Mendengar suara ledakan semua orang keluar dari rumah masing-masing, semua serentak berlari ke arah menara terbalik ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi.Fiun yang juga mendengar suara ledakan bergegas berlari, Fiun tiba-tiba terpikirkan Saga yang masuk beberapa hari lalu ke menara terbalik.Dug, dug, dug.Getaran langkah kaki dirasakan Saga dengan jelas, melihat semua orang berlari ke arah menara terbalik Saga bergegas menghilang, Saga tidak ingin mendengar pertanyaan-pertanyaan dari para warga sekitar yang hanya membuat sakit kepalanya.Sebelum menghilang Saga yang menggunakan penglihatan Naga nya melihat Fiun berlari dibarisan paling belakang, Saga yang sudah tahu apa yang harus dilakukannya langsung menghilang berpindah ke Fiun dan membawa Fiun menghilang bersamanya."Siapa kamu?" tanya Fiun sambil melepaskan mulutnya yang dibungkam oleh Saga saat menghilang."Ini aku," ucap Saga.Fiun menatap Saga yang berjalan dan berdiri di depannya, Fiun langsung mengelus dadanya merasa b
Melakukan 4 penerobosan tanpa henti membuat Saga sangat kelelahan, Saga yang sudah memesan kamar memutuskan beristirahat selama beberapa hari sebelum kembali berjalan pulang.Dari dalam kamarnya Saga melihat bulan dan bintang yang bersinar sangat terang, malam itu Saga seperti merasakan kedamaian yang belum pernah dirasakannya selama berada di dunia bebas.Sambil membaringkan tubuhnya Saga melihat keluar jendela, Saga berpikir nama dunia ini adalah dunia bebas akan lebih bagus jika kultivasi di dunia ini juga bebas tidak dibatasi, Saga merasa kasihan melihat yang lemah tetap menjadi lemah sedangkan yang kuat menjadi kuat.Tanpa Saga sadari semilirnya angin membuat Saga terlelap."Aku berada di mana?" Gumam Saga.Saga melihat dirinya berdiri di atas awan dan dikelilingi kabut putih yang sangat tebal.Saga berjalan menyusuri kabut putih yang sangat tebal di depannya, seberapa jauh Saga berjalan kabut putih tidak juga menghilang dan Saga sama sekali tidak menemukan siapa pun di sana."Te
Saga yang berjalan kembali teringat guru Adeng yang pernah menyuruhnya singgah ke perguruannya, kabar tentang hancurnya menara terbalik pasti sudah didengar olehnya, Saga berpikir untuk sekedar mampir ke sana dan memberitahu kabar tentang kebebasan yang berarti guru Adeng juga bisa menerobos ke tingkat selanjutnya.Melewati batas beberapa meter guru Adeng menatap Saga, guru Adeng seperti sengaja menunggu kedatangan Saga yang akan melewati wilayahnya."Tenyata benar kamu berhasil keluar dari dalam menara itu dan membuat sesuatu yang mengejutkan," ucap Pe guru Adeng."Tidak ada yang istimewa," sahut Saga."Selamat, selamat, mari ikut denganku," ucap Pe tangannya menepuk pundak Saga.Saga mengikuti Pe yang terbang pergi ke arah perguruannya, melihat Pe yang turun ke bawah Saga bergegas mengikutinya turun.Saga berdiri di depan gerbang bertuliskan Perguruan Awan yang terpasang sangat besar, melihat Saga yang hanya terdiam Pe bergegas menghampirinya."Perguruan ku tidak besar, masuklah," u
Melihat kota berada tidak jauh darinya Saga bergegas turun dari pedangnya, Saga berjalan kaki menyusuri kota yang beberapa bulan lalu masih berada di dalam tanah.Berbeda dari sebelumnya Saga melihat kota jauh lebih asri, kota yang sebelumnya bahkan tidak memiliki satu pun pohon sekarang dikelilingi pohon dan bunga-bunga indah.Para warga yang masih mengenali Saga langsung berlari pergi ke kediaman Raran, semua warga termasuk Raran berhutang budi padanya pemimpin kota mereka harus tahu kalau orang yang membantu mereka saat ini berada di tengah kota."Apa kamu yakin dia orang yang sama yang sudah membantu kita?" tanya Raran yang sebenarnya tidak percaya."Aku sangat yakin pemimpin," ucap warga."Baiklah kami boleh pergi," sahut Raran."Tidak mungkin itu benar-benar dia, apa mungkin dia sudah berhasil menerobos tingkat sampai akhir.""Aku harus memastikannya sendiri," ucap Raran yang langsung berjalan pergi.Dari kejauhan Raran menatap Saga yang ternyata benar ada di kotanya, walau masi
Tetua Zum langsung berubah wujud menjadi Singa dan meminta Ji naik ke atasnya, tepat setelah Ji naik ke atas kakeknya sang kakek berlari cepat mengejar Saga yang sudah cukup jauh.Saga yang berjalan kaki sampai perbatasan bisa merasakan getaran langkah kaki mengarah padanya, Saga menghentikan langkahnya seketika setelah melihat dari kejauhan Tetua Zum membawa Ji dan berlari ke arahnya."Akhirnya terkejar juga," ucap Ji yang langsung turun dari kakeknya.Saga hanya diam menatap Ji kebingungan, kenapa Tetua Zum membawa cucunya untuk mengejar dirinya."Apa kamu akan segera kembali ke tempat asalmu?" tanya Ji."Tentu saja," sahut Saga."Aku hanya ingin berterima kasih padamu, berkat kamu aku bisa berkumpul bersama kedua kakek ku," ucap Ji."Itu bukan masalah besar, tidak perlu berterima kasih," sahut Saga."Tetap saja, aku ingin berterima kasih padamu," ucap Ji lagi."Baiklah, kalau begitu ucapan terima kasih mu sudah aku terima," sahut Saga."Perjalanan mu masih sangat panjang teruslah b
Saga berjalan pergi ke arah pantai mengikuti penglihatan Naga nya, sampai di tepi pantai Saga menatap lautan luas di depannya. Bagaimana caranya dirinya pulang orang itu sama sekali tidak memberitahunya.Sesekali Saga menatap langit yang terlihat sangat cerah, Saga yang duduk di di tepi pantai masih terus berpikir bagaimana caranya agar bisa kembali."Kenapa?" Xu Xi berjalan ke arah Saga yang duduk di tempat pertama kali mereka bertemu."Aku yang seharusnya bertanya kenapa kamu berada di sini?" Tanya Saga balik sambil menolehkan kepalanya."Aku, hanya," Xu Xi terlihat gugup, dari awal Xu Xi memang sengaja mengikuti Saga ingin menyaksikan kepergian Saga secara langsung.Tanpa melanjutkan perkataannya Xu Xi duduk di samping Saga, matanya menatap lautan luas di depannya sambil sesekali melihat langit sama seperti yang dilakukan Saga sebelumnya."Kamu masih belum menjawab ku," ucap Saga."Aku hanya ingin menemanimu di sini, kalau kamu keberatan anggap saja aku tidak ada," sahut Xu Xi.Sag
Tidak jauh dari perbatasan wilayah timur Saga bergegas turun dari pedangnya, sambil terus berjalan mata Saga menatap Ajer yang berada di gerbang perbatasan, Ajer melihat ke arahnya seperti mengetahui kalau dirinya akan datang.Langkah Saga terhenti tepat di depan Ajer yang hanya terdiam, Saga benar-benar tidak menyangka masih bisa melihat Ajer kembali padahal waktu itu dirinya sudah meminta Ajer untuk pergi dan meninggalkannya begitu saja."Bagaimana kabarmu?" tanya Saga sambil mengelus kepala Ajer.Heeeeeeer."Aku tentu baik-baik saja, tapi semua yang ada di sini berbeda dari sebelumnya," sahut Ajer."Itu tidak penting untuk sekarang, aku tahu kamu baik-baik saja sudah merasa senang, tapi aku merasa heran kenapa kamu masih berada di sini," Ucap Saga."Aku tahunsuatu hari nanti kamu pasti akan kembali lagi ke sini, jadi setelah kamu pergi aku langsung kemari," sahut Ajer."Jadi sejak aku pergi kamu sudah berada di sini?" Tanya Saga lagi.Ajer hanya menganggukkan kepalanya, tanpa banya
Melihat Ajer yang berjalan menjauh Saga bersiap mengeluarkan lagi kekuatannya, Saga ingin mencoba menggabungkan kekuatan kultivasi Mutiara dengan kekuatan kultivasi biasa miliknya dan melihat hasil keduanya."Heeeeeh, jangan berpikir untuk melakukan itu jika tidak terdesak."Suara Fan menghentikan Saga yang hampir berhasil menyatukan kedua kekuatan kultivasinya, Saga memutar badannya menatap Fan yang bersandar dengan santai dan terus melihat ke arahnya."Cih, tamu tak di undang datang lagi," sahut Saga."Masih banyak yang harus aku lakukan, aku juga ingin memberitahumu apa yang akan kamu lakukan itu alasan kenapa aku harus kembali kemari," ucap Fan."Apa kamu tidak ingin melihat para anggota sekte iblis yang tersisa," sambung Fan sambil menatap Saga."Untuk apa? Aku tidak ingin melihat mereka," sahut Saga."Apa kamu yakin?" Tanya Fan."Sudahlah kalau kamu memang memaksanya," ucap Saga lagi."Pergilah ke arah Selatan," sahut Fan yang langsung kembali menghilang."Dasar, dia bicara saja
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu