Home / Fantasi / Penakluk Sihir Iblis / Bayang-bayang Heibing Hùfú di Perburuan Roh

Share

Bayang-bayang Heibing Hùfú di Perburuan Roh

Author: Aspasya
last update Last Updated: 2025-03-28 11:00:02

Di panggung kehormatan yang menjulang di atas arena perburuan, angin berembus lembut, membawa aroma teh dan arak yang disajikan dalam poci giok. Cahaya matahari yang menyaring dari sela-sela tirai sutra tipis menerangi wajah para tamu kehormatan—para ketua sekte, pemimpin klan, tetua berpengaruh, serta pejabat kekaisaran. Dan tentu saja, di pusat segala perhatian, duduk dengan tenang Kaisar Jìng Yǔhàn, mengenakan jubah kebesaran berwarna hitam keemasan yang memancarkan wibawa.

Sementara para peserta perburuan bergegas ke zona pelacakan, para tamu berbincang dengan santai, sesekali menyesap teh atau arak hangat dari cawan mereka.

"Yīnlǜ Shengzhe, sudah lama dirimu tidak menghadiri Perburuan Roh. Apakah ada sesuatu yang membuatmu tertarik kali ini?" tanya seorang ketua klan dengan nada penuh rasa ingin tahu.

Pria yang dipanggil Yīnlǜ Shengzhe itu hanya tersenyum tipis. Garis ketampanannya jelas menurun pada kedua putranya, tetapi ekspresi tenangnya membuatny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Penakluk Sihir Iblis    Zona Tiān Bīng Yá

    Tiān Bīng Yá, Tebing Langit EsTebing Langit Es adalah salah satu lokasi paling ekstrem di Shén Wù Gǔ. Kabut putih pekat menyelimuti tempat ini, bercampur dengan serpihan es kecil yang melayang di udara, menciptakan suasana dingin dan penuh misteri. Angin berembus kencang, membawa butiran salju yang berputar-putar sebelum akhirnya jatuh membentuk lapisan putih tebal di sepanjang permukaan tebing.Di tengah pemandangan yang memukau sekaligus mematikan ini, Huànyǐng dan saudara-saudaranya berdiri dalam balutan mantel tebal, berusaha menahan hawa menusuk yang merasuk hingga ke tulang."Wow! Dingin sekali!" Seruan itu terdengar dari beberapa orang yang segera mengerahkan energi spiritual mereka untuk menstabilkan suhu tubuh. Namun, meski telah mengenakan pakaian hangat dan melindungi diri dengan energi, hawa dingin di Tebing Langit Es tetap menggigit.Huànyǐng menengadah, menatap tebing-tebing yang menjulang tinggi di hadapannya. Permukaannya yang ter

    Last Updated : 2025-03-28
  • Penakluk Sihir Iblis    Bersiap Untuk Babak Kedua Perburuan Roh

    Jian Wei memimpin mereka mendekati lokasi jejak roh terdekat. Langkah-langkah mereka nyaris tak bersuara, seolah menyatu dengan hembusan angin dingin yang menyelusup di antara celah-celah tebing. Beberapa roh dikenal sangat peka terhadap suara, bahkan sekadar desir angin pun bisa membangkitkan kewaspadaan mereka."A Xue, gunakan Bīng Suǒ Shù untuk memperlambat pergerakannya," bisiknya lirih. "Jejak energinya akan lebih lama bertahan dan memudahkan kita melacaknya."Jian Xuě tanpa ragu menghunus pedangnya, Bīng Xīn Shèng Jiàn, pedang suci hati es yang berkilauan di bawah cahaya samar. Dengan satu gerakan ringan, udara di sekitar mereka mendadak terasa jauh lebih dingin. Teknik Bīng Suǒ Shù pun dilepaskan, menciptakan embusan es yang membekukan area sekitar tanpa menimbulkan suara."Dia masih berada di dalam gua sempit itu," ucap Jian Xuě pelan.Jian Wei mengangguk. "Baiklah! Kita harus segera menguncinya!" ujarnya, tetap dalam bisikan. Ia menoleh k

    Last Updated : 2025-03-29
  • Penakluk Sihir Iblis    Menangkap Bīng Wù Niǎo

    "Target utama kita adalah roh yang sudah kita kunci tadi. Setelah itu kita bisa berburu roh lain di zona yang sudah terbuka," jelas Jian Wei sembari melompat ke depan gua yang tersembunyi di celah tebing es yang menjulang tinggi. Sinar matahari siang memantul di permukaan es, menciptakan kilauan tajam seperti pecahan kaca."A Xue, ayo kita gunakan Xiáng Líng Zhèn untuk menangkap Xuě Láng Wang!" serunya pada Jian Xuě."Baik, Da Gē!" Jian Xuě menyusul, melompat ringan ke depan gua."Gunakan energi es, kau bisa menggabungkannya dengan energi es milik Huànyǐng," saran Jian Wei.Jian Xuě mengangguk mantap, lalu mulai menggambar pola formasi lingkaran dengan elemen energi es di udara. Garis-garis bersinar biru keperakan muncul di udara, membentuk corak rumit yang berpendar lembut. Begitu formasi selesai, ia menyegelnya dan mengarahkannya ke dalam gua. Dari dalam terdengar geraman marah, berat dan bergema, mengguncang lapisan es di sekitar mereka.

    Last Updated : 2025-03-29
  • Penakluk Sihir Iblis    Teknik Pemanggil Seribu Roh

    Dentingan lonceng menggema samar di telinga Jian Wei. Suara itu bergema di antara riuh rendah pekikan panik, gemuruh langkah kaki, dan desir angin yang membawa hawa asing. Ia menajamkan pendengarannya, memastikan sumber suara tersebut. "Da Gē! Lihat itu!" Tiba-tiba Jian Xuě berseru, mengalihkan perhatiannya. Jian Wei sontak mengangkat kepala. Langit yang tadinya terbuka kini dipenuhi pusaran energi berbentuk lingkaran. Partikel bercahaya keperakan berputar di udara, memancarkan kilauan ganjil. "Sial!" Jian Wei menggeram, kedua tangannya mengepal erat. Matanya berkilat, menatap adik-adiknya dan anggota sekte lainnya. "A Xuě, lindungi Huànyǐng! Jangan biarkan dia terpengaruh oleh roh-roh di sekitarnya!" "Baik, Da Gē!" Jian Xuě tak ragu sedikit pun. Ia segera berdiri di depan Huànyǐng dengan Xuě terhunus, siap menghadapi apa pun yang datang. "Lei, siapkan Líng Qì Wǎng! Jian Xia, terus pantau situa

    Last Updated : 2025-03-30
  • Penakluk Sihir Iblis    Melodi Guqin dan Siulan di Tengah Kekacauan

    "Yuè Èr Gōngzǐ," bisik Jian Wei, suaranya tenggelam dalam gemuruh angin lembah, saat denting guqin yang melengking jernih semakin memenuhi pendengaran.Di tengah kabut, seorang pemuda berjubah putih, Yuè Tiānyin, melayang anggun di udara. Sinar matahari yang terang memantul pada guqin-nya, membuatnya berkilauan indah. Dengan gerakan halus, jemari Tiānyin menari di atas senar guqin, mengendalikan alunan melodi yang memancar dari alat musik itu. Setiap denting senar memancarkan aura magis, seakan mantra yang menyegel roh-roh liar yang mengamuk tak terkendali. "Chénxī!" seru Huànyǐng, matanya yang ungu berbinar-binar penuh kekaguman. "Lihatlah, Huànyǐng Xiōng! Yuè Èr Gōngzǐ memang tampan dan berbakat! Tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya!"Líng Qingyu, yang entah sejak kapan telah berada di sisi Huànyǐng, mengangguk setuju dengan tatapan kagum yang tak disembunyikan. Mereka berdua terpaku menatap Tiānyin yang dengan khidmat memainkan guqin-nya. Seme

    Last Updated : 2025-03-31
  • Penakluk Sihir Iblis    Hidup Dan Mati

    Arc 1. Hidup Dan Mati (Bab 1 -20) Tahun ke-15 Jing, Kekaisaran Bìxiāo, di Lán Guāng Lǐtáng, Lán Tiān Gōng Jian Huànyǐng, pemuda berusia dua puluh dua tahun itu, berdiri di tengah-tengah aula yang megah dan tertawa getir, suaranya bergema di antara dinding marmer yang berkilauan. Dia menyeka darah di sudut mulutnya, merasa asin dan hangat bercampur dengan udara dingin yang menusuk. "Apakah kalian ingin membunuhku?" desisnya penuh kemarahan. Meski tubuhnya telah terluka, tidak satu pun dari orang-orang yang mengelilinginya berani menyerang seorang diri. Jian Huànyǐng, Tuan Muda Kelima dari Klan Jian, Sekte Aliran Pemecah Langit. Kultivator muda terkuat di klan setelah kakaknya, Jian Wei sang Tiānyù Jiànzhàn. Dia tahu bahwa jika harus berhadapan satu lawan satu, mereka tidak akan mampu membunuhnya. "Jian Huànyǐng, menyerahlah! Yang Mulia pasti akan mengampunimu!" Seorang pria muda membujuknya dengan ucapan yang terdengar sangat bijaksana. Namun, Jian Yi tahu itu hanya tipuan bel

    Last Updated : 2024-11-21
  • Penakluk Sihir Iblis    Murong Yi, Tuan Muda Yang Malang

    Kamar itu sunyi senyap, begitu tenang hingga seolah dunia telah melupakannya. Suasana dingin dan tak bersahabat melingkupi ruang sempit yang kacau dan berantakan itu. Dinding-dinding yang lusuh dan bernoda bercak darah kering menjadi saksi bisu dari penderitaan yang tak terucapkan. Tak ada angin yang berani menyelinap, apalagi cahaya kehidupan. Tempat ini lebih mirip penjara daripada kamar seorang manusia. Terdengar erangan pelan, nyaris seperti bisikan di tengah hening. Sesosok tubuh yang meringkuk di sudut kamar itu menggeliat, gerakannya lemah, seperti dilanda kelelahan yang amat sangat. Perlahan, sepasang mata yang sayu terbuka, hanya untuk segera menyipit karena cahaya matahari yang menyelinap dari celah atap terasa terlalu terang. Sosok itu, Jian Huanying ,mencoba mengerjap, menyesuaikan diri dengan kenyataan yang mendadak terasa asing. Ketika pandangannya mulai jelas, ia mendapati sesuatu yang mengusik. Tepat di hadapannya, sebuah lingkaran mantra berwarna merah darah, terl

    Last Updated : 2024-11-21
  • Penakluk Sihir Iblis    Berkelahi

    Jian Huànyǐng kembali berjalan menelusuri jalan setapak berlapis batu bata yang mulai ditumbuhi lumut. Angin sepoi-sepoi berhembus membawa aroma dedaunan basah dan tanah yang lembap. Suasana di kediaman ini sungguh sepi, kontras dengan kenangan tentang kediaman keluarga Jian di Kota Shuifeng. Di Teluk Laut Biru, Kediaman Klan Jian, setiap sudutnya menawarkan kegembiraan dan kebersamaan, meski mereka harus berlatih pedang dan kultivasi setiap hari dengan kesungguhan hati. "Eh, Kau!" Lagi-lagi ada seseorang yang memanggilnya, membuat Jian Huànyǐng terpaksa menghentikan langkahnya. Dia menoleh dan melihat seorang pelayan pria berlari ke arahnya, diikuti oleh seorang pemuda yang tampak seumuran dengannya. "Aku?" Jian Huànyǐng menunjuk pada dirinya sendiri, seakan tidak yakin bahwa dirinya yang dipanggil. "Tentu saja kau! Hantu gentayangan!" Pria itu berteriak dan melemparinya dengan sepotong kayu yang tergeletak di tanah. Tentu saja Jian Huànyǐng sangat terkejut dan berteriak, "Aiyo,

    Last Updated : 2024-11-21

Latest chapter

  • Penakluk Sihir Iblis    Melodi Guqin dan Siulan di Tengah Kekacauan

    "Yuè Èr Gōngzǐ," bisik Jian Wei, suaranya tenggelam dalam gemuruh angin lembah, saat denting guqin yang melengking jernih semakin memenuhi pendengaran.Di tengah kabut, seorang pemuda berjubah putih, Yuè Tiānyin, melayang anggun di udara. Sinar matahari yang terang memantul pada guqin-nya, membuatnya berkilauan indah. Dengan gerakan halus, jemari Tiānyin menari di atas senar guqin, mengendalikan alunan melodi yang memancar dari alat musik itu. Setiap denting senar memancarkan aura magis, seakan mantra yang menyegel roh-roh liar yang mengamuk tak terkendali. "Chénxī!" seru Huànyǐng, matanya yang ungu berbinar-binar penuh kekaguman. "Lihatlah, Huànyǐng Xiōng! Yuè Èr Gōngzǐ memang tampan dan berbakat! Tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya!"Líng Qingyu, yang entah sejak kapan telah berada di sisi Huànyǐng, mengangguk setuju dengan tatapan kagum yang tak disembunyikan. Mereka berdua terpaku menatap Tiānyin yang dengan khidmat memainkan guqin-nya. Seme

  • Penakluk Sihir Iblis    Teknik Pemanggil Seribu Roh

    Dentingan lonceng menggema samar di telinga Jian Wei. Suara itu bergema di antara riuh rendah pekikan panik, gemuruh langkah kaki, dan desir angin yang membawa hawa asing. Ia menajamkan pendengarannya, memastikan sumber suara tersebut. "Da Gē! Lihat itu!" Tiba-tiba Jian Xuě berseru, mengalihkan perhatiannya. Jian Wei sontak mengangkat kepala. Langit yang tadinya terbuka kini dipenuhi pusaran energi berbentuk lingkaran. Partikel bercahaya keperakan berputar di udara, memancarkan kilauan ganjil. "Sial!" Jian Wei menggeram, kedua tangannya mengepal erat. Matanya berkilat, menatap adik-adiknya dan anggota sekte lainnya. "A Xuě, lindungi Huànyǐng! Jangan biarkan dia terpengaruh oleh roh-roh di sekitarnya!" "Baik, Da Gē!" Jian Xuě tak ragu sedikit pun. Ia segera berdiri di depan Huànyǐng dengan Xuě terhunus, siap menghadapi apa pun yang datang. "Lei, siapkan Líng Qì Wǎng! Jian Xia, terus pantau situa

  • Penakluk Sihir Iblis    Menangkap Bīng Wù Niǎo

    "Target utama kita adalah roh yang sudah kita kunci tadi. Setelah itu kita bisa berburu roh lain di zona yang sudah terbuka," jelas Jian Wei sembari melompat ke depan gua yang tersembunyi di celah tebing es yang menjulang tinggi. Sinar matahari siang memantul di permukaan es, menciptakan kilauan tajam seperti pecahan kaca."A Xue, ayo kita gunakan Xiáng Líng Zhèn untuk menangkap Xuě Láng Wang!" serunya pada Jian Xuě."Baik, Da Gē!" Jian Xuě menyusul, melompat ringan ke depan gua."Gunakan energi es, kau bisa menggabungkannya dengan energi es milik Huànyǐng," saran Jian Wei.Jian Xuě mengangguk mantap, lalu mulai menggambar pola formasi lingkaran dengan elemen energi es di udara. Garis-garis bersinar biru keperakan muncul di udara, membentuk corak rumit yang berpendar lembut. Begitu formasi selesai, ia menyegelnya dan mengarahkannya ke dalam gua. Dari dalam terdengar geraman marah, berat dan bergema, mengguncang lapisan es di sekitar mereka.

  • Penakluk Sihir Iblis    Bersiap Untuk Babak Kedua Perburuan Roh

    Jian Wei memimpin mereka mendekati lokasi jejak roh terdekat. Langkah-langkah mereka nyaris tak bersuara, seolah menyatu dengan hembusan angin dingin yang menyelusup di antara celah-celah tebing. Beberapa roh dikenal sangat peka terhadap suara, bahkan sekadar desir angin pun bisa membangkitkan kewaspadaan mereka."A Xue, gunakan Bīng Suǒ Shù untuk memperlambat pergerakannya," bisiknya lirih. "Jejak energinya akan lebih lama bertahan dan memudahkan kita melacaknya."Jian Xuě tanpa ragu menghunus pedangnya, Bīng Xīn Shèng Jiàn, pedang suci hati es yang berkilauan di bawah cahaya samar. Dengan satu gerakan ringan, udara di sekitar mereka mendadak terasa jauh lebih dingin. Teknik Bīng Suǒ Shù pun dilepaskan, menciptakan embusan es yang membekukan area sekitar tanpa menimbulkan suara."Dia masih berada di dalam gua sempit itu," ucap Jian Xuě pelan.Jian Wei mengangguk. "Baiklah! Kita harus segera menguncinya!" ujarnya, tetap dalam bisikan. Ia menoleh k

  • Penakluk Sihir Iblis    Zona Tiān Bīng Yá

    Tiān Bīng Yá, Tebing Langit EsTebing Langit Es adalah salah satu lokasi paling ekstrem di Shén Wù Gǔ. Kabut putih pekat menyelimuti tempat ini, bercampur dengan serpihan es kecil yang melayang di udara, menciptakan suasana dingin dan penuh misteri. Angin berembus kencang, membawa butiran salju yang berputar-putar sebelum akhirnya jatuh membentuk lapisan putih tebal di sepanjang permukaan tebing.Di tengah pemandangan yang memukau sekaligus mematikan ini, Huànyǐng dan saudara-saudaranya berdiri dalam balutan mantel tebal, berusaha menahan hawa menusuk yang merasuk hingga ke tulang."Wow! Dingin sekali!" Seruan itu terdengar dari beberapa orang yang segera mengerahkan energi spiritual mereka untuk menstabilkan suhu tubuh. Namun, meski telah mengenakan pakaian hangat dan melindungi diri dengan energi, hawa dingin di Tebing Langit Es tetap menggigit.Huànyǐng menengadah, menatap tebing-tebing yang menjulang tinggi di hadapannya. Permukaannya yang ter

  • Penakluk Sihir Iblis    Bayang-bayang Heibing Hùfú di Perburuan Roh

    Di panggung kehormatan yang menjulang di atas arena perburuan, angin berembus lembut, membawa aroma teh dan arak yang disajikan dalam poci giok. Cahaya matahari yang menyaring dari sela-sela tirai sutra tipis menerangi wajah para tamu kehormatan—para ketua sekte, pemimpin klan, tetua berpengaruh, serta pejabat kekaisaran. Dan tentu saja, di pusat segala perhatian, duduk dengan tenang Kaisar Jìng Yǔhàn, mengenakan jubah kebesaran berwarna hitam keemasan yang memancarkan wibawa.Sementara para peserta perburuan bergegas ke zona pelacakan, para tamu berbincang dengan santai, sesekali menyesap teh atau arak hangat dari cawan mereka."Yīnlǜ Shengzhe, sudah lama dirimu tidak menghadiri Perburuan Roh. Apakah ada sesuatu yang membuatmu tertarik kali ini?" tanya seorang ketua klan dengan nada penuh rasa ingin tahu.Pria yang dipanggil Yīnlǜ Shengzhe itu hanya tersenyum tipis. Garis ketampanannya jelas menurun pada kedua putranya, tetapi ekspresi tenangnya membuatny

  • Penakluk Sihir Iblis    Babak Pelacakan Roh

    Perburuan Roh Musim Gugur dimulai. Seperti tradisi setiap tahunnya, ada tiga babak yang harus dilalui para peserta sebelum meraih kemenangan dan hadiah istimewa yang selalu dinantikan."Pelacakan, pertempuran strategi, dan penangkapan akhir adalah tiga babak dalam Perburuan Roh. Kita harus melewati babak pelacakan terlebih dahulu sebelum bisa menghadapi tantangan berikutnya," jelas Jian Xue kepada adik-adiknya.Mereka tengah menunggu Jian Wei yang pergi mengambil undian untuk menentukan zona awal perburuan. Penentuan ini bertujuan memisahkan sekte-sekte besar di tahap awal agar pertarungan lebih seimbang. Dengan begitu, sekte kecil memiliki kesempatan untuk bersinar, sementara ketegangan antar sekte besar tetap terjaga hingga pertemuan di babak selanjutnya.Jian Xia, yang sejak tadi terlihat cemas, akhirnya bersuara. "Èr Gē, apakah kau sudah mempelajari zona perburuan kali ini?"Jian Xue menoleh dan mengangkat bahu dengan ekspresi sedikit meringis

  • Penakluk Sihir Iblis    Pita Putih Dan Senyum Tiānyin

    “Jian Gūniang!”Seruan menggema dari tribun penonton saat Jian Xia melintasi panggung kehormatan. Pemuda dan gadis-gadis bersorak memanggil namanya, melemparkan bunga dan hadiah ke udara. Namun, Jian Xia hanya membalas dengan senyum tipis nyaris tak terlihat, seolah kegaduhan itu tak benar-benar menyentuhnya.“Kya! Tiānyù Jiànzhàn! Tampan sekali!” Seruan lain terdengar. Kali ini dari sekumpulan gadis yang mencuri pandang penuh kagum ke arah pria berjubah hitam dan ungu yang duduk tenang, matanya tak bergeming dari jalan di depannya."Jian Èr Gōngzǐ juga tampan!""Eh, itu Jian Si dan Jian Wu Gōngzǐ, bukan?"Teriakan dari tribun semakin riuh.“Tampan seperti kakak mereka!”“Jian Wu Gōngzǐ imut dan menggemaskan!”Kalimat terakhir itu nyaris membuat Jian Xue dan Jian Lei jatuh dari kuda mereka. Mereka saling bertukar pandang sebelum terkikik geli. Imut dan menggemaskan? Itu tentu mengacu pada Huànyǐng, adik mereka y

  • Penakluk Sihir Iblis    Hujan Bunga Dan Hadiah

    Shén Wù Gǔ adalah perpaduan luar biasa antara kabut mistis yang melayang di udara, hijaunya pepohonan yang menjulang tinggi, serta sungai berkilauan yang berkelok-kelok di antara tebing-tebing batu. Setiap zona perburuan di dalamnya memiliki keunikan tersendiri. Mulai dari lembah berkabut yang penuh rahasia, hutan lebat yang dipenuhi makhluk spiritual, hingga air terjun gemuruh yang menyembunyikan tantangan tak terduga. Tempat ini bukan sekadar indah, melainkan sarat dengan aura magis dan bahaya tersembunyi.Itulah kesan pertama yang tertangkap saat para peserta Perburuan Roh menyaksikan Shén Wù Gǔ yang terbentang luas di hadapan mereka."Indahnya! Sungguh sesuai dengan julukannya, Lembah Kabut Dewa!" seruan-seruan kagum terdengar bersahut-sahutan di antara para kultivator muda.Bahkan Huànyǐng dan saudara-saudaranya pun tak bisa mengalihkan pandangan. Langit biru membentang luas, menaungi lautan kabut yang berputar perlahan seakan memiliki nyawa. Pucuk-pu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status