Saga terpaksa berdiri dan berjalan ke arah para bandit kapal, Saga hanya diam melihat semua orang yang berlutut di depan para bandit sambil terus menangis ketakutan."Hemmmm, ada enam orang," ucap Saga sambil menunjuk para bandit kapal.Saga sengaja menghitung dengan suara keras para bandit kapal yang hanya berjumlah enam orang, untuk jumlah bandit kapal tidak mungkin hanya beranggotakan enam orang saja pikir Saga.Para bandit yang masih melihat satu orang tersisa dan tidak mau berlutut langsung menatap tajam ke arah Saga, salah satu bandit tanpa di perintah berjalan ke arah Saga sambil mengarahkan pedangnya ke leher Saga yang hanya diam setelah berhitung."Berlutut seperti yang lain, berikan semua benda berharga yang kamu punya," ucap sang bandit."Wah, wah. Sudah tidak sabaran ternyata," sahut Saga sambil mengangkat tangannya."Akan aku berikan, tapi aku masih bingung satu hal kenapa kalian bukan merampok saat di jalan tapi malah naik dari pelabuhan?" tanya Saga sambil menaruh tanga
Ayunan pedang Saga yang mengarah pada para Hiu berulang kali tidak tepat sasaran, saat ini Saga merasa sangat kesal karena berada di tubuh yang sangat lemah dan dirinya tidak sekuat sebelumnya, Jika dirinya sekuat sebelumnya menghabisi para hiu sangat mudah seperti membalikan telapak tangan."Kalian benar-benar membuatku marah, aku tidak akan melepaskan kalian," teriak Saga.Whuuuuuuuuuuusssss.Bluuuuuuk, bluuuuuuk.Baaaaaaaaaaam.Ledakan dari serangan Saga terdengar sangat keras, air laut yang tenang berganti penuh gelombang.Sehebat apapun serangan Saga saat ini tidak berpengaruh banyak, para Hiu seperti kebal terhadap serangan nya dan tidak berhenti menyerang balik."Mungkinkah sudah terjadi sesuatu padanya," ucap Awen Putri keempat Kerajaan Nandong."Putri masih mengkhawatirkannya, jika Yang Mulia tau pelayan yakin Yang Mulia tidak akan senang," sahut sang pelayan."Ayah tidak akan tau jika tidak ada yang memberitahunya, jadi kamu harus diam setelah sampai di sana," ucap Awen.Led
Tuan Zun dan beberapa pengawalnya datang ke perguruan Matahari untuk kembali membuat kesulitan, tanpa ragu Tuan Zun mengatas namakan Kerajaan untuk mengambil hasil dari misi sebelumnya dengan penuh percaya diri.Braaaaaaaaaaaaaaak.Tuan Zun menggebrak meja di depannya dan tidak memandang sedikitpun ke arah Ketua utama yang hanya diam, karena dirinya memberi misi ke tingkat menengah sebagai seorang Ketua Ketua Yin harus bertanggung jawab."Kamu sengaja mencari masalah untuk menyulitkan kami," ucap Ketua Yin."Mencari masalah bagaimana? aku datang dengan perintah dari kerajaan," sahut Tuan Zun berpura-pura tidak mengerti."Yang pertama misi seharusnya datang satu bulan lagi, kedua kamu sengaja menargetkan murid yang baru naik ke tingkat menengah," ucap Ketua Ying."Mau bagaimana lagi, aku juga mendapatkannya dari menteri Zang," sahut Tuan Zun."Dasar penjilat," teriak Ketua Yin tidak tahan lagi."Sudah cukup bicaranya, sekarang bagaimana dengan hasilnya. Jika tidak ada hasilnya pergurua
Melihat tidak ada harapan lagi dengan rencananya Tuan Zun bergegas menuju rumah perdana menteri Zang, Tuan Zun berpikir pasti saat ini ketua utama sudah pergi ke istana menghadap Raja Shu."Biarkan aku lewat, aku ingin bertemu Menteri Zang," teriak Tuan Zun yang berdiri di depan gerbang."Ini waktu istirahat, silahkan Tuan Zun kembali lagi nanti," sahut salah satu penjaga."Ini tidak bisa, aku harus bertemu sekarang," ucap Tuan Zun memaksa.Tuan Zun merasa sangat khawatir jika Ketua utama melapor pada Raja Shu, jika sampai Ketua utama melapor bagaimana dengan nasibnya pikir Tuan Zun.Suara keributan yang dibuat Tuan Zun di dengar Menteri Zang. Menteri Zang bergegas keluar menyuruh penjaganya membiarkan Tuan Zun untuk masuk ke dalam."Ketua utama sudah mengetahui semuanya, aku takut dia sekarang sudah pergi ke kerajaan," ucap Tuan Zun dengan tangan gemetar."Ahhhhh soal itu, aku sudah memberitahu Raja shu lebih dulu, Raja bilang dia tidak akan mendengarkan keluhan Ketua utama," sahut M
Setelah meninggalkan Perguruan Matahari Saga bergegas pergi ke kota tempat di mana Yang tinggal. Sepanjang jalan Saga sudah memikirkannya, Malam nanti Saga akan mulai membalas dendam ke Yang, saat semua sudah selesai dirinya hanya perlu menjadi lebih kuat dan membuka segel kekuatan iblisnya untuk membalas dendam yang sebenarnya.Waktu yang ditunggu Saga telah tiba, tidak jauh dari rumah Yang saat ini Saga yang sudah bersiap langsung berjalan dengan santai ke rumah Yang, Saga sama sekali tidak ingin menutupi dirinya dan masuk diam diam."Siapa kamu? Pergilah, rumah ini bukan tempat yang bisa kamu datangi," ucap penjaga sambil mengarahkan tombak ke leher Saga."Seperti itu ya, padahal Yang sendiri yang mengundangku ke rumahnya aku malah tidak diizinkan masuk, kalau begitu aku akan kembali," sahut Saga."Kamu temannya Tuan muda Yang?" tanya salah satu penjaga."Kamu pikir! Sudahlah kalau memang tidak diizinkan masuk aku kembali saja," ucap Saga memutar badannya."Kalau dia benar-benar te
Tuan Zun yang membawa pengadil Zwan mulai memeriksa Yang dan Ayahnya. Hanya beberapa menit pengadil Zwan berhasil menemukan penyebab kematian yang sama pada keduanya, satu pukulan keras di perut yang membuat Yang dan Ayahnya mati sedikit mencurigakan baginya.Bekas pukulan yang ada di keduanya bukan seperti pukulan manusia, pengadil Zwan sendiri masih belum yakin dengan yang dipikirkannya saat ini."Katakan pengadil Zwan, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Yung."Kematian keduanya sama, pukulan keras di perut dan terlempar," ucap pengadil Zwan."Itu tidak mungkin, karena jika terlempar pasti akan membuat suara keributan," sahut Yung.Pengadil Zwan tidak menjawab perkataan Yung dan langsung berjongkok, pengadil Zwan mengambil serbuk yang ada di lantai lalu menciumnya. Tau apa yang terjadi pengadil Zwan menganggukkan kepalanya. Poin pertama yang memukul keduanya adalah orang yang sama, orang itu sengaja melemparkan serbuk khusus agar suara tidak terdengar ke luar."Ini penyebab kalian
Saga yang terdiam sejenak kembali tersadar, padahal belum sampai sehari tapi para ketua kerajaan bergerak sangat cepat dari yang di pikirkannya."Aku sudah bilang, mereka bahkan sudah memberikan perintah untuk penangkapan mu," ucap Luang."Hadiahnya bahkan sangat besar," sambung Luang."Diamlah," sahut Saga.Saga berjalan ke arah pohon yang tidak jauh darinya, tidak ingin membuang waktu Saga melepaskan kain di pinggangnya dan menjadikannya penutup wajah.Untuk mengelabui para warga yang hanya orang biasa cara seperti itu pasti berhasil, berbeda jika yang ada di desa itu mata-mata kerajaan dirinya pasti akan ketahuan karena terlihat mencurigakan."Cara yang cukup bagus," ucap Luang."Heeeeh, semoga saja tidak ada mata-mata kerajaan di sini," Saga langsung berjalan melewati warga yang masih terus menatap ke arahnya.Para warga yang melihat Saga saling menatap satu sama lain, melihat pedang di belakang Saga mereka mengira Saga adalah pendekar muda, tidak ada satupun warga yang berani men
Dari dalam kotak hitam Luang mengeluarkan energinya dan memindahkannya ke dalam tubuh Saga, perlahan tulang-tulang Saga yang patah menyatu kembali. Luang harus mengeluarkan banyak energinya untuk membuat tulang Saga kembali menyatu sepenuhnya, karena bagaimanapun juga Saga sudah mau mengambil resiko dengan mengambil kotak hitam miliknya sebelum jatuh ke tangan para ketua.Setelah beberapa jam Saga tidak lagi merasakan sakit, Saga yang berdiri menggerakkan seluruh tubuhnya sangat yakin sudah baik-baik saja saat ini."Benar benar tidak sakit lagi, tapi kenapa kamu melakukannya sampai seperti ini?" tanya Saga kembali duduk."Aku sangat penasaran, kamu seperti menyimpan banyak rahasia," sambung Saga."Aku bosan dengan pertanyaan mu, kalau begitu akan aku beritahu saja padamu," ucap Luang.Sebenarnya Luang tidak mau bercerita tapi suatu saat Saga pasti akan kembali bertanya, dari pada mendengar pertanyaan yang sama lebih baik dirinya memberitahukannya saja pikirnya."Tapi sebelum itu, aku
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu