Mengikuti jejak yang ditinggalkan terakhir kali pada Raja Gang Saga melewati beberapa desa, pertengkaran-pertengkaran para warga yang dihasilkan dari hasutan jiwa Raja iblis semakin banyak, tidak sedikit pertengkaran berasal dari permasalahan yang sangat kecil.Saga terus berjalan tidak menghiraukan pertengkaran yang dilihatnya, jalan satu-satunya menghentikan peperangan berkepanjangan hanya dengan menangkap jiwa Raja iblis walau sampai saat ini Saga belum menemukannya.Sudah satu bulan Saga berjalan mengikuti jejak-jejak jiwa Raja iblis, semakin lama Saga merasakan jejak jiwa Raja iblis yang semakin pekat. Saga menghentikan langkahnya di depan sebuah rumah besar yang ada di tengah kota, batu merah delima Saga merasakan jiwa Raja iblis saat ini berada di dalam sana."Apa kamu akan langsung masuk ke dalam?" tanya Luang."Tentu saja, tidak mungkin aku bilang pada pemilik rumah ini aku minta izin untuk menangkap jiwa Raja iblis," sahut Saga."Apa kamu akan membunuhnya langsung atau hany
Saga menggunakan pedangnya kembali pulang dengan cepat, Saga bergegas menuju penjara ingin melihat bagaimana keadaan Sar setelah lama tidak bertemu, Saga yakin Sar yang saat ditinggalnya terluka parah tidak mungkin bisa melarikan diri.Mendengar suara langkah kaki Sar sudah bisa menduga siapa yang datang, Sar menatap ke arah pintu memperhatikan Saga yang membuka pintu penjara dan masuk ke dalamnya."Kamu sepertinya sangat bahagia," ucap Sar."Tentu saja, menurutmu kenapa aku merasa sangat bahagia," sahut Saga sambil tersenyum."Tidak mungkin kamu berhasil menangkap kembali Jiwa Raja iblis," ucap Sar."Selamat, tebakanmu benar," sahut Saga sambil tersenyum."Bagaimana? Apa kamu masih tidak percaya kalau kamu masih keturunan langsung para iblis," sambung Saga "Setelah berpikir menjadi keturunan para iblis juga tidak buruk, sepertinya saat aku ingin membangkitkan Raja iblis itu naluri alamiku," ucap Saga.Saga sengaja memancing Sar mengakui bahwa dia adalah keturunan Raja iblis, jiwa Ra
Saga menaiki Ajer pergi ke desa-desa terpencil yang berada di selatan, dua peti keping emas sudah Saga simpan ke dalam kantong serba guna miliknya.Saga berpikir kepingan emas itu tidak akan berguna untuknya karena sudah memiliki lebih banyak, lebih baik jika kepingan itu diberikannya ke orang desa-desa yang serba kekurangan.Memasuki desa Duh Saga disambut para warga yang terlihat sangat lusuh, Desa Duh kaya akan buah dan sayur, harga jual buah dan sayur yang sangat rendah membuat para penduduk hanya terpenuhi kebutuhan sehari-hari mereka tanpa bisa membeli apa pun selain makanan.Saga yang menaiki Ajer turun di tanah lapang desa, Saga mengeluarkan kepingan emas dari dalam kantong penyimpannya dan menaruhnya di depannya."Apa kamu melihat, di tanah lapang seseorang yang menaiki macan menaruh kepingan emas di depannya," ucap salah satu warga."Memangnya kenapa, dia hanya menaruh di depannya belum tentu mau membaginya pada kita," sahut warga lainnya.Para warga yang penasaran mendekat
Saga merasa kebingungan Saga berpikir tidak biasanya Luang yang ingin berbicara ditunda-tunda, Saga tak sabar menunggu hari esok hanya untuk mendengar apa yang ingin disampaikan oleh Luang.Pagi harinya Saga yang bangun tidur tidak lagi merasakan Luang berada di lautan spiritualnya, Saga bergegas keluar penglihatan Naga nya bisa melihat Luang yang saat ini berada di lapangan belakang rumahnya."Kamu kenapa tiba-tiba keluar?" tanya Saga kebingungan."Tentu saja untuk mengatakannya padamu," ucap Luang.Saga semakin tidak mengerti apa sebenarnya yang ingin dikatakan oleh Luang, tidak biasanya Luang yang ingin bercerita sampai keluar dari dalam lautan spiritualnya, Luang terlihat misterius jika seperti itu dan membuatnya merasa tidak tenang."Aku sudah cukup lama bersamamu," ucap Luang."Lumayan lama, bukannya sudah jelas," sahut Saga."Sepertinya aku juga tidak banyak membantumu selama ini," ucap Luang lagi."Aku tidak mengerti maksudmu, aku malah merasa kamu banyak membantuku," sahut Sa
Saga bersama Ajer berjalan ke arah wilayah perbatasan untuk memastikan dan memberitahu semuanya, Saga ingin memberitahu pada semua anggota sekte iblis apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa kekuatan mereka ada yang menghilang.Saga yang sudah hampir sampai perbatasan samar-samar mendengar suara, Saga seketika menghentikan langkahnya mencoba mendengarkan suara dengan jelas, setelah didengar dengan teliti suara yang didengarnya sangat tidak asing."Kembalilah aku menunggu mu, ada yang ingin aku sampaikan," ucap suara Fan."Ajer kamu pergilah dulu, nanti aku akan menumui mu," ucap SagaSaga memutar badannya berjalan kembali pulang, Saga langsung menghilang agar segera sampai di rumah dan mengetahui apa lagi yang ingin dikatakan oleh Fan,Sesampainya di rumah Saga bergegas mencari Fan, Saga menggunakan penglihatan Naga melihat Fan yang berada di lapangan belakang rumahnya."Bukannya kamu mengatakan kalau kekuatan iblis baru akan menghilang beberapa tahun lagi," ucap Saga kesal karena meng
Perlahan Saga membuka matanya setelah merasakan hembusan angin yang sangat kencang meniup tubuhnya, Saga sangat terkejut mendapati dirinya berada di pinggiran sungai ditengah malam.Saga menggigil kedinginan dengan baju yang basah kuyup, Saga yakin dirinya tadi terjatuh ke dalam air dan terbawa ombak sampai ke pinggiran laut.Setelah memastikan tidak ada orang tanpa banyak berpikir Saga membuka pakaiannya. Saga mengeluarkan elemen api dan anginnya untuk mengeringkan bajunya, sedangkan Saga sendiri mencoba menghangatkan diri di samping unsur apinya."Arrrrrrrrrgggggh. kenapa kamu tidak memakai baju," teriak suara wanita memekik telinga Saga.Mendengar suara teriakan Saga mengambil bajunya yang setengah kering, Saga langsung memakai bajunya karena tidak ingin diteriaki terus oleh sang wanita di depannya."Kamu siapa? Kenapa kamu melepaskan bajumu?" tanya Xu Xi perlahan mendekat ke Saga setelah melihat Saga selesai memakai baju."Baju ku basah kenapa aku tidak boleh melepaskannya," sahut
Sesampainya di rumah Xu Xi menatap ayahnya yang terlihat sangat marah, Xu Xi yang disuruh mencari tumbuhan herbal dipinggir pantai baru kembali setelah disusul oleh kakaknya padahal Xu Xi pergi sejak sidang hari dan sekarang sudah sangat malam."Apa yang kamu lakukan sampai semalam ini baru pulang," ayah Xu Xi sudah menyiapkan bambu di tangannya."Maaf ayah, tadi Xu bertemu orang baru yang datang dari dunia luar, Xu berbicara dengannya sampai lupa waktu," sahut Xu Xi."Kamu sudah terlambat pulang masih saja berbohong, anak ini memang minta dipukul bambu," ucap ayah Xu Xi."Xu tidak berbohong ayah, aku juga bertemu dengan orang itu. Menurut ku dia benar-benar datang dari dunia luar, dia bahkan tidak bisa membedakan penginapan biasa dan penginapan awan," sahut Xung Xi."Karena kalian bilang dia dari dunia luar kalian bawa dia datang kemari besok, sampai dia bukan dari dunia luar Xu Xi bersiaplah menerima hukuman berkali-kali lipat," ucap ayah Xu Xi sambil berjalan pergi.Xuu Xi menghela
Saga kembali ke rumah Xu Xi setelah pesta berakhir, ayah Xu Xi yang melihat Saga datang langsung menariknya masuk ke dalam ruang bacanya, karena sibuk ayah Xu Xi masih belum menjelaskan semuanya pada Saga."Maaf aku sibuk di pesta semalam, sekarang kamu bisa bertanya sepuas mu aku akan menjawabnya," ucap ayah Xu Xi."Bagaimana penjelasan tingkat kultivasi di sini?" tanya Saga yang langsung ke intinya."Tingkat kultivasi di sini terdiri 4 tingkat tinggi terdiri dari tingkat Mutiara Qi, tingkat mutiara jiwa, tingkat mutiara Raga, tingkat mutiara murni. 7 tingkat paling tertinggi terdiri dari mutiara inti, mutiara bumi, mutiara-mutiara langit, mutiara jenderal, mutiara Kaisar, mutiara Surga dan mutiara Neraka," ucap ayah Xu Xi menjelaskan."Kenapa setiap tingkatan berawalan mutiara?" tanya Saga."Mutiara di sini dianggap suci itu mengapa setiap tingkatan berawalan mutiara," ucap ayah Xu Xi."Aku akan memberitahumu setiap wilayah memiliki batasan masing-masing. Kota ini adalah kota kecil
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu