Share

Bab 1200

Penulis: Vodka
Sampai saat ini, Sutrisno masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia mengira semua ini hanyalah percakapan biasa. Sambil berdiri di tempat, Sutrisno menyapa orang-orang di sekitarnya. Raut wajahnya terlihat sangat ramah, seperti sudah kenal akrab.

Namun, sikap anggota Keluarga Wibowo di sekitarnya tiba-tiba berubah menjadi sangat bersemangat dan langsung maju mendekatinya.

"Wah, ada apa kamu kemari?"

"Sutrisno, kamu pasti datang untuk menemui Nadya, 'kan? Dia ada di sini. Dia sudah menunggumu dari tadi!"

"Aduh, ini benar-benar jodoh. Kalian memang pasangan yang ditakdirkan!"

Kerumunan itu langsung melontarkan serangkaian pujian. Mereka berusaha menjodohkan Sutrisno dengan Nadya.

Sutrisno memandang mereka semua dengan ekspresi seperti sedang melihat orang-orang bodoh. Dia mengernyit, lalu bertanya dengan nada dingin, "Apa kalian salah paham tentang sesuatu?"

"Apa?" Kerumunan itu saling memandang dengan raut wajah bingung dan heran.

Jafar maju sambil bertanya, "Sutrisno, bukannya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1201

    Kotak-kotak itu ternyata berisi emas, perak, permata, serta senjata-senjata luar biasa. Semuanya terlihat memancarkan cahaya.Cahaya itu memantul di mata semua orang yang melihatnya. Pada saat itu, semua orang tertegun. Terutama para anggota Keluarga Wibowo di sekitarnya. Mereka bahkan tak lagi bisa duduk tenang.Yuli berucap dengan penuh semangat, "Sutrisno, apa semua ini mau kamu berikan untuk putriku? Sebenarnya apa istimewanya putriku hingga mendapat perhatian seperti ini darimu?"Jafar langsung menimpali, "Apa semua ini adalah mahar pernikahan? Sutrisno, kamu terlalu baik. Kami benar-benar merasa terhormat! Jangan khawatir, kami menerima lamaran ini!"Yuli melanjutkan dengan penuh antusias, "Gimana kalau kamu langsung bawa dia ke kamar? Dengan mahar sebanyak ini, sungguh nggak pantas kalau kami bersikap nggak tahu diri."Jafar menambahkan, "Benar sekali. Kita harus bikin Sutrisno senang. Harta sebanyak ini pasti nilainya nggak terhitung!"Kedua orang itu terus berceloteh tanpa hen

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1202

    "Apa harta-harta ini benaran untuk Yoga?""Kenapa bisa begitu? Apa haknya? Dengan status dia, mana mungkin Sutrisno kasih dia hadiah?""Sutrisno, kamu pasti tertipu. Yoga itu terkenal licik dan nggak segan melakukan kejahatan!"Semua orang mulai panik dan berteriak. Mereka menuduh Yoga tanpa ampun. Dalam pandangan mereka, Sutrisno memiliki latar belakang luar biasa.Orang selevel Sutrisno tidak mungkin memberikan harta sebanyak ini kepada Yoga tanpa alasan. Mereka yakin Yoga pasti telah melakukan sesuatu untuk memanipulasi situasi ini."Sutrisno, kalau harta-harta ini memang mahar pernikahan, kamu bisa bawa Nadya hari ini juga. Tolong bilang bahwa semua ini memang untuk Keluarga Wibowo!" ucap Yuli dengan nada penuh harap. Matanya tak lepas dari menatap Sutrisno.Hanya saja, Sutrisno menatap mereka dengan penuh kejengkelan. Dia membalas, "Berapa kali aku harus menjelaskan sih? Apa hubungannya semua ini sama kalian?"Setelah mengatakan itu, Sutrisno langsung berbalik dan pergi. Dia bahka

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1203

    Mereka semua sedang mencari keberadaan Farel, tetapi hasilnya nihil. Bahkan, anggota dari empat keluarga besar lainnya pun mulai berdatangan dan memenuhi ruang tamu Keluarga Husin.Di antara mereka, Sutrisno dan Winola juga berada di sana. Sementara itu, Luna berdiri dengan raut raut wajah dingin. Matanya tajam ketika menatap anggota Keluarga Husin.Luna berujar dengan suara dingin, "Sudah sejauh ini, Keluarga Husin masih belum menemukan keberadaan Farel? Jangan-jangan kalian sudah bawa harta itu kembali ke dunia kultivator kuno?""Keluarga Husin benar-benar punya siasat bagus. Di permukaan, kalian menyebarkan kabar bahwa Farel berkhianat, tapi diam-diam membawanya kembali ke dunia kultivator kuno!" ucap Sutrisno. Tatapan penuh ejekan dan penghinaannya tertuju pada mereka.Winola berbicara dengan nada tajam dan penuh amarah, "Kalian dulu bilang mau bekerja sama, tapi sekarang berbuat seperti ini. Apa kalian nggak seharusnya kasih penjelasan?"Empat keluarga besar bersatu dan bekerja sa

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1204

    Saat ini, ekspresi semua anggota Keluarga Husin kaku dan pucat. Mereka hanya bisa duduk diam dengan ekspresi yang sangat muram.Tatapan penuh amarah dari tiga keluarga besar yang mengelilingi mereka terasa menekan. Jelas sekali, tiga keluarga besar telah bersatu untuk mengepung Keluarga Husin! Situasi ini benar-benar membuat mereka sulit menahan diri."Sialan!" Orang-orang dari Keluarga Husin merasa cemas. Situasi ini makin sulit untuk dikendalikan."Kalau kalian nggak segera kasih penjelasan, begitu masalah ini tersebar ke dunia kultivator kuno, krisis baru pasti akan muncul!" ucap Winola dengan suara dingin. Tatapannya tajam dan aura mengancamnya terpancar begitu kuat.Meskipun Keluarga Husin cukup kuat, mereka tidak mungkin bisa bertahan karena dikeroyok oleh tiga keluarga besar sekaligus."Kami akan segera laporkan masalah ini ke pihak atasan dan minta petunjuk mengenai langkah selanjutnya," ucap salah seorang anggota Keluarga Husin dengan nada pasrah. Dia benar-benar tidak berdaya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1205

    Sutrisno menepuk meja dengan keras. Raut wajahnya penuh keyakinan dan semangat."Apa? Kerja sama lagi?" Wajah orang-orang dari Keluarga Husin langsung pucat pasi. Mereka menatap Sutrisno dengan pandangan kosong dan pasrah.Setiap kali bekerja sama dengan Bimo, mereka selalu harus mengalami kerugian besar seperti digerogoti habis-habisan. Sekarang, masih harus kerja sama lagi?Luna yang juga merasa sedikit gentar pun berucap dengan suara pelan, "Sebenarnya bisa tanpa kerja sama juga.""Benar, kita juga bisa melakukan penyelidikan lebih dulu sebelum memutuskan sesuatu," timpal Winola dengan suara rendah."Nggak, kita harus dapat dukungan dari Tuan Bimo. Bagaimanapun, dia adalah yang terkuat di antara kita semua. Dengan bantuannya, semuanya akan beres dengan mudah!" seru Sutrisno dengan penuh semangat. Wajahnya begitu bersemangat, seperti penggemar berat yang memuja idolanya.Semua orang hanya bisa terdiam. Sikap Sutrisno benar-benar seperti penggemar garis keras dari Bimo."Ya sudah, kam

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1206

    Karina dan Nadya berdiri di ambang pintu. Mereka menatap Yoga dan Winola yang berada di sofa dengan ekspresi kaku. Posisi kedua orang itu terlihat begitu aneh dan mencurigakan."Cepat lepaskan aku!" Wajah Winola langsung memerah karena malu dan marah. Dia berusaha sekuat tenaga untuk meronta. Baru setelah itu Yoga buru-buru melepaskannya. Dia menggaruk kepalanya dengan kikuk dan merasa suasana menjadi sangat canggung.Winola merapikan lengan bajunya, lalu mengalihkan pandangannya ke Karina dan Nadya. Tanpa berkata apa-apa, dia bergegas meninggalkan vila dengan langkah cepat.Karina dan Nadya sama sekali tidak menyapa Winola. Mereka hanya diam sampai Winola benar-benar pergi, lalu serempak menatap Yoga dengan pandangan tajam."Wah, mengharukan sekali. Jadi benar dugaan kami, kamu ini benar-benar nggak pernah puas. Masih saja bermain di belakang kami," sindir Karina.Nadya menimpali, "Aku juga sempat curiga. Mana mungkin hari ini kamu nggak ke mana-mana?""Kalau keluar pun, pasti ada ban

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1207

    Jeje berujar sambil terkekeh, "Hehehe. Makin kacau makin seru! Kalau kacau, itu artinya ada banyak hal menarik yang akan terjadi!"Roselia menimpali, "Tapi lihat saja situasi sekarang, padahal empat keluarga besar di dunia bela diri kuno sudah benar-benar sendirian. Mereka bahkan masih nekat mau mengejar dan memburu Pelindung Kebenaran!"Erna berucap dengan nada tenang, "Biar saja mereka melakukan apa yang mereka mau, tapi soal kerusuhan di area terlarang ini, kita tetap harus berhati-hati!"Kamelia menambahkan, "Benar, aku juga pernah dengar tentang kerusuhan area terlarang di dunia kultivator kuno. Setelah kekacauan itu, pasti akan ada ancaman besar bagi dunia bela diri kuno!"Yoga bertanya dengan penasaran, "Kak Kamelia, kenapa bisa begitu?"Kamelia menjelaskan dengan tenang, "Setiap kali terjadi kerusuhan di area terlarang, pasti akan ada beberapa makhluk berbahaya yang berhasil melarikan diri. Sayangnya, orang-orang di dunia kultivator kuno nggak akan repot-repot mengurusnya."Yog

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1208

    Di tengah pegunungan yang luasnya tak berujung, terdapat sebuah altar dengan beberapa api unggun yang sedang menyala dan memancarkan cahaya yang dingin. Banyak orang yang berpakaian hitam di sekeliling sedang mengucapkan kata-kata yang sulit untuk dimengerti.Tempat ini adalah markas Pelindung Kebenaran. Para petingginya berkumpul di sana dengan ekspresi yang serius dan saling memandang dengan tatapan yang sangat waspada."Aku ingin tahu, siapa yang sebenarnya sudah bekerja sama dengan Keluarga Husin sampai mereka bisa benar-benar mendapatkan harta karunnya?" kata seseorang dengan nada gembira, seolah-olah sedang merayakan sesuatu.Yang lainnya juga melihat ke sekeliling dan berbicara sambil tertawa."Benar, ini adalah kabar yang baik. Sebaiknya kita ungkapkan hal ini dan diskusikan bersama-sama.""Bagi organisasi Pelindung Kebenaran, ini adalah kesempatan yang sangat langka. Kita semua harus bekerja sama.""Kalau memang ada harta karun, ini sama saja sudah sangat berjasa bagi kita. Si

Bab terbaru

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1271

    Semua orang segera membujuk Yoga karena merasa sangat cemas. Merasa sangat ketakutan, khawatir Hardi benar-benar akan kembali dan menyampaikan pesan itu pada Keluarga Husin. Melihat bayangan Hardi yang makin menjauh dan hampir menghilang dari pandangan mereka, mereka pun gelisah sampai tidak bisa berdiri dengan tenang."Aku memang sengaja membiarkan dia pulang. Cepat atau lambat aku akan mengendalikan Keluarga Husin dan membuat mereka tunduk padaku. Kalian takut? Meskipun takut, kalian tetap harus berdiri dengan tegak," kata Yoga dengan nada datar sambil menatap semua orang dengan tenang. Aura yang menekan pun perlahan-lahan menyebar ke sekitar dan ekspresinya dingin serta penuh tekad.Prajna dan yang lainnya langsung tertegun sejenak dan tidak bisa berkata apa-apa. Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka sikap Yoga akan begitu tegas seperti ini. Melihat sikapnya yang begitu, mereka hanya bisa menutup mulut dan tidak mencoba untuk membujuknya lagi.Namun, dalam hati Prajna dan ya

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1270

    "Dari mana datangnya keberanianmu ini sampai berani begitu angkuh?" kata Hardi dengan sudut bibir yang berkedut dan ekspresi yang sangat jijik. Dia menatap Yoga dengan tajam dan penuh dengan niat membunuh.Orang-orang di sekitar Hardi semuanya menyerbu dan bersiap untuk membunuh Yoga.Prajna dan yang lainnya juga tidak mungkin hanya diam dan melihat Yoga dihina.Namun, saat Prajna dan yang lainnya hendak bergerak, Yoga berkata dengan tenang dan tersenyum dingin, "Biar aku saja."Setelah datang ke dunia kultivator kuno, Yoga belum pernah melawan orang-orang di tempat ini. Dia masih tidak tahu apakah kekuatan mereka yang ada di sini berbeda dengan dirinya.Melihat situasinya, Prajna dan yang lainnya juga berhenti bergerak lagi dan segera mundur. Mereka menunggu untuk menonton pertunjukan karena orang yang sudah berani menyinggung Yoga sama saja mencari mati.Tepat pada saat itu, orang-orang dari Keluarga Teungku di sekitar sudah berdiri di depan Yoga dan langsung melayangkan serangan-ser

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1269

    Siapa yang tidak menyukai dunia yang normal?Namun, pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara seseorang."Berani-beraninya manusia hantu ini muncul di siang bolong seperti ini. Kalian semua ingin mati ya?"Terlihat sekelompok orang yang perlahan-lahan keluar dan mendekati Yoga dan yang lainnya. Mereka mengenakan serangan yang sama yang terlihat mewah dan indah. Satu per satu mengamati Yoga dan yang lainnya dengan ekspresi yang sangat angkuh."Eh? Ada satu di sini yang masih belum bermutasi jadi manusia hantu. Sungguh langka!""Bagus sekali. Tangkap dia dan lempar ke area terlarang. Kita lihat bagaimana dia berubah menjadi manusia hantu.""Aku dengar prosesnya agak lambat. Bagaimana kalau kita langsung mengirimnya ke area yang lebih dalam?"Semua orang tertawa terbahak-bahak dan terus menyindir. Mereka semua menatap Yoga dengan penuh semangat dan membuat ekspresi Yoga langsung menjadi muram."Bos, apa yang aku katakan nggak salah, 'kan? Kemunculan kita pasti akan membuat mereka merasa ng

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1268

    Yoga melihat ke sekeliling, lalu menyipitkan matanya. Dia bisa merasakan ada sebuah kutukan yang sangat kuat muncul di wilayah di depannya. Ada kekuatan yang sulit untuk dijelaskan di dalam kutukan itu yang bisa memengaruhi tubuh manusia.Yoga berkata, "Ternyata ini adalah kekuatan yang kalian terima selama ini."Saat mengatakan itu, tatapan Yoga terlihat penuh dengan belas kasihan. Para manusia hantu itu semuanya tadinya adalah manusia, tetapi mereka didesak dan dikucilkan sampai terpaksa datang ke area terlarang ini. Pada akhirnya, mereka malah menjadi orang yang terkutuk.Prajna membalas, "Bos, apa kutukan ini bisa dihilangkan?"Semua orang menatap Yoga dengan penuh harapan karena mereka semua berharap bisa kembali seperti semula.Namun, Yoga tetap menggelengkan kepala, lalu berkata dengan nada yang muram, "Kekuatan dari kutukan ini terlalu hebat, bahkan aku pun hanya bisa menahannya dengan susah payah."Ekspresi Prajna dan yang lainnya langsung menjadi muram dan perlahan-lahan menu

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1267

    Sangat jelas, perbedaannya hanya pada lokasi. Yoga menyeringai dingin dan menunjukkan ekspresi penuh kejutan.Yoga menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Setelah membukanya, terlihat seekor serangga kecil berwarna putih di dalamnya.Yoga meletakkan serangga itu di tanah. Serangga kecil itu perlahan merangkak keluar, lalu mengangkat kepalanya sedikit, seolah-olah sedang memanggil sesuatu.Tak lama kemudian, terdengar suara langkah-langkah yang mendekat. Siluet-siluet mulai bermunculan satu per satu, lalu berkumpul di tempat itu.Di antara kerumunan itu, pemimpinnya adalah Prajna. Begitu melihat Yoga, ekspresinya berubah drastis. Dia bertanya dengan kaget, "Bos, kamu benar-benar datang?" Tatapan terkejut mereka terus mengamati Yoga, seakan-akan tidak percaya apa yang mereka lihat."Ya," jawab Yoga dengan tenang. Suaranya datar tanpa emosi.Yoga telah menanamkan serangga anak di tubuh mereka sebelumnya. Dengan serangga induk putih di tangannya, dia d

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1266

    Setelah selesai membaca sebuah buku, Yoga perlahan menutupnya. Matanya berkilat dengan ekspresi penuh tanda tanya. Dia terdiam, sementara pandangannya tertuju pada halaman pertama buku itu.Tiba-tiba, suara Bimo terdengar kembali di pikirannya. Dia bertanya, "Gimana perasaanmu setelah membaca?""Sulit diungkapkan ... tapi aku merasa ada sesuatu yang nggak beres!" ucap Yoga.Itulah yang dirasakan Yoga. Sejarah dunia kultivator kuno yang diklaim sudah berlangsung ribuan tahun hanya diceritakan secara sepintas. Banyak peristiwa penting bahkan sama sekali tidak disebutkan. Semua yang tercatat terkesan terlalu biasa, seperti tidak ada apa-apa.Hal ini membuat Yoga merasa, ada banyak hal yang sengaja disembunyikan dari sejarah tersebut. Dia pun merenungkan kata-kata Bimo yang terus terngiang di pikirannya. Apa yang Yoga lihat hanyalah apa yang mereka izinkan untuk dia lihat!"Sudahlah, nggak usah baca lagi!" Yoga akhirnya membuat keputusan itu sambil menghela napas kecil. Dia merasa kecewa.

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1265

    Yoga memberi tahu, "Aku lagi berada di vila Sutrisno. Untuk sementara, seharusnya nggak akan ada bahaya."Winola mengingatkannya, "Tapi kamu tetap harus berhati-hati. Ingat baik-baik, jangan biarkan besi hitam itu terlihat lagi. Kalau nggak, kamu akan menghadapi lebih banyak bahaya."Yoga bertanya dengan serius, "Menurutmu, apa tiga barang itu bisa ditemukan dengan mudah?""Di mana ada hadiah besar, pasti ada orang yang berani mengambil risiko. Harusnya bisa ditemukan! Jangan terlalu khawatir, aku juga akan membantumu mencarinya secepat mungkin!" ucap Winola."Makasih," jawab Yoga dengan tulus.Kemudian, Winola bertanya, "Apa Tuan Bimo datang?"Yoga menjawab dengan samar, "Dia bisa datang." Jawaban ini penuh arti, tidak langsung mengiakan tetapi juga tidak membantah.Winola bertanya dengan penuh harap, "Kalau begitu ... bisakah kamu memintanya untuk datang?"Bagaimanapun, Winola pernah meminta hal ini kepada Yoga sebelumnya saat masih di dunia bela diri kuno. Jika Bimo bisa datang, dia

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1264

    Yoga sangat percaya diri dengan penyamarannya. Dengan pakaian serba tertutup seperti itu, mana mungkin ada yang bisa mengenalinya? Begitu pakaian tersebut dilepas, semua urusan akan seolah tak ada hubungannya dengan dirinya."Aduh!" Sutrisno kembali menghela napas panjang. Wajahnya dipenuhi ekspresi tak berdaya dan kesedihan yang mendalam. Tidak disangka, orang yang berada di satu perahu dengannya ini malah menjadi orang pertama yang memunculkan bahaya.Yoga berucap dengan santai, "Sudahlah, berhenti mengeluh. Kamu nggak percaya padaku?"Sutrisno membalas, "Aku terlalu mengenalmu. Setiap kali muncul, kamu nggak pernah bisa duduk diam!"Benarkah? Yoga merenung sejenak dan merasa bahwa itu tidak benar. Menurutnya, dia selalu bersikap sangat tenang dan patuh.Sutrisno akhirnya menutup telepon dengan hati yang gelisah. Dia berharap semuanya tidak akan bertambah buruk. Tepat saat itu, sebuah panggilan telepon masuk lagi ke ponsel Yoga. Kali ini dari Winola. Nada suara Winola terdengar sanga

  • Pembalasan sang Menantu Tertindas   Bab 1263

    Burhan tersenyum tipis, lalu mengangkat tangan sedikit untuk memberi isyarat kepada pria muda itu. Orang itu segera membawa besi hitam dengan hati-hati. Dia memegangnya seperti benda paling berharga, lalu beranjak pergi.Pandangan semua orang masih terpaku pada pria muda tersebut. Mereka mengikuti setiap gerakannya dengan penuh perhatian."Semuanya!" Burhan tiba-tiba bertepuk tangan perlahan dan tersenyum. Dalam sekejap, semua orang tak punya pilihan selain mengalihkan pandangan kembali ke arah Burhan. Ekspresi mereka sedikit berubah, sementara raut wajah mereka penuh keterkejutan.Dengan mata terbelalak, mereka menatap Burhan tanpa berkedip, seolah tatapan mereka seperti kail yang mencengkeram sosoknya dengan erat."Pak Burhan, kenapa cepat sekali dibawa pergi? Kami bahkan belum puas melihatnya!""Benar banget! Dari mana kalian mendapatkan besi hitam itu? Kalau kalian ingin menukarnya, apa yang kalian inginkan sebagai gantinya?""Apa pun yang kalian inginkan, katakan saja! Aku akan pa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status