasura heran."Anda ini Tuan Muda Mahasura Arya bukan?" tanya pemilik penginapan lagi."Benar sekali, paman!" ujar Mahasura."Berarti kami tidak salah menyambut Tuan Muda!"Plook!Plook!Plook!Pemilik penginapan bertepuk tangan tiga kali, kemudian muncul beberapa gadis yang sangat cantik dengan tubuh yang ideal."Apa maksudnya ini, paman?" tanya Mahasura."Putri Chandani memesan tiga gadis muda ini untuk Tuan Muda. Silahkan Tuan Muda pilih, mana yang akan Tuan Muda minta untuk mengurus semua keperluan Tuan Muda selama menginap di penginapan kami ini.""Aku bisa memilihnya?" tanya Mahasura heran."Benar sekali, Tuan Muda!" ujar pemilik penginapan."Gadis-gadis ini termasuk gadis penghibur atau bukan?" tanya Mahasura berhati-hati."Gadis ini semuanya pilihan Tuan Putri, jadi Tuan Muda bisa pilih 3 gadis yang Tuan Muda suka!
Mahasura benar-benar merasakan pengalaman baru yang tidak bisa dilupakannya. Apalagi gadis-gadis yang menemaninya cukup sabar membimbingnya yang tidak tahu apa-apa. Selain menemaninya, gadis-gadis muda ini juga menyiapkan makanan untuknya, membantunya mengganti pakaian, bahkan juga bisa memandikannya. "Apa maksud Chandani dengan semua ini? Kenapa dia menyiapkan gadis-gadis ini untuk melayaniku dan mengajariku?" pikir Mahasura penuh tanda tanya. "Bagaimana, Tuan Muda? Apa Tuan Muda sudah mengerti semuanya?" tanya Afriani, salah satu gadis yang dipilih Mahasura yag putih mulus. "Mengerti tentang apa?' tanya Mahasura. "Tentang permainan sensasi yang kita mainkan tadi!" ujar Chitra, gadis yang berambut panjang. "Kenapa kalian bertanya padaku?' "Karena , kalau Tuan Muda tidak mengerti maka kami akan dihukum oleh Tuan Putri!" seru Dahayu yang berwajah sangat eksotik. "Kok bisa begitu?" tanya Mahasura lagi heran. "Tuan Muda ini pura-pura tidak mengerti, atau memang tidak menegrti
"Selamat datang, Tuan Putri!" sambut ketiga gadis ini serempak, saat Chandani masuk ke dalam kamar mewah Mahasura."Kalian sudah mengajari Tuan Muda?" tanya Chandani kepada tiga gadis ini."Maafkan kami Tuan Putri! Kami sudah berusaha sebaik-baiknya agar Tuan Muda mengerti semuanya!' ujar Afriani."Aku tidak menyalahkan kalian! Sekarang kalian semua bisa keluar dan biarkan aku berdua dengan Tuan Muda!" perintah Chandani."Baik, Tuan Putri!" sahut tiga gadis ini serempak.Mahasura masih tidak mengerti dengan semua yang dia alami."Aku tidak mengerti ... kenapa kamu tugaskan gadis-gadis tadi melayaniku?" tanya Mahasura."Kamu masih tidak mengerti, Arya?" Putri Chandani malahan bertanya balik kepadanya."Aku benar-benar tidak mengerti tentang apa yang terjasdi sebenarnya!' ujar Mahasura."Aku ingin bersamamu, Arya! Tapi aku ingin kamu mengetahui terlebih dahulu apa yang hendak kita lakukan nanti!' seru Chandani."Maksudmu ... aku dan kamu melakukan seperti yang kulakukan dengan tiga gad
"Pedang Dewa Naga ini jadi bagus sekali, Kek!" ujar Mahasura saat Ki Seno menyerahkan pedang ini kepadanya."Sudah kakek bersihkan sarungnya! Kalau pedangnya sendiri masih mengkilap, jadi sangat tajam. Hati-hati saat menggunakannya!" ujar Ki Seno."Bagaimana caraku belajar, Kek? Aku kan tidak punya dasar ilmu bela diri! Aku kira awalnya kakek juga orang biasa saja!" kata Mahasura dengan wajah bingung."Benar juga katamu! Kamu harus melatih tenaga dalam dahulu agar jurus ini berarti dan bertenaga!" ujar Ki Seno.Ki Seno kemudian menyiapkan pikulan air dengan dua tong berisi air di kiri dan kanannya."Kamu harus menahan pikulan air ini agar tidak bertumpahan airnya, Mahasura! Kamu bisa melakukannya?" tanya Ki Seno."Aku akan mencobanya, Kek!" ujar Mahasura.*****Mahasura bertekad kuat menjadi pendekar, mengingat dia harus menunjukkan kepada Raja kalau dia bukan hanya orang biasa saja.Percobaan pertama gagal, karena air langsung tumpah begitu Mahasura mencoba mengangkat pikulan air ini
Pemuda Hilang Ingatan Sinar matahari pagi menerpa wajah pemuda yang tampak sangat berantakan dengan wajah kotor penuh jelaga serta pakaiannya yang agak hancur berantakan. Samar-samar matanya melihat ada dua matahari di atas langit, tapi sinar matahari yang menerpa wajah dan tubuhnya ini terasa hangat dan nayaman. Pemuda ini juga berbaring di tengah tanaman bunga warna warni yang harum semerbak. Tampak olehnya makhluk-makhluk kecil yang lucu berlarian di sekitar dirinya tanpa merasa ketakutan sama sekali terhadap dirinya. "Aku ada di mana ya?' tanya pemuda ini dalam hati. Perlahan pemuda ini bangkit dan melihat sekellilingnya. Dia berada di tengah padang bunga yang luas dengan bunga beraneka warna. Sedangkan di hadapannya terdapat pegunungan yang masih asing bagi dirinya. Salah satu makhluk lucu ini menarik pakaiannya sambil menunjuk ke arah langit. Pemuda ini terpana melihat pemandangan indah di atas langit. Ratusan naga berwarna warni dari naga kecil sampai naga yang besa
Kekuatan Jurus Dewa Phoenix Penghancur Semesta yang dikeluarkan Kaisar Dewa Naga bagaikan kekuatan nuklir yang meledak dengan kerasnya di angkasa.Semua tidak menyangka kalau Pendekar Dewa Naga yang melesat menyerupai Phoenix api ke angkasa ini akan menabrakan dirinya ke lubang dimensi yang menimbulkan ledakan yang sangat mengguncang Benua Selatan ini.Bahkan getarannya juga dirasakan oleh penduduk Benua Selatan yang menyaksikan kehancuran Kekuatan Tertinggi yang semula tidak terkalahkan ini.Dahayu, Qirani, Nivriti, dan Ratu Nareswari yang paling terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh Mahasura ini tanpa sempat dicegah oleh mereka."Kenapa kamu lakukan ini, Kanda?" ucap Dahayu yang tidak kuasa menahan tangisnya."Seharusnya aku sudah bisa menebak tindakanmu ono, Mahasura! Kenapa kamu harus berkorban sedemikian besar terhadap rakyat Benua Selatan?" gumam Qirani.Nivriti tidak kuasa menahan kesedihannya dan menyuruh Naga Tantrama membawanya ke daratan.Ratu Nareswari masih berusah
"Tidak ada jalan lain lagi, Shankara! Aku tidak ingin Benua Selatan jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti Kekuatan Tertinggi ini!"Mahasura tetap bertekad untuk membuat ledaka besar di lubang dimensi di atas langit tempat pasukan Kekuatan Tertinggi ini muncul."Paling tidak kamu pamit dahulu kepada Dahayu dan Aksanti! Aku lihat dua gadis ini yang sangat mencintaimu, Mahasura! Aku yakin kalau kamu juga sangat mencintau Dahayu dan Aksanti terlepas masih banyak gadis lainnya yang juga menyukaimu! Kadang aku iri terhadapmu, Mahasura!" ujar Shankara."Mereka pasti tidak mengijinkanku melakukannya, Shankara! Aku harap kamu merahasiakannya dari mereka tentang Phoenix Pengjancur Semesta ini, Shankara! Aku tidak akan memaafkanmu apabila mereka sampai tahu rencanaku ini!:"Baiklah, Mahasura! Kalau memang ini sudah keputusanmu! Aku pasti mendukungmu! Jangan khawatir, tidak ada yang akan tahu rencanamu ini selain diriku! Kita hany abilang kepada mereka kalau kamu hendak
Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal menyerah begitu saja di hadapan Pendekar Dewa Naga hanya karena Mahasura memiliki Naga Vikrama yang bisa membakar mereka hidup-hidup apabila bersikeras melawan Pendekar Dewa Naga.Sayangnya kedua ahli bela diri ini tutup mulut mengenai Lord Agung yang merupakan pemimpin Kekuatan Tertinggi."Kita tidak bisa memenangkan pertempuran ini kalau hanya mengandalkan kekuatan kita semata, Shankara! Aku melihat kalau Kekuatan Tertinggi muncul dari portal dimensi yang berada di atas langit kita ... apa kamu ada akal untuk menutup portal dimensi ini agar pasukan Kekuatan Tertinggi tidak bisa masuk lagi ke dunia kita?" tanya Mahasura."Kamu juga melihat portal dimensi ini? Aku sudah memikirkannya lama sejak awal pertempuran, tapi belum menemukan cara menutup portal dimensi ini.""Bagaimana kalau aku bisa menemukan cara menutup portal dimensi ini?" Ucapan Mahasura ini membuat Shankara semangat kembali. "Kamu bisa melakukannya?" Rasa terkejut dan ti
Perlawanan yang Pertempuran terus berlangsung antara Kekuatan Tertinggi melawan Aliansi Benua Selatan yang merupakan gabungan dari 6 Kerajaan di Benua Selatan.diberikan oleh Aliansi Benua selatan membuat Kekuatan Tertinggi kewalahan menghadapinya walaupun mereka memiliki pasukan yang kemampuannya jauh melampaui pasukan Aliansi Benua Selatan. Bantuan yang terus berdatangan dari segala penjuru kerajaan, membuat keadaan mulai berbalik untuk Kekuatan Tertinggi. Untuk pertama kalinya, Aliansi Benua Selatan berhasil menghancurkan seluruh pasukan yang dikirim oleh Kekuatan Tertinggi. Kehebatan Pendekar Dewa Naga yang memimpin Aliansi Benua Selatan membuat pimpinan Kekuatan Tertinggi marah besar. Apalagi putrinya Qirani dan Dahayu memutuskan berada di pihak Pendekar Dewa Naga untuk menentangnya. "Kirim Pendekar Cakar Iblis dan Kultivator Dewa Immortal untuk menghabisi Pendekar Dewa Naga ini! Kalau pendekar ini binasa, kita akan lebih cepat menguasai Benua Selatan untuk kekayaan alam naga
Tidak terasa pertempuran dengan Kekuatan Tertinggi sudah berlangsung selama 7 hari 7 malam.Pertanyaan Mahasura belum dijawab oleh Shankara mengenai kemungkinan Kekuatan Tertinggi ini bukan manusia.Shankara beralasan tidak boleh membocorkan rahasia di masa depan yang dapat membahayakan mereka di masa ini.Kekuatan Tertinggi kembali menyusun kekuatan lagi setelah pertempuran yang telah berlangsung 7 hari ini sehingga memberi waktu juga bagi Mahasura dan pendekar lainnya untuk beristirahat."Kamu percaya ramalan, Mahasura?" tanya Shankara."Ramalan seperti apa?" tanya Mahasura."Benua Selatan akan diselamatkan oleh pendekar pemalas yang kerjanya tidur saja!' sahut Shankara.Mahasura menganggap Shankara bergurau dengannya yang memang dulu sangat malas dan kerjanya tidur saja."Mana mungkin pemalas bisa jadi pendekar? Kamu ada-ada saja, Shankara!" ujar Mahasura."Mungkin saja! Semua itu mungkin, Mahasura! Kalau kita mempercayainya maka kemungkinan itu akan menjadi kenyataan!" sahut Shank
Kekuatan Tertinggi tidak main-main untuk menguasai Nagarium di Benua Selatan setelah berhasil menguasai Dragon Village yang kaya akan nagarium yang langka."Apa katamu? Dragon Village telah dikuasai oleh Kekuatan Tertinggi?" tanya Dahayu yang merasa baru mendengar kabar ini padahal informasi ini sudah pernah disampaikan sebelumnya."Benar, Dahayu! Aku mendapat informasi mengenai serangan terhadap Dragon Village, makanya aku mempersiapkan diri untuk menghadapi Kekuatan Tertinggi ini!" ujar Shankara."Bagaimana cara kita mengalahkan pasukan yang tiada habisnya ini?" tanya Mahasura."Mereka masih memiliki pasukan khusus yaitu para pendekar dan kultivator yang belum mereka turunkan untuk melawan kita. Kekuatan Tertinggi juga memiliki pasukan naga, lengkap dengan Ryder di atasnya.""Mereka memilikinya?" tanya Dahayu. "Bagaimana kita bisa memenangkan pertempuran dengan kekuatan sehebat itu?" "Kamu tahu dari mana kalau mereka juga memiliki pasukan bela diri yang sama dengan kita?" tanya Mah
"Siapa sebenarnya Kekuatan Tertinggi ini, Shankara?" tanya Mahasura yang semakin penasaran dengan musuh yang hebat ini.'"Kamu tidak akan percaya apabila kukatakan yang sebenarnya!" ujar Shankara.Pertempuran berhenti sejenak karena masing-masing pihak sibuk mempersiapkan strategi selanjutnya."Kamu selalu merahasiakannya dariku! Siapa sebenarnya orangtua Dahayu?" tanya Mahasura."Bukan siapa, tapi dari mana Mahasura!" sambung Shankara."Apa tujuan mereka menguasai Benua Selatan ini? Kenapa mereka sangat menginginkan Qirani dan Dahayu?" tanya Mahasura."Qirani dan Dahayu bersaudara, Mahasura! Demikian juga dengan Qirana! Sejak bayi Dahayu ditempatkan di Dragon Village yang kaya akan nagarium agar suatu hari Kekuatan Tertinggi bisa menguasai Dragon Village. Hal yang sama juga dilakukan terhadap Qirani dan Qirana, tapi saudara kembar ini justru lahir dari Pendekar Lembah Iblis yang merupakan keturunan langsung dari pemimpin Kekuatan Tertinggi!""Aku lihat Kekuatan Tertinggi tidak terlal
Kekuatan Tertinggi bukan hanya memiliki burung besi yang hebat, tapi mereka juga memiliki kereta yang terbuat dari besi padat, yang tidak bisa ditembus pedang apapun. Kereta besi ini bisa menembakkan meriam yang sanggup menghancurkan beberapa bangunan sekaligus.Pasukan berkuda Kerajaan Naga Samudra dan penyamun padang pasir tidak kuasa menjatuhkan kereta besi yang pelan tapi pasti melindas apapun di depannya."Mundur!" seru Aksanti terhadap pasukan Penyamun Padang Pasir yang menggunakan kuda."Biar aku yang atasi!" seru Shankara yang memegang pedang pusaka di tangannya.Kereta besi ini boleh kuat terhadap serangan pedang lainnya, tapi tidak dengan Shankara yang memiliki pedang pusaka legenda,Hanya sekali tebas saja, Shankara berhasil membelah kereta besi ini menjadi dua bagian."Shankara! Hebat sekali!" seru Mahasura yang baru saja turun dari Naga Vikrama kemudian menggunakan Pedang Dewa Naga untuk menghancurkan semua kereta besi yang ada."Wah! Pendekar Dewa Naga tidak kalah hebatn