Yuri masih diam. Yah, memang benar apa yang dikatakan oleh Jhon. beberapa waktu terakhir ini dia benar-benar memiliki banyak hal yang harus dia pikirkan, bahkan sore nanti dia harus keluar kota, lusanya harus ke luar negeri, dan setelah kembali dari luar negeri, sorenya dia harus menghadiri acara fa
Jenie menangis sedih merasai tubuhnya yang merasakan sakit dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Tubuhnya benar-benar sangat lemas, bahkan dia tidak bisa mengeluarkan sedikit saja suara untuk berbicara. Ayah dan Ibunya sedang sibuk entah apa, dan Mike juga tiba-tiba saja menghilang tidak tahu baga
"Sepertinya, kita harus benar-benar menemukan Belle secepat mungkin karena aku yakin benar bahwa, apa yang terjadi dengan perusahaan kita saat ini adalah ulah dari orang yang telah melindungi Belle. Jika kita bisa membujuk Belle, sepertinya orang itu juga akan berhenti karena Belle yang membujuknya.
Belle menutup bibirnya menggunakan punggung tangannya saat Jelios terus menggerakkan pinggulnya memompa milik Belle tanpa ampun. Tahu, harusnya dia tidak begitu mudah menyerahkan dirinya begitu saja kepada Jelios. Akan tetapi, pesona seorang jelios benar-benar sulit untuk di elak, apalagi soal sentu
"Kau seharusnya tahu benar bahwa, setelah apa yang kita bicarakan belum lama ini, aku pasti sudah tidak memiliki mood untuk kembali bertengkar denganmu kan? Yuri, berhentilah bersikap dan bertindak seperti ini. Juga, Aku sedang tidak ingin diganggu untuk malam ini."Mendengar jawaban dari jelios yan
Jelios dan Belle terdiam menatap Yuri yang kini sudah berada di hadapan mereka. Belle sudah akan bersiap menikmati makan malamnya, begitu juga dengan Jelios. "Aku tidak mengganggu aktivitas kalian berdua kan?" tanya Yuri lalu tersenyum seolah-olah tak merasa canggung sama sekali. Belle memaksakan
Belle nampak terkejut, tapi dia terlihat cukup hebat untuk menyembunyikan keterkejutannya itu. "Nona Yuri?" ucap Belle lalu memaksakan senyumnya. "Ada apa?"Yuri tersenyum lalu menjawab, "Tadinya, Aku ingin langsung tidur Karena aku sudah benar-benar sangat lelah ditambah lagi, besok aku akan pergi
Yuri menatap Belle dengan tatapan yang begitu aneh untuk belle artikan. Belle merasa, Yuri sedang mengancamnya melalui tatapan matanya yang begitu menyorot penuh dengan kekesalan. Bibir Yuri memang tersenyum, tapi senyum yang ditampilkan oleh Yuri itu benar-benar terasa menakutkan sekali. Belle men
Setelah beberapa saat, Belle sudah mulai tenang jadi, Jelios juga sudah bisa kembali berbicara. "Aku perlu melakukan itu, sayang. Wanita itu harus diberikan pelajaran yang menyakitkan agar tidak bisa macam-macam. Jadi, sekarang sudah saatnya istriku yang manja ini berhenti murung kan?" bujuk Jelios
Jelios mengusap kepala istrinya lalu berbisik, "karena anak-anak sudah tidur, ayo ikut aku sebentar. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu," ucap Jelios lalu tersenyum meski ucapannya itu tak mendapat respon apapun dari istrinya. Perlahan, Jelios memindahkan putri keduanya ke box bayi, lalu berge
Jenie tersenyum, dan rona malu yang timbul di wajahnya itu benar-benar bisa terlihat dengan jelas. Rasanya, debaran jantungnya seperti akan meledak karena perasaan gugup dan juga bahagia yang menjadi satu. Saat ini, Jenie tengah bersama dengan Jelios setelah beberapa saat yang lalu Jelios menghubun
Belle semakin menjadi saat dia kembali melihat unggahan Jenie pada akun media sosial miliknya. Jenie mengatakan bahwa, dia merindukan pria yang memberikan kenangan indah di dalam kamar hotel. Sungguh, Belle menjadi semakin menjadi-jadi dengan segala pemikiran negatifnya kepada Jelios. Apalagi, saat
"Sayang?" panggil Jelios begitu dia sampai di kamar. Yah, karena istrinya tidak menyambut kepulangannya, maka Jelios bergegas menjalankan kakinya menuju ke kamar. Biasanya, Belle akan menunggu Jelios pulang di depan pintu rumah mereka, tapi karena tidak ada Belle saat Jelios pulang, maka Jelios han
Sudah tiga hari berlalu, dan jenie masih belum mendapatkan kabar apapun dari Jelios membuat dia benar-benar gelisah sepanjang hari. Jenie benar-benar ingin dengan segera menjalin hubungan yang sebenar-benarnya bersama dengan, Jelios. Namun, karena tiga hari ini masihlah tidak ada kabar sama sekali,
Jenie terbangun dari tidurnya. Perlahan dia membuka matanya, dan ternyata Jelios sudah tak lagi ada di atas tempat tidur. Jenie bangkit dari posisinya, dia mencari keberadaan ponselnya. Mendapatkan ponselnya, akhirnya Jenie bisa melihat pukul berapa sekarang ini. "Ya ampun..... " ucap Jenie keheran
Jenie mengeratkan genggaman tangannya yang sejak tadi jemari di tangannya saling bertautan erat. Mendengar apa yang diucapkan oleh Jelios barusan, bohong saja kalau dia tidak merasa sangat gugup, dan juga takut. Bagaimanapun, sosok Jelios yang dewasa, dan juga terlihat sekali penuh dengan makna seti
"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik. Saya harap, kejayaan Horrison Food akan lebih maju kedepannya. Jadi, mohon kerja samanya," ucap Jelios kepada anggota dewan direksi. Jelios yang baru saja mengenalkan diri, dan memberikan sepatah dua patah kata untuk mengatakan beberapa hal yang perlu dia