Belle menangis sejadi-jadinya saat mengetahui bahwa, putri pertamanya, Airen dalam keadaan gawat setelah menelan racun yang diberikan oleh salah satu pengasuh bayinya. Meski memang benar hanya sedikit saja racun yang masuk ke dalam tubuh putrinya, tapi karena dosis racun tersebut memang sangatlah ti
Meski menjaga kedua Putrinya sangat melelahkan, nyatanya mereka tak mengeluh sama sekali dan bekerja sama dengan sangat baik. "Sayang?" panggil Jelios, "Aurien sudah tidur, jadi kau tidur juga ya?" pinta Jelios karena ingat benar Dokter pernah mengatakan bahwa, kurang tidur juga akan mempengaruhi A
Mendengar berita tentang Putri pertama Jelios, dan Belle yang berada di rumah sakit akibat menelan racun yang diberikan oleh pengasuhnya, Nyonya dan juga Tuan Horrison benar-benar langsung bisa menebak dengan mudah siapa pelaku utamanya. "Sepertinya, cara kami memanjakanmu, dan menyayangimu Sejak K
"Kau benar-benar sudah gila, Ken!" ucap Nyonya Horrison sekuat tenaga agar suaranya bisa dengan jelas terdengar oleh Ken. Ken, pria itu benar-benar enggan melepaskan sang Nenek."Kalau Nenek tidak mengancamku terus, aku juga pasti akan melepaskan Nenek!" ucap Ken kesal. Menyadari ada mobil yang ti
"Nenek mohon, hentikan!" pinta Nyonya Horrison sembari terisak karena perasaan sedih yang begitu luar biasa melihat kedua cucunya saling hantam. Pelayan dan juga Nyonya Horrison, mereka berdua benar-benar tidak bisa berbuat apapun. Bahkan, satpam rumah juga tidak berani mendekat karena saat itu Jel
Belle berjalan cepat mencari keberadaan Jelios berada. Setelah dia menghubungi Jhon, dan meminta Jhon untuk menemani perawat serta Dokter yang sedang menjaga kedua bayinya, Belle bisa sedikit lega untuk mencari keberadaan suaminya. Setelah sampai di ruangan di mana suaminya berada setelah beberapa
Belle menghela nafasnya dengan perasaan lega Setelah dia menyelesaikan beberapa prosedur yang perlu dia lakukan sebelum dia meminta rumah sakit di mana suaminya tengah mendapatkan perawatan agar suaminya dipindahkan di rumah sakit di mana Putri pertamanya juga sedang mendapatkan perawatan. Jelios t
Nyonya Horrison menghela nafasnya sebelum dia memulai pembicaraan di antara mereka berdua. Pelayan yang mengantarkan Nyonya Horrison dengan mendorong kursi rodanya juga segera meninggalkan ruangan karena, dia paham benar tidak seharusnya dia mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Tuan rumahnya itu.
Setelah beberapa saat, Belle sudah mulai tenang jadi, Jelios juga sudah bisa kembali berbicara. "Aku perlu melakukan itu, sayang. Wanita itu harus diberikan pelajaran yang menyakitkan agar tidak bisa macam-macam. Jadi, sekarang sudah saatnya istriku yang manja ini berhenti murung kan?" bujuk Jelios
Jelios mengusap kepala istrinya lalu berbisik, "karena anak-anak sudah tidur, ayo ikut aku sebentar. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," ucap Jelios lalu tersenyum meski ucapannya itu tak mendapat respon apapun dari istrinya. Perlahan, Jelios memindahkan putri keduanya ke box bayi, lalu berge
Jenie tersenyum, dan rona malu yang timbul di wajahnya itu benar-benar bisa terlihat dengan jelas. Rasanya, debaran jantungnya seperti akan meledak karena perasaan gugup dan juga bahagia yang menjadi satu. Saat ini, Jenie tengah bersama dengan Jelios setelah beberapa saat yang lalu Jelios menghubun
Belle semakin menjadi saat dia kembali melihat unggahan Jenie pada akun media sosial miliknya. Jenie mengatakan bahwa, dia merindukan pria yang memberikan kenangan indah di dalam kamar hotel. Sungguh, Belle menjadi semakin menjadi-jadi dengan segala pemikiran negatifnya kepada Jelios. Apalagi, saat
"Sayang?" panggil Jelios begitu dia sampai di kamar. Yah, karena istrinya tidak menyambut kepulangannya, maka Jelios bergegas menjalankan kakinya menuju ke kamar. Biasanya, Belle akan menunggu Jelios pulang di depan pintu rumah mereka, tapi karena tidak ada Belle saat Jelios pulang, maka Jelios han
Sudah tiga hari berlalu, dan jenie masih belum mendapatkan kabar apapun dari Jelios membuat dia benar-benar gelisah sepanjang hari. Jenie benar-benar ingin dengan segera menjalin hubungan yang sebenar-benarnya bersama dengan, Jelios. Namun, karena tiga hari ini masihlah tidak ada kabar sama sekali,
Jenie terbangun dari tidurnya. Perlahan dia membuka matanya, dan ternyata Jelios sudah tak lagi ada di atas tempat tidur. Jenie bangkit dari posisinya, dia mencari keberadaan ponselnya. Mendapatkan ponselnya, akhirnya Jenie bisa melihat pukul berapa sekarang ini. "Ya ampun..... " ucap Jenie keheran
Jenie mengeratkan genggaman tangannya yang sejak tadi jemari di tangannya saling bertautan erat. Mendengar apa yang diucapkan oleh Jelios barusan, bohong saja kalau dia tidak merasa sangat gugup, dan juga takut. Bagaimanapun, sosok Jelios yang dewasa, dan juga terlihat sekali penuh dengan makna seti
"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik. Saya harap, kejayaan Horrison Food akan lebih maju kedepannya. Jadi, mohon kerja samanya," ucap Jelios kepada anggota dewan direksi. Jelios yang baru saja mengenalkan diri, dan memberikan sepatah dua patah kata untuk mengatakan beberapa hal yang perlu dia