Yai yang memasuki kediaman Sar tiba-tiba menghentikan langkahnya, tempat yang dulunya kediaman mantan kekasihnya itu terlihat sangat sepi sekarang. Yai sama sekali tidak melihat adanya penjaga atau pelayan yang dulu bekerja pada mantan kekasihnya.Kriiiiiiiiiieeeeeeeet.Suara sesuatu yang tertarik mengejutkan Yai, dari dua arah serangan jarum pelumpuh kekuatan terus mengarah pada Yai secara bersamaan.Tap, tap, tap.Dengan cepat Yai melompat berputar menghindari serangan jarum yang terus mengarah padanya, jebakan yang saat ini menyerangnya belum ada saat terakhir kali dirinya datang, Yai baru menyadari sesuatu ternyata kedatangannya sudah diketahui oleh Sar dan jebakan sengaja dipasang untuknya."Hanya jebakan seperti ini, ternyata dia sangat meremehkan ku," ucap Yai.Setelah menghindar terus menerus jarum pelumpuh kekuatan habis dengan sendirinya, Yai kembali melanjutkan langkahnya menuju tempat persenjataan, Yai yakin Sar menyimpan pedang suci itu di sana.Kriiiiiiiieeeeeeettt.Suar
Sampai di puncak gunung tulang Saga mulai bermeditasi, sebelum mengembalikan semua kekuatannya hati dan pikirannya harus bersih untuk sementara waktu.Setelah cukup lama bermeditasi Saga bisa merasakan kebencian di dalam dirinya menghilang, tidak membuang waktu Saga mengangkat tangannya ke atas dan menunjukkan satu jarinya."Awan hitam pemanggil Halilintar, datanglah datangkan Halilintar padaku," Saga berteriak sangat keras.Matahari tertutup awan hitam seketika membuat langit menjadi gelap, kegelapan menyelimuti dunia Azur diiringi kilatan-kilatan yang terus bergantian semakin mendekat ke arah Saga.Jheeeeeeddddaaaaar.Jheeeeedddddaaaaar.Sambaran demi sambaran Halilintar menyambar Saga berulang kali, Saga yang tersambar Halilintar terus menghitung berapa banyak sambaran yang sudah diterima olehnya.Semakin lama sambaran Halilintar bertambah cepat. Dihitungnya ke 99 Halilintar berhenti seketika, semua kilatan yang berada di sekitar Saga ikut berhenti."Haaaaah, Ini adalah puncaknya,"
Menggunakan pedangnya yang sudah memiliki jiwa kesadaran Saga terbang menuju lautan mati, sekarang perjalanan jauh bisa di datanginya dalam hitungan menit tidak perlu bersusah payah mencari kapal lagi.Sampai di tengah lautan mati Saga meminta pedangnya berhenti, Saga melihat dari atas para Hiu menatap ke arahnya seperti sedang menyambut kedatangan seseorang."Aku sudah mengabarinya kalau aku akan datang padanya, sepertinya Hiu itu terlalu berlebihan menyuruh pasukannya untuk menyambut ku," ucap Luang."Aku rasa itu bagus, Kalau begitu aku akan meninggalkan mu," sahut Saga."Tunggu aku, itu tidak lama mungkin hanya membutuhkan waktu tiga hari," ucap Luang."Tidak bisa, aku harus segera pergi untuk menyusun rencana," sahut Saga."Baiklah, kalau begitu aku akan menyusul mu setelah mendingan tubuhku," ucap Luang.Luang yang keluar dari lautan spiritual Saga langsung menceburkan diri, tepat setelah Luang menceburkan diri ke lautan mati para Hiu tidak lagi terlihat.Di dalam laut para Hiu
Saga masih menatap sisa-sisa kerang yang hancur di depannya sambil mengertakkan giginya, Saga berpikir sepertinya sudah waktunya melakukan semua dengan serius karena Yai sendiri juga tidak kunjung bergerak.Saga juga berpikir untuk apa dirinya menyelamatkan Yai kalau dari awal Yai sendiri sudah tidak berguna, seharusnya biar saja dia mati di dalam goa Pandan pikirnya lagi dengan kesal."Kamu kenapa tiba-tiba pergi?" tanya Hiu sirip merah yang muncul dari belakang Luang."Yang bisa menyimpan kepingan jiwa hanya dia dan satu orang lainnya, aku tentu saja harus memangilnya. Tapi apa yang sebenarnya terjadi di sini?" tanya Luang balik."Tepat setelah kamu pergi seseorang datang kemari, dengan cepat dia menyerang ku dan para Hiu lain. Setelah memberi kami pembatas dia menghancurkan kerang dan mengambil cahaya di dalamnya," ucap Hiu sirip merah menjelaskan."Itu sudah jelas dia," sahut Saga."Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Luang."Seperti yang kamu katakan sebelumnya, bagaimana
Mendengar pembicaraan bayangan Sar dan Saga Yai terdiam seribu bahasa, Yai masih tidak percaya apa yang di dengarnya itu, tidak mungkin orang yang bahkan jauh lebih muda darinya itu adalah mantan kekasihnya yang dibunuhnya dengan tangannya sendiri.Yai ingin memastikan apa benar yang didengarnya tadi, atau semua hanya bualan Saga belaka untuk mengalihkan perhatian Sar."Katakan padaku yang kamu ucapkan tadi tidak benar," ucap Yai yang masih terikat."Heeeeeh, memangnya apa yang aku katakan?" tanya Saga."Kamu mengatakan padanya kamu adalah Saga, kalau kamu mantan gurunya berarti kamu... ." Yai tidak melanjutkan perkataannya dan menundukkan kepala."Mantan kekasih yang sudah kamu khianati," sahut Saga."Kenyataan memang benar walau mungkin kamu tidak akan mempercayainya, Dewa memberikan kehidupan kedua untuk ku membalas dendam pada kalian," sambung Saga.Yai yang menundukkan kepala menatap Saga, dirinya jelas tidak percaya tentang kehidupan kedua, tapi bagaimana penjelasan tentang oran
Para kultivator yang mengikuti Saga sudah sampai di kediaman Saga yang tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya, semua yang sudah duduk terdiam menunggu Ash memulai pembicaraan, mereka sendiri tidak tahu kenapa sampai mau mengikuti Saga ke rumahnya."Aku sudah mengatakannya kalau aku tidak akan berterima kasih, aku yakin kalian masih ingat itu," ucap Saga."Kami tidak perlu ucapan terima kasih, kami membantumu karena kamu adalah orang pilihan," sahut Nim cepat.Luang yang mendengar perkataan Nim teringat sesuatu, sepertinya benar rencana para Dewa sudah banyak diketahui manusia di bumi, bahkan para kultivator saja juga sudah mengetahuinya."Tanya pada mereka dari mana mereka tahu tentang orang pilihan," ucap Luang penasaran."Kenapa kalian yakin aku adalah orang itu? aku sendiri tidak tahu apa maksud kalian orang pilihan," ucap Saga."Dia mengatakan kalau orang pilihan akan memiliki dua aliran, orang itu menjadi kultivator dan memiliki kekuatan iblis," ucap Nim."Dia siapa?" tanya
Saga yang berbaik hati ingin melepaskan murid tidak bersalah perguruan Sangka masih tetap menunggu, sudah cukup lama dirinya menunggu tidak jauh dari perguruan Sangka tetap tidak ada satupun murid yang keluar."Hahahahaha, sebenarnya apa yang aku lakukan sekarang. Kenapa aku harus terus menunggu," ucap Saga."Baiklah karena mereka tidak ada yang ingin keluar, kesabaran ku sudah habis mereka semua harus mati," sambung Saga mengepalkan tangannya.Wheeeeeeeeeeessssssss.Wheeeeeeeeeeeeesssssss.Saga memerintahkan pedangnya terbang ke arah gerbang perguruan Sangka, melihat pedang yang terbang menyerang mereka para murid penjaga gerbang serentak mengeluarkan pedang masing-masing.Saga berjalan dengan santai ke arah beberapa murid yang terus menangkis pedangnya, Saga sengaja tidak meminta pedangnya langsung membunuh karena mati dengan sekali tebas terlalu menyenangkan bagi mereka.Cetaaaaaaak.Murid yang menjaga gerbang tidak bisa bergerak setelah Saga menjentikkan jari."Pedang kembali," uc
Anak-anak perguruan Sangka yang dipindahkan oleh Saga langsung berpindah ke wilayah kerajaan Nandong, semua berpindah secara bersamaan di depan Glai yang masih sama menjaga gerbang."Kalian semua datang dari mana?" tanya Glai."Kami ingin hidup, kami tidak ingin mati," ucap beberapa murid yang terus bergumam tidak mempedulikan perkataannya.Melihat anak-anak yang tiba-tiba muncul tidak bisa diajak bicara Glai meminta beberapa penjaga ikut dengannya, Glai ingin melaporkan pada Raja Suh dan membawa anak-anak itu sekaligus ke sana.Di istana Raja Suh melihat ke arah anak yang dibawa oleh Glai, setelah mendengar perkataan Glai Raja Suh menjadi penasaran siapa yang mengirim mereka semua."Kalian semua dari mana?" tanya Raja Suh berusaha berbicara selembut mungkin."Kami murid perguruan Sangka," ucap salah satu murid sambil menundukkan kepala."Perguruan Sangka sangat jauh dari sini, butuh waktu tujuh hari untuk sampai di sana," bisik guru Glai menjelaskan ke Raja Suh."Lalu bagaimana kalia
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu